Harvey mengayuh dengan kecepatan penuh. Dia menyadari bahwa irama kayuhan dia dan Nadya tidak selaras sama sekali.Sepeda yang mereka naiki bergerak zig-zag di jalan.Harvey berteriak, "Nadya! Jangan kayuh lagi! Lepaskan pijakan kakimu!"Kayuhan Nadya, malah menjadi penghalang baginya. Lebih baik dia mengayuh sendirian saja."Ah! Sial! Bajuku!"Nadya tidak peduli apa yang dikatakan Harvey, karena seekor kambing sedang menarik lengan bajunya dan menggigit rambutnya. Dia mendorong kepala salah satu kambing itu, tapi kambing lainnya segera mendekat."Uuuu!! Papa! Kayuh lebih cepat!"Jojo juga menangis di belakang Harvey. Harvey ingin mempercepat kayuhan, tapi malah terbawa oleh gerakan Nadya.Dia hanya bisa terpaku melihat Wanda dan Sasha menghilang dari pandangannya.Di area kemah, sudah banyak orang tua dan anak-anak yang berhasil melewati tahap pertama. Mereka sedang beristirahat sambil menunggu yang lain tiba.Fabian tiba di garis finish dengan napas yang masih teratur."Kita sampai!"
"Mama duduk di tengah saja, aku duduk paling belakang. Aku nggak akan biarkan kambing pencuri mendekati Mama!"Ketiganya naik sepeda tandem tiga bersama.Di sisi lain, Nadya juga membagi tugas. "Harvey duduk di depan, maju terus. Jojo kamu jaga wortelnya, aku yang akan mengusir kambing."Nadya berpikir, kalau nanti ketemu kambing, mereka pasti akan mencoba merebut wortel. Saat berebut, kambing biasanya akan menyeruduk orang yang menjaga wortel dan merobek pakaiannya.Dia jelas tidak mau kotor karena diseruduk kambing, juga tidak mau Harvey yang diseruduk.Jadi, satu-satunya yang bisa dijadikan tameng serangan ... ya, cuma Jojo.Jika Jojo berhasil menyelamatkan beberapa wortel, dia pasti akan sangat berterima kasih pada Nadya karena sudah mengusir kambing-kambing itu.Harvey merasa tidak tepat jika anaknya harus memegang ember plastik penuh wortel dan daun sawi. Dia sudah memperkirakan Jojo tidak akan mampu menjaga wortel dan sawi itu.Namun, setelah Nadya menginstruksikan, Jojo langsun
Harvey mengerutkan kening, "Aku sama sekali belum pernah diberi tahu soal ini oleh pengurus rumah."Wali kelas menatap Harvey dengan rasa tak berdaya. Dulu, jika Jojo dan Sasha mengalami masalah di sekolah, dia hanya perlu menelepon Wanda, dan Wanda langsung menyelesaikannya.Namun sekarang, Jojo sudah menjadi siswa bermasalah di sekolah. Wali kelas sudah menghubungi pengurus rumah keluarga Ferdian beberapa kali, namun pengurus rumah itu hanya memberi jawaban seadanya.Nadya berseru, "Apa masalah kecil kayak begini, perlu dibesar-besarkan sampai seperti ini?"Wali kelas kesal dan berkata pada Nadya, "Hari ini aku lihat kamu mengaku sebagai Papa Jojo, aku jadi tahu siapa yang menyebabkan Jojo mengalami gangguan pengenalan gender!""Apa katamu! Awas ya, bisa-bisa kutampar kamu sekarang juga!"Nadya tiba-tiba berubah menjadi garang seolah siap menggulung lengan dan berkelahi dengan wali kelas.Wali kelas terkejut oleh sikap Nadya, sementara Jojo melonjak berdiri dan bertepuk tangan sambil
Guru dan staf datang ke hadapan mereka."Apakah Anda ayahnya Jojo? Jarang sekali melihat Anda, ini pertama kalinya Anda datang mengikuti kegiatan orangtua-anak untuk Jojo."Ekspresi di wajah Harvey tetap dingin seperti biasa. Dia hanya diam dan menganggukkan kepala kepada guru itu.Sang guru tanpa sadar menggigil, melihat sikap Harvey yang dingin dan jelas-jelas sulit didekati.Nadya tersenyum penuh kemenangan. Dia menunjuk wajah Harvey sambil berkata kepada guru itu,"Dia itu sebenarnya sama sekali nggak mau datang. Jadi pagi-pagi buta aku langsung saja datang ke rumah keluarga Ferdian, dan menariknya dari tempat tidur."Perkataan Nadya berlebihan. Dia memang pagi-pagi sekali pergi ke rumah keluarga Ferdian, berniat langsung masuk ke kamar Harvey, tapi ternyata pria itu mengunci pintu kamarnya.Nadya mengetuk pintu dengan keras dari luar. Setelah menunggu cukup lama, akhirnya Harvey yang sudah selesai bersiap-siap muncul di hadapannya.Jojo tak bisa menahan rasa bangganya, dia pun men
[Peternakan Megaloka, tantangan besar, tahap pertama: Melindungi wortel.][Orang tua dan anak-anak mengayuh sepeda bertiga menuju perkemahan yang berjarak tiga kilometer dari sana.][Di sepanjang jalan akan ada kawanan kambing liar yang muncul. Orang tua dan anak-anak harus membawa satu ember wortel dan sawi, dan selama bersepeda, mereka harus menjaga wortel dan daun sawi itu agar tidak dimakan kambing.][Setelah tiba di tujuan, setiap wortel yang tersisa mendapatkan 3 poin, setiap daun sawi yang tersisa mendapatkan 1 poin. Poin ini digunakan untuk menukar bahan masakan saat makan siang.]Kata-kata di kartu misi itu, sebagian besar sudah bisa dibaca oleh Sasha. Dia membacakan kartu misi itu dan bertanya, "Om, kamu mengerti? Kalau nggak paham, aku akan jelaskan sekali lagi."Apakah Sasha meremehkan kecerdasannya?Fabian mengangguk dan berkata dengan suara pelan, "Aku mengerti."Melihat ketiganya berdiri bersama, sang guru merasa pemandangan itu sangat menyenangkan hati."Kalau pria itu
Pihak Otoritas Pengawasan memutuskan untuk mempercayai bahwa program analisis saham yang diajukan oleh Wanda memang ditulis olehnya sendiri. Setelah menyelidiki dana yang digunakan Wanda untuk berinvestasi di pasar saham, mereka memastikan bahwa uang tersebut berasal dari hasil perceraiannya. Maka, dana yang sempat dibekukan pun langsung ditransfer ke rekeningnya.Wanda tersenyum tipis melihat dirinya kembali menjadi miliarder.Saat itu, telepon dari Pak Hendra dari Perusahaan Sekuritas Sentosa masuk.Wanda sedikit mengernyit, tapi tetap memilih untuk menjawabnya.Setelah mengangkat telepon, suara Pak Hendra langsung terdengar di telinganya."Nona Wanda, saya dengar dana Anda sudah dibuka blokirnya oleh Otoritas, selamat ya! Saya ingin tahu, apakah Anda bersedia kalau saya kembali menjadi penasihat investasi Anda? Saya bisa berikan komisi paling rendah untuk Anda!"Wanda bertanya, "Pak Hendra, bukannya kamu sudah dipecat dari Perusahaan Sekuritas Sentosa?"Pak Hendra terdiam sejenak, l