Share

Bab 19

Penulis: Amrita
Pak Baldi berkata pada Kepala Sekolah, "Aku baru saja turun dari pesawat, dan langsung ke sini dari bandara hanya untuk mengurus masalah ini. Kalau dia nggak mundur, jangan harap Sekolah Genta Raya bisa dapat murid baru. Bahkan murid yang ada sekarang pun mungkin bakal kabur!"

Kepala Sekolah panik dan langsung melirik Bu Mitha.

Bu Mitha memberi isyarat dengan matanya. "Pak Lukman, keluarga Ferdian adalah sponsor terbesar Sekolah Genta Raya ...."

Wajah Kepala Sekolah tampak serbasalah. Di satu sisi, dia tidak mau kehilangan dukungan dana dari keluarga Ferdian, tapi di sisi lain, dia juga tidak mau bentrok dengan Dinas Pendidikan.

"Ibu, cukup!"

Suara Harvey dingin dan tajam, seolah bisa membekukan udara di sekeliling. "Ibu belum cukup bikin malu ya?"

Dia berkata pada Pak Baldi, "Aku yang akan menggantikan Ibu sebagai anggota dewan sekolah."

Aura pria itu begitu kuat, membuat siapa pun tak bisa membantah.

Tatapan Pak Baldi berpindah-pindah dari Harvey ke Wanda. Lalu dia tersenyum, "Aku ya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Roroh Siti Rochmah
hah si harvey bkin gue gendek, pngen nimpuk njir
goodnovel comment avatar
Chantiqa Chiqa
emg Wanda siapa yg hrs di hormati. salah sendiri gak pindahin anak ke tempat lain. berharap ma mantan dan jojo
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 330

    Tadi itu ... Andre bicara pakai bahasa manusia, 'kan?Apakah maksudnya benar-benar seperti yang mereka pikirkan?"Apa maksudmu?!" Fabian bingung, dia benar-benar tidak mengerti.Andre melihat wajah serius Fabian, lalu menyerahkan rekam medis yang sedari tadi dia pegang."Kakak ipar, tenang aja. Pacar adikmu ini sehat luar dalam."Fabian langsung membuka dokumen itu dan membaca dengan teliti proses operasinya.Beberapa istilah medisnya terlalu rumit dan asing, dia pun mengangkat kepala untuk menatap Andre, lalu kembali menunduk melihat lembaran itu."Kenapa kamu memasukkan batu akik itu ke dalam tubuhmu?!"Harvey langsung meraih rekam medis Andre dengan kasar.Fabian pun terpaksa melepas genggamannya.Begitu membaca isinya, wajah Harvey berubah kelam, lebih hitam dari tinta.Jarinya gemetar karena terlalu keras mencengkeram, urat-urat di punggung tangannya menyembul jelas.Beberapa lembar kertas itu diremasnya hingga berkerut.Dia melotot pada Andre dengan mata merah menyala. Seluruh tu

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 329

    Andre tidak menggubris Harvey, bahkan kehadiran Harvey tidak membuatnya terkejut sama sekali.Yang menarik perhatiannya justru sosok Wanda di balik pria itu.Tatapan Andre langsung membeku.Wanda berlari ke arahnya dengan mata penuh kekhawatiran.Begitu sampai di sisi Andre, dia langsung menggenggam pergelangan tangan pria itu.Andre menundukkan kepala, terkejut saat melihat Wanda menggenggam tangannya. Bulu matanya yang panjang dan lebat bergetar ringan.Wanda menoleh dan berkata pada Andre, "Aku tahu kamu datang ke dokter andrologi."Andre menatapnya dengan mata suram, penuh riak emosi. Baru saja dia hendak bicara, Wanda sudah berdiri di depannya, seperti induk ayam melindungi anaknya."Harvey, nggak usah mencampuri urusan kami!"Ekspresi kedua pria itu sama-sama berubah.Andre tersenyum tipis, sementara wajah Harvey menjadi sangat kelam.Harvey pikir dirinya bisa bersikap tenang, tapi saat Wanda dan Andre menjadi sebuah 'kami', dan dirinya, sang mantan suami, berubah menjadi orang l

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 328

    Harvey merasa seolah dirinya berada di medan perang. Asap mesiu yang tak terlihat bergulung-gulung di udara, dan tatapan Fabian yang dalam, kini memancarkan kilatan seperti binatang buas yang hendak menyerang.Suasana di dalam lift langsung membeku.Fabian membentak dengan suara rendah namun tajam, "Lepaskan Wanda!"Fabian berdiri menghalangi pintu lift. Harvey tahu, tak mungkin dia bisa keluar dari sana.Akhirnya, dia pun menurunkan Wanda.Wanda memegangi dadanya, merasa sangat mual. Dia ingin muntah ke arah Harvey, namun isi perut yang hampir keluar itu justru kembali tertahan di tenggorokan.Fabian segera menarik Wanda ke belakang tubuhnya."Harvey, kamu paham arti kata 'enyah' nggak?"Di dalam hati, Fabian sudah berkali-kali mengingatkan diri sendiri bahwa membunuh orang itu melanggar hukum. Itulah satu-satunya alasan dia belum menghancurkan kepala Harvey sampai saat ini.Namun, Harvey tetap tidak menunjukkan tanda-tanda mau pergi.Sebaliknya, dia mengulurkan kantong kertas berwarn

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 327

    Tak ada yang lebih menyakitkan daripada hal ini!Sesuatu yang dulu dimiliki, tapi tak pernah dihargai. Begitu kehilangan, barulah disesali terus-menerus, sulit untuk benar-benar melepaskan.Harvey menatap Wanda dengan sungguh-sungguh. "Kamu yakin memilih Andre?"Wanda menjawab dengan nada profesional, "Kami dan Perusahaan Setiadi sudah mencapai kesepakatan. Semua proyek terkait akuisisi sudah selesai dibahas. Upacara penandatanganan resmi akan diadakan minggu depan."Tutur katanya ringan dan datar, seolah tak memandang keberadaan lelaki itu sedikit pun."Pak Harvey, kamu datang terlalu terlambat. Mungkin kalau kamu mengajukan akuisisi ini enam bulan lalu, nggak akan ada yang berebut denganmu.""Namun sekarang, meski kamu menawarkan syarat terbaik pun, aku nggak akan setuju. Meski kamu bisa benar-benar menepati janji, nggak berbalik arah, aku tetap lebih memilih melewatkan 6 triliun, 10 triliun, bahkan seratus triliun yang kamu sodorkan ke depanku!"Tak peduli berapa banyak uang yang di

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 326

    Mendengar ucapan itu, Wanda pun tertawa.Sandy mengacungkan 6 jari ke arahnya."Harvey menawar 6 triliun!"Sandy menekan kedua tangannya di atas meja, suaranya bersemangat sambil berbicara."Kalau Jinata Teknova diakuisisi oleh Perusahaan Ferdian, aku bisa masuk ke dewan direksi Perusahaan Ferdian bersamamu!"Padahal, ini adalah sesuatu yang tidak pernah dijanjikan oleh Andre dalam proses akuisisi."Ini proposal akuisisi yang ditulis langsung oleh Harvey, lihatlah sendiri."Sandy menyerahkan satu bundel tebal proposal kepada Wanda.Tawaran harga dan syarat yang diberikan oleh Harvey sangat menggoda baginya.Wanda mengambil proposal itu tanpa melihat isinya sedikit pun.Dia langsung merobek halaman pertama dan memasukkannya ke mesin penghancur kertas.Lalu halaman kedua dan ketiga, semuanya ikut disobek Wanda.Gerakannya memasukkan lembaran-lembaran itu ke dalam mesin penghancur sangat tenang dan terukur.Proposal itu dipersiapkan oleh Harvey semalaman suntuk, tapi di mata Wanda, tidak

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 325

    Nadya menyeringai dingin dengan ekspresi sombong, "Aku ini putri kedua keluarga Jinata!"Sang sekretaris merapikan kerutan pada setelan kerjanya. Demi bisa menjabat sebagai sekretaris presdir, dia telah menghabiskan puluhan juta hanya untuk membuat setelan bisnis ini secara khusus."Bu Wanda sudah mengingatkan, kalau sekarang kamu sudah jadi asisten wakil presdir, maka kamu harus bersikap seperti seorang asisten. Ini jam kerja, jangan berkeliaran di kantor seperti dulu!"Nadya menyipitkan mata, menatap sekretaris presdir yang berani membantahnya itu.Dia berbalik, lalu menendang kursi dan vas bunga yang ada di lorong hingga jatuh ke lantai.Dengan tatapan garang, Nadya melotot ke arah sekretaris itu, "Mau nasibmu seperti vas itu?"Sambil berkata begitu, dia kembali mengayunkan kaki dan menendang vas tersebut ke dinding hingga pecah berkeping-keping.Pandangan Nadya terhadap lawannya makin congkak.Namun, sekretaris itu tetap tenang, sama sekali tak gentar menghadapi kesombongan Nadya.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status