Share

Bab 20

Author: Amrita
Wanda membuka kotak perhiasan itu, di dalamnya terdapat sebuah gelang safir biru.

Dia melihat gelang itu dengan saksama, lalu bertanya, "Berapa ukuran lingkar gelang ini?"

"14,2."

Pria itu langsung menjawab tanpa pikir panjang.

Wanda tersenyum, tapi ada rasa tidak nyaman di tenggorokannya.

"Itu ukuran lingkar tangan Nadya."

Dia mengulurkan tangannya ke luar jendela, dan gelang safir yang berkilau itu jatuh dari telapak tangannya.

Dahi Harvey berkerut, di dalam matanya yang gelap tampak gelombang emosi yang bergelora. "Kamu kesal dan cemburu pada Nadya, makanya kamu cari masalah terus denganku."

"Aku dan Nadya sudah saling kenal lebih dari dua puluh tahun. Kalau benar ada sesuatu di antara kami, apa mungkin masih ada ruang untukmu?"

Perkataan Harvey seperti membangkitkan kenangan lama dalam diri Wanda.

Cermin spion memantulkan senyumannya yang penuh luka.

"Ingat nggak, tiga tahun yang lalu. Malam itu kamu mendadak keluar buat cari Nadya, dan meninggalkan aku sendirian ke rumah sakit. Wa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 140

    Otot-otot di wajah Harvey menegang, jakunnya yang menonjol sedikit bergetar.Leonard tetap berbicara dengan lembut, "Kalau kamu sudah mengerti, jawab saja: baik."Kulit kepalanya seperti berdenyut, seolah seluruh keberaniannya luntur. Akhirnya Harvey menundukkan kepala yang selama ini selalu terangkat tinggi di hadapan Leonard."Baik ...."Dia berdiri terpaku, mirip seorang panglima yang ditimpa kekalahan. Bayangan suram menyelimuti bahunya yang perkasa.Setelah mendengar Harvey mengiyakan, Leonard meninggalkan tempat itu dengan puas....Wanda berjalan di sisi Leonard, lalu bertanya, "Pak Leonard, terima kasih sudah menolongku."Sasha ikut memuji, "Pak Leonard hebat sekali!"Kepala kecilnya masih dipenuhi rasa kaget. Ini pertama kalinya Sasha melihat Harvey tampak lemas seperti itu.Sasha memandang Leonard dengan penuh kekaguman. Di benaknya, pria ini bukan hanya lebih hebat dari Harvey, dia bahkan berada di dunia yang berbeda."Lebih baik panggil aku guru seperti dulu saja," kata Leo

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 139

    Jari-jari Harvey menggenggam kontrak dengan lebih kuat, meninggalkan jejak tak beraturan di atas kertas.Suara Leonard yang dingin dan tenang, membuatnya tak mampu melawan."Ayahmu sudah gagal mendidikmu." Kalimat itu seperti angin badai yang menghancurkan semua rasa bangga Harvey selama bertahun-tahun!Dia adalah nakhoda keluarga Ferdian, telah memimpin Perusahaan Ferdian selama bertahun-tahun, dan semua orang mengikuti perintahnya.Harvey mengira dirinya adalah raja yang tidak bisa dibantah oleh siapa pun.Namun, tanpa disangka, ada dewa di atasnya yang memberi hukuman padanya.Dalam sekejap, Harvey bahkan kesulitan bernapas."Paman Leonard, kami bukan orang asing. Apa Paman lupa padaku? Aku dan Nancy pernah bertemu denganmu di kediaman leluhur keluarga Ferdian ...."Nadya berusaha mendekatkan diri dengan Leonard.Leonard tidak memberi tekanan berlebihan, tapi wajahnya begitu tampan, sehingga saat berbicara padanya dari jarak sekitar dua meter,Nadya merasa ucapannya menjadi tidak la

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 138

    Aura kuat yang bagaikan beban ribuan kilo menekan tubuh Sandy, membuatnya sulit bernapas.Di hadapan Leonard, dia seperti anjing liar yang menyelipkan ekor, bahkan tak berani mengangkat cakar."Tapi ...." Kenapa rasanya Leonard lebih seperti ayah Wanda .... Sandy masih ingin berbicara."Kamu hanya perlu menjawab: mengerti!"Suaranya begitu tenang dan datar, namun Sandy merasa seolah kehilangan napas.Naluri untuk bertahan hidup memaksanya membuka mulut, menjawab satu kata demi satu kata sesuai dengan arahan Leonard."Me ... mengerti!"Leonard mengalihkan pandangannya dari Sandy, asistennya mendorong kursi rodanya menuju kursi utama.Leonard melihat kotak hadiah yang dibuang di atas meja makan. Kantong kertas cokelat bertuliskan logo Perusahaan Ferdian terlihat terjatuh dari dalamnya."Apa itu?"Harvey menjawab, "Itu tawaran kerja dari Perusahaan Ferdian yang aku siapkan untuk Wanda."Leonard mengangkat dagunya sedikit, asistennya langsung mengambil kantong kertas cokelat itu.Asisten m

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 137

    Laki-laki itu bersandar di kursi bak seorang raja. Meskipun Wanda duduk sejajar dengannya, terasa jelas bahwa dia dipandang rendah oleh sosok yang lebih berkuasa itu.Sebelum Harvey sempat bicara lagi, Sandy sudah menggebrak meja dan berdiri."Kamu sadar nggak apa yang kamu bilang? Dunia ini sudah terbalik! Seorang perempuan bilang nggak mau tunduk pada laki-laki, kamu ini mau memberontak?!"Sandy menendang kursinya, mengitari meja makan, lalu melangkah ke arah Wanda.Nadya menggigit bibir bawahnya erat-erat, takut kalau-kalau dia akan tertawa jika mulutnya terbuka.Sasha meletakkan sendoknya, matanya yang tajam mengikuti gerakan Sandy.Sandy mengulurkan tangan, hendak menarik kerah baju Wanda."Apa yang kalian lakukan?"Suara Leonard tiba-tiba terdengar!"Kakek!"Sasha sudah berdiri di atas kursinya, dengan sigap dia menangkap tangan Sandy yang terulur ke arah Wanda.Suasana di dalam ruang makan begitu tegang, seolah-olah pertarungan sengit akan segera meledak.Asisten yang bertubuh t

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 136

    Harvey mengernyitkan dahi. Dia memang menyuruh asistennya yang mengurus gaun itu, dan sang asisten mengatakan bahwa gaun itu dibuat khusus sesuai ukuran Wanda. Namun, itu ukuran Wanda pada masa kapan, Harvey tak pernah menanyakannya.Di matanya, Wanda tak ubahnya seperti pajangan kayu, sekadar menempati posisi sebagai istrinya.Sudah lama mereka tak lagi tidur bersama. Harvey sama sekali tidak tertarik pada tubuhnya.Maka, apakah dia gemuk atau kurus, Harvey tak peduli dan tak menaruh perhatian sedikit pun."Kalau gaunnya nggak pas, bisa diubah. Sampai kamu puas."Harvey merasa, dirinya sudah cukup memanjakan Wanda.Wanda mengambil dokumen yang diletakkan di atas gaun."Perusahaan Ferdian ingin merekrutku masuk ke departemen teknik?"Harvey menjawab, "Aku ingin menempatkanmu di sekretariat utama, menjadi sekretaris pribadiku."Wanda terpaku selama dua detik, lalu tertawa karena ucapan Harvey. "Selama tujuh tahun aku jadi pembantu gratis untukmu, dan sekarang setelah tujuh tahun, kamu m

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 135

    Mengingat bahwa Leonard akan datang, Wanda duduk bersama Sasha, berhadapan dengan Nadya dan kedua orang tuanya.Sandy memasangkan celemek pada Sinta. Sinta bersikap manja layaknya anak kecil."Makan yuk, bayi sudah lapar!"Sandy melirik Harvey, lalu membujuk Sinta, "Pak Leonard belum datang ....""Huhuhu."Sinta tampak kecewa, kedua tangannya mengepal di dekat matanya, pura-pura mengusap air mata yang tak ada.Wanda menarik napas dalam-dalam. Melihat tingkah ibunya yang seperti ini, setiap kali melihatnya tetap saja membuat dirinya geram.Pelayan masuk dan menyampaikan, "Tadi Pak Leonard menelepon, beliau bilang ada urusan mendadak dan akan datang terlambat. Beliau juga menyampaikan agar Anda semua tidak perlu menunggu dan silakan mulai makan duluan."Harvey lalu berkata pada pelayan, "Silakan sajikan makanannya."Sasha melihat bahwa di depan Jojo disiapkan mangkuk anak, sementara di depannya tidak ada. Namun, di depan Sinta malah ada mangkuk anak.Dia langsung tahu, mangkuk anak yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status