Share

Bab 526

Author: Amrita
Harvey menatap lurus pada wajah Wanda sambil tersenyum penuh arti.

"Kalau begitu, kamu yang bertanggung jawab padamkan api ini," ucap Harvey.

Dia sadar, setiap gerak-gerik Wanda selalu berhasil menarik perhatiannya. Hati yang dulu sedingin gletser, kini seolah menyemburkan lahar panas karena Wanda.

Wanda yang dulu tidak akan pernah berani menentangnya.

Jika dia mengajak makan, Wanda tidak hanya akan menyetujui, tetapi bahkan akan mengambilkan lauk untuknya, mengupas udang untuknya, dan meletakkan makanan kesukaannya ke dalam mangkuknya.

Namun, sekarang Wanda yang bahkan enggan untuk sekadar duduk dan makan bersamanya.

Saat melihat penolakan keras Wanda itu, darah dalam nadi Harvey seakan mendidih.

Mungkin memang dirinya yang haus akan luka. Bahkan jika Wanda benar-benar menikamnya dengan pisau, dia justru akan makin bersemangat.

Wanda mengambil ponsel, kemudian melirik layar. Dia menghitung mundur waktu dalam hati.

"Kamu pikir kamu bisa mengurungku dengan cara seperti ini?" tanya Wanda
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 552

    Asisten itu tertawa. "Bu Wanda, hubunganmu dengan kakakmu sangat baik! Kamu beruntung sekali!"Wanda tersenyum kepada asistennya. Tiba-tiba, Wanda merasa sedikit tidak enak hati pada Fabian karena sudah menjadikannya kambing hitam."Hubunganku dengan kakakku memang selalu baik. Dia suka memasak, juga sangat pandai merawat orang," ujar Wanda.Asisten itu terkagum-kagum. "Wah! Aku iri sekali dengan Bu Wanda yang memiliki Kakak sebaik itu. Kalau begitu, aku nggak akan mengganggu Bu Wanda makan. Selamat menikmati."Setelah asistennya pergi, Wanda baru merasa lega.Dia membuka kembali kotak makanannya, melihat berbagai macam makanan yang ada di dalam. Semuanya adalah makanan yang Wanda sukai.Sambil makan, di hadapannya terdapat ponsel yang disangga dengan penyangga. Layar ponselnya menampilkan rekaman kamera pengawas di rumah.Wanda menyadari ada beberapa masakan di meja makan yang sama dengan makanan di dalam kotak makanannya.Andre dan Sasha makan dengan cepat. Wanda selalu mengingatkan

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 551

    Bukan berarti Wanda tidak pernah melihat seorang pria memasak sebelumnya. Sejak dia bisa mengingat, dia sudah sering melihat Fabian berdiri di depan kompor.Namun, Wanda tidak pernah mengamati setiap gerakan Fabian saat memasak dengan tatapan mengagumi.Bagaimana mungkin ada orang yang terlihat begitu elegan ketika berdiri di depan kompor? Ketika Wanda memasak, bahkan hanya membuat salad sederhana, dia tidak merasa ada yang menarik untuk dipandang dari caranya mengaduk salad.Andre memang tipe orang yang melakukan apa pun dengan elegan. Saat duduk di kursi penumpang mobil Wanda, menjadi navigatornya, pria itu tampak elegan. Saat berciuman dengannya, alis dan mata pria itu begitu indah hingga membuatnya tak bisa mengalihkan pandangan.Punggungnya tegak. Kamera pengawas yang terpasang di ruang tamu tepat menghadap pintu dapur, bisa menangkap kaki jenjang pria itu, serta proporsi tubuhnya yang sempurna dalam bingkai kamera.Kemudian, Sasha muncul dalam layar, datang ke sisi Andre. Andre m

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 550

    Nadya tersenyum. Dalam bola matanya yang hitam seperti rawa ada kilatan niat jahat.Senyuman di bibirnya melebar, dalam hati dia menghitung waktu.Setengah menit kemudian, suara Harvey akhirnya terdengar, "Aku akan meminta sekretarisku menghubungi beberapa desainer gaun pengantin di Idaris, meminta mereka mengirim gaun pengantin model terbaru ke rumah keluarga Jinata.""Harvey, terima kasih, kamu baik sekali padaku."Sebelum Nadya selesai berbicara, Harvey sudah menutup teleponnya.Nadya menghela napas. Dia menggenggam ponselnya dengan erat, sementara senyuman tersungging di wajahnya."Anak Ayah, kamu mau pergi kemana?"Ketika Sinta melihat Nadya tiba-tiba berbalik untuk berjalan keluar, dia langsung bertanya.Langkah Nadya terhenti. Dia memandang Sinta dengan sikap merendahkan sembari berujar, "Gaun pengantin sekelas ini nggak pantas untukku. Kalau kamu suka, pilih saja pelan-pelan. Ayah yang akan membayarnya."Setelah mengucapkan kalimat itu, Nadya langsung pergi.Para pelayan yang m

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 549

    Suara Nadya tercekat.Harvey di ujung lain telepon berkata, "Kalau nggak ada urusan apa-apa, aku akan menutup teleponnya.""Harvey!" Nadya segera menahannya, "Aku sedang memilih gaun pengantin. Aku tahu kamu nggak punya waktu menemaniku. Tenang saja, aku nggak akan menambah masalah lagi untukmu.""Kamu menelepon hanya untuk mengatakan ini?" tanya Harvey.Bahkan lewat telepon pun, Nadya bisa merasakan keinginan Harvey untuk menutup telepon sudah di ambang batas.Nadya segera berkata, "Tadi aku mengirim pesan ke Wanda, dia bertanya kenapa bukan gaun pengantin merek V. Dia mengira kamu akan membawaku terbang ke Idaris untuk memilih gaun pengantin. Jelas sekali Wanda sedang mentertawakanku karena memakai gaun pengantin siap pakai. Harvey, kamu nggak mau Wanda meremehkanmu, 'kan? Aku akan segera menikah denganmu, jadi kamu nggak boleh membiarkan Wanda menertawakanmu."Dari ponsel Nadya terdengar tawa rendah pria yang dingin. Harvey berujar, "Yang memakai gaun pengantin murahan itu kamu, buk

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 548

    Ketika Nadya melihat Sinta mengenakan gaun pengantin, dia langsung memutar mata dengan kesal."Bu, apa kamu sudah gila? Yang akan menikah itu aku, bukan kamu!" ujar Nadya.Nada bicara Nadya terdengar tidak baik, tetapi Sinta mengabaikan ucapannya. Wanita itu berbalik, lalu mengagumi dirinya sendiri di cermin besar.Ketika melihat pelayan toko mendekat, Sinta tersenyum lebar pada pelayan itu. "Lihat kami berdua. Siapa yang Ibu dan siapa yang anak?"Pelayan itu tertegun sejenak. Dia tentu saja tahu dengan jelas siapa yang menjadi objek pelayanannya. Lagi pula, begitu Nadya masuk, dia sudah menyatakan identitasnya. Hari ini dia datang untuk mencoba gaun pengantin, sementara Sinta hanya menemani.Meskipun Sinta memiliki wajah yang awet muda dan kulit yang halus, tak peduli bagaimanapun dia merawat dirinya, tetap terlihat jelas bahwa dia dan Nadya memiliki perbedaan usia.Tadi ketika Sinta meminta pelayan mengambilkan gaun pengantin untuknya, pelayan itu mengira Sinta akan mengambil gaun it

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 547

    Di Quantum Tech.Wanda baru saja memasuki lantai satu perusahaan ketika para karyawan yang melihatnya langsung menyapanya dengan ramah.Para karyawan memandang Wanda dengan mata penuh kekaguman.Wanda hanya mengenakan setelan longgar sederhana yang pas di pinggang. Rambut hitam panjangnya disisir rapi menjadi ekor kuda, sementara helaian rambut di sisi pelipisnya ditahan dengan dua jepit rambut. Kakinya mengenakan sepatu datar yang nyaman. Di kantornya, Wanda bahkan menyiapkan sepasang sandal sutra yang nyaman untuk digunakan sehari-hari.Belakangan ini, Wanda telah mengeluarkan peraturan baru. Setiap lantai kantor akan dilengkapi dengan ruang ganti. Para karyawan boleh memakai sandal di dalam perusahaan, serta tidak wajib memakai riasan. Kini, karyawan yang datang bekerja dengan sepatu hak tinggi dan stoking seakan sudah punah. Mereka hanya sesekali membawa sepatu hak tinggi untuk dipakai saat berkencan sepulang kerja.Para karyawan mengatakan bahwa tindakan Wanda ini memiliki maksud

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status