Setelah masuk jalan Kuningan raya..Rian memberi tahukan ke sopir taksi agar berhenti di rumah nomor 10..Melinda sangat terkagum kagum melihat kemewahhan rumah bos mereka itu.."Ayo sayang kita Uda sampai.." tegur Rian yang melihat Melinda terkagum kagum dengan kemewahhan rumah milik ayahnya itu.."hmmm..apa iya ini rumah pak Hendra sayang..?"ucap Melinda yang masi kagum dengan rumah mewah itu.."mari sayang kita turun dulu..nanti kita tanyakan ke pak Hendra..apa benar ini rumahnya.."canda Rian tersenyum sambil meraih tangan istrinya ketika Taxi itu Uda masuk ke pekarangan rumah..
Melinda tersenyum mendengar candaan suaminya karena dia berpikir manalah mungkin itu ia tanyakan ke pak Hendra bos pemilik perusahaan besar tempat dirinya dan Rian bekerja...ia yakin bahwa rumah ini milik bosnya..mlinda memperhatikan dari penjaga yang membukakan gerbang sampai ke dalam di hitungnya lebih dari 6 orang..dan ketika mereka keluar dari Taxi seorang pelayan separuh baya dan dua orang securiti
Setelah bicara demikian pak Hendra menepuk punggung Rian lalu ia berjalan menghampiri Melinda yang sedang duduk bersama istrinya.. Melihat kedatangan pak Hendra..Melinda segera berdiri untuk memberi penghormattan..namun pak Hendra segera menyuruh agar Melinda duduk kembali.." silakan duduk kembali..ada hal penting yang mau bapak bicarakan dengan mu..".. Setelah mereka duduk..tiba tiba datang pelayan memberi tau"maap tuan..hidangan sudah siap di meja perjamuan..baiknya tuan dan nyonya beserta yang lain segera menikmattinya."ucap pelayan itu mempersilakan. Mendengar itu pak Hendra mengurungkan niatnya untuk mulai bicara tentang hal yang penting kepada Melinda..iapun mengajak istri dan yang ada di ruangan itu untuk pindah ke meja perjamuan..namun mereka heran tidak melihat Rian dan Tiar
Tidak banyak yang bicara dalam meja hidangan keluarga malam itu..semua sepertinya menikmatti menu demi menu yang di suguhkan para pelayan di rumah mewah itu..nampak Tiara putri pakhendra terus memperhatikan apa yang di perbuat Melinda yang dengan teliti melayani suaminya menikmati hidangan..mereka selalu tersenyum ketika saling pandang dan sesekali nampak mereka saling menyuapi yang membuat hati Tiara menjadi cemburu kepada mereka berdua..Mendadak terdengar suara dering handphone Melinda di tengah acara makan tersebut..Melinda segera membersihkan mulutnya dengan tisu lalu pamit ke Rian untuk termisi sebentar angkat telepon ke ruangan sebelah..ia lihat di layar handphonenya tidak muncul sebuah nama yang muncul hanya nomor tidak di kenal""halo..siapaya.."..lalu terdengar.."halo..apa benar kami bicara dengan saudari Melinda..kemanakan ibu Lisa..?"..."iya saya sendiri.."jawab Melinda yang tiba tiba merasa perasaannya tidak enak.."maap ibu Melinda..kami dari Rumah sakit awalbroos
Sesampaianya di rumah sakit..Rian dan Melinda segera keluar dari mobil dan bergegas menuju ruang UGD..namun di ruang tersebut nampak kosong dan tidak terlihat siapapun kecuali petugas jaga,merekapun segera bertanya ke petugas tersebut.."maap pak dimana ibu Lisa di rawat,tadi saya dapat telepon katannya Tante saya itu masuk ruang UGD..karena kecelakaan..".tanya Melinda yang cemas dengan keadaan tantenya itu..Petugas jaga di UGD tersebut segera mengecek.."ibu Lisa sedang berada di ruangan tindakan..dokter sedang berusaha melakukan pertolongan pada beliau karena banyaknya pendarahan di kepalanya..ibu lurus saja nanti di ujung ada ruangan di sebelah kanan..di situ ibu Lisa sedang di rawat oleh dokter..tadi kayaknya ada seorang bapak bapak yang menunggui ibu Lisa.."kata petugas itu memberi tahu.."baik terimakasi pak..kami segera kesana"ucap Rian sambil berjalan menggandeng istrinya kearah ruangan
"Dokter..tolong Tante saya..berikan dia perawatan yang terbaik.."Melinda sangat histeris karena merasakan tubuh Tante Lisa mendingin dan tidak lagi terasa denyut jantungnya yang masi dipelukkannya..Dokter dan perawat segera memeriksa denyut jantung Tante Lisa beserta denyut nadinya di lengan tangan ..setelah memastikan hasil pemeriksaannya.."maap ibu dan bapak bapak yang ada disini..ibu Lisa sudah meninggal dunia..kami sudah berusaha semampu kami tapi Tuhan berkehendak lain..kami harap keluarga ibu Lisa bisa menerima ini dengan ikhlas…"."Tidaaak..tanteku tidak mungkin mati secepat ini..tolong periksa sekali lagi dokter..barangkali beliau cuman pingsan.."teriak Melinda histeris dan merasa tidak terima dengan kenyataan bahwa Sanya orang yang sudah merawatnya setelah kedua orang tuanya tiada selama 10 tahun yang lalu kini telah tiada..Rian s
Satu persatu para pelayat meninggalkan area pemakaman itu dengan wajah yang tertunduk dan sedih..hanya Melinda dan Rian yang masi tersisa di sana..air mata Melinda pun seperti kering tak mengalir lagi..karena mulai malam tadi tak henti mengalir mengiringi kepergian orang yang 10 tahun belakangan ini selalu menjaga dan melindunginya seperti ibu kandungnya sendiri..hanya suara lirih yang bisa dikeluarkan di atas gundukan tanah merah yang masih basah itu.."Tante hanya sampai di sini melin bisa antarkan..semoga Tante sudah tenang disana..melin janji akan sering sering kemari menziarahi pusara Tante ini.. istirahatlah dengan tenang Tante..".Rian ikut sedih mendengar ucapan istrinya,dia teringat sewaktu menguburkan almarhum ibunya dahulu..waktu itu dirinya sangat histeris dan rasanya tak mau pulang dari pemakaman karena ingin menemani ibunya.."sayang..mari kita pulang..tak baik kita be
Melinda yang mendengar adanya tamu di depan rumah,menyurutkan langkahnya yang tadinya hendak masuk ke kamar kembali ke teras rumah."Ada apa ini sayang..kenapa ada bapak bapak polisi di sini..?*tanya Melinda kepada suaminya.Belum sempat Rian menjawab..pak polisi itu langsung menerangkan kepada Melinda.."maaf kami kesini ingin menyampaikan hasil penyelidikan kepolisian ..bahwasanya ada indikasi kematian ibu Lisa di rencanakan oleh seseorang..dan untuk ungkap siapa aktor di balik itu,kami mengharap beberapa keterangan dari keluarga korban..".."apa..jadi Tante Lisa sengaja ditabrak oleh pengendara itu..pak polisi.?".tanya Melinda dengan gemetar karena sangat syok dengar berita itu.Polisi itu
Rian bingung dengan semua keterangan polisi yang mengatakan soal keluarga besar Pratomo..ia baru ingat bahwasanya ayahnya bernama Hadi Pratomo..ia berpikir apa ayahnya dan ayah Melinda sama sama keturunan keluarga Pratomo..kalo seandainya benar berarti Melinda yang sekarang resmi jadi istrinya ini masih saudara sedarah dengannya..rasa penasaran semakin menghantui dirinya,namun dirinya tidak mau ambil kesimpulan sebelum tau yang sebenarnya..dalam hati ia berpikir,istrinya dan polisi jangan sampai tau kalau dia ini juga keturunan keluarga Pratomo..masalah semakin rumit ,pikirnya.Selagi Rian terpaku memikirkan tentang dirinya..kedua polisi itu berunding dan tak lama salah satu dari mereka menghubungi kantornya untuk melaporkan hasil penyelidikan.."Begini bapak Rian..kami sudah hubungi komandan kami dan melaporkan
Di malam harinya suasana agak menegangkan di rumah bekas mendiang tante Lisa.. warga terheran-heran dengan hadirnya banyak polisi di rumah itu, ditambah lagi pemeriksaan yang ketat satu per satu orang yang masuk ke dalam rumah untuk mengadakan doa bersama.Pak Hendra yang juga hadir malam itu merasa terkejut begitu sampai di depan rumah peninggalan tante Lisa.. melihat satu per satu orang yang datang diperiksa secara ketat oleh polisi.Rian yang melihat kehadiran Pak Hendra segera menghampirinya"maaf om.. kuharap Om tidak terkejut dengan ini.. banyak hal yang baru terjadi di rumah ini,nanti saya jelaskan, Om silahkan masuk dulu karena acara akan segera dimulai.."bisik rian ke telinga Pak Hendra.Pak Hendra yang malam itu ditemani oleh i