Beranda / Urban / Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua / Bab 128: Berfoya-foya dengan Uang 'Rampokan'

Share

Bab 128: Berfoya-foya dengan Uang 'Rampokan'

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-08 07:47:24
Namun satu yang membuat Raymond tak ragu telpon Kabareskrim, yang juga sahabatnya, untuk tangkap segera kelompok Sanusi Cs yang kini kabur ke LN.

AKP Yulia sebut, Rahma sempat bilang dia di culik Sanusi dan Aron Talang dan gara - gara di pisah dengan anaknya yang bikin parah depresinya juga sering sebut nama Gracia, adik iparnya.

"Satu -satunya jalan, Abang panggil Mamon dan Gracia, anak dan adik Abang itu, untuk temani Rahma, mungkin dengan jalan ini, daya ingat Rahma akan mulai berangsur pulih," saran AKP Yulia, juga dokter kejiwaan yang merawat Rahma.

Raymond pun mengiyakan hal ini, dia lalu kontak Gracia dan Mamon, lalu di jemput Mang Amir sopirnya dan Iman pengawal pribadinya.

Di tambah lagi informasi dari sang detiktive Anthoy yang bilang, yang ke Singapura memang Rahmi bersama bersama Sanusi Cs dan hidup berfoya – foya di sana, lalu terbang ke Eropa, lanjutkan foya-foya mereka.

"Untung saja selama ini Rahmi tak menjahati Mamon dan Gracia, tapi memang mereka ada hubungan, Mamon k
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 1
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 129: Rahma Mulai Sadar, Tapi...?

    Walaupun lambat, tapi kesehatan Rahma sedikit demi sedikit mulai membuahkan hasil, dia mulai kenal dengan Mamon dan Gracia, tapi masih belum tahu siapa Raymond, juga ayahnya sendiri Andi Rukmono.Andi Rukmono sengaja di minta Raymond turun tangan, sehinga dia ikut setiap hari ajak salah satu anak kembarnya yang ber ibukan bule Ausse itu bicara, dan kadang sengaja cerita masa-masa kecil Rahma. 2 bulan kemudian Rahma boleh di bawa pulang dengan harapan kesembuhannya makin cepat.Tentu saja Raymond terpaksa terapkan keamaan maksimum di rumah mewahnya, dia sampai tambah 20 orang satpam yang berjaga aplusan di rumahnya siang dan malam.Tak sembarangan orang bisa masuk ke rumahnya ini dan setiap 1 jam 5 saptam gantian keliling nge-cek kondisi rumahnya, belum lagi CCTV di mana-mana.Sehingga di manapun Raymond berada, dia dengan mudah pantau kondisi rumahnya, juga Rahma yang kini sudah tak pakai kursi roda lagi, dan kadang bercanda dengan Mamon dan Gracia.Suatu pagi...“Abang…?”Raymond y

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 128: Berfoya-foya dengan Uang 'Rampokan'

    Namun satu yang membuat Raymond tak ragu telpon Kabareskrim, yang juga sahabatnya, untuk tangkap segera kelompok Sanusi Cs yang kini kabur ke LN.AKP Yulia sebut, Rahma sempat bilang dia di culik Sanusi dan Aron Talang dan gara - gara di pisah dengan anaknya yang bikin parah depresinya juga sering sebut nama Gracia, adik iparnya."Satu -satunya jalan, Abang panggil Mamon dan Gracia, anak dan adik Abang itu, untuk temani Rahma, mungkin dengan jalan ini, daya ingat Rahma akan mulai berangsur pulih," saran AKP Yulia, juga dokter kejiwaan yang merawat Rahma.Raymond pun mengiyakan hal ini, dia lalu kontak Gracia dan Mamon, lalu di jemput Mang Amir sopirnya dan Iman pengawal pribadinya.Di tambah lagi informasi dari sang detiktive Anthoy yang bilang, yang ke Singapura memang Rahmi bersama bersama Sanusi Cs dan hidup berfoya – foya di sana, lalu terbang ke Eropa, lanjutkan foya-foya mereka."Untung saja selama ini Rahmi tak menjahati Mamon dan Gracia, tapi memang mereka ada hubungan, Mamon k

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 127: Misteri Mulai Tersingkap

    Andi Rukmono sadar setelah hampir 3,5 jam pingsan, begitu membuka mata dan yang pertama di lihatnya Raymond, Andi Rukmono beri kode, agar penutup di mulutnya di buka.Andi Rukmono kini di tempatkan di sebuah ruangan VVIP atas permintaan Raymond. Agaknya dia akan buka-bukaan pada Raymond saat ini.Seorang perawat lalu membukanya dan setelah ambil nafas, Andi Rukmono minta punggung-nya di tegakan, sehingga kini dia terlihat lega dan nyaman. “Silahkan Om cerita, aku dengarkan,” Raymond menunggu dengan sabar.“Raymond, si Sanusi itu sebenarnya bukan orang lain bagiku, dia kemenakanku sendiri, ayahnya sepupuku, makanya wajah kami agak mirip dan ujung namanya memang Rukmono. Dia sejak usia 5 tahun jadi anak angkat ayahku, karena kedua orangnya meninggal dunia, akibat bencana alam.”Andi Rukmono sebut, sebagai Kades di desa mereka, orang tuanya selain orang terpandang, juga pastinya kaya raya, sehingga tak masalah mengangkat anak kemenakannya sendiri. Namun, ayahnya Andi marah besar, saat

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 126: Andi Rukmono Muncul…!

    Raymond menatap wajah Rahma yang sudah mulai agak baikan, tubuh kurusnya mulai berisi, karena makan rutin 3X sehari, termasuk asupan vitamin yang diberikan dokter setiap hari, sehingga membuat tubuhnya makin membaik.Wanita jelita ini juga masih berada di kursi roda, walaupun mulai perlahan belajar jalan.Tapi tatapannya tetap hampa, dia bahkan hanya menatap wajah Raymond, tapi tak kenal siapa pria di depannya ini.Raymond mencoba berkomunikasi, tapi reaksi wanita cantik mirip Rahma ini tetap hanya tatapan kosong.Dokter kejiwaan yang juga rutin memantau kondisi Rahma, yang lantas menyebut kalau kondisi wanita cantik ini perlu waktu untuk ‘normal’ lagi.Saat Raymond ingin merawatnya di rumah, dokter kejiwaan ini minta Salman bersabar dulu.“Paling tidak sampai dia bisa berkomunikasi, barulah boleh di bawa pulang. Biarkan dia di sini dulu, agar hati dan pikirannya tenang, aku khawatir dia masih trauma dan kalau di bawa pulang malah lambat kesembuhannya,” saran si dokter ini dan Raymond

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 125: Hari yang Indah Buat Yulia

    AKP Yulia kaget, baru saja mandi ‘zunub’ setelah setengah malaman berlayar dengan sang crazy rich tampan, hingga miliknya masih berasa ada yang ngeganjal, terdengar ada ketukan di depan pintunya.Dengan buru-buru dia pakai kaos dan celana pendek selututnya, lalu ke pintu depan, begitu di buka dia heran ada dua tamu tak di kenal.Lebih kaget lagi di halaman rumahnya nangkring sebuah mobil SUV kompak mewah, yang tadi di angkut dengan towing dan baru saja di turunkan, lalu di parkir di halaman rumah kecilnya.“Selamat pagi ibu AKP Yuliana Lestari, saya Rudi dan Imei dari dealer Le**s Cabang Fatmawati, mau antar mobil ini. Ini pesanan dari pa Raymond buat bu Yulia, satu unit mobil RX 500h F Sport+ terbaru. Ini jenis hybrid dan irit BBM, sudah di bayar cash,” kata Rudi,.Sambil membungkuk hormat, pria serahkan kunci dan minta KTP Yulia untuk admin buat di pajak+STNK dan BPKB yang akan segera menyusul dalam beberapa hari lagi.“Astagaa…mimpi apa aku semalam,” gumam Yulia tanpa nyadar sambil

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 124: Gen ‘Playboy’ Mante Razak Kumat Lagi

    Raymond kembali tertawa dan bilang AKP Yulia ternyata rembes juga ternyata, kirain jaim, apalagi kalau kenakan seragam coklatnya. “Hidup ini kan di buat rileks saja pa Ray, aku juga tak mau stress, toh aku juga manusia biasa, perlu hiburan kan?” ceplos Yulia penuh arti.“Betul juga, aku juga akui saat ini banyak masalah, butuh rileks!” gumam Raymond, baru nyadar, dirinya sendiri juga butuh hiburan, masalah batin bertubi - tubi membuatnya banyak termenungnya.“Biasanya apa hiburan pa Ray yang bikin rileks?” pancing Yulia lagi.Raymond kaget, lalu menatap wajah Yulia dan otomatis menaksir, di balik baju seragam ketatnya tersimpan tubuh yang padat dan menggairahkan.“Apakah bercinta?” belum juga Raymond menjawab, Yulia sudah langsung saja nyolot ke pokok masalah.Kaget juga sang CEO ini, terakhir dia bercinta dengan Indri dan itu sudah beberapa minggu yang lalu, otomatis saat ini jiwa bangornya mulai liar.Kini berduaan dengan si polwan hitam manis dengan tubuh padat menggoda, membuat o

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status