หน้าหลัก / Urban / Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua / Bab 93: Tugas Buat Raymond dari Rahma

แชร์

Bab 93: Tugas Buat Raymond dari Rahma

ผู้เขียน: mrd_bb
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-09-26 08:56:03
“Kamu kenapa kesedak…nih bawa minum,” cetus Rahma sambil sodorkan air putih dan menatap tajam wajah Raymond, hingga suaminya ini sesaat makin salting saja.

Rahma walauun tak setajam mata Raymond, tapi kalau sudah menatap begitu, bikin keder siapapun, apalagi Raymond yang jelas - jelas punya salah!

“Hanya kaget saja, segitu kacaunya ternyata keluarga si Sanusi itu,” cetus Raymond bikin alibi yang masuk akal.

“Kamu mau kemana..?” Rahma menegur suaminya yang mau bangkit dari sofa.

“Mau pulang istirahat, masa kelayapan!”

“Nggak bisa, kamu kira aku mampu handle semua kekacauan di perusahaan sebesar ini sendirian?” cegah Rahma yang langsung tahan bahu Raymond agar duduk lagi di sofa, hingga Raymond kaget di perlakukan istrinya begitu.

“Lhaa..kan kamu CEO-nya, aku hanya mantan CEO? Lantas ngapain aku di sini?” Raymond protes.

“Kamu masih suami aku kan? Nah tugas suami bantu istri, suami itu tulang punggung keluarga, bukan istri yang jadi tulang punggung suami. Ayoo kerja mulai hari ini! Nggak
mrd_bb

BERSAMBUNG

| 1
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 109: Teror Misterius

    Tiga bulan sudah Raymond berkantor di PT Bara Omega yang sebentar lagi akan berubah nama jadi Razak Oil Corporation.Usai jalankan kewajibannya dan akan ngopi sekaligus sarapan di kamarnya yang memang komplet ada meja makannya, yang setiap pagi di sediakan ART di kantor ini.Tiba - tiba saja bulu kuduk Raymond konta berdiri. Di depannya seekor ular yang terkenal dengan bisa beracunnya berdiri tegak persis di dekat meja makannya.Kepalanya gepeng, tanda inilah ular ganas beracun yang satu gigitan bisa bikin seekor gajah dewasa tewas dalam waktu kurang dari 30 menit, apalagi manusia, kalau lambat di beri penawarnya.Si ular sendok yang di sebut dengan king kobra ini mendongakan tubuhnya hingga satu meteran dari lantai.Tubuh ular ini sebesar lengan kokoh Raymond, dengan panjang lebih 3 meteran, ular ini seakan ingin tancapkan taring beracunnya ke tubuh Raymond.Raymond tentu saja refleks ambil benda apapun yang ada di dekatnya, tujuannya pastinya ingin usir si ular beracun mematikan ini.

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 108: Investasi Gede-gedean

    Ratusan warga sumringah, ganti rugi yang di tunggu-tunggu benar-benar cair 3 hari kemudian. Semuanya tertib tidak ada yang berebut menunggu giliran pencairan jumbo ini.Awalnya Raymond rada khawatir juga warga, semuanya bawa pulang duit cash begitu banyak.Tapi sang tetuha adat Paman Balak bilang, tak ada yang berani ngerampok, sebab warga di sini kompak dan si perampok sama saja cari mati.Raymond hanya pesan melalui Balak, agar duit jangan di hambur-hamburkan warganya.“Bilang kepada warga bapak, agar beli lahan baru buat bercocok tanam, kalau habis, tanah melayang, kerjaan nggak ada,” pesan Raymond dan benar-benar di sampaikan Balak pada warganya.Bukan hanya itu, 200 orang warga lokal yang pernah di pecat, kembali bekerja.Sedangkan 200 orang yang kerja di sini dan dari warga pendatang, 180 orang di pulangkan, sisa 20 orang bertahan, karena skil nya memang di butuhkan perusahaan batubara ini.Raymond juga pecat 3 petinggi perusahaan yang di anggap anak buah Aron Talang dan Lasali s

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 107: Benahi Benang Kusut Perusahaan

    Raymond meninggalkan Ambar yang mulai sibuk data semua warga yang belum dapat ganti rugi dan wajib perlihatkan surat-surat tanahnya, untuk dapat ganti rugi.Dia ikut Balak ke rumahnya dengan jalan kaki, yang jaraknya lumayan jauh. Sepanjang jalan Raymond bertanya siapakah orang dekatnya yang bakal mencelakakannya tersebut.“Ada beberapa orang…!” sahut Balak dengan nada serius.“Apakah salah satunya…istriku?” tanya Raymond penasaran.“Istrimu…?” Balak tidak teruskan omongannya, tapi malah senyum kecil. Raymond sampai hentikan langkahnya.“Hati-hatilah dengan istrimu, dia sebenarnya sangat mencintai kamu, tapi ada kekuatan dahsyat akan akan terus ganggu dirinya. Makanya kamu harus di isi, agar tak terkena pengaruh jahat itu,” ceplos Balak dan kini mereka sudah sampai di rumah sang tetuha adat ini.Balak lalu meminta Raymond lepas jaket kulitnya, juga baju kaosnya, lalu setelah duduk membelakanginya, mulut Balak bergumam baca ajian – ajian tertentu dan mulai lah dia corat-coret punggung R

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 106: Di Hadang Warga Bermandau

    “Berdosa sekali aku…hutan hancur begini. Tak bisa tidak, aku akan lepas saham, biarpun Rahma keberatan, aku tak ingin di cap sebagai perusak alam. Kalau terjadi bencana banjir dan longsor lalu terjadi korban jiwa, otomatis aku ikut nanggung dosanya,” batin Raymond.Soal Ambar, kalaupun kelak saham dia lepas, Raymond sudah berniat akan ajak anak buahnya masuk ke perusahan induknya dan akan di tempatkan di tugas lain. Ambar kepala Sub Cabang PT Bara Omega yang berkantor di Palangkaraya.Tanpa takut, Raymond minta Ambar bawa mobil mereka mendekati kerumunan warga yang sedang istirahat di sebuah tenda.Inilah mantan 'pegawai' PT Bara Omega yang sedang lakukan aksi demontrasi dan ini sudah masuki hari ke 9.“Stop, kalian siapa? Turun dari mobil,” bentak slah seorang dari 3 orang ini.Tiga orang langsung hadang mobil Raymond dan Ambar, mandau terlihat di pinggang mereka. Raymond tahan Ambar yang ingin menjawab, Ambar yang ternyata punya ilmu beladiri sama sekali tak gentar, justru dia khawat

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 105: Ortu Rahma Masih Misteri

    Andi Rukmono dan bayinya datang dan minta maaf dengan Mark Dusman. Sekaligus kaget dengar mantan kekasihnya sekaligus sepupunya meninggal dunia karena sakit.“Bayi siapa yang kamu bawa itu Andi?” tanya Mark Dusman dengan dahi berkerut.“Ini…bayiku dan…Bresia,” sahut Andi, hati Mark Dusman yang dulu sempat panas istrinya di bawa kabur kini sesaat diam.“Lantas apa maumu bawa bayi itu padaku, kenapa kamu datang tanpa membawa Bresia?” tanya Mark lagi tetap dengan suara tenang dan kalem. “Bresia…sudah meninggal dunia, bayi ini…aku yang pelihara saat ini,” sahut Andi Rukmono dengan mimik sedih, sekaligus ngaku sangat berduka kehilangan ‘istrinya’ bulenya.Gantian sekarang Mark Dusman yang kaget, tak dia sangka mantan istri juga meninggal dunia.Kini dua lelaki yang sama-sama mencintai istrinya malah saling berbagi kisah, kenapa istri masing-masing meninggal dunia.Bresia ternyata punya riwayat penyakit darah tinggi dan jantung, aslinya di larang dokter hamil, itulah sebabnya dengan Mark D

  • Membagi Jatah Untuk Ipar dan Mertua    Bab 104: Tak Disangka Mark Dusman Punya Riwayat Mengejutkan

    Raymond benar-benar bingung sendiri, kok bisa-bisanya dia kenal dengan kakek tua ini, dia dan Ambar seolah di tuntun ke rumah ini dan ini butuh jawaban, kenapa itu bisa terjadi...? “Mark Dusman…bukankah?” Raymond yang bingung dengan pengakuan kakek bernama Mark Dusman malah balik bertanya.Lalu Raymond sesaat terpaku, apalagi Ambar yang sama sekali tak tahu riwayat big bosnya ini dan siapa itu Mark Dusman?“Kamu mungkin pernah dengar kabar aku di tusuk laki-laki yang dulu katanya naksir wanita bernama Asih bukan?” si kakek pecah kesunyian.“Iyah…tapi katanya orang yang bernama Mark Dusman sudah…?” Raymond menahan kalimatnya.Si kakek yang ngaku Mark Dusman ini senyum kecil dan kembali dia isap sebatang roko yang baru dan Ambar tanpa ragu keluarkan sisa satu slop rokoknya dan di berikan semua ke kakek ini.Si kakek senang sekali dan dia bilang sudah lama tak ngisap rokok mehong, selama ini hanya rokok murahan mereknya pun aneh-aneh.Itupun harganya di pedalaman sini jadi mahal, karena

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status