Share

Hasrat Tak Terbendung

Author: Risca Amelia
last update Last Updated: 2025-05-19 19:18:50

Di kamarnya, Aslan menuju lemari gantung untuk memilih baju yang akan dia kenakan. Dari deretan gantungan, ia mengambil kemeja katun biru kelam bermotif garis, dipadu celana chino berwarna senada. Ikat pinggang kulit espresso diikat mantap, dan jam tangan perak berlingkar bezel hitam bertengger di pergelangan tangan kirinya.

Setelah menyemprotkan parfum, Aslan meneliti wajahnya di cermin oval. Gel rambut tersisir licin, alis tebal yang rapi, dan paras maskulin yang sempurna.

Bibirnya membentuk senyum tipis penuh keangkuhan. Andai saja dia berasal dari keluarga terpandang, pasti pesonanya mampu mengalahkan Michael Rajasa.

“Suatu hari,” bisiknya, “kau akan menyesal, Ana. Cepat atau lambat, kau pasti kembali.”

Sambil membusungkan dada, Aslan menelusuri lorong setapak paviliun menuju garasi. Rumah utama tampak sunyi, hanya diterangi lampu teras yang berpendar lembut.

Aslan mendengus kecewa—tak ada sosok Anaby yang ia harapkan mengintip dari tirai jendela, sekadar untuk melihat penampil
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Hampir Putus Asa

    Dalam perjalanan menuju titik lokasi terakhir yang dikirim Anaby, jari Michael terus menekan tombol panggil. Matanya terpaku pada peta digital yang berkedip di layar ponsel. Ketika panggilannya tersambung, wajah Michael menegang. Lelaki itu menempelkan ponsel ke telinga dengan sorot gelisah.“Paman Carlo,” seru Michael tanpa basa-basi. “Apakah Ana sudah pulang?”Terdengar tarikan napas di ujung sambungan, sebelum Tuan Carlo menjawab dengan suara berat. “Belum, Michael. Tadi dia bilang hendak singgah ke kafe temannya Laura. Mungkin dia masih di sana.”Tubuh Michael terasa kaku, pikirannya berputar penuh kepanikan.“Paman, Ana sempat mengirimi saya pesan satu kata… ‘tolong’. Saya berusaha menghubunginya, tapi ponsel Ana mati. Sekarang, saya sedang berusaha mencarinya.”Tuan Carlo tercekat, suaranya merapuh ketika membalas, “Astaga, apa yang terjadi pada Ana? Kalau begitu, aku akan coba menghubungi sopir yang mengantar Ana.”Michael menegakkan punggungnya, jantungnya berdegup lebih ker

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Pesan Terakhir

    Ketiga lelaki asing itu melangkah mendekat. Kaki mereka menghentak tanah, menciptakan ketegangan yang semakin mencekam di antara deru napas Anaby. Suasana di sekitar yang berangsur gelap, membuat wajah-wajah mereka tampak kian garang.Detak jantung Anaby kini bergemuruh tanpa jeda. Ia memutar kepala, menatap sekeliling dengan putus asa.Anaby mencoba mencari celah sekecil apa pun untuk kabur. Namun, jalan itu telah rapat terkunci. Motor hitam membentang di belakang, mobil kusam memblokir di depan. Sepertinya, mereka telah bersekongkol menjeratnya dalam perangkap licik yang tak pernah ia perkirakan.Dalam kondisi terpojok, yang terpikirkan oleh Anaby adalah menghubungi Michael. Maka, dengan tangan gemetar, ia meraih ponselnya. Jari-jarinya bergerak cepat mengetik satu kata terakhir, sebelum kemungkinan terburuk terjadi. [Tolong.] Pesan itu terkirim tepat, ketika ketukan keras mengguncang kaca jendela di sisinya.Seorang pria bertubuh kekar berdiri menatap Anaby dari balik kaca. Jema

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Di Ujung Tanduk

    Mesin mobil Aslan meraung ringan di jalan aspal, melaju dengan kecepatan tinggi. Tangan kirinya menggenggam erat kemudi, sementara tatapannya penuh konsentrasi, menembus tujuan yang telah ia rancang dengan teliti sejak berhari-hari lalu. Namun, satu getaran dari ponsel di dashboard membuat geraham Aslan mengeras. Nama itu lagi.Sandra.Ia menghela napas dalam, lalu menepikan kendaraan di bawah rindang pohon yang tumbuh di pinggir jalan. Dengan jengkel, Aslan menyambar ponsel dan mendekatkannya ke telinga.“Apa lagi, Sandra? Aku baru keluar dari kantor,” suaranya tajam dan tak sabar.“Aku sudah tiba di depan klinik,” jawab Sandra dari seberang, suaranya terdengar bergetar. “Tapi aku takut, Aslan. Tolong temani aku, hanya sebentar.”Aslan menegakkan tubuh, kepalanya mendongak menahan emosi yang mendesak. “Kau pikir aku pengangguran?” tukasnya. “Aku sedang menjalankan rencana besar. Ini bukan waktunya menuruti rengekanmu, Sandra.”“Tapi… aku benar-benar tidak berani sendiri,” Sandra m

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Masuk Perangkap

    Dengan senyum yang tak surut dari wajahnya, Anaby melangkah ringan menuju pintu mobil yang menunggu di halaman rumah. Pikirannya masih menghangat oleh percakapan semalam bersama Michael. Suaminya itu tanpa malu-malu mengakui kesulitannya memejamkan mata, hanya karena ia tidak berada di sampingnya. Begitu sederhana pengakuan itu, tetapi cukup untuk membuat hati Anaby berdesir. Ketika kendaraan melaju di ruas jalan yang padat, Anaby menatap layar ponselnya. Ia membaca kembali pesan terakhir Michael sebelum tidur.Hanya satu hari tersisa, sebelum akhir pekan yang mereka rencanakan. Saat itu, ia akan kembali berada di apartemen sang suami, menghabiskan waktu berdua.Sambil menyandarkan punggung pada kursi, Anaby mengirim balasan cepat. Mengingatkan suaminya agar jangan melewatkan makan siang di tengah jadwal yang padat. Tak lupa, Anaby menambahkan kalimat singkat, bahwa ia akan menemani Laura ke kafe Everest sepulang kerja nanti.Setiba di kantor, Anaby segera masuk ke ruangannya, melep

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Anaby akan Menghilang

    Anaby melangkah melewati pintu utama rumah, menahan kantuk setelah hari yang panjang di kantor.Selesai mandi dan memakai gaun rumah berwarna pastel, Anaby keluar dari kamar. Matanya terbelalak melihat Laura dan Nyonya Kemala telah duduk di meja makan, seakan sengaja menantinya.Tak hanya itu, sang ayah juga tampak gembira melihat kedatangannya. Bahkan, piring-piring tersusun rapi dengan berbagai hidangan yang sebagian besar merupakan santapan kegemaran Anaby.“Selamat datang, Ana. Kami menunggumu,” tutur Nyonya Kemala, senyumnya tampak manis meski di mata Anaby tetap menyimpan rencana yang belum terungkap.Laura menyusul, suaranya terdengar lembut. “Aku merasa lebih baik sekarang. Terutama, setelah kau sempat menemuiku pagi tadi. Hatiku entah mengapa terasa lebih ringan.”Anaby menegakkan bahu, menyembunyikan keraguan yang menyesak dalam relung pikirannya. “Baguslah jika kau sudah membaik.”Laura menatap Anaby sejenak, kemudian berkata dengan nada hampir memohon. “Ana, bisakah kau

  • Membalas Mantan : Cinta Sejatiku Datang Setelah Kematian   Diawasi

    Sesuatu yang lebih dingin daripada ketakutan merayapi tulang punggung Aslan. Jemarinya yang masih mencengkeram test pack itu bergetar halus.Aslan mengangkat wajah, menatap Sandra yang berdiri kaku, menunggu jawaban dengan wajah menegang.Beberapa detik ia terdiam, sebelum suaranya meluncur lirih.“Kau harus menggugurkannya," tukas Aslan.Kata-kata itu jatuh begitu saja, menimbulkan keretakan di mata Sandra yang tiba-tiba berkaca-kaca. Bibir gadis itu bergetar, kulitnya seketika memucat.“Aslan… bagaimana mungkin kau memintaku melakukan hal sehina itu?” Suaranya tersendat, patah di ujung kalimat. “Ini anak kita. Buah cinta kita, entah kau masih mau mengakuinya atau tidak.”“Sandra—”“Aku tidak peduli!” teriak Sandra, jemarinya mengepal di sisi paha. “Kau kira aku perempuan yang bisa kau suruh membunuh anak sendiri? Tidak, Aslan. Aku akan melahirkan dan merawat bayi ini.”Aslan memejamkan mata sejenak, mengerahkan seluruh sisa kesabaran dalam dirinya. Ia menarik napas panjang, berusaha

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status