แชร์

HARI PERNIKAHAN (2) FINAL POV FARHAN

ผู้เขียน: E. K
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-08-16 10:19:06

Aku tahu maksud Khansa, dia pasti langsung berpikir ke arah sana. Saat aku bilang kalimat wudu dan salat.

Aku terkekeh, lalu menarik Khansa dalam pelukanku.

"Jangan berpikiran aneh-aneh. Aku akan menunggu sampai kamu benar benar siap dan menerimaku seutuhnya," ujarku aku tahu dia masih belum mencintaiku maka dari itu aku akan membuat dia mencintaiku.

Khansa mengurai pelukannya, matanya terlihat berkaca-kaca.

"Terima kasih atas pengertiannya. Dan maaf aku...."

"Jangan meminta maaf terus. kita jalani saja peran baru kita sebagai suami istri."

Aku menyela ucapan Khansa lalu aku kembali memeluk Khansa dengan begitu eratnya . Hingga tanpa terasa kami sama-sama terlelap.

***

Hari-hari kujalani sebagai seorang suami sekaligus ayah sambung untuk Salma. Aku sangat menikmatinya, meskipun hampir satu bulan ini sejak kami menikah belum sekalipun kami campur. Aku masih menunggu Khansa benar-benar siap untuk menerimaku dan menyerahkan dirinya seutuhnya untukku.

Sekarang, Khansa
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Membalas Pengkhianatan Mantan Suamiku    HARI PERNIKAHAN (2) FINAL POV FARHAN

    Aku tahu maksud Khansa, dia pasti langsung berpikir ke arah sana. Saat aku bilang kalimat wudu dan salat. Aku terkekeh, lalu menarik Khansa dalam pelukanku. "Jangan berpikiran aneh-aneh. Aku akan menunggu sampai kamu benar benar siap dan menerimaku seutuhnya," ujarku aku tahu dia masih belum mencintaiku maka dari itu aku akan membuat dia mencintaiku. Khansa mengurai pelukannya, matanya terlihat berkaca-kaca. "Terima kasih atas pengertiannya. Dan maaf aku...." "Jangan meminta maaf terus. kita jalani saja peran baru kita sebagai suami istri." Aku menyela ucapan Khansa lalu aku kembali memeluk Khansa dengan begitu eratnya . Hingga tanpa terasa kami sama-sama terlelap. *** Hari-hari kujalani sebagai seorang suami sekaligus ayah sambung untuk Salma. Aku sangat menikmatinya, meskipun hampir satu bulan ini sejak kami menikah belum sekalipun kami campur. Aku masih menunggu Khansa benar-benar siap untuk menerimaku dan menyerahkan dirinya seutuhnya untukku. Sekarang, Khansa

  • Membalas Pengkhianatan Mantan Suamiku    Hari Pernikahan

    Senang rasanya dia mau menerimaku sebagai suaminya. Meskipun belum ada cinta di hatinya tapi dia sudah mau menerimaku saja suatu kemajuan yang luar biasa. Aku berjanji akan selalu membuat dia bahagia. Aku akan mengutamakan dia dan anaknya. Saat aku hendak membeli cincin nikah, hal yang tidak terduga malah terjadi. Tiba-tiba Adam datang dan memaksa Khansa untuk ikut bersamanya. Aku sebagai calon suaminya tentu tidak rela hingga terjadi adu mulut. Sebagai seorang pria merasa malu atas sikap Adam. Dulu dia tanpa perasaan membuang Khansa, sekarang setelah hubungan mereka pisah terus mengganggu' bahkan kekeh ingin rujuk kembali. Khansa pasti pusing jika harus dihadapkan dengan pria semacam Adam. Oleh karena itu, Khansa memberikan satu kesempatan Adam untuk bicara dengannya. Aku tidak tahu apa yang ingin mereka bahas. Aku duduk sedikit menjauh, aku hanya bisa memperhatikan mereka tanpa tahu apa yang mereka bicarakan. Gatal! rasanya gatal ingin menghajarnya. Semakin lama, aku jus

  • Membalas Pengkhianatan Mantan Suamiku    MENIKAHLAH DENGANKU (2)

    Setelah Adam pergi, aku langsung teringat pada Khansa dan Salma. Mereka pasti ketakutan. Begitu pikirku. Lalu aku langsung mengetuk kaca mobil Khansa, aku mengintip dari balik kaca mobil yang hitam itu, aku bisa melihatnya walaupun tidak jelas. Khansa tertunduk, seraya memeluk Khansa. Aku kembali menggedor kaca mobil meminta ia untuk keluar. Khansa menengok ke arah kaca mobil, lalu ia langsung membuka pintu mobil. Dia terdiam seraya matanya memerah. Ia lalu keluar dari dalam mobilnya. "Kenapa kamu di sini? Kenapa kamu selalu ada untukku?" ujarnya, aku tahu dia sedih dan ketakutan. "Aku sudah bilang, akan selalu ada untukmu. Apa pun yang terjadi, akulah orang pertama yang akan hadir membantu," jawabku. Ia lalu terdiam. "Ayo keluar! Kita pulang naik mobilku," ujarku lagi, aku tidak mau di menyetir sendiri dalam keadaan ketakutan seperti ini "Aku bisa pulang sendiri. Terima kasih atas bantuannya. Dan tolong jangan terlalu baik padaku," katanya membuat aku mengerutkan kening,

  • Membalas Pengkhianatan Mantan Suamiku    MENIKAHLAH DENGANKU

    Hubungan kami semakin dekat, meski belum ada tanda-tanda jika Khansa sudah menerimaku . Tapi setidaknya ada kemajuan dalam interaksi kami. Kami jadi tidak kaku lagi. Bahkan kami sudah seperti saling mengenal sejak lama. Wajar sih, kami akrab baru dua hari ini. Tidak mudah pasti bagi Khansa untuk kembali membuka hati apalagi dia menjadi korban keegoisan suaminya. Hari ini entah kenapa ingin rasanya menemui Khansa dan anaknya Salma. Apa rindu? Bisa jadi. Sebelum ke rumah Khansa aku memutuskan untuk membeli sesuatu, semisal makanan? Barang? Atau apa? Aku malah bertanya-tanya sendiri pada diriku. Aku belum pernah berpengalaman dekat dengan wanita, jadi tidak tahu apa yang sekiranya cocok dibawa ketika berkunjung ke rumah crush. Pusing memikirkannya, akhirnya aku tidak membawa apapun. Aku hanya membawa keberanian semata. Ketika sampai di rumah Khansa, aku begitu terkejut. Melihat Khansa yang tengah khawatir. Dan ternyata penyebabnya adalah Salma demam. Aku berusaha untuk membantu

  • Membalas Pengkhianatan Mantan Suamiku    BERI AKU KESEMPATAN

    Orang tua Khansa menelponku, beliau bilang aku harus ke Surabaya karena beliau sudah membuat janji dengan Khansa. Janji untuk mempertemukan kami. Karena kejadian itu pula, kejadian di mana Khansa akan dilecehkan oleh mantan suami yang menyebabkan Khansa memutuskan untuk secepatnya pindah ke Surabaya. Mendengar berita mendadak ini tentu membuat aku terkejut. Kenapa orang tua Khansa tidak memberikan aku waktu untuk bersiap diri? Setidaknya aku bisa mengumpulkan kekuatan untuk bertemu dan bertatap muka dengan Khansa. "aku belum siap

  • Membalas Pengkhianatan Mantan Suamiku    APAKAH WAKTUNYA SUDAH TIBA?

    Sepertinya, Tuhan benar-benar akan segera menjawab keinginanku. Apa mungkin Tuhan benar-benar tahu jika perasaan cinta untuk Khansa itu tulus? Perasaan cinta yang kumiliki bukan sekadar perasaan cinta, tapi ini jauh melebihi kisah cinta Laila majnun. Aku akan melakukan apapun untuk wanita yang aku cintai termasuk menunggunya, sampai Tuhan berkata "Waktu kalian untuk bersama sudah tiba" Dan tepat hari ini, aku mendengar berita perceraian Khansa. Sungguh ini berita paling bahagia bagiku, setidaknya satu penghalang untuk mendapatkan Khansa tidak ada. Singkat cerita, aku belum punya keberanian untuk bertindak. Masih ragu dan bingung bagaimana cara memulai untuk mendekatinya. Jika aku mendekatinya secara langsung tidak mungkin kan? Atau mungkin berpura-pura saling bertabrakan lalu saling minta maaf lalu selanjutnya hubungan semakin dekat? Ah tidak! Aku tidak mau cara itu. Terlalu dramatis. Lalu tiba-tiba aku dengar berita dari ibu, akan ada jamuan makan malam untuk semua kolega b

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status