Share

Bab 5 - Wajah Yang Sama

"Angela!" panggil Angelo. Angelo terlihat panik, melihat Angela berlari sangat kencang.

"Ya ampun, bagaimana ini! Pasti Mommy marah padaku! Anak itu, apa sih yang dia lakukan!" gerutunya sambil mempercepat langkah kaki kala melihat Angela berbelok ke kanan tiba-tiba. Dia tak melihat apa yang telah terjadi barusan karena sibuk melayani pembeli.

Sementara itu di toko pakaian, Pedro sedang sibuk melerai dua wanita pengunjung pakaian yang terlibat adu mulut. Sehingga sejak tadi perhatiannya teralihkan dan tak menyadari bila Angelo dan Angela tidak berada di dalam booth.

Begitupula dengan Diana dan Martha. Karena matahari semakin meninggi, para pengunjung toko semakin padat merayap. Sampai-sampai kedua wanita itu kewalahan dan tak menyadari pula si kembar tidak berada di sekitar.

"Hei, belhenti!"

Angela masih mengejar Cordelia dan Ursula sambil memegangi mahkota bunga di atas kepala. Bocah itu tak mau uang hasil kerja kerasnya terbuang begitu saja.

Cordelia dan Ursula pun tak berniat menghentikan gerakan. Sambil berlari Cordelia sesekali melirik ke arah Ursula.

"Ayo, cepat! Aku malas meladeni anak itu! Anak seperti itu tidak akan kapok! Sekali-sekali kita beri dia pelajaran, haha!" Dengan napas terengah-engah Cordelia masih sempat tertawa.

"Begitu sampai mobil kita langsung masuk ke dalam dan pergi ke perusahaan," lanjut Cordelia kembali.

Ursula mengangguk cepat.

"Nona! Belhenti!" Angela tak patah arang semakin mempercepat langkah kaki dan mengabaikan teriakan Angelo yang terdengar di belakang. Hingga tiba-tiba gerakannya terhenti di belakang mobil yang baru saja dimasuki Cordelia dan Ursula.

"Fiuh!" Angela mengatur pernapasannya yang tak beraturan sambil memegang kap mobil belakang.

"Angela, apa yang kau lakukan? Apa kau sudah gila?" Angelo menepuk pelan pundak Angela sambil menahan kesal.

"Abang ayo kita masuk!" Bukannya membalas perkataan Angelo, Angela tampak panik karena mobil mulai menyala. Dengan cepat dia membuka bagasi mobil.

Netra cokelat Angelo langsung melebar, tampak terkejut. "Apa maksudmu?!"

"Sudah jangan banyak bicala, ikuti saja Angela, Bang. Wanita tadi tidak mau membayar minuman yang dia beli, bukankah itu termasuk penjahat." Tanpa mendengarkan komentar Angelo, Angela masuk ke dalam bagasi mobil.

Angelo semakin panik. Mau tak mau ikut masuk ke dalam bagasi.

"Angela, Mommy akan marah besar pada kita nanti," kata Angelo saat telah berbaring di samping Angela.

"Shfft, diamlah, Bang. Tidak akan, Angela akan membuat Mommy senyum nanti. Sekarang kita harus minta hak kita sebagai penjual. Wanita itu melendahkan Angela juga tadi." Angela mengerutu sesaat sambil mengedarkan mata di dalam bagasi mobil.

Angelo membuang napas kasar. "Lalu bagaimana nanti kita pulang? Kita tidak tahu kemana wanita ini pergi?"

"Tenanglah, kita pulang pakai taksi nanti, Angela punya uang kok hehe. Yang penting Abang ingat jalan toko pakaian Aunty Maltha."

Angelo tak mengubris perkataan adiknya itu, walaupun dia hafal dengan jalan toko pakaian Martha. Namun, entah mengapa perasaannya tak nyaman sekarang.

Cordelia tak menyadari bocah menyebalkan itu telah masuk ke dalam mobil dan pergi bersamanya ke perusahaan baru Martin.

"Ayo, cepat jalan! Kita pergi ke perusahaan suamiku!" titah Cordelia kemudian sambil membuka kancing dress bagian atas karena benar-benar panas sekarang.

Keringat di kening Cordelia mengalir dengan deras dari tubuhnya sedari tadi.

"Baik, Nona." Supir hotel langsung menjalankan kendaraan ke tempat tujuan.

Tak lama kemudian, Cordelia dan Ursula langsung turun dari mobil lalu pergi ke lantai lima belas, yaitu kantor pribadi Martin, sesuai petunjuk Lopez tadi pagi.

Saat merasa mobil tak bergerak Angelo dan Angela keluar dari membuka bagasi mobil perlahan-lahan.

"Panasnya!" celetuk Angela saat sudah berada di luar mobil. Kedua mata mungilnya itu berkeliling sejenak, melihat orang lalu-lalang di pelataran gedung. "Wow, ramai sekali."

"Angela, ayo fokus dengan tujuan awal kita, mana wanita yang kau maksud?" Angelo memperingati Angela seketika.

Angela tersenyum kikuk. Lantas menoleh ke sana kemarin, menelisik keberadaan Cordelia.

"Itu Bang! Ayo cepat kejar dia!" Angela menunjuk punggung Cordelia sedang berjalan cepat di depan sana.

Tanpa pikir panjang Angelo mengandeng tangan Angela dan berlari bersama-sama hendak menghampiri Cordelia. Akan tetapi, mereka kehilangan Cordelia. Cordelia telah berhasil masuk ke dalam lift. Sambil melihat angka 15 di atas lift, menunjukkan pergi kemana Cordelia. Angelo dan Angela sedang memutar otak bagaimana caranya sampai ke atas.

"Bagaimana kalau kita minta bantuan Satpam, bilang saja ada orang tua kita di atas." Angelo langsung memberi saran.

Angela tersenyum sumringah, menyetujui rencana Angelo. "Oke."

Angelo dan Angela hendak memutar tumit ke belakang. Namun, belum sempat membalikkan badan, Angela dan Angelo menabrak tubuh seorang pria yang mereka tidak tahu wajahnya. Sehingga menyebabkan mereka terjatuh bersamaan dan bunga di atas kepala Angela tergeletak di atas lantai.

"Awh! Sakit ...." Angela mengusap pelan kepalanya. Sepatu pantofel berwarna hitam menjadi pemandangan pertamanya. Angela baru sadar bunganya diinjak pria di depan.

Sementara Angelo sedang berusaha bangkit berdiri.

Sepasang mata berwarna cokelat memperhatikan Angelo dan Angela dengan tatapan datar, siapa lagi kalau bukan Martin. Dia belum melihat wajah Angelo dan Angela saat ini.

"Bunga Angela, bunga Angela ...." Angela memukul-mukul sepatu pantofel tersebut. Dalam sepersekian detik, sepatu bergeser. Dengan serempak Angelo dan Angela berdiri lalu mendongak ke atas.

"Ya ampun, apa ini anak Mister Martinez?"

"Lucu sekali, aku tak menyangka bila Mister sudah memiliki anak."

Dua karyawan yang berdiri di samping Martin memberi komentar karena wajah Angelo sangat mirip dengan Martin.

Martin memandang Angelo dan Angela dengan kening berkerut kuat.

"Bang, kenapa wajah Uncle ini milip Abang ya?" Angela memutus kontak mata lalu melirik-lirik Angelo dan Martin secara bergantian.

Angelo tak mengubris, dengan mata tak berkedip-kedip malah menatap seksama wajah Martin.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status