Share

Rezeki nomplok

Aku mulai mencari keseluruh rumah. Namun tak kutemukan apapun selain uang dalam mesin cuci itu. Akhirnya kuputuskan berhenti. Lelah mencari sendiri dirumah yang lumayan luas untukku.

Kurebahkan tubuh di lantai ruang tengah. Angin semilir memasuki pintu samping dan dinginnya lantai membuatku merasa sedikit ngantuk. Saat mata terpejam sebentar, aku teringat titipan mbak Yayuk dan mbak Nur.

"Astagfirullah!" Aku berdiri dan merapikan kembali bajuku.

Bug.., bug...

Aku terdiam. Kenapa lantai pijakanku bergoyang. Kucoba injak lagi.

Bung.., bung...

Ada rongga dibawah lantai ini. Kucoba angkat dengan tangan. Tak bisa, aku butuh sesuatu yang lebih kecil dan kuat. Aku berfikir sejenak. Aku teringat sesuatu. Aku ambil penggaris di tempat kerja mas Aldo. Penggaris besi tipis aku ambil.

Kucoba mencungkilnya dengan alat tulis itu dan ubin itu terangkat. Ada tempat kecil dibawahnya dengan kendi tanah juga. Kubuka bungkus itu, mataku kembali membulat sempurnah. Uang dengan bungkus plastik didalam ke
Заблокированная глава
Продолжайте читать эту книгу в приложении

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status