Share

Kebangetan bu!

anusia hanya dapat berencana, selebihnya Allah lah pemilik Hak atas hidup kita. Bu Muslimah, setelah melalui malam panjang dengan perjuangan, akhirnya menghembuskan nafas subuh tadi.

Aku masih menenangkan Siti. Gadis itu menangis tak juga berhenti. Aku tau rasanya kehilangan orang tua. Saat Bapak pergi, aku juga patah hati.

Aisyah selalu didekapan kakaknya, dia tak mau ditinggal kemanapun. Terkadang gadis kecil itu masih mencari Uminya. Berat pasti. Kehilangan sosok wanita, satu-satunya yang mereka miliki. Abbi Siti pergi entah kemana, sejak Aisyah berusia dua tahun. Sejak itu, bu Muslimah berjuanh sendiri untuk membesarkan anak-anak mereka.

Sejak kemarin aku tak pulang. Tak tega meninggalkan Siti sendirian. Aku sudab menghubungi ibu. Ibu mengizinkan aku disini lebih lama. Siti masih menangis. Bahkan saat jenazah sudah dikebumikan.

Para tetangga mulai pulang. Rumah ini terasa semakin kosong. Hanya beberapa yang masih disini. Merapikan rumah dan menyiapkan untuk kirim do'a nanti mala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status