Share

Meminta Rujuk

Pagi ini langit terlihat muram, hingga air bening turun tanpa permisi. Sempat aku menatap ke atas, memastikan sinar mentari apakah masih bersembunyi atau sebentar lagi akan berseri. Namun tampaknya hujan masim mendominasi.

"Mau berangkat jam berapa, Lin? Ini sudah jam enam lebih," ucap Bapak yang tengah memperhatikan aku dari teras. Sesekali ia seruput kopi yang ada di dalam cangkir bening itu.

Hujan-hujan begini memang nikmat minum kopi hangat atau teh hangat.

"Ini mau berangkat, Pak." Aku melangkah masuk untuk mengambil tas dan berpamitan dengan Aluna.

"Bawa payung, Lin!" teriak ibu dari dapur.

"Iya, Bu."

Setelah berpamitan dengan Aluna aku kembali berjalan keluar.Tak lupa kubawa payung sesuai permintaan ibu.

"Berangkat dulu, Pak." Kuletakkan payung lalu mencium tangannya dengan takzim.

Sebelum pergi aku comot pisang goreng yang ada di atas meja. Lumayan untuk bekal berangkat kerja.

Mobil melaju meninggalkan rumah. Dalam keadaan hujan membuatku tak berani melajukan mobil den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
emang enak niksh sama abg besarin tu nafsu nyesel ... mantab leo ayo pepet trus alin
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status