Share

Tara Mengiba

"Mundur, Mas! Jangan gila kamu!" Aku dorong tubuhnya.

PLAAK

Kupegangi pipi yang terasa panas dan nyeri. Bahkan mungkin ada gambar tangan di sini, di pipi ini.

"Kamu milikku, Lin. Selamanya akan menjadi milikku."

"Kamu tidak waras!" Aku dorong tubuh lelaki itu. Namun ia justru menarikku dalam pelukannya.

"Lepaskan, Mas!"

"Tidak, kamu milikku!"

BRAAK!

Pintu kamar mandi di dorong hingga terdengar suara benturan pintu dan dinding.

BUUG

Mas Tara tersungkur di lantai kamar mandi. Sudut bibirnya mengeluarkan cairan merah.

Aku meringkuk ketakutan, kakiku gemetar. Dengan cepat pak Leo menarik tubuhku hingga kepala ini menempel di dada bidangnya.

"Kamu tak apa-apa, Lin?" Kedua tangannya menempel di pipiku. Dia tatap lekat netra ini.

"Aku ... Aku tidak apa-apa, Pak," jawabku dengan suara bergetar.

Pak Leo membawaku keluar dari kamar mandi. Kemudian dia kembali masuk. Tak lama terdengar caci dan maki yang keluar dari mulut atasanku.

Aku berdiri dengan kaki gemetar. Kejadian tadi membuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nurli Eriza
alin pantas menerima hal seperti itu krn hatinya tdk pernah mantap terhadap suatu hal. terlalu labil. bgm u hidup sendiri jika tdk bisa ngambil sikap.
goodnovel comment avatar
Ria Ariyani
Pengen nampar tara bolak balik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status