Share

Permintaan Maaf

Aku membisu, pertanyaan Mama tak mampu kujawab. Memang terlalu cepat kata pisah terucap dari mulutku. Namun bagaimana aku bisa bertahan menghadapi suami yang telah membagi hatinya untuk perempuan lain.

"Jangan pikirkan hal yang berat, Ma. Mama harus fokus dengan kesembuhan Mama." Hanya itu yang mampu keluar dari mulutku.

Setelah Mama sudah lebih baik, akhirnya Mama diperbolehkan pulang. Dengan catatan beliau tak boleh capek dan banyak pikiran. Karena itu sangat berpengaruh terhadap kesehatannya.

"Mbak mau pulang atau menginap di sini?" tanya Satriya setelah kami tiba di rumah mama.

"Mbak di sini saja, Sat. Kasihan Mama kalau Mbak pulang," jawabku lalu membantu membaringkan Mama di ranjangnya.

Sebenarnya bukan hanya itu alasanku memilih tinggal di sini. Aku tak ingin bertemu Mas Tara untuk sementara waktu. Aku butuh menenangkan diri.

"Baiklah, kurasa itu yang terbaik untuk Mbak saat ini." Satriya melangkah pergi menuju pintu. Dengan cepat aku mengikuti langkahnya.

"Tunggu, Sat!"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
tolol aja klu masih mengasih kesempatan sama si tara. apa g sakit hati dan terhina harga diri mu ketika si tara terang2an memilih gundiknya dekat orang ramai.
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
jangan mau alin tipu muslihat ,tegas cersi aja minta maaf khilaf sdh berbagivtubuh khilaf keenakan ,siri jijik pengkhianat tdk ada tempat thoor ,sebentar juga ada gundiknya bunting huek "
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status