Share

Bab 2 : Gadis di Balik Cermin

Kenzo dan Vindreya tiba di depan kamar mandi. Kenzo melipat kedua tangannya di depan dada sambil tersenyum memperhatikan tiap keindahan yang terpancar di wajah sendu Vindreya. 

“Masuk sana. Aku bakal tunggu di sini,” kata Kenzo. 

“Hah? Em, nggak perlu ditungguin. Aku bisa balik sendiri ke dapur nanti. Takutnya juga masakan kamu nanti gosong gara-gara nungguin aku.” 

“Kamu nggak suka makanan gosong?” 

“Hah?” 

“Ahaha.” Kenzo tersenyum gemas lalu mengacak-ngacak rambut Vindreya. “Oke, aku akan balik ke dapur sekarang. Tapi, hati-hati ya karna di dalam kamar mandi itu ada cermin angker.” 

Vindreya seketika merinding dengan mata yang membulat sempurna. “Eh? Se--serius?” 

“Ahaha.” Kenzo lagi-lagi tertawa melihat ekspresi Vindreya yang tampak begitu polos. “Enggak, Sayang. Aku bercanda. Udah, sana masuk.” 

Vindreya mengangguk pelan lalu masuk ke kamar mandi, sementara Kenzo kembali ke dapur untuk memasak. 

Di dalam kamar mandi, Vindreya melihat ke kanan dan kirinya, juga ke langit-langit. Semuanya masih saja terasa asing. Dia masih belum bisa mengingat apapun. 

“Huft …. Ada di dunia mana sebenarnya aku sekarang?” tanya Vindreya pada dirinya sendiri. 

Gadis itu melihat sebuah cermin yang berada cukup jauh di sisi kanannya. Oh, iya. Dia baru teringat bahwa dia juga tidak tahu seperti apa wajahnya. Dia berjalan mendekati cermin lalu melihat pantulan wajahnya di sana. 

Vindreya tersenyum. “Aku cantik juga, ya.” Dia kemudian tertawa kecil. 

Dia tampaknya betah sekali memperhatikan wajah cantiknya di cermin. Namun, semakin lama dia melihat cermin, wajah cantiknya malah berubah aneh. Berubah menjadi wajah gadis lain. Tiba-tiba ….

“Hai, Vindreya,” sapa seorang gadis berambut pendek sebahu dengan dahi yang ditutupi oleh poni. Entah bagaimana bisa dia tiba-tiba muncul dari balik cermin. 

“Aaa!” teriak Vindreya yang terkejut bukan main.

Badan Vindreya bergetar hebat. Dia tahu gadis di balik cermin yang baru saja menyapanya itu bukanlah dirinya. Dia ingat sekali tadi wajahnya tidak seperti itu di cermin. Lalu, mengapa sekarang tiba-tiba muncul wajah gadis lain di cermin? Gadis itu bahkan bisa menyapa Vindreya. Benar-benar menyaramkan. Vindreya sudah mengambil ancang-ancang untuk berlari, tetapi malah dicegah oleh gadis di balik cermin itu. 

“Tunggu, Vindreya. Kamu tenang aja. Jangan takut. Jangan pergi dari sini sebelum aku memperkenalkan diri aku,” ucap gadis di balik cermin itu. 

“Si--siapa lagi kamu? Argh! Kenapa banyak banget orang asing di sini?” Vindreya mulai frustasi. 

Gadis di balik cermin itu tersenyum menahan tawa. “Tenang, Vindreya. Jangan sampai semua keanehan ini buat kamu jadi gila. Sebelumnya perkenalkan nama aku Hansa.” 

“Hansa? Siapa lagi itu?”

“Aku akan jadi kunci dari semua memori masa lalu kamu.” 

“Hah? Maksud kamu?” 

“Aku yang akan ngasih tau kamu siapa sebenarnya orang-orang asing yang kamu temui di sini. Aku akan ngasih tau kamu apa yang sebenarnya terjadi dan kenapa kamu nggak bisa ingat apapun.” 

“Jadi, kamu tau semuanya? Ya, udah. Ayo, kasih tau aku sekarang.” 

Gadis di balik cermin yang bernama Hansa itu tertawa manis. “Ini belum saatnya, Vindreya. Masih terlalu cepat bagi kamu untuk mengetahui semua kebenarannya.” 

Vindreya mulai kesal. “Kalo ini belum waktunya kamu ngasih tau yang sebenarnya sama aku, kenapa kamu muncul sekarang? Kenapa kamu bilang bahwa kamu tau semuanya sekarang? Kenapa nggak nanti aja saat waktu yang tepat itu tiba?” 

“Supaya kamu tau bahwa ada seseorang yaitu aku yang bisa bantu kamu suatu saat nanti. Supaya kamu ngerasa lebih tenang dan nggak keburu depresi ada di dunia asing ini.”

“Jadi, kamu tau ‘kan siapa itu Kenzo sebenarnya?” 

Hansa mengangguk sambil tersenyum. 

“Siapa dia? Dia beneran suami aku? Tapi, coba kamu liat wajah aku ini. Kok kayaknya masih terlalu muda untuk jadi seorang istri? Begitu pun dengan Kenzo. Bukannya kami lebih cocok jadi siswa SMA? Iya, ‘kan? Bahkan kamu juga kayaknya seumuran sama kami.” 

“Vindreya, udah aku bilang ini belum saatnya kamu tau yang sebenarnya. Cukup nikmati aja. Menjadi istri Kenzo adalah kemauan kamu.” 

“Hah? Kemauan aku? Tapi gimana bisa ….”

Tiba-tiba Hansa menghilang dari balik cermin, entah ke mana perginya. Sekarang yang bisa Vindreya lihat di cermin hanyalah wajahnya. Wajah itu tampak begitu gelisah dan bingung ketika kembali teringat bagaimana gadis bernama Hansa secara ajaib muncul dari balik cermin. Apakah Hansa adalah makhluk halus? Atau justru malaikat? 

“Menjadi istri Kenzo adalah kemauan aku?” tanya Vindreya. 

Jika memang menjadi istri Kenzo adalah keinginan Vindreya, lalu mengapa dia tidak bisa mengingat sedikit pun tentang Kenzo? Ah, ya sudahlah. Itu artinya untuk saat ini Kenzo memang benar bahwa Vindreya baru saja mengalami kecelakaan dan kehilangan ingatannya. 

~bersambung

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status