Share

17. Pasrah

“Lepaskan!” pekik Amber saat mendapat kesempatan bernapas.

Namun, sedetik kemudian, mulutnya kembali dibungkam. Wajahnya sampai memerah karena gelagapan. Sadar bahwa Amber belum sempat mengumpulkan oksigen, Adam pun turun ke leher sang wanita.

“Berhentilah!” teriak Amber di sela desah napas. “Ini pelecehan! Aku akan menuntutmu kalau kau—”

Lagi-lagi, sang pria menargetkan bibirnya. Dengan sisa tenaga yang tak seberapa, Amber tak mampu melawan. Sekuat apa pun ia mendorong, pundak di atasnya tidak juga menjauh. Adam terus mengambil kenikmatan dari bibirnya.

Kelelahan, sang wanita akhirnya berhenti meronta. Sambil mengerutkan alis, ia memejamkan mata rapat-rapat. Hatinya panas terbakar kecewa dan marah.

“Kenapa Beruang Gila ini selalu menyiksaku? Tidak bisakah dia memperlakukanku dengan layak?” batin Amber sembari menelan kepedihan.

Menyadari kepasrahan sang wanita, Adam pun menghentikan aksinya. Seraya mengatur napas, ia memperhatikan air mata yang membasahi pelipis Amber. “Ck, aku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status