Share

Egois

Oh, ya?

Benarkah aku egois?

Dengan semua yang kuperjuangkan dari sejak hari pertama menjadi isteri Mas Arfen?

Wow, amazing tralala!

Jadi, menurut pendapat Mama, aku egois kalau menuntut perceraian dari Mas Arfen. Dia masih di penjara, menderita, sedangkan aku malah sibuk minta berpisah. Seharusnya aku terus bertahan, mendukung dan mendoakan yang terbaik untuk Mas Arfen. Lain halnya nanti kalau dia sudah bebas.

Wah, ingin sekali rasanya menimpuk Mama dengan teko berisi teh panas buatan Bibi. Berbicara memang jauh lebih mudah dari pada menjalani, siapa pun itu orangnya. Memangnya Mama mau jadi aku, berada di posisiku, sebentar saja?

Tidak, bukan?

"Mirah, tolong dengarkan Mama, ya?" Mama menepuk-nepuk pundakku. "Kamu mau ya, pulang ke Jogja? Selain demi Arfen, Tulip dan Olive, tolong kamu juga pikirkan butik batik kamu. Mama kan, sudah kasih itu buat kamu, nggak akan ada satu pun yang berubah, Mirah. Apalagi sampai mencabut dari kamu dan mengganti namanya, Mama nggak punya hati untuk b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status