Share

Bab 11

Penulis: Salad Kentang Lada Hitam
“Kamu suruh aku pergi?”

Brandon pun tersenyum. Seorang bos malah diusir oleh karyawannya sendiri?

“Apa kamu nggak ngerti bahasa manusia? Aku suruh kamu pergi dari sini! Aku nggak peduli siapa yang rekrut kamu, dan apa latar belakang kamu, pokoknya segera keluar dari sini!” ucap Winnie dengan geram.

Selesai berbicara, Winnie mengeluarkan beberapa lembar uang, lalu melemparnya ke wajah Brandon. “Kamu masih nggak ingin pergi, ya? Bukannya kamu ingin uang? Bawa uangnya dan tinggalkan tempat ini!”

Pada saat ini, pintu lift khusus Presdir terbuka. Para pekerja langsung memberi hormat. Kemudian, seorang wanita berumur sekitar 20 tahunan yang mengenakan kemeja putih dan celana kulit berjalan keluar lift.

Kecantikan dan bahkan wibawa gadis itu bahkan tidak bisa dibandingkan dengan Winnie.

Saat ini, si wanita tidak melihat orang di sekeliling, dan langsung membungkukkan badannya untuk memberi hormat kepada Brandon. “Maaf, Pak Presdir, aku datangnya telat.”

Brandon melirik si wanita cantik sekilas, dan dia baru ingat ternyata dia adalah Karen. Dulu sewaktu Brandon masih dianggap oleh Keluarga Sinjaya, Karen pernah bekerja dengannya. Tak disangka, sekarang dia malah menjadi sekretaris presdir di Perusahaan Investasi Sinjaya.

“Sudah lama kita tidak ketemu.” Brandon mengangguk.

“Bu Karen, kamu nggak salah lihat orang?” Tiba-tiba Winnie berjalan maju, dan berbicara dengan galak, “Apa kamu nggak kenal siapa presdir kami? Dia hanya office boy, kamu jangan asal panggil!”

“Office boy?” Karen menatap Brandon dengan penuh hati-hati. Ketika melihat ekspresi datarnya, dia baru menatap Winnie, dan berkata, “Bu Winnie, tolong buka matamu lebar-lebar. Mulai hari ini, dia itu presdir baru perusahaan kita, Pak Brandon.”

“Apa?!” Semua orang di sekitar juga terkejut, terutama si Kepala Satpam. Kedua kakinya tiba-tiba terasa lemas.

Dari mana dia memiliki keberanian untuk mengusir seorang presdir?

“Gimana mungkin? Nggak mungkin!” Winnie menggigit bibir tipisnya. “Orang ini memang bernama Brandon, tapi dia itu teman kuliah aku. Aku tahu jelas latar belakangnya. Mana mungkin dia bisa jadi presdir dari Perusahaan Investasi Sinjaya?”

Seketika Winnie merasa dunianya runtuh. Apa mungkin seorang presdir akan dijuluki sebagai menantu pecundang? Mana mungkin seorang presdir berpakaian seperti ini? Bukannya semalam kata Joseph, dia itu penipu?

Tidak mungkin!

“Masalah ini juga nggak bisa diputuskan oleh manajer kecil sepertimu?” ucap Karen dengan ekspresi datar. Dia sengaja menekankan kata manajer.

Karen juga sudah mendengar kabar yang sedang heboh di dalam perusahaan, yaitu kabar Winnie akan dipromosikan menjadi manajer umum perusahaan.

Saat ini, pikiran Winnie menjadi kosong, dan wajah indahnya terlihat pucat. Dia merasa kedua kakinya terasa lemas, dan bahkan tidak berani bertatapan dengan Brandon.

Kinerja Winnie di Perusahaan Investasi Sinjaya memang tergolong menonjol. Dia juga memiliki relasi yang cukup luas, dan bahkan akan dipromosikan menjadi manajer umum. Namun hari ini, dia malah ingin memecat presdir perusahaannya dan membuang uang ke wajahnya ….

“Pak … Pak Brandon … aku bukan sengaja ….” Beberapa saat kemudian, Winnie baru berjalan ke sisi Brandon, dan berbicara dengan gemetar.

“Pungut uangnya! Siapa tahu kamu memerlukan uang itu untuk biayain kebutuhan hidupmu,” ucap Brandon dengan dingin.

Winnie gemetar, dan tidak berani membalas lagi. Brandon juga tidak menghiraukannya, lalu menatap ke sisi Kepala Satpam.

Saat ini, Kepala Satpam juga masih terbengong.

“Kamu dipecat!” ucap Brandon dengan santai. Kemudian, dia langsung memasuki lift khusus presdir.

Setelah Brandon memasuki lift, semua pekerja di tempat mulai bergosip.

Perusahaan Investasi Sinjaya adalah perusahaan berskala besar dengan jumlah pekerja sekitar 5.000 orang. Masalah penggantian presdir secara mendadak ini pun hanya diketahui oleh minoritas orang saja.

Hanya saja, setelah terjadi masalah tadi, semua orang langsung mengetahui pengumuman pergantian presdir.

Ruangan presdir terletak di lantai paling atas, dan menempati satu lantai. Dekorasi ruangan juga sudah didekorasi sesuai dengan selera Brandon.

Brandon duduk di bangkunya sambil mengamati interior ruangannya.

Selain ada Brandon dan Karen di dalam ruangan, ada juga Winnie yang berdiri dengan gugup.

Karen juga tidak meladeninya, dia langsung mengeluarkan beberapa dokumen, lalu meletakkannya di hadapan Brandon. “Pak Brandon, dokumennya ada di sini. Mulai hari ini, perusahaan ini akan jadi milikmu.”

Brandon membaca isi kontrak. Setelah memastikan tidak ada masalah dengan isinya, Brandon baru menandatanganinya.

Kemudian, Karen mengeluarkan dokumen lainnya. “Pak Brandon, ini ada daftar proyek besar tahun lalu, ada juga proposal investasi yang baru selesai disusun, dan daftar kandidat pegawai yang akan dipromosikan dalam waktu dekat ini. Silakan dibaca.”

“Semua proposal investasi dibatalkan. Beri tahu pihak kerja sama kalau presdir perusahaan sudah berubah,” balas Brandon dengan tenang. Sekarang satu patah katanya sanggup memutuskan hidup matinya perusahaan di Kota Manthana.

“Selain itu, kamu umumkan perusahaan akan menambahkan modal investasi sebesar 10 triliun. Uang itu akan digunakan untuk menginvestasikan proyek terunggul di Kota Manthana. Mengenai masalah promosi, kita tunda dulu. Kita bicarakan lagi setelah aku memahami kinerja mereka.”

“Baik!” Karen tidak berani berbicara panjang lebar lagi. Dia bergegas meninggalkan ruangan.

Sementara, Winnie yang berdiri di pojok ruangan malah merasa kliyengan. Dia tahu maksud dari ucapan Brandon tadi. Itu artinya masalah promosinya sudah melayang.

Selain itu, sebelumnya Winnie sudah menyusun proposal investasi, tapi semuanya langsung dibatalkan oleh Brandon. Itu berarti jerih payahnya selama beberapa tahun ini juga sudah sia-sia. Bahkan, bisa jadi Winnie akan kehilangan pekerjaan ….

Ketika kepikiran angsuran mobil dan rumah yang mesti dibayarnya setiap bulan, Winnie memberanikan diri untuk berkata, “Pak Brandon, aku bukan sengaja. Bagaimanapun kita adalah teman kuliah, mohon maafkan aku dan jangan pecat aku, ya? Aku bisa melakukan apa pun yang kamu perintah!”

“Kamu bisa lakukan apa pun?” Brandon tertawa sambil melirik Winnie dari atas sampai bawah. “Coba kamu katakan, apa yang akan aku lakukan terhadap kamu?”
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menantu Dewa   Bab 333

    “Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu

  • Menantu Dewa   Bab 332

    “Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din

  • Menantu Dewa   Bab 331

    “Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,

  • Menantu Dewa   Bab 330

    Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas

  • Menantu Dewa   Bab 329

    Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa

  • Menantu Dewa   Bab 328

    Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status