Share

Bab 12

Penulis: Salad Kentang Lada Hitam
Wajah Winnie langsung merona. Dia sungguh malu ditatap oleh Brandon. Semalam dia bahkan bersikap begitu arogan terhadap Brandon, dan tidak memperbolehkan Brandon untuk duet bersamanya. Namun hari ini, Winnie malah berdiri di sini, dan membiarkan Brandon melakukan apa pun yang ingin dia lakukan.

Brandon melirik Winnie sekilas. Bunga kampus ini memang agak arogan, tapi sebenarnya hatinya cukup baik.

Jadi, Brandon pun berkata, “Aku juga tidak bakal pecat kamu gara-gara hal sepele seperti ini. Hanya saja, mengenai masalah promosi, kita bicarakan lagi setelah aku melihat kinerjamu.”

Selesai berbicara, Brandon juga malah menghiraukan Winnie lagi. Dia baru saja mengambil alih perusahaan. Jadi, masih banyak hal yang perlu dipelajari Brandon.

Winnie memang adalah wanita cantik. Hanya saja, Brandon juga pernah melihat banyak wanita cantik sebelumnya. Setidaknya istrinya, Hannah, bahkan lebih cantik dibandingkan dengannya.

Perusahaan Investasi Sinjaya dipimpin oleh presdir baru. Semua proposal investasi akan dihentikan untuk sementara waktu. Selain itu, perusahaan juga akan menambahkan dana 10 triliun untuk memodali proyek unggul.

Kabar mengejutkan ini langsung tersebar luas di seluruh Kota Manthana.

Telah terjadi perombakan kekuasaan pada keluarga besar. Jika ada keluarga yang sanggup mengambil hati Brandon, keluarga itu pasti akan berkembang, dan bahkan bisa berdiri di puncak Manthana!

Keluarga Limantara tentu tidak akan tinggal diam. Kakek Herman segera mengadakan acara pesta malam, dan meminta semua anggota keluarga wajib menghadirinya.

Hannah segera menelpon Brandon. Dia menyuruh Brandon segera pulang untuk menghadiri pesta malam.

Saat Brandon tiba di depan rumah, Hannah sudah duduk di dalam mobil Porsche merah. Dia terlihat tidak sabaran.

“Istriku, aku telat.” Brandon berlari ke sisi Hannah.

Malam ini Hannah mengenakan gaun panjang pas badan, dan tampak sebuah bros mawar di depan dadanya.

“Inti Bulare?” Kedua mata Brandon langsung berkilauan. Brandon tahu dari mana asal bros itu. Dia sungguh tidak menyangka istrinya akan begitu menyukai bros pemberiannya. Semakin dipikir-pikir, Brandon pun tersenyum.

Namun, Hannah malah menatap Brandon dengan kesal. “Kalau kamu melihat aku dengan tatapan seperti itu lagi, awas nanti aku congkel matamu ….”

“Tidak, aku tidak lihat lagi ….” Brandon terkejut langsung mengalihkan pandangannya.

“Nanti setelah sampai di pesta malam, kamu jangan banyak bicara dan jangan banyak lihat. Jangan permalukan aku!”

“Aku mengerti.” Brandon menaiki mobil. Belum sempat dia mengenakan sabuk pengawal, terdengar suara ketus dari baris belakang.

“Brandon, kamu berencana ke pesta dengan pakaian seperti ini? Kenapa ada bau bawang goreng? Jangan-jangan bajunya kamu pungut dari tong sampah?” Entah kenapa Tansri semakin tidak menyukai menantunya.

Saat ini Tansri mengenakan gaun pendek dan memamerkan kaki indahnya. Dia terlihat seksi dan sangat menawan.

Jika dibandingkan dengan pakaian yang dikenakan Brandon, Brandon memang kelihatan kampungan.

Hanya saja, Brandon juga tidak berencana untuk bertengkar dengan Tansri. Dia hanya tersenyum, dan tidak berkata apa-apa.

Melihat Brandon yang tidak berencana mengganti pakaiannya, Tansri pun semakin emosi lagi. “Kenapa putriku bisa menikah sama cowok pecundang sepertimu? Sial sekali nasib putriku!”

“Ibu, Ibu jangan marah lagi, nanti riasan Ibu luntur.” Hannah yang mengendarai mobil pun menghela napas. Dia juga sudah tidak sanggup menghadapi Brandon lagi.

“Apa mungkin Ibu nggak marah? Coba kamu lihat menantu orang lain, dan kamu bandingkan sama menantuku!” Tansri menunjuk Brandon. “Pokoknya besok pagi kamu pergi ke Kantor Catatan Sipil untuk urus perceraian kalian. Ini uang tebusanmu. Apa kamu sudah mengerti?”

Begitu ucapan dilontarkan, Tansri langsung mengeluarkan beberapa lembar uang seratus ribu dari tasnya, lalu melemparkannya ke wajah Brandon.

Meski mendapat perlakukan kasar, Brandon masih duduk di tempat dan tidak bergerak.

Sebenarnya Hannah merasa tidak tega. Hanya saja, ketika melihat Brandon malah terlihat biasa-biasa saja, amarah Hannah langsung membara. Kenapa Brandon begitu pengecut? Jika dia memiliki sedikit keberanian, sepertinya dia tidak akan selalu dipermalukan orang-orang!

Tampak mobil mewah sudah berjajar rapi di depan pintu vila Keluarga Limantara. Sementara itu, di dalam ruang tamu juga sudah dipadati oleh orang-orang.

Adik perempuan Hannah, Chloe, juga sudah tiba. Hanya saja, dia malah mengenakan seragam sekolah. Sepertinya dia tidak sempat untuk mengganti pakaiannya.

Namun, seragam yang dikenakan Chloe justru sudah menonjolkan aura mudanya. Tak sedikit lelaki di tempat diam-diam menelan air liur mereka.

Mereka semua mulai duduk. Kemudian, anggota Keluarga Limantara yang lain datang untuk menyapa mereka. Di tempat seperti ini, tentu saja tidak ada yang bersedia meladeni Brandon. Keberadaannya bagai transparan di mata orang lain.

Brandon juga tidak berdaya. Dia juga sadar dengan kedudukannya di Keluarga Limantara. Malam ini dia pun datang hanya untuk menyantap hidangan saja.

Hanya saja, ada yang ingin mencari masalah dengan Brandon. Chloe duduk di samping Brandon, lalu berkata dengan ketus, “Hei pecundang, kamu tahu nggak, mulai besok kamu akan diusir dari Keluarga Limantara!”
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mohd Saleh Mohd Tab
Kenapa.... ? Kenapa.... ? Kenapa.... ? Brandon Whats Wrong with U ? Are U BACUL or DAYUSZzzz....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menantu Dewa   Bab 333

    “Kenapa aku harus sukses sebagai juru taksir?” Brandon mengangkat bahunya dan bertanya, “Memangnya dia pantas membuatku takut?”Bagi Brandon, menilai barang-barang antik benar-benar hanyalah sebuah hobi. Dia toh bukan mengandalkan profesi ini untuk hidup. Jadi, apa dia perlu takut untuk menyinggung orang yang berkuasa dalam bidang ini?Lucas terlihat sedikit bingung. Sebelumnya, karena Brandon menolak tawarannya, dia sudah secara khusus menyelidiki latar belakang Brandon. Namun, dia tidak menemukan sesuatu yang spesial. Alasannya hanya dua. Pertama, Brandon benar-benar adalah orang biasa. Kedua, latar belakang Brandon sangat luar biasa sehingga Keluarga Marlon juga tidak bisa menyelidiki apa-apa tentangnya.Lucas sama sekali tidak merasa Brandon benar-benar hanyalah orang biasa. Oleh karena itu, hanya ada kemungkinan kedua. ‘Dia bermarga Sinjaya. Apa mungkin dia berasal dari Keluarga Sinjaya dari Jembara? Tapi, aku tidak pernah dengar ada tokoh sepertinya di Keluarga Sinjaya,’ batin Lu

  • Menantu Dewa   Bab 332

    “Ini ....” Erwan juga terkejut karena bahkan dia juga merasa jam tangan itu asli. Tak disangka, jam tangan palsu sudah bisa ditiru sampai semirip ini. Dalam sekejap, raut wajahnya pun menjadi sangat suram. Saat ini, Erwan mau tak mau harus mengakui bahwa dirinya dan Tyler memang sudah terlalu sombong. Mereka tidak menilai dari hal yang paling mendasar. Jika tidak, mereka mungkin tidak akan salah.“Aku salah karena nggak boleh menyentuhnya. Kalau boleh menyentuhnya, aku pasti bisa langsung membedakan keaslian barang ini dalam sekejap!” ujar Tyler dengan kesal. Dia sama sekali tidak ingin mengakui dirinya sudah kalah.Menurut Tyler, kekalahannya kali ini dikarenakan syarat yang ditetapkan Lucas sebelumnya. Jika tidak, mana mungkin dia bisa salah mengenali barang palsu ini? Brandon bisa menang hanya karena beruntung. Bahkan Lucas juga membela Brandon karena ingin mempermalukan dirinya.“Ayo kita tanding sekali lagi! Aku nggak percaya aku bisa kalah darimu!” ujar Tyler sambil mendengus din

  • Menantu Dewa   Bab 331

    “Kalau begitu, semoga seleramu benar-benar sebagus itu.” Brandon berkata dengan ekspresi dingin, “Jam tangan ini palsu. Lagian, tingkatannya juga sangat rendah. Orang yang punya sedikit pengetahuan saja sudah bisa menyadarinya. Jam ini sama sekali nggak perlu diidentifikasi.”“Kamu benar-benar keterlaluan bodohnya!” maki Tyler sambil menunjuk Brandon. Penipu ini sudah keterlaluan! Beraninya dia mengatakan hal seperti itu!Dessy memandang Brandon dengan sedikit kecewa. Dalam masalah ini, Brandon tidak perlu malu karena kalah dari juru taksir profesional seperti Tyler. Sikap Brandon ini sudah membuatnya terlihat terlalu tidak berkelas. Dessy bahkan sedikit curiga kenapa saat ini Brandon terkesan sangat berbeda dengan sebelumnya? Apa dirinya sudah salah menilai Brandon sebelumnya?Erwan hanya melirik Brandon sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, “Memang bagus kalau anak muda bersikap kompetitif. Tapi kadang, kalau sudah kalah ya harus terima. Tidak ada gunanya keras kepala.” Jelas saja,

  • Menantu Dewa   Bab 330

    Di dalam kotak kayu, ada sebuah jam tangan stainless antik yang tak lain adalah jam tangan Rolex yang terkenal. Jam tangan ini jelas sudah berumur panjang. Penampilan jamnya sudah mulai menguning dengan indah. Meskipun permukaannya sudah dihiasi beberapa jejak waktu, keseluruhan jam tangan ini masih termasuk baru.Tyler memang terlihat sombong. Namun, begitu penilaian dimulai, dia juga tidak sungkan dan langsung mengeluarkan sebuah kaca pembesar. Dia pun mulai meneliti jam tangan itu dengan serius. Di sisi lain, Brandon hanya melirik jam itu dari kejauhan beberapa kali. Ekspresinya juga tidak banyak berubah. Jika mereka berdua dibandingkan, Brandon terlihat jelas lebih mirip seorang ahli.Saat melihat situasi ini, Lucas tidak berhenti mengangguk. Mata Dessy juga terlihat berbinar. Secara umum, performa Brandon terlihat jauh lebih hebat daripada performa Tyler. Tyler hanya terlihat bagaikan seorang tukang reparasi jam tangan.Namun, Erwan malah hanya tersenyum tipis saat melihat situas

  • Menantu Dewa   Bab 329

    Setelah mendengar ucapan Tyler, Brandon pun sedikit terkejut. Sepertinya, permusuhan yang dirasakan Tyler terhadap dirinya sangat besar. Setelah memikirkan hal ini, Brandon pun melirik Dessy. Wanita ini benar-benar adalah pembawa bencana baginya.Saat melihat Brandon yang menatapnya, Dessy pun tersenyum. Kemudian, dia mengedipkan mata pada Brandon dan menunjukkan ekspresi ‘mampus kamu’. Setelah melihatnya, Brandon hanya tersenyum masam tanpa tahu harus bagaimana menanggapinya.Tyler yang melihat situasi ini pun mengepalkan tangannya erat-erat. Bajingan yang entah siapa itu malah berani bermain mata dengan wanita pujaannya. Dia benar-benar tidak bisa menerima hal ini. Erwan juga melihat tindakan anak-anak muda ini melalui sudut matanya. Dia pun diam-diam berdesah. Dari hal ini, muridnya memang tidak bisa dibandingkan dengan Brandon. Namun, ada banyak hal di dunia yang harus ditanggapi secara rasional. Pada saat ini, Erwan pun melirik Tyler dan menegurnya, “Tyler, apa kamu sudah melupa

  • Menantu Dewa   Bab 328

    Nama pria tua ini adalah Erwan Tionada. Dia adalah ketua dari Asosiasi Barang Antik Manthana. Wanita yang mengikutinya adalah Dessy, sedangkan pemuda itu adalah Tyler Tionada, murid Erwan.Saat melihat orang ini, Brandon tidak terlalu terkejut. Bagaimanapun juga, Erwan sangat terkenal di dunia barang antik Manthana. Jadi, sudah sewajarnya dia menghadiri acara penilaian barang antik ini. Lagi pula, hubungannya dengan Lucas juga jelas sangat baik.Di sisi lain, muridnya yang bernama Tyler itu jelas saja menyukai Dessy. Dari mereka masuk sampai sekarang, perhatiannya hanya tertuju pada Dessy. Namun, ekspresi Dessy yang sedikit berubah setelah melihat Brandon membuat Tyler sedikit terkejut. Tyler pun mengalihkan pandangannya ke Brandon dan menjadi sedikit waspada.Dessy adalah definisi wanita cantik bertampang dingin yang selalu bersikap tegas dan terus terang. Namun, tatapannya malah melembut setelah melihat pemuda yang entah muncul dari mana itu. Saat ini, Tyler langsung tahu bahwa Brand

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status