Share

Bab 10

Keesokan paginya, Brandon yang masih mengantuk itu mengendarai sepeda elektrik ke Central Business District di Kota Manthana. Perusahaan Investasi Sinjaya pun berlokasi di tempat ini.

Semalam Charles sudah menghubungi Brandon, dia mengatakan bahwa masalah peralihan perusahaan sudah diselesaikan. Hari ini, Brandon hanya perlu datang untuk tanda tangan saja.

Tampak orang-orang hilir mudik di lobi perusahaan. Mereka semua yang berpakaian jas adalah pegawai di perusahaan ini. Brandon yang hanya berpakaian kaus oblong itu pun terlihat tidak sesuai pada tempatnya.

Ketika kepikiran kelak mereka akan menjadi bawahannya, Brandon pun spontan mengamati mereka dengan tatapan layaknya seorang pemimpin.

“Kamu? Brandon? Kenapa kamu bisa ada di sini?”

Seorang wanita cantik baru saja keluar dari lift. Ketika melihat keberadaan Brandon, dia pun langsung berkata dengan terkejut.

Saat ini Winnie merasa gugup. Sebab, semalam sewaktu di Hotel Inna, dia dan teman-temannya hampir saja masuk ke dalam jebakan Brandon. Kenapa Brandon bisa datang ke sini hari ini? Jangan-jangan Brandon sedang menguntitnya? Apa yang ingin Brandon lakukan?

Ketika kepikiran akan hal ini, Winnie pun meningkatkan kewaspadaannya. Berani-beraninya cowok itu mengikutinya sampai di perusahaan!

“Brandon, kamu tahu nggak kamu lagi di mana? Kenapa kamu datang ke tempat seperti ini?” ucap Winnie dengan ketus.

“Bukannya ini Perusahaan Investasi Sinjaya?” balas Brandon dengan tidak berdaya. “Aku bisa datang kapan pun, apa hubungannya sama kamu?”

“Ada apa?” Saat ini, seorang lelaki paruh baya berbadan agak gendut berjalan menghampiri mereka. Dia adalah kepala satpam perusahaan. Dia datang bersama dengan anggotanya.

Ketika melihat Winnie, Kepala Satpam spontan memberi hormat, lalu berkata, “Bu Winnie, apa yang sudah terjadi?”

Dengar-dengar Winnie akan dipromosikan menjadi manajer umum. Jadi, Kepala Satpam ingin mencari kesempatan untuk mengambil hatinya. Sekarang adalah waktu yang tepat!

“Apa kalian nggak bertugas? Kenapa orang seperti dia bisa masuk ke perusahaan?” ucap Winnie dengan ketus sambil menunjuk Brandon.

Kepala Satpam berkata dengan tersenyum, “Bu Winnie, anggotaku lalai dalam bekerja. Bu Winnie tenang saja, aku akan beresin si miskin ini.”

Sambil berbicara, Kepala Satpam berjalan ke hadapan Brandon. Dia melirik Brandon atas ujung rambut sampai ke ujung kaki, lalu berkata dengan sinis, “Ngapain kamu ke sini? Apa kamu nggak tahu tempat ini adalah Perusahaan Investasi Sinjaya? Tempat ini nggak cocok didatangi oleh orang sepertimu!”

“Siapa yang buat peraturan seperti itu?” tanya Brandon. Sebenarnya Brandon tidak ingin mencari masalah. Hanya saja, dia tidak bisa menahan amarahnya ketika melihat sikap arogan Kepala Satpam.

“Siapa yang buat? Tentu saja aku yang buat!” ucap Kepala Satpam dengan sinis. “Jangan omong kosong lagi! Segera keluar dari sini! Kalau nggak, aku akan bawa kamu ke kantor polisi!”

Setelah mendengar ucapan dari Kepala Satpam, Winnie pun mengerutkan keningnya. “Sudahlah, kamu hanya cukup usir dia dari sini. Nggak usah bawa dia ke kantor polisi!”

Kemudian, Winnie menatap Brandon, lalu berkata dengan serius, “Brandon, lain kali kalau keluar rumah ingat ambil mata kamu. Kamu nggak cocok masuk ke tempat seperti ini. Jangan permalukan diri sendiri!”

Kepala Satpam juga berkata dengan sinis, “Kamu cocoknya pergi mengemis di kolong jembatan. Kamu nggak pantas masuk ke sini!”

Brandon tersenyum. “Mentang-mentang kalian kerja di sini. Jadi, kalian merasa kalian lebih tinggi daripada yang lain dan meremehkan orang lain?”

“Benar!” jawab Kepala Satpam dengan sinis. “Bisa bekerja di Perusahaan Investasi Sinjaya adalah hal yang patut dibanggakan!”

“Sehebat itu? Kebetulan aku juga bekerja di perusahaan ini. Kenapa aku tidak merasa bangga bisa bekerja di perusahaan rongsokan ini?” Brandon mengangkat-angkat pundaknya.

Setelah mendengar ucapan Brandon, Kepala Satpam terbengong, lalu bertanya dengan kebingungan, “Hei, apa kamu yakin otakmu nggak korslet? Kamu nggak lagi ngawur?”

“Aku yakin.”

“Kalau kamu bekerja di sini, kenapa kamu malah menyinggung Bu Winnie? Apa kamu nggak tahu dia bisa pecat kamu dengan gampangnya?” ucap Kepala Satpam.

Kepala Satpam kembali mengamati penampilan Brandon. Dia mengenakan pakaian murahan dan mengendarai sepeda elektrik, sepertinya dia itu tukang bersih-bersih, ya? Setelah dia menyinggung Bu Winnie, sepertinya dia akan kehilangan pekerjaannya.

“Siapa orang ini? Kenapa aku nggak pernah bertemu sebelumnya? Berani-beraninya dia menyinggung Bu Winnie?”

“Iya, kenapa cari penyakit, sih?”

“Bisa jadi dia ingin cari perhatian sama Bu Winnie?”

“Masuk akal! Ternyata si miskin itu mau gaet Bu Winnie? Apa dia nggak punya kaca? Model seperti itu malah ingin rayu Bu Winnie?”

“ … ”

Pegawai-pegawai Perusahaan Investasi Sinjaya mulai berbisik-bisik.

Winnie pun mengerutkan keningnya, dan berkata, “Kamu kerja di sini? Siapa yang rekrut kamu? Kenapa aku nggak tahu masalah ini? Tapi dari sikap lancangmu tadi, aku berhak untuk pecat kamu! Jadi, segera tinggalkan tempat ini!”

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status