Share

Bab 14

Tatapan semua orang tertuju ke sisi pintu. Tampak Nelson mengenakan setelan jas dengan rambut yang sudah disisir rapi. Saat ini, dia mengambil kotak hadiah di tangan, lalu berjalan ke dalam ruangan dengan tersenyum.

“Mari kita tepuk tangan yang meriah untuk sambut kedatangan Pak Nelson!” ucap seorang anak muda.

Seketika ruangan dipenuhi dengan suara gemuruh tepuk tangan.

Sepertinya si pemuda tampan dan kaya raya seperti Nelson lebih disambut daripada Brandon si menantu pecundang itu.

Sebab, Nelson bisa membantu Keluarga Limantara! Nelson adalah dewa rezeki di mata Keluarga Limantara!

Nelson tersenyum sambil melambaikan tangannya kepada semua orang. Nelson yang sekarang tidak ada bedanya dengan aktor yang sedang berjalan di atas karpet merah.

“Kakek Herman, maafkan aku karena datang tanpa diundang. Aku sudah mengganggu waktu kalian semua. Tapi aku itu orangnya blak-blakan, nggak suka bertele-tele!”

Nelson tersenyum, lalu melanjutkan omongannya, “Aku suka dengan cucu Kakek Herman. Tapi Hannah malah menikah dengan lelaki yang nggak punya masa depan!”

“Selama tiga tahun ini, aku sendiri juga merasa pernikahan mereka adalah sebuah lelucon. Bahkan Hannah juga hidup sengsara selama tiga tahun ini. Aku cinta sama Hannah. Jadi aku nggak rela lihat dia hidup menderita. Hari ini aku datang ke sini untuk beri tahu semua orang ….”

Nelson menghirup napas dalam-dalam. “Aku ingin menikahi Hannah. Aku ingin beri Hannah kehidupan yang bahagia!”

Hoosh!

Suasana di dalam ruangan seketika menjadi ricuh. Nelson sungguh blak-blakan! Dia bahkan tidak peduli dengan perasaan Brandon, padahal Brandon juga sedang berada di tempat.

Namun setelah dipikir-pikir, Brandon juga adalah seorang pecundang. Untuk apa memikirkan perasaannya?

Mereka semua malah sengaja ingin memancing emosi Brandon. Biar dia tahu rasa!

Nelson melanjutkan ucapannya, “Selama beberapa tahun ini, aku terus mengagumi Hannah. Demi dia, aku rela menyerahkan semua hasil kerja kerasku selama bertahun-tahun untuk dia ….”

Sambil berbicara, Nelson mulai membuka kotak hadiahnya. Di dalamnya diletakkan selembar cek, dan angka di atas cek itu sungguh bombastis.

“Cek ini senilai 20 miliar. Asalkan Hannah bersedia menikah denganku, anggap saja uang ini sebagai mas kawin!” Nelson berkata, “Selain itu, aku juga akan menambah nama Hannah di semua properti milikku.”

“Apa?”

Semua orang terkejut!

Bahkan ada yang mengambil cek itu, lalu menyerahkannya kepada Kakek Herman.

Uang 20 miliar itu tentu bukan apa-apa bagi Keluarga Limantara. Keluarga Limantara memang hanyalah keluarga kalangan menengah di Kota Manthana, tapi harta kekayaan mereka sudah melampaui 2 triliun.

Namun permasalahannya, saat ini Nelson memberikan uang tunai sebesar 20 miliar. Perlu diketahui, sebagian besar harta kekayaan milik keluarga kalangan menengah berupa aset tidak bergerak. Mereka jarang menyimpan uang banyak di dalam rekening mereka.

Total keseluruhan saldo di rekening Keluarga Limantara memang mencapai miliaran. Hanya saja, jika bisa memperoleh tambahan dana dari Nelson, bukankah bisnis Keluarga Limantara akan semakin maju.

Saat ini, tatapan semua orang tertuju pada Hannah. Bahkan, ada beberapa wanita cemburu dengan Hannah. Mereka sungguh berharap wanita yang dilamar oleh Nelson adalah mereka.

“Romantis sekali! Mas kawin sebesar 20 miliar!”

“Semua juga bukan masalah uang. Jarang-jarang ada lelaki yang bisa bersikap begitu tulus ….”

“Betul, aku sungguh iri dengan Hannah. Kapan ya ada cowok yang bersikap seperti ini sama aku?”

Orang-orang mulai menggosip.

Para perempuan terus menatap ke sisi Nelson dengan tatapan mengaguminya, begitu pula dengan Tansri dan Chloe. Mereka juga merasa sangat puas. Bagaimanapun juga, Nelson adalah lelaki tampan dan berbakat. Persyaratannya lebih bagus berkali-kali lipat daripada si pecundang itu!

Nelson melanjutkan, “Hannah, semalam sore kamu sudah menerima bunga mawar Bulare, ‘kan? Di dalamnya ada bros Inti Bulare! Itu hadiah dariku untukmu!”

Ketika berbicara sampai di sini, tampak senyum lebar di wajah Nelson.

Semalam, Nelson mendapat informasi dari mata-matanya di perusahaan Hannah. Setelah memastikan si pengirim tidak mencantumkan identitasnya, Nelson pun mengarang cerita ini. Lagi pula, semua orang pasti akan percaya dengan ucapannya.

“Apa? Inti Bulare?!”

“Inti Bulare yang legendaris itu? Jangan-jangan bros yang dipakai Hannah sekarang adalah Inti Bulare? Dengar-dengar bros itu hanya ada satu di dunia, dan harganya juga selangit. Selain itu, nggak semua orang sanggup untuk membelinya! Pak Nelson hebat sekali ….”

“Hah ….”

Tatapan iri, benci, dan dengki langsung tertuju pada diri Hannah.

Inti Bulare adalah permata yang sangat mahal dan legendaris di dunia! Permata itu diciptakan oleh banyak desainer terkenal di dunia. Konon katanya, Inti Bulare adalah harta karun dari Negara Bulare. Tak disangka, perhiasan itu akan muncul di sini.

“Sialan!”

Brandon langsung berdiri. Kali ini dia tidak bisa menahan amarahnya lagi.

Nelson sungguh tidak tahu diri. Padahal hadiah itu adalah pemberian Brandon untuk istrinya. Sekarang Nelson malah mengatakan hadiah itu adalah pemberiannya?

Hal yang lebih membangkitkan amarah Brandon adalah semua orang di ruangan malah percaya dengan ucapan Nelson!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status