Share

Bab 17

“Bu Retno, memang nggak gunjing Ibu waktu Ibu sudah datang, tapi, Bu Retno, gunjing Ibu sebelum Ibu dateng,” ucap Ibu dengan wajah melengos memandang pintu, seakan ingin cepat-cepat keluar. Masih berusaha membela diri, dengan asal menjawab. Bu Retno nampak terkejut mendengar ucapan Ibu. Wajahnya terlihat tak terima. Istigfar berkali-kali.

“Kapan saya gunjing ibu? Apa perlu saya telfon semua teman-teman arisan ke rumah saya sekarang!” tantang Bu Retno. Ibu nampak terkejut, salah tingkah, duduknya sudah semakin tak nyaman. Aku mengangguk, menyetujui usul Bu Retno. Karena sangat geram dengan sikap mertua.

“Nggak Usah, Bu! Nanti ibu saya akan semakin malu, dari sini saya cukup tahu dan bisa menilai, Maaf kan Ibu saya!” sahut Mas Riko cepat, dengan mengatur nafasnya. Matanya menunduk tak berani melihat wajah, Bu Retno. Mungkin Mas Riko Malu. Berkali-kali mata Mas Riko melirik ibunya. Seakan ingin mengetahui bagaimana reaksi wajah Ibu saat ini. Belum nampak wajah bersalah disana. Masih ter
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status