Share

Bab 75. Mulai beradaptasi.

"Mohon maaf. Waktu saudara Alex sudah habis. Saya harus menutup panggilan."

Dinda hanya bisa menangis kuat sambil menggenggam ponselnya.

"Kenapa bisa seperti ini, Mas… Jika tahu akan begini, lebih baik aku hidup sederhana saja asal kita jangan berpisah dengan cara seperti ini." Lagi-lagi dia hanya dapat terisak, pandangannya menatap kosong ke depan.

Fiah melongok, ingin sekali mengucapkan kata "Rasain Lo!" tapi Fiah bukanlah anak sejahat itu. Dia menarik mundur kakinya perlahan kemudian ke dapur. Membuka sebuah kantong plastik yang sedari tadi ada di tangannya sebelum mengintip kakak iparnya.

Anak itu mengambil mangkuk, menuangkan bubur kacang hijau yang baru saja dibelinya dari uang pemberian budenya.

Kemudian melangkah memasuki kamar Dinda lagi.

"Mbak.. Mau bubur kacang hijau?"

Dinda terkejut dan buru-buru mengusap air matanya. Dia hanya melirik Fiah tanpa merespon.

Fiah meletakkan mangkuk di atas meja.

"Kalau mau, dimakan. Kalau nggak mau, jangan dibuang! Bisa buat Nita." Ucap Fiah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Suryati Suryati
author lebih banyak bab nya dong yg ditampilkan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status