Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 1489 Pergi ke Zetawa

Share

Bab 1489 Pergi ke Zetawa

Penulis: Sarjana
Ardika segera meletakkan proposal dalam genggamannya, lalu beranjak bangkit dan berkata, "Aku mengantar Pak Farlin ke bandara secara pribadi. Setelah melihatnya masuk ke bandara, aku baru pergi. Pasti terjadi sesuatu padanya saat dia berada di dalam bandara."

Saat ini, Hamdi kembali menerima sebuah panggilan telepon.

Setelah mendengar beberapa patah kata dari ujung telepon, ekspresinya langsung berubah drastis. "Tuan Ardika, seharusnya Pak Farlin disandera di landasan pacu pesawat tepat di hadapan banyak orang sebelum naik ke pesawat!"

"Menurut pernyataan staf darat di lokasi, saat itu ada beberapa buah mobil dengan pelat ibu kota provinsi yang melaju masuk melalui jalur khusus dam berhenti di depan pesawat yang ditumpangi oleh Pak Farlin."

"Orang-orang di sekitar tempat itu mengira mereka datang untuk menjemput tokoh hebat, jadi nggak terlalu memperhatikan."

Bisa melajukan mobil memasuki landasan pacu pesawat, tidak dapat dilakukan oleh orang biasa.

Karena itulah, wajar saja kalau tid
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2757 Hanya Bercanda

    "Eh, Ardika, jangan bicara omong kosong lagi di sini!"Kali ini, Gandhi menghindar sejauh mungkin. Sambil menutupi wajahnya, dia menatap Ardika dengan tatapan penuh kebencian dan berkata, "Tuan Muda Matthew memang tipe orang yang berpikiran terbuka. Biasanya ada banyak wanita cantik di sisinya.""Begitu melihat Bu Rosa, dia jatuh hati pada pandangan pertama, nggak bisa menahan diri untuk mengucapkan beberapa patah godaan pada Bu Rosa. Hanya bercanda saja.""Karena Bu Rosa pergi untuk membicarakan kerja sama, masa nggak bisa diajak bercanda sedikit pun?""Bukankah ini adalah hal yang sangat wajar dalam transaksi bisnis?""Sedangkan kamu, Ardika, hanya karena beberapa patah kata bercanda Tuan Muda Matthew saja, kamu langsung menyerangnya dengan kejam!""Ardika, kamu bahkan lebih kejam dibandingkan dia yang berasal dari Keluarga Xedar Kota Gamiga, sebuah keluarga yang memang memiliki latar belakang dunia preman!""Dan Rosa, saat Ardika menyerang, kamu nggak menghentikannya. Apa mungkin ka

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2756 Menyebutkan Anggota Keluarga Wanita

    Menyaksikan pemandangan itu, pembuluh-pembuluh darah Wilgo sampai menonjol saking emosinya. Dia menggertakkan giginya dan berkata, "Ardika, berani-beraninya kamu memukul orang di hadapanku?!""Kenapa? Masih kurang banyak pukulanku?"Ardika langsung menanggapi Wilgo dengan satu kalimat, yang membuatnya muntah darah saking emosinya.Dia segera menutup mulutnya dengan bijak.Kalau sampai Ardika mengatakan pernah menampar dirinya sebanyak dua kali di depan banyak orang begini, sebagai seorang pimpinan perusahaan mukanya ini mau ditaruh di mana?"Ayah?""Bukankah sebelumnya Pak Wilgo sendiri yang bilang nggak ada ayah dan putri di sini, hanya ada identitas sesuai dengan jabatan?""Kalau begitu, mari kita berbicara menggunakan identitas sesuai dengan jabatan ini."Ardika berkata dengan dingin, "Aku ingin bertanya pada Pak Wilgo. Sebelumnya saat pergi ke Hotel Hihes untuk membicarakan bisnis, Rosa masih presdir Grup Gozam, 'kan? Masih mewakili Grup Gozam, bukan?""Matthew itu menghina dan mem

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2755 Panggung Pertunjukan yang Payah

    Rosa mengangguk dan berkata, "Ya, ada kejadian seperti itu, tapi ....""Bam!"Wilgo langsung memukuli meja dengan keras, menyela ucapannya, "Aku nggak ingin mendengar alasanmu! Aku hanya ingin tahu apakah kalian benar-benar melakukan hal seperti itu atau nggak!""Karena memang benar ada kejadian seperti itu, maka nggak ada yang perlu dibicarakan lagi.""Kalian berdua dipecat sekarang juga!"Saat berbicara, Wilgo mengambil dua buah surat pemecatan, lalu melemparkannya ke hadapan Rosa.Menyaksikan pemandangan itu, Gandhi dan para petinggi perusahaan lainnya menyunggingkan seulas senyum senang.Kurang dari satu hari menjabat sebagai presdir, Rosa sudah dipecat. Boleh dibilang wanita itu sudah memecah rekor sebagai presdir yang menjabat dengan durasi paling singkat di Grup Gozam.Raut wajah Rosa berubah lagi dan lagi.Dia tidak menyangka Wilgo akan mengambil tindakan seekstrem ini. Pria itu bahkan tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan, main langsung memecat dirinya dan Ardika tanpa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2754 Tidak Ada Ayah dan Putri

    "Aku setuju!""Gandhi benar! Dua orang pembawa masalah ini memang sudah seharusnya disingkirkan dari Grup Gozam!""Grup Gozam nggak menganut paham kronisme, nggak memihak pada kerabat dan teman!"Begitu Gandhi selesai berbicara, para petinggi perusahaan dan pemegang saham mulai mengungkapkan pendapat mereka, menunjukkan bahwa mereka menyetujui saran Gandhi.Bagaimanapun juga, Grup Gozam harus memberikan sebuah penjelasan untuk Matthew yang pergelangan tangannya dipatahkan itu.Hal pertama yang harus mereka lakukan adalah memecat Rosa dan Ardika, menunjukkan sikap Grup Gozam.Selain itu, harus cepat, tidak boleh terlambat sedikit pun.Bagaimanapun juga, Matthew memiliki Keluarga Xedar Kota Gamiga dan beberapa pemegang saham besar Rumah Sakit Marim sebagai pendukungnya!Selain itu, mereka melakukan hal ini juga dengan mempertimbangkan kepentingan mereka sendiri.Tidak peduli apa alasan di balik penyerangan Ardika, tidak peduli kesalahan apa yang telah dilakukan oleh mereka, fakta yang ta

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2753 Menuduh

    Setelah berpikir demikian, sudut bibir Ardika terangkat ke atas. Dia sangat ingin tahu bagaimana reaksi orang-orang ini saat jam tiga tiba nanti."Bam!"Gandhi langsung memukul meja, lalu menunjuk Ardika dan berteriak dengan marah, "Eh, Ardika, kamu sudah mengacaukan kerja sama dengan Rumah Sakit Marim! Kamu masih bisa tersenyum? Apa hakmu tersenyum?!"Berbicara sampai di sini, dia mengalihkan pandangannya ke arah Wilgo dan yang lainnya. "Pak Wilgo, dan para pemegang saham yang terhormat, orang ini adalah wakil presdir baru Grup Gozam, orang yang dibela mati-matian oleh Bu Rosa tanpa memedulikan pendapat orang lain!""Pak Ardika ini sangat hebat. Saat rapat pagi hari ini, dia membual dengan mengatakan bisa mengatasi dan mengamankan kerja sama dengan Rumah Sakit Marim dalam hari ini juga!""Dengan mempertimbangkan kepentingan perusahaan, aku mendapatkan informasi siang hari ini Tuan Muda Matthew dari Keluarga Xedar Kota Gamiga mengadakan pesta koktail di Hotel Hihes. Dengan mengorbankan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2752 Memenuhi Keinginanmu

    Ardika melirik Benedith dengan sorot mata seperti melihat badut. Tentu saja dia tahu jelas pemikiran orang yang satu ini. Saat itu juga, dia berkata dengan acuh tak acuh, "Minggir sana!"Benedith berkata dengan gigi terkatup, "Eh, Ardika, jangan harap kamu bisa pergi sebelum meminta maaf pada Tuan Muda Matthew ....""Plak!"Ardika sama sekali tidak ingin mendengar pria itu selesai berbicara. Dia langsung mengangkat lengannya dan melayangkan sebuah tamparan. Akibat tamparan itu, tubuh Benedith langsung terpental dengan darah muncrat dari mulutnya. Kemudian, tubuhnya membentur sebuah kursi hingga kursi tersebut hancur berkeping-keping.Menyaksikan pemandangan itu, semua orang yang berada di tempat tersebut gugup setengah mati, merinding ketakutan.Adegan Ardika memecahkan kepala belasan orang ahli bela diri dengan menggunakan botol minuman keras sebelumnya saja, tidak begitu mencengangkan."Karena kamu ingin menunjukkan kesetiaanmu, maka aku penuhi keinginanmu."Setelah mengucapkan satu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status