Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2372 Menghadapi dengan Tenang

Share

Bab 2372 Menghadapi dengan Tenang

Author: Sarjana
"Brum ...."

Seiring dengan Ardika menginjak pedalnya, mobil tersebut langsung mengeluarkan suara deru mesin mobil yang keras.

Saat ini, mobil tersebut berubah menjadi seperti seekor naga hitam yang tengah melintasi kerumunan mobil-mobil lainnya.

Dalam sekejap mata saja, Ardika sudah melakukan beberapa kali belokan tajam seperti sedang mengendarai mobil balap.

Pergerakan berbahaya ini tentu saja menyebabkan situasi lalu lintas menjadi kacau balau. Saat itu juga, suara injakan pedal rem mendadak dan suara klakson menyelimuti tempat tersebut.

Namun, dua buah Ford Raptor yang tengah mengejar di belakang sama sekali tidak terpengaruh.

Melihat keberadaan mereka sudah diketahui oleh Ardika, mereka juga tidak bersembunyi-sembunyi lagi. Mereka juga segera meningkatkan laju mobil mereka, melewati kerumunan mobil-mobil lainnya, menerjang menuju ke arah mobil Ardika.

Menghadapi hal ini, Ardika sama sekali tidak terkejut.

Kalau pengendara yang dikirim untuk mengejarnya bisa disingkirkan semudah itu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2671 Menghancurkan Musuh Sepenuhnya

    Satu demi satu kabar buruk dilaporkan padanya, sampai-sampai membuat Dervin kesulitan untuk mencerna semua informasi tersebut.Dia duduk tercengang di kursinya, bahkan sampai lupa menghisap rokok yang telah terselip di antara bibirnya itu.Setelah tertegun cukup lama, Dervin baru melompat bangkit dan berteriak dengan sangat marah, "Siapa?! Siapa yang berani menyentuhku?!"Tuan Muda Lorene yang disebutkan oleh anak buahnya itu adalah putra bungsunya, Lorene Sandigo.Seorang tuan muda yang tidak bisa apa-apa selain bermain wanita telah dilumpuhkan begitu saja.Untung saja dia masih punya dua orang putra, garis keturunannya masih belum sampai terputus.Namun, mendengar Bistromix dibakar, serta ada yang menerobos masuk ke Grup Drev dan menghancurkan perusahaan tersebut, sudah membuatnya tidak tahan lagi.Dua tempat tersebut adalah simbol baginya untuk mempertahankan status dan kedudukan sebagai kepala preman area Cibugas. Sekarang kedua tempat itu telah tertimpa masalah, siapa lagi di anta

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2670 Beri Aku Sepuluh Menit

    "Jadi, memangnya kenapa kalau menjadi anjing? Aku bersedia menjadi anjing Tuan Muda Arfi!"Dervin sangat bangga.Saat Felisha menemuinya, dia tahu kesempatannya sudah datang.Tentu saja dia tidak boleh melewatkan kesempatan emas ini!Ardika tersenyum tipis dan berkata, "Oh? Bagaimana kalau aku bilang hanya dengan satu kalimat dariku saja, kamu bahkan nggak memenuhi kualifikasi untuk menjadi anjing?""Hehe, memangnya kamu bisa apa?"Melihat Ardika mengeluarkan ponselnya, Dervin mencibir dan berkata dengan acuh tak acuh, "Ayo, aku beri kamu waktu untuk menelepon. Kamu boleh menelepon siapa pun. Kalau kamu nggak menelepon, kamu adalah pecundang!""Eh, Ardika, kalau kamu ingin menelepon wakil kantor polisi ibu kota provinsi seperti sebelumnya, sebaiknya kamu jangan mempermalukan dirimu sendiri lagi."Felisha mencibir dan berkata, "Kamu punya relasi, apa kamu pikir Tuan Muda Arfi nggak punya relasi?""Atau apa kamu merasa orang kampungan yang baru tiba di ibu kota provinsi selama beberapa h

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2669 Tampak Sangat Bersemangat Menjadi Anjing

    "Astaga! Tuan Muda Arfi ini semenakutkan itu?"Melihat reaksi anggota Keluarga Liwanto, bibir Desi mulai gemetaran, raut wajahnya juga berubah menjadi pucat pasi.Dia menoleh, mengalihkan pandangannya ke arah Ardika, lalu menunjuk Ardika dan berkata, "Ardika, kamu benar-benar pembawa sial! Kamu baru datang ke ibu kota provinsi beberapa hari! Sebenarnya berapa banyak orang yang sudah kamu singgung?!""Luna, sebenarnya sihir apa yang telah dia gunakan padamu? Aku menyuruhmu untuk bercerai dengannya, tapi kamu malah nggak bersedia ...."Saking paniknya, Desi mengentakkan kakinya. Bulir-bulir air mata bahkan sudah menggenangi pelupuk matanya saking ketakutannya.Ardika bukan hanya telah menyinggung Felisha, sekarang bahkan melibatkan Arfi. Jangankan dia, bahkan orang-orang Keluarga Liwanto juga sangat takjub dengan kemampuan cari mati Ardika ini.Saat ini, Felisha juga sangat puas melihat reaksi seluruh Keluarga Liwanto. Dia berkata dengan bangga, "Ardika, apa lagi yang ingin kamu katakan?

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2668 Yasin yang Mewakili Tuan Muda Arfi

    "Eh, Ardika, karena aku nggak melakukan apa-apa, apa kamu merasa kamu sudah pasti bisa menundukkanku?"Felisha menyunggingkan seulas senyum dingin.Ardika tersenyum tipis dan berkata, "Omong kosong seperti ini nggak perlu dibicarakan lagi.""Katakan saja langsung apa tujuan kedatanganmu hari ini.""Apa kamu berencana untuk berlutut, memohon padaku untuk menerima Rumah Sakit Marim, atau benar-benar ingin aku memberimu sebuah penjelasan?""Kalau kamu datang untuk tujuan kedua itu, mungkin kedatanganmu hari ini sia-sia saja.""Nggak ada penjelasan yang bisa kuberikan untukmu."Melihat Ardika yang sangat percaya diri di saat seperti ini, senyum dingin yang menghiasi wajah Felisha terlihat makin jelas. Dia berkata dengan dingin, "Ardika, terlalu keras itu mudah hancur. Sebaiknya kamu jangan terlalu percaya diri.""Harus kuakui, sebelumnya aku memang sudah menganggap remeh kamu. Kamu memang sedikit berkemampuan, ditambah lagi pertahanan mentalmu memang luar biasa.""Tapi, di dalam wilayah ib

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2667 Anak Muda yang Tidak Takut Apa Pun

    "Plak!""Aku menyentuhmu, memangnya kenapa?""Plak!""Menghabisi seluruh keluargaku?""Plak!""Percaya atau nggak, aku akan terlebih dulu membuatmu lenyap dari area Cibugas!""Plak ...."Ardika langsung melayangkan tamparan beruntun ke wajah Dervin, membuat Dervin bahkan tidak sempat untuk bernapas.Tak lama kemudian, kedua sisi wajah Dervin tampak membengkak, dua gigi tonggosnya juga sudah copot. Menyaksikan pemandangan itu, seluruh Keluarga Liwanto pun tercengang.Mereka tidak menyangka Ardika seganas ini.Dia menampar Dervin secara habis-habisan, sama sekali tidak mempertimbangkan konsekuensinya."Bam!"Melihat Dervin sudah babak belur, Ardika langsung menendang pria itu hingga terpental ke hadapan Felisha yang raut wajahnya sudah tampak pucat.Di bawah teriakan histeris beberapa orang pengikut Felisha, Ardika melangkah maju menghampiri Felisha, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Felisha, aku sedang bertanya padamu, apakah tamparan yang kamu terima sebelumnya masih belum cukup, hin

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2666 Tidak Ada Bedanya

    Menyaksikan pemandangan itu, orang-orang Keluarga Liwanto tersentak kaget."Ardika, apa yang kamu lakukan? Ini adalah Pak Dervin, kepala preman area Cibugas!""Berani-beraninya kamu memukul Pak Dervin?! Apa kamu cari mati?!""Benar-benar bernyali besar! Tanpa mengetahui identitas Pak Dervin terlebih dulu, langsung berani memukul orang?!""Pak Dervin, orang yang memukulmu adalah Ardika, nggak ada hubungannya dengan kami!"Irvy, Gustar dan yang lainnya menegur Ardika dengan marah, hati mereka diliputi oleh kebencian sekaligus ketakutan. Mereka takut Dervin yang emosi juga akan membalas mereka."Kak Dervin!"Beberapa orang anak buah Dervin segera melangkah maju untuk memapah Dervin."Minggir sana!"Dervin langsung mendorong anak buahnya. Sambil mengusap-usap wajahnya yang mati rasa, dia memuntahkan seteguk darah bercampur air liur ke lantai. Kemudian, dia memelototi Ardika sambil menggerakkan giginya dengan kesal."Bocah, apa kamu tahu siapa aku? Berani-beraninya kamu main tangan terhadap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status