Share

Bab 2789 Trigis

Penulis: Sarjana
"Kenapa? Eh, Ardika, apa kamu sudah takut?"

Jeniva menyunggingkan seulas senyum tajam, lalu melirik Futari yang meringkuk ketakutan dalam pelukan Ardika. Dia mengulurkan lengannya untuk menyentuh wajah Futari, lalu tersenyum dan berkata, "Nona muda yang sangat cantik dan polos. Ardika, ini adikmu, 'kan? Masih perawan, bukan? Setelah menghabisimu, aku akan mengirimnya ke Holoster, dia pasti bisa menjadi primadona di sana."

Mendengar ucapan ini, Futari menjadi makin ketakutan. Raut wajahnya tampak pucat pasi.

Walaupun dia polos, tetapi itu bukan berarti dia tidak mengerti maksud ucapan Jeniva ini.

"Plak!"

Ardika langsung mengangkat lengannya dan melayangkan satu tamparan ke wajah Jeniva dan berkata dengan dingin, "Kalau kamu nggak ingin lenganmu yang satu ini juga patah, sebaiknya singkirkan tangan kotormu itu."

"Eh, Ardika, kamu benar-benar cari mati, hah?! Di saat seperti ini, kamu bahkan masih berani memukulku?!"

Sambil menutupi wajahnya, Jeniva memelototi Ardika dengan penuh kebencia
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3049 Vila Keluarga Yasin

    Pada pukul sembilan malam.Di vila nomor tiga belas kompleks vila Herveste.Saat Ardika datang ke sini, dia sudah tahu mengapa rumah baru Keluarga Yasin di sini.Terakhir kali dia bilang dia ingin membeli sebuah rumah sebagai hadiah untuk Sutandi, dia pernah datang melihat-lihat rumah bersama mereka.Hanya saja, Desi tiba-tiba muncul dan mengintervensi. Alhasil, dia tidak jadi beli rumah untuk gurunya.Setelah kejadian itu, Leane dan Jeslin sering menyebutkan hal tersebut untuk menyindir Ardika.Namun, sepertinya walaupun Sutandi sekeluarga tidak menganggap serius Ardika, tetapi mereka juga tertarik pada vila di Herveste.Belakangan ini keluarga mereka sudah berjaya, jadi segera membeli sebuah vila di sini.Ardika pernah datang ke sini untuk melihat-lihat rumah. Setahu dia, vila nomor tiga belas adalah vila paling biasa di kompleks vila ini, harganya hanya sekitar 60 miliar.Sebaliknya pilihannya sebelumnya, yang ingin dibelikannya untuk Sutandi, harganya sudah naik dari 100 miliar men

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3048 Berpura-Pura Baik

    "Baiklah, kalau begitu kita lakukan sesuai dengan yang Tuan Muda katakan!"Hana mengangguk. Kemudian, dia mengalihkan pandangannya ke arah Kevo lagi dan berkata, "Sebenarnya aku bisa membantu Tuan Muda Kevo untuk mendapatkan Luna. Aku pernah melihat fotonya. Ya, harus kuakui wanita ini adalah seorang wanita yang bisa membuatku merasa iri padanya.""Karena Ardika berani mendekati wanita yang disukai oleh kakak Tuan Muda Kevo, kalau Tuan Muda memainkan wanitanya, bukankah akan kelihatan Keluarga Darma lebih hebat?"Bukan hanya Hana yang pernah melihat foto Luna, sebenarnya Kevo juga sudah pernah melihatnya.Harus dia akui, wanita itu memang adalah sosok wanita yang bisa menggerakkan hati sebagian besar pria.Makhluk seindah itu menjadi wanita Ardika, benar-benar sangat disayangkan.Kevo tersenyum dan berkata, "Nanti baru kita bicarakan lagi soal ini. Kalau ada kesempatan, juga bukannya nggak boleh dicoba."Hana tersenyum.Dia sudah sangat memahami pria. Hasrat membara yang terlihat jelas

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3047 Sekujur Tubuh Ternodai Darah

    Jiro sudah mati.Setelah darah segar itu muncrat keluar dari mulutnya, dia langsung terkulai lemas di lantai dan tewas di tempat.Saat darah segar Jiro muncrat keluar dari mulutnya, Hana sedang berhadapan dengannya.Saat ini, ekspresi wanita ini sangat muram.Jubah latihannya yang seputih salju, wajahnya yang putih dan mulus, serta kulitnya yang putih dan mulus, semuanya ternodai dengan darah."Ardika?"Sambil menyaksikan pemandangan di hadapannya ini, Kevo juga menyipitkan matanya.Setengah jam kemudian, melihat Hana yang sudah mandi dan berganti pakaian memasuki ruangan, Kevo langsung berkata, "Ini adalah serangan balik dari Ardika terhadap kita.""Ya, benar. Aku juga nggak menyangka orang ini sepicik itu."Hana berkata dengan sangat kesal, "Dia sudah membunuh seorang ninja, anak buahku. Sekarang dia menggunakan cara membiarkan Jiro mati di depan pintu Sekolah Bela Diri Laido untuk mengintimidasi kita."Kevo berkata dengan datar, "Selain itu, Fredi dari Organisasi Tigerim yang membaw

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3046 Luka Luar

    "Dasar lancang!"Hana berseru dengan dingin, "Ada tamu kehormatan di sini, kamu malah teriak-teriak begini, benar-benar merusak citra Sekolah Bela Diri Laido saja!""Maaf, Nona Hana!"Saking ketakutannya, murid tersebut segera membungkukkan badannya, lalu menunjuk ke arah belakangnya dan berkata dengan ekspresi panik, "Ta ... tapi, Jiro ... dia ...."Kevo mengangkat alisnya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Hana dan berkata, "Bagaimana kalau kita keluar dan lihat saja?"Tak lama kemudian, sekelompok orang itu sudah sampai di depan pintu Sekolah Bela Diri Laido.Saat ini, ada banyak murid Sekolah Bela Diri Laido yang berkerumun, bahkan murid Sekolah Bela Diri Sopran yang terletak di seberang mereka juga ikut datang berkerumun."Ahh ... aduh ... aduh ...."Sementara itu, di tengah-tengah kerumunan tersebut, diselimuti dengan suara teriakan kesakitan.Belasan orang murid Sekte Pedang Laido yang berlumuran darah dan tampak menyedihkan itu, sedang tergeletak di sana sambil mengerang ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3045 Harta Karun Sekolah Bela Diri

    "Hmm, masuk akal juga."Tina melirik Jiro sekilas, lalu berkata, "Jadi kamu ingin menghabisi bocah ini sebagai sebuah peringatan untuk Hana?"Ardika mengangguk dan berkata, "Begini saja, jangan membiarkannya mati di Hainiken. Tapi kalau saat dia mati dalam perjalanan kalian mengantarnya kembali ke Sekolah Bela Diri Laido, seharusnya nggak masalah, 'kan?""Tentu saja lebih bagus lagi kalau dia bisa mati di depan pintu Sekolah Bela Diri Laido."Tina berpikir sejenak, lalu mengangguk dan berkata, "Nggak masalah. Hanya saja, prosesnya ....""Serahkan saja padaku."Ardika langsung berjongkok, menepuk tubuh Jiro beberapa kali sebelum bangkit dan melihat jam dan berkata dengan acuh tak acuh, "Hanya perlu mengantarkannya ke depan pintu Sekolah Bela Diri Laido setengah jam lagi."Sekolah Bela Diri Laido berada tak jauh dari sini, jalan kaki hanya kurang dari lima menit."Benarkah?"Tina tampak ragu.Walaupun dia tahu Ardika adalah sosok yang misterius, tetapi dia tetap tidak percaya Ardika bisa

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3044 Apakah Sangat Bermasalah Kalau Ada yang Mati

    Melihat kekhawatiran tulus yang ditunjukkan oleh Jiro, Ardika tiba-tiba tertawa dan berkata, "Nggak kelihatan, ya. Ternyata di sini ada yang bucin.""Kalau begitu, tahukah kamu setelah datang ke ibu kota provinsi, Nona Hana yang kamu sukai itu melayani pria Negara Nusantara yang kamu remehkan seperti seorang pelayan?"Jiro jelas tidak tahu hal-hal ini.Kalau tidak, khayalannya terhadap Hana pasti sudah padam sejak lama.Jadi, Ardika sengaja mengucapkan kata-kata ini hanya untuk menyerang mental pria itu.Benar saja, setelah mendengar ucapan ini, Jiro langsung menunjukkan ekspresi terkejut, lalu berkata dengan marah, "Sialan! Kamu bicara omong kosong! Kamu pasti bicara omong kosong! Nona Hana nggak mungkin seperti itu!""Sebenarnya apa yang ingin kalian lakukan terhadap Nona Hana?! Kenapa kalian menjelek-jelekkannya seperti ini?!"Melihat reaksi Jiro ini, Ardika tahu perasaan bocah ini pasti sudah kacau balau.Bagaimanapun juga, hari ini dia bertemu dengan Ardika hanya kebetulan saja.A

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status