Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 3035 Aku Berjanji Tidak Akan Menghajarmu Sampai Mati

Share

Bab 3035 Aku Berjanji Tidak Akan Menghajarmu Sampai Mati

Author: Sarjana
Tadi Ardika hanya duduk di sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun, tentu saja tidak ada yang memperhatikannya.

Saat ini, Kalris dan yang lainnya juga baru teringat.

Benar juga, kenapa Ardika tidak melarikan diri?

Perasaan mereka mulai bergejolak.

Ardika tetap duduk dengan tenang di sana dan berkata dengan acuh tak acuh, "Oh? Kenapa aku harus berlutut?"

"Apa kamu pikir hanya karena kamu memiliki sedikit kemampuan, kamu sudah boleh nggak berlutut?"

Jiro menyipitkan matanya, lalu berkata dengan perlahan, "Di tempat ini, hanya Kavano yang boleh nggak berlutut. Pria Negara Nusantara lainnya bahkan nggak berhak untuk berbicara denganku. Ini ditetapkan berdasarkan kemampuan sendiri."

Nada bicara Jiro sangat menakutkan dan mengintimidasi.

Semua orang bisa merasakan amarah samar dalam ucapannya ini.

Sangat jelas, dengan kepribadian Jiro yang mengintimidasi, dia tidak akan membiarkan situasi yang sudah dikendalikannya ini, tiba-tiba muncul sebuah unsur ketidakpastian.

Selain itu, alasannya tida
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3037 Masih Ada Satu Orang Lagi Selain Dia

    "Sialan!"Jiro langsung marah besar. "Hei, Wanita, orang Negara Jepara yang mendukung bisnis Hainiken.""Berani-beraninya kamu memperlakukan kami seperti ini?!""Selain itu, memangnya kamu pikir kamu siapa?! Timnu, mantan bos Hainiken saja nggak berani berbicara seperti ini padaku!""Nah, itulah sebabnya Timnu sudah mati." Tina mendecakkan lidahnya, lalu melambaikan tangannya pada anak buah di belakangnya dan berkata, "Tunjukkan pada Tuan Jiro kekuatan Hainiken.""Baiklah."Serigala Ganas yang selalu tersenyum langsung berjalan menghampiri Jiro dan yang lainnya.Selain tiga orang Negara Jepara yang telah dilumpuhkan oleh Ardika menggunakan botol alkohol tadi, saat ini masih ada delapan belas orang pria Negara Jepara yang tersisa.Melihat Serigala Ganas yang tersenyum dan tampak polos itu berjalan menghampiri mereka seorang diri, orang-orang ini pun tertawa terbahak-bahak."Eh? Apa yang ingin dilakukan oleh si gendut ini? Apa mungkin dia berencana untuk melawan kita semua seorang diri?"

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3036 Kamu Pilih Sendiri

    "Hmm?"Jiro mengerutkan keningnya, lalu tiba-tiba tertawa. Dia mengulurkan lengannya untuk menerima gelas anggur dari Jeslin dan berkata, "Tentu saja aku akan memberi wanita cantik sepertimu muka dengan senang hati."Jeslin merasa agak lega. Kemudian, saat dia menoleh menatap Ardika, ekspresinya langsung berubah."Ardika, lihatlah apa yang telah kamu lakukan!""Bisakah kamu jangan membuat keributan lagi? Di saat seperti ini pun, kamu masih berani berlagak hebat di sini?!""Cepat berlutut di hadapan Tuan Jiro, memohon pengampunannya.""Mungkin saja kalau suasana hatinya baik, dia akan meringankan hukumanmu."Jeslin menatap Ardika dengan tatapan benci sekaligus jijik dan berkata, "Cepatlah! Kalau kamu melewatkan kesempatan ini, aku nggak akan memedulikan hidup dan matimu lagi!"Ardika yang cari mati sendiri seperti ini, tentu saja dia tidak ingin memedulikan pria itu.Namun, dia yang mengadakan acara pertemuan malam ini. Kalau sampai terjadi sesuatu pada Ardika di acara pertemuannya, bai

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3035 Aku Berjanji Tidak Akan Menghajarmu Sampai Mati

    Tadi Ardika hanya duduk di sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun, tentu saja tidak ada yang memperhatikannya.Saat ini, Kalris dan yang lainnya juga baru teringat.Benar juga, kenapa Ardika tidak melarikan diri?Perasaan mereka mulai bergejolak.Ardika tetap duduk dengan tenang di sana dan berkata dengan acuh tak acuh, "Oh? Kenapa aku harus berlutut?""Apa kamu pikir hanya karena kamu memiliki sedikit kemampuan, kamu sudah boleh nggak berlutut?"Jiro menyipitkan matanya, lalu berkata dengan perlahan, "Di tempat ini, hanya Kavano yang boleh nggak berlutut. Pria Negara Nusantara lainnya bahkan nggak berhak untuk berbicara denganku. Ini ditetapkan berdasarkan kemampuan sendiri."Nada bicara Jiro sangat menakutkan dan mengintimidasi.Semua orang bisa merasakan amarah samar dalam ucapannya ini.Sangat jelas, dengan kepribadian Jiro yang mengintimidasi, dia tidak akan membiarkan situasi yang sudah dikendalikannya ini, tiba-tiba muncul sebuah unsur ketidakpastian.Selain itu, alasannya tida

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3034 Ardika Mulai Beraksi

    "Pergilah, buka anggur."Jiro menepuk-nepuk wajah Jeslin.Raut wajah Jeslin langsung berubah menjadi pucat pasi, dia melemparkan sorot mata meminta pertolongan ke arah Kavano.Kavano menangkupkan tangannya dan berkata, "Kak Jiro, aku nggak peduli soal orang lain, tapi Nona Jeslin adalah temanku ....""Dia adalah wanitamu?"Jiro langsung menyela ucapan Kavano.Kavano tertegun sejenak. Secara naluriah, dia melirik Jesika, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bukan."Tanpa melirik Kavano sama sekali, Jiro langsung menunjuk Jeslin dan berkata, "Pergilah, buka anggur dan tunggu aku. Aku suka wanita yang penurut. Jangan paksa aku melakukan kekerasan."Jeslin ketakutan setengah mati. Sambil menahan air mata, dia berbalik untuk pergi membuka anggur.Saat ini, satu per satu dari para pria Negara Jepara di belakang Jiro itu berjalan ke meja tersebut dan duduk sambil tertawa terbahak-bahak. Ya, mereka mengambil alih tempat duduk yang sebelumnya ditempati oleh Kalris dan yang lainnya.Selain itu,

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3033 Pewaris Tinju Bajri Keluarga Tandio

    Sejak datang ke Negara Nusantara, hari ini api arogan Kavano akhirnya sudah sedikit diredam.Dia menangkupkan tangannya, lalu berkata dengan serius, "Namaku Kavano, pewaris Tinju Bajri Keluarga Tandio dari Negara Minos. Kalau boleh tahu siapa nama Tuan?"Keluarga Tandio adalah keluarga yang telah mewarisi Tinju Bajri secara turun-temurun. Sejak kecil, Gifrando, ayahnya sudah menguasai Tinju Bajri, juga telah diakui sebagai master Tinju Bajri.Jadi, saat anggota Keluarga Tandio menyebutkan keluarga asal mereka, mereka pasti akan menyebutkan mereka adalah pewaris Tinju Bajri.Selain itu, baik di Negara Minos maupun di Negara Nusantara, aliran tinju mereka ini sudah sangat terkenal.Biasanya, begitu mereka menyebutkan latar belakang keluarga mereka, siapa pun pasti akan memberi mereka sedikit muka."Oh, ternyata pewaris Tinju Bajri Keluarga Tandio, ya. Maaf tadi aku nggak tahu."Benar saja, Jiro langsung memberi hormat dengan serius. Kemudian, dia berdiri dengan tegak, menangkupkan tangan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3032 Belum Menggunakan Jurus Mematikan

    Jiro menunjuk ke arah sudut ruangan, membuat orang-orang Negara Jepara di belakangnya tertawa terbahak-bahak.Kemudian, sorot mata orang-orang ini mulai tertuju pada para wanita yang berada di tempat tersebut, seperti sedang memilih barang.Sorot mata seakan-akan sedang memilih barang yang tertuju pada mereka itu, membuat hati para wanita di tempat tersebut diliputi perasaan jijik dan hawa dingin.Raut wajah Jeslin langsung berubah menjadi pucat. Dia ingin melepaskan dirinya dari cengkeraman Jiro, tetapi dia mendapati pria itu mencengkeram dirinya dengan sangat kuat, dia sama sekali tidak bisa membebaskan diri.Jeslin pun melemparkan sorot mata memohon bantuan pada Kavano.Melihat sorot mata Jeslin tertuju padanya, Kavano langsung melangkah maju, lalu menatap Jiro dengan lekat dan berkata dengan nada bicara serius, "Lepaskan dia!"Awalnya Jiro hanya melirik Kavano dengan sorot mata acuh tak acuh. Kemudian, dia tiba-tiba mengangkat alisnya dan berkata sambil tersenyum, "Ckckck, jarang-j

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status