Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 3101 Vas Porselen Bernilai Enam Miliar

Share

Bab 3101 Vas Porselen Bernilai Enam Miliar

Author: Sarjana
Kemudian, terdengar suara penuh amarah seorang pria.

"Wah! Vas porselen bernilai enam miliar?"

Ada banyak orang yang secara naluriah merasa bersemangat. Dengan diliputi perasaan ingin menonton pertunjukan, satu per satu dari mereka pun mengerumuni tempat tersebut.

Ardika tidak tertarik untuk menyaksikan pertunjukan.

Ditambah lagi belakangan ini ada banyak kejadian yang terjadi, serta tadi malam baru terjadi penyiraman darah anjing hitam, jadi secara naluriah Ardika mewaspadai keramaian seperti itu.

Dia menggandeng tangan Luna, lalu berkata pada staf tersebut, "Apa ada tempat yang lebih tenang ...."

"Ma ... maaf, aku nggak sengaja!"

Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba terdengar suara familier seorang gadis dari arah kerumunan tersebut.

Gadis itu berbicara dengan suara terisak, sangat jelas saat ini dia sangat ketakutan.

Sementara itu, Ardika mengerutkan keningnya dan berkata, "Clara?"

"Ardika, siapa itu?" tanya Luna.

Ardika berkata, "Keponakan Bibi Asnah itu. Sebelumnya aku
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Muliadi
anjing babi yg nulis haramjadah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3141 Nenek Ditangkap

    "Tapi saat kamu keluar nanti, mungkin Grup Hatari sudah jatuh ke tangan orang lain!""Tentu saja, Ardika, kamu juga bisa memohon padaku.""Memohon padaku untuk ikut campur dalam urusan Grup Hatari. Dengan begitu, kalau suasana hatiku baik, mungkin aku bisa mengucapkan beberapa patah kata pada Keluarga Darma, agar mereka melepaskan Grup Hatari dan Luna!"Hari ini Lesti sudah dipermalukan habis-habisan oleh Ardika, dia benar-benar tidak bisa terima. Biarpun membuat Ardika mendekam di penjara selama sepuluh hari atau setengah bulan tidak akan bisa mengubah apa pun, paling tidak dia bisa melampiaskan kekesalannya.Saat berbicara, dia langsung melambaikan tangannya pada Citra dan berkata, "Apa lagi yang kamu tunggu? Cepat lapor polisi untuk melakukan penangkapan!""Anak buahku sudah dipukuli, pihak kantor polisi ibu kota provinsi harus memberiku sebuah penjelasan!"Citra buru-buru mengeluarkan ponselnya.Tepat pada saat ini, Ardika malah melambaikan tangannya dan berkata, "Nggak perlu lagi.

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3140 Mungkin Dia Tidak Bisa Membantumu Lagi

    Sambil menutupi dadanya, mencoba untuk menenangkan jantungnya yang tengah berdebar dengan kencang. Dia berkata dengan lambat sekaligus dengan suara keras, "Aku bilang, rekening perusahaan baru menerima 1,5 miliar ... Milvem!""Apa yang Kak Ardika bilang itu benar!"Sally menatap Ardika dengan sorot mata kagum seakan-akan Ardika adalah dewa."Bam!"Detik berikutnya, suasana di dalam ruang rapat itu langsung gempar.Itu adalah 1,5 miliar ... Milvem!Kalau Milvem dikonversikan ke Nusam berdasarkan nilai tukar sekarang, itu sudah mencapai lebih dari 20 triliun!Benar seperti apa yang dikatakan oleh Ardika, rekening Grup Hatari yang sebelumnya hanya tersisa dana kurang dari 4 triliun, tiba-tiba masuk dana sebesar lebih dari 20 triliun sebelum pukul dua belas?"Tring ...."Tepat pada saat ini, terdengar bunyi ponsel berdering.Seorang anak buah Lesti berjalan menghampirinya dengan membawa ponsel, lalu berdiri di hadapan Lesti dengan penuh hormat dan berkata, "Nenek, panggilan telepon dari Tu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3139 Satu Setengah Miliar Milvem

    "Ahhh ...."Lesti langsung berteriak dengan keras. Suara teriakan itu bahkan diliputi dengan isak tangis.Jantung semua orang berdegap dengan kencang.Namun, detik berikutnya mereka mendapati cambukan itu tidak benar-benar mengenai tubuh Lesti.Ardika hanya menggertak saja!Namun, gertakan ini membuat Lesti sampai menangis saking ketakutannya.Menyadari cambukan itu tidak mengenai tubuhnya, Lesti juga tertegun sejenak sebelum mengangkat kepalanya menatap Ardika dan berkata dengan suara bergetar, "Kamu ... kamu ... kamu ...."Saat ini, Lesti merasa sangat malu sekaligus sangat ketakutan terhadap Ardika.Barusan dia mengira cambukan Ardika itu benar-benar mengenai tubuhnya."Hei, Nenek, aku hanya bercanda saja denganmu."Sambil menatap Lesti, Ardika terkekeh dan berkata, "Bagaimana orang yang menghormati tetua sepertiku benar-benar menggunakan cambuk untuk mencambukmu?""Oh, kalau aku membuat Nenek ketakutan, aku minta maaf, ya."Berbicara sampai di sini, Ardika bahkan berpura-pura membu

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3138 Nenek Juga Coba

    Menyaksikan pemandangan itu, ruang rapat tersebut langsung diliputi suara orang-orang tersentak.Banyak orang yang sudut matanya melompat, bergidik ngeri menyaksikan pemandangan itu.Namun, Lesti malah tertawa dengan puas dan berkata, "Luna, bagaimana? Apa keputusanmu?"Saat berbicara, dia melambaikan tangannya. Anak buahnya yang menggenggam cambuk itu pun segera berjalan ke arah Luna.Luna mengalihkan pandangannya dari karyawan yang tergeletak di lantai itu, seakan-akan sedang menghindari pemandangan menyedihkan itu. Raut wajahnya tampak agak pucat, tetapi dia tetap berkata dengan gigi terkatup, "Nenek, kamu sudah keterlaluan! Bisa-bisanya kamu menyiksa karyawanku tanpa alasan seperti ini!""Dan, sudah kubilang.""Aku nggak akan mundur dari lelang besok!"Mendengar ucapan ini, semua orang menatap Luna dengan tatapan terkejut. Mereka benar-benar tidak menyangka Luna masih berani bersikap begitu keras kepala dalam situasi seperti ini."Haha, bagus, bagus, bagus!""Luna, sekarang aku ter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3137 Dua Pilihan

    "Alasan mengapa Keluarga Darma hanya memboikot Grup Hatari, bukannya langsung mengambil tindakan ekstrem untuk mengambil alih Grup Hatari, adalah karena mempertimbangkan Keluarga Bangsawan Basagita Suraba!"Lesti berbicara dengan penuh percaya diri, seakan-akan Grup Hatari memang adalah milik Keluarga Bangsawan Basagita Suraba."Oh? Benarkah?"Ardika menggelengkan kepalanya dan berkata, "Dengan mempertimbangkan Keluarga Bangsawan Basagita Suraba pun, mereka masih berani menyerang Grup Hatari dengan trik-trik murahan.""Kalau begitu, bukankah aku boleh beranggapan di ibu kota provinsi, atau di Gotawa, sebenarnya nggak ada yang menganggap serius Keluarga Bangsawan Basagita Suraba?"Begitu Ardika melontarkan kata-kata ini, seluruh ruang rapat tersebut langsung berubah menjadi sangat hening.Apa Ardika ini sedang memprovokasi Keluarga Bangsawan Basagita Suraba?Lesti tertegun sejenak, lalu menunjuk Ardika dengan gemetaran dan berkata, "Kamu ... dasar lancang kamu! Keluarga Bangsawan Basagi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 3136 Aku yang Bilang

    Luna mengerutkan keningnya, lalu berkata, "Nenek, kita sama sekali nggak perlu mengkhawatirkan taktik-taktik rendahan Kevo itu.""Sesungguhnya, soal desakan pelunasan pinjaman dari pihak bank, tadi malam sudah kutangani.""Demi lelang kali ini, Grup Hatari juga sudah melakukan persiapan yang matang. Berbagai dana sedang dalam proses pengambilan, akan masuk ke rekening perusahaan satu per satu dalam hari ini ....""Diam!"Lesti langsung menyela ucapan Luna dengan teguran marah. Kemudian, dia berkata dengan sorot mata tajam, "Benar-benar nggak tahu diri! Pelunasan pinjaman bank bukanlah apa-apa!""Aku dengar pihak panitia lelang menaikkan uang jaminan hingga mencapai 20 triliun! Kamu bahkan nggak bisa mengumpulkan dana untuk mendapatkan tiket masuk ke lelang itu, tapi bisa-bisanya kamu ingin bersaing melawan Keluarga Darma! Benar-benar bermimpi saja kamu!""Aku nggak ingin mengulanginya untuk ketiga kalinya! Cepat telepon, mundur dari lelang!"Uang jaminan saja mencapai puluhan triliun?

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status