LOGIN"Alasan mengapa Keluarga Darma hanya memboikot Grup Hatari, bukannya langsung mengambil tindakan ekstrem untuk mengambil alih Grup Hatari, adalah karena mempertimbangkan Keluarga Bangsawan Basagita Suraba!"Lesti berbicara dengan penuh percaya diri, seakan-akan Grup Hatari memang adalah milik Keluarga Bangsawan Basagita Suraba."Oh? Benarkah?"Ardika menggelengkan kepalanya dan berkata, "Dengan mempertimbangkan Keluarga Bangsawan Basagita Suraba pun, mereka masih berani menyerang Grup Hatari dengan trik-trik murahan.""Kalau begitu, bukankah aku boleh beranggapan di ibu kota provinsi, atau di Gotawa, sebenarnya nggak ada yang menganggap serius Keluarga Bangsawan Basagita Suraba?"Begitu Ardika melontarkan kata-kata ini, seluruh ruang rapat tersebut langsung berubah menjadi sangat hening.Apa Ardika ini sedang memprovokasi Keluarga Bangsawan Basagita Suraba?Lesti tertegun sejenak, lalu menunjuk Ardika dengan gemetaran dan berkata, "Kamu ... dasar lancang kamu! Keluarga Bangsawan Basagi
Luna mengerutkan keningnya, lalu berkata, "Nenek, kita sama sekali nggak perlu mengkhawatirkan taktik-taktik rendahan Kevo itu.""Sesungguhnya, soal desakan pelunasan pinjaman dari pihak bank, tadi malam sudah kutangani.""Demi lelang kali ini, Grup Hatari juga sudah melakukan persiapan yang matang. Berbagai dana sedang dalam proses pengambilan, akan masuk ke rekening perusahaan satu per satu dalam hari ini ....""Diam!"Lesti langsung menyela ucapan Luna dengan teguran marah. Kemudian, dia berkata dengan sorot mata tajam, "Benar-benar nggak tahu diri! Pelunasan pinjaman bank bukanlah apa-apa!""Aku dengar pihak panitia lelang menaikkan uang jaminan hingga mencapai 20 triliun! Kamu bahkan nggak bisa mengumpulkan dana untuk mendapatkan tiket masuk ke lelang itu, tapi bisa-bisanya kamu ingin bersaing melawan Keluarga Darma! Benar-benar bermimpi saja kamu!""Aku nggak ingin mengulanginya untuk ketiga kalinya! Cepat telepon, mundur dari lelang!"Uang jaminan saja mencapai puluhan triliun?
"Huh! Di saat seperti ini, Luna, kamu masih ingin menyembunyikannya?! Apa kamu pikir kamu masih bisa menyembunyikannya?"Sambil menyilangkan kedua lengannya di depan dadanya, Citra mencibir dan berkata, "Semua orang di ibu kota provinsi sudah tahu, kamu diboikot oleh Keluarga Darma karena telah menyinggung mereka!""Pihak bank sudah memutus pinjaman untuk Grup Hatari, para distributor besar juga enggan mengirimkan barang ....""Grup Hatari sedang menghadapi krisis keuangan! Kalau nggak ditangani dengan baik, bisa-bisa akan bangkrut!"Luna mengerutkan keningnya, lalu berkata dengan acuh tak acuh, "Citra, seperti apa pun situasi Grup Hatari, juga nggak ada hubungannya denganmu, 'kan?""Memang nggak ada hubungannya denganku, tapi ada hubungannya dengan Nenek!"Citra tertawa dingin dan berkata, "Luna, jangan lupa identitasmu. Kamu adalah pemimpin cabang Keluarga Bangsawan Basagita Suraba Provinsi Denpapan. Tugas dan kewajibanmu adalah menghasilkan uang untuk Keluarga Bangsawan Basagita Sur
"Terima kasih, Bu Luna!"Ghea dan yang lainnya sangat senang, ini adalah alasan mengapa setelah mereka dipukul, mereka tidak marah, juga tidak mengundurkan diri.Karena biasanya Luna memperlakukan karyawan dengan sangat baik. Biarpun kemarin Kevo telah melancarkan serangkaian serangan, orang yang benar-benar mengundurkan diri juga tidak banyak.Luna menoleh dan bertanya pada Sally, "Di mana mereka?""Di ruang rapat besar."Luna mengangguk, lalu berjalan menuju ruang rapat besar.Sedangkan Ardika, seolah-olah hanyut dalam pemikirannya, dia melirik Ghea yang lainnya, yang sedang mengambil ponsel mereka di resepsionis dan bersiap untuk pulang, lalu berkata, "Sayang, kamu pergi dulu, ya. Nanti aku susul.""Hmm."Luna mengiakan, lalu segera pergi ke ruang rapat besar bersama Sally.Begitu Luna memasuki ruang rapat besar itu, Lesti membawa anggota keluarga cabang Keluarga Bangsawan Basagita Suraba, sedang duduk dengan santai di sana.Sementara itu, beberapa orang petinggi perusahaan Grup Hat
"Kevo, 'kan? Menakut-nakuti seorang wanita bukanlah kemampuan."Ardika langsung mengambil alih ponsel Luna, lalu berkata dengan dingin, "Di acara lelang besok, aku akan membuatmu berlutut memohon padaku.""Ardika?"Kevo tertegun sejenak sebelum menebak identitas Ardika. Dia mencibir dan berkata, "Berani-beraninya kamu berlagak hebat seperti ini di hadapanku! Apa kamu cari mati?""Enyah sana!"Malas bicara omong kosong dengan pria itu lagi, setelah melontarkan dua kata itu Ardika langsung mengakhiri panggilan telepon."Hal ini jangan dipikirkan."Setelah mengembalikan ponsel itu pada Luna, Ardika menepuk-nepuk pundak istrinya dan berkata, "Besok, si Kevo itu bahkan nggak akan bisa menangis."Juga tidak tahu apakah Luna ada mendengarkan ucapan Ardika atau tidak. Intinya, setelah masuk ke dalam mobil, dia tetap terlihat agak muram.Sampai-sampai dia mengabaikan beberapa panggilan telepon yang masuk ke ponselnya.Ponsel Ardika juga sempat berdering beberapa kali.Begitu melirik ponselnya d
Nada bicara menakutkan dan ancaman terdengar jelas dalam ucapan Kevo.Selain itu, sifat arogan dan mengintimidasi yang sudah mendarah daging dalam dirinya sebagai anggota Keluarga Darma, terlihat saja jelas saat ini.Seolah-olah Luna mengalah padanya adalah hal yang sangat wajar."Keluarga Darma senang atau nggak senang bukan urusanku!"Jarang-jarang Luna berbicara sekasar itu. Saat ini, dia sama sekali tidak memberi lawan bicaranya muka. "Intinya, kita tunjukkan saja kemampuan masing-masing di lelang besok!""Bu Luna sudah bertekad mau melawanku dan Keluarga Darma, begitu?"Suara Kevo langsung berubah menjadi sangat dingin. "Kalau kamu terus keras kepala seperti ini, akan membuatku memandangmu sebagai musuh.""Mengenai taktik-taktik sepele yang kugunakan sebelumnya, aku hanya bercanda saja dengan Bu Luna.""Tapi kalau kamu benar-benar membuatku memandangmu sebagai musuh ...."Kevo terdiam sejenak, lalu berkata dengan nada bicara menyeramkan, "Bu Luna, percayalah padaku, kamu pasti aka







