Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 819 Menangani Inti Permasalahan

Share

Bab 819 Menangani Inti Permasalahan

Author: Sarjana
"Oke, aku akan segera memberi tahu Thomas."

Selesai berbicara, Draco segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Thomas.

Saat ini, kepala keluarga dari Keluarga Unima, Keluarga Yendia dan Keluarga Remax sudah tiba di rumah sakit untuk menjenguk Jinto dan Romi.

Ketiga orang itu memakai topi dan menutupi mulut mereka dengan masker, sampai-sampai orang lain sulit untuk mengenali siapa mereka.

Ardika mengerutkan keningnya dan bertanya, "Kenapa kalian datang menjenguk orang di rumah sakit malah berpenampilan seperti pencuri?"

"Tuan Ardika, Komandan Draco."

Ketiga orang itu segera melepaskan topi dan masker mereka, lalu menyapa Ardika dan Draco dengan sopan. Desta menjelaskan dengan ekspresi getir, "Tuan Ardika, begitu Duo Pendekar Kota Lino tiba di Kota Banyuli, mereka langsung menyerang Jinto dan Romi. Kami sangat ketakutan."

Sebelumnya, saat berada di Restoran Barudan, selain Jinto, Romi dan Ridwan, mereka juga maju untuk melawan Gilang dan berdiri di pihak Ardika.

Sekarang, ketiga oran
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2965 Hana Kato

    Kepala Jerfis.Cahdani datang untuk mengantar kepala Jerfis di aula duka Jerfis!Dalam sekejap, orang-orang di tempat itu tidak tahu apakah tindakan ini untuk mempermalukan Keluarga Hinata, atau berbaik hati memberikan sebuah hadiah yang berharga untuk Keluarga Hinata.Bagaimanapun juga, dibandingkan dengan hanya memakamkan jasad Jerfis yang tanpa kepala itu, tentu saja jauh lebih baik kalau jasadnya bisa utuh saat dimakamkan.Mungkin saja di kehidupan berikutnya dia bisa bernasib baik.Keneth memang pantas menjadi Kepala Keluarga Hinata. Jelas-jelas dia tahu Cahdani datang dengan niat jahat, tetapi pada akhirnya dia tetap menekan amarah yang bergejolak dalam hatinya, menerima kotak hadiah tersebut, lalu berkata pada anak buahnya, "Buka peti mati Jerfis, suruh ahlinya untuk menjahit kepalanya pada tubuhnya."Anak buah Keluarga Hinata itu segera mengambil kotak hadiah tersebut dan pergi menjalankan tugasnya.Keneth menoleh menatap Cahdani. Ekspresinya berubah lagi dan lagi sebelum pada

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2955 Keluarga Hinata Mengadakan Pemakaman

    Jerfis bukan hanya salah satu dari tujuh tuan muda ibu kota provinsi, tetapi juga harapan bagi Keluarga Hinata untuk bisa menempati posisi sebagai keluarga besar yang berkuasa dengan kokoh selama puluhan tahun mendatang.Kalau dibandingkan dengan Keluarga Sudibya yang memiliki beberapa orang generasi muda pecundang, sudah ditakdirkan untuk mengalami kejatuhan, serta Keluarga Mahasura yang sedang mengalami kesulitan baik dalam hal sumber daya manusia maupun sumber finansial, Keluarga Hinata sangat menjanjikan.Namun, tidak ada yang menyangka Jerfis, generasi muda yang bisa melanjutkan kejayaan Keluarga Hinata, Jerfis yang mungkin bisa memimpin Keluarga Hinata untuk mencapai level yang lebih tinggi, malah tiba-tiba mati di usia muda.Jangankan tidak ada seorang pun di antara Keluarga Hinata yang menyangka hal ini bisa terjadi, bahkan tidak ada seorang pun yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir menyangka hal ini bisa terjadi.Aula duka Jerfis sudah dibangun, saat ini semua ora

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2954 Margin Sebesar Dua Puluh Triliun

    "Hanya margin mengikuti lelang saja yang harus diserahkan terlebih dulu sebesar 10 triliun, seharusnya kamu sudah tahu berapa banyak dana yang dibutuhkan," kata Luna.Paling sedikit margin yang harus diserahkan itu sekitar sepuluh hingga tiga puluh persen dari harga lelang awal. Dengan kata lain, hanya harga lelang awal Gedung Plidum ditambah dengan tanah itu saja sudah lebih dari 20 triliun!Adapun mengenai harga kesepakatan akhirnya, itu tergantung pada berapa banyak orang yang mengikuti lelang.Selain itu, Luna juga mengatakan bahwa banyak pihak yang menargetkan Gedung Plidum serta tanah tersebut. Barang bagus tentu saja banyak yang incar.Jadi, ada kemungkinan harga kesepakatan akhirnya bisa mencapai 40 hingga 60 triliun.Tentu saja, tidak perlu mencapai lebih dari 60 triliun.Karena proyek seperti ini berisiko, juga perlu dipertimbangkan keuntungan yang bisa diperoleh di kemudian hari.Kalau harga pembelian mencapai lebih dari 60 triliun, hanya akan rugi.Sangat jelas Luna hanya s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2953 Luna Diancam oleh Keluarga Hinata

    Desi memelototi Ardika dengan tidak puas.Dalam kurun waktu satu hari saja, sikapnya terhadap Ardika berubah lagi.Desi sudah memikirkannya dengan saksama, dia merasa terlepas dari sehebat apa pun Ardika, tetap saja pria itu adalah menantu benalu keluarga mereka.Tetap dia yang berhak memutuskan di keluarga ini.Kalau karena Ardika telah melakukan hal besar, dia harus bersikap merendah dan menjilat bocah ini, bukankah bocah ini akan menjadi makin arogan?Karena itulah, setelah mengetahui Luna menghadapi masalah saat mengambil alih saham di Kota Banyuli, ditambah lagi dia tidak bisa membantu putrinya.Desi secara naluriah melampiaskan amarahnya pada Ardika lagi.'Hmm? Ada masalah saat mengambil alih saham?'Ardika mengerutkan keningnya dan berkata, "Aku akan menelepon Luna dan menanyakannya.""Sebaiknya kamu bisa menangani masalah itu dengan baik! Kalau nggak, aku nggak akan mengampunimu!"Melihat Ardika naik ke lantai atas, Desi menegur menantunya itu sambil berkacak pinggang, dia mera

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2952 Latar Belakang Yasmin

    Anak panah itu sudah berkarat, jelas tidak mungkin beracun lagi.Ardika mengambilnya dan mengamatinya sejenak, lalu bertanya dengan acuh tak acuh, "Karena kamu masih menyimpan barang ini, seharusnya kamu tahu latar belakangnya, 'kan?"Wilgo mengangguk dan berkata, "Ini adalah panah yang paling sering digunakan oleh ahli bela diri Negara Jepara."Ardika menyunggingkan seulas senyum mengejek dan berkata, "Kamu mencurigai kematian ibunya Rosa ada hubungannya dengan orang Negara Jepara, tapi pada akhirnya kamu tetap memilih untuk bekerja sama dengan orang Negara Jepara."Saat ini, Rosa menatap Wilgo dengan sorot mata sedingin es.Dulu dia mengira Wilgo hanya melibatkan diri dengan orang Negara Jepara demi kepentingan diri sendiri, tetapi sekarang tampaknya pria itu sudah berpihak pada penjahat.Wilgo berkata dengan malu, "Karena selama ini aku nggak bisa menemukan bukti, yang bisa membuktikan kematian ibunya Rosa ada hubungannya dengan orang Negara Jepara.""Oh? Nggak bisa, atau nggak mau?

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2951 Bajingan

    Wilgo mengangkat kepalanya, menatap Ardika dan Rosa. Setelah ragu sejenak, dia menghela napas dan berkata, "Pak Ardika, Rosa, sebenarnya sebelumnya aku berbohong. Penjelasan yang kalian inginkan sebenarnya sama sekali nggak bisa kuberikan.""Oh? Kenapa begitu?"Ardika mengerutkan keningnya.Dia tidak percaya di saat seperti ini Wilgo masih berani memainkan trik-trik rendahan di hadapannya.Wilgo tersenyum getir dan berkata, "Walau aku dibutakan oleh keserakahan dan ambisi, demi menempati posisi sebagai ketua cabang, aku sudah melakukan apa saja. Tapi mengenai membunuh mantan istriku, aku nggak bisa melakukannya ....""Oh? Benarkah?"Ardika tersenyum, jelas tidak memercayai ucapan si rubah tua itu.Melihat senyuman Ardika, Wilgo mulai merasa agak bersalah, tetapi dia tetap memberanikan diri dan berkata, "Pak Ardika, mungkin kamu nggak tahu, dengar-dengar Yasmin, ibu Rosa, juga berasal dari sebuah keluarga kaya Zetawa.""Saat dia bergabung dengan Organisasi Snakei, kekuatannya sudah mela

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status