Share

Bab 196

Tepat pukul 18.30 waktu setempat, Dimas tiba di basement apartemen milik Dinda. Namun, tak ada tanda-tanda wanita itu dan mamanya berada di sana.

"Sialan! Padahal aku sudah menyuruhnya untuk menunggu di sini," ucap Dimas dengan raut wajah memerah kesal.

Hidupnya seakan-akan terus terkendali oleh kemalangan sejak bertemu dengan Dinda. "Ke mana dia bisa pergi? Aku jelas-jelas menyuruhnya menunggu di sini," geram pria itu.

Dengan langkah berat, Dimas keluar dari dalam mobil. Baru saja ia hendak melangkah menuju lift, tiba-tiba Dinda muncul dari dalam lift yang ada di basement.

"Baru datang ya?" tanya Dinda mencoba bersikap ramah.

"Sudah satu jam," jawab Dimas dengan nada ketus, jelas ia masih kesal.

"Selain suka bikin kesel, suka berbohong juga ya," sindir Dinda dengan tatapan tajam.

"Jangan banyak omong! Ayo, cepat masuk," ucap Dimas memberi perintah pada Dinda, merasa semakin emosi berbicara dengan gadis tersebut.

"Tunggu sebentar, aku nunggu mama dulu," ucap Dinda. Tak bersela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status