Share

Bab 14. Kejutan Untuk Surya

"Hem, capek di dalam kamar terus. Aku mau keluar sebentar," keluh Gilang.

Pria itu bosan berada di dalam rumah. Dia keluar menuju ke balkon kamarnya di lantai atas.

Rumah sepi karena hanya ia saja di rumah-saat ini. Untuk pembantu rumah, mereka hanya datang saat diperlukan tenaganya saja.

Dengan berada di balkon kamar, pria itu bisa melihat situasi teras depan dan samping rumah.

"Aku bisa melihat seandainya Diana agar bisa bersiap-siap," gumamnya.

"Semoga tidak ada yang mengintai lagi," ujarnya, dengan melihat sekitar rumah.

Pria itu kembali sibuk dengan ponselnya, kemudian melakukan panggilan telepon dengan Ryan.

Dia pura-pura idiot jika berbicara dengan orang lain, tapi tidak dengan Ryan seorang!

"Lanjutkan saja rencana berikutnya," perintah pria itu dengan seseorang yang dihubungi.

"Baik, Mas Gilang. Pak Ibra tidak menaruh curiga atau apapun pada saya," lapor Ryan di seberang sana.

"Bagus. Pastikan dia masuk dalam rencana kita, biar lebih mudah."

Nada bicara Gilang lebih rendah, mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status