Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Di-PHK Mertua

Share

Di-PHK Mertua

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-05-02 21:33:53

"Itu dia!" tunjuk salah seorang bodyguard yang berjaga di depan Mensina Casino.

Ya, pandangan mereka saat ini sedang tertuju pada Ethan yang baru saja keluar dari mobil Lamborghini Aven tador yang baru saja terparkir ditempat parkir khusus direksi.

Ethan melangkahkan kaki mendekat pada dua orang bodyguard itu. Keduanya langsung mencegat Ethan. Tadinya Ethan pikir kedua bodyguard itu melakukan itu adalah untuk memeriksanya sesuai prosedur sebelum ia diperkenankan untuk masuk ke dalam.

Ethan mengangkat tangannya, tetapi kedua pria itu sama sekali tidak mempedulikannya.

"Tuan Ethan, anda dilarang oleh Tuan Benigno untuk datang ke sini. Katanya anda sudah dalam proses pemutusan hubungan kerja. Tuan Benigno melarang Anda untuk bekerja lagi di kasino," kata salah seorang bodyguard.

Ethan terhenyak, terpaku sejenak lantas tertawa.

"Oh, ya? Tidak boleh kenapa? Memangnya punya masalah apa di kasino ini?" tanya Ethan.

"Entahlah, kami kurang mengerti tentang hal itu, Tuan Ethan. Tapi yang pasti
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   Kau Tidak Lebih Baik Dari Diego?

    "Kenapa? Kenapa kau diam saja? Jawab saja pertanyaanku itu seperti seorang lelaki sejati. Kau tidak sepengecut itu untuk memberitahu kebenaran itu pada mertuamu sendiri, kan?" ujar Benigno.Ethan berdecak sebal mendengar pertanyaan itu. Dia bukannya tidak tahu, kalau akan ada hari dimana dia harus jujur mengakui identitasnya sebagai Capo dei Capi pada beberapa orang. Salah satunya mungkin adalah pada mertuanya sendiri. Tetapi dia tidak pernah berpikir kalau dia akan didesak mengatakan kebenaran itu bertepatan saat mertuanya menganggap dia menyembunyikan pria lain yang sedang ingin dijodohkannya dengan istrinya. Sungguh sangat ironis sekali."Mertua?" Ethan mengulangi kata-kata itu seolah dia tidak yakin pada predikatnya sebagai menantu dari Benigno Mensina. Ia pun lalu tertawa kecil dengan nada tidak percaya pada apa yang sedang diucapkan mertuanya itu saat ini."Papa Ben, sungguh demi Tuhan yang kudus, aku benar-benar ingin bertanya padamu, apa kau sungguh-sungguh menganggap aku me

  • Menantu Sang Mafia   Kau Sembunyikan Dimana Marlon?

    "Emm ... permintaanmu terlalu tidak masuk akal, Crys," kata Ethan."Tidak masuk akal bagaimana? Apa maksudmu kau tidak bisa memberiku anak laki-laki?" Crystal menatap tajam Ethan seperti sedang mengancam."Aku tidak bilang begitu. Aku mungkin saja bisa memberimu anak laki-laki, namun mungkin juga tidak. Aku mana mungkin bisa memastikan hal itu, Crys? Kau jangan berpikir dan bertindak aneh-aneh seperti itu!" kata Ethan sebal."Pokoknya aku tidak mau tau, kau harus memberiku anak laki-laki. Atau kalau tidak ..." Crystal tak melanjutkan kata-katanya."Kalau tidak apa?" sela Ethan cepat.Crystal tak menjawab. Astaga, sebenarnya apa yang dipikirkannya tadi? Apa dia bermaksud mengatakan kalau dia tidak menginginkan bayi ini jika janin yang dikandungnya adalah perempuan? Crystal geleng-geleng kepala sendiri.Ethan mendengus kesal."Please, jangan pernah berpikiran macam-macam seperti itu, Crys. Kita harus sepakat sebelumnya kalau apapun jenis kelaminnya dia tetaplah anak kita, buah hati ki

  • Menantu Sang Mafia   Aku Juga Ingin Anak Laki-laki

    "Kau dengar sendiri tadi kan? Aku memang sedang hamil. Ini adalah buah cinta antara aku dan Ethan. Aku berharap semoga kau tidak memelihara otak bodoh dan mulut usilmu itu lagi dengan berpikir dan mengatakan kalau aku hanya karena aku iri dan ingin bersaing dengan. Itu sungguh sangat konyol sekali!" kekeh Crystal sambil mengelus-elus perutnya yang masih rata di hadapan Arabella.Crystal baru saja selesai melakukan pemeriksaan USG dengan dr. Camora. Mendengar kekehan dari Crystal itu, Arabella hanya balas mencibir sambil menggulung bibirnya."Baguslah kalau begitu," katanya acuh."Nyonya Arabella Mensina sekarang giliran anda. Silahkan naik ke ranjang!" kata dr. Camora mempersilahkan arabella untuk naik ke atas tempat tidur pasien."Oh ok, Dokter," sahut Arabella sembari bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ranjang."Lalu bagaimana denganku? Apa aku bisa pulang sekarang, Dokter?" tanya Crystal menyela dr. Camora yang akan memeriksa Arabella setelah tadi gilirannya usai."Oh, te

  • Menantu Sang Mafia   Reaksi Benigno

    "Ouh, Crys! Kau sedang hamil?" tanya Arabella tak percaya.Arabella pun melirik pada suaminya yang juga merupakan ayah dari Crystal itu."Sayang, kau tidak dengar? Crystal sedang mengandung. Bukankah ini adalah satu kabar baik? Kita akan punya cucu! Cucu baru!" kata Arabella pada Benigno.Crystal memutar bola matanya malas."Apa pedulimu, hey?! Kau berkata seperti itu seolah-olah kau sangat bahagia. Padahal aku sangat tahu kalau itu hanya pura-puru saja. Arabella, itu menggelikan!" umpat Crystal."Crys, apa maksudmu? Aku benar-benar tulus bahagia untukmu, itu itu pun kalau kau benar-benar hamil. Takutnya saja kau pura-pura sedang hamil hanya karena kau takut kalah bersaing denganku," kekeh Arabella dengan tawa meledek Crystal."Hei, Sialan! Apa maksudmu berkata seperti itu? Kau pikir aku mengarang cerita dan berkata kalau aku hamil? Orang gila mana yang mau melakukan hal semacam itu. Dasar idi ot!" balas Crystal kesal.Bagaimana dia tidak akan kesal mendengar ocehan Arabella yang m

  • Menantu Sang Mafia   Periksa Kandungan

    Ethan, Crystal dan Clarice pagi ini tiba di depan rumah sakit San't Anastasya pagi ini."Ethan, cepatlah! Sebentar lagi giliranku, ya Tuhan. Kita akan terlambat!" omel Crystal sambil buru-buru turun dari mobil.Tak lupa ia menurunkan Clarissa."Sabar, Crys. Bukankah kau sendiri yang terlalu lama berdandan sampai-sampai kita hampir terlambat pagi ini?" kata Ethan sembari mengitari mobil dan mendatangi kedua perempuan yang sangat berarti dalam hidupnya itu."Ya Tuhan, kenapa kau jadi menyalahkan aku, Ethan? Aku berdandan juga agar kau tidak malu memiliki istri yang kumal dan kusam," mata Crystal membela diri."Ya, ya, ya ... terserah kau saja, Crys. Aku tahu, apa pun yang akan kulakukan, kau tetap akan menganggap aku sebagai pihak yang salah. Iya, kan?" cibir Ethan sebal.Crystal tak menyahut cibiran Ethan itu. Ia menunggu sampai Ethan benar-benar sampai di hadapannya, kemudian ia pun menyerahkan tangan Clarissa pada sang ayah."Clarice, kau ikut dengan Papa saja, hmmm?" bujuknya yang

  • Menantu Sang Mafia   Eksekusi

    "Buka!" perintah Diego pada Simone yang baru saja menyeret sebuah karung dari bagasi mobil.Simone Colazi menuruti kemauan bosnya itu. Dibukalah ikatan pada karung dengan sesuatu yang tak berhenti bergerak di dalamnya. "Gara-gara kehadiran putraku kemarin, kita tak sempat membahas pembicaraan kita lebih lanjut," kata Diego.Tiger Davidson terkekeh."Tak apa, Tuan Diego. Aku dapat memaklumi hal itu. Pasti tak mudah bagi anda menghadapi harus berdiri di sebelah mana antara Tuan Ethan dan Tuan Andrew," kata Tiger."Hahaha begitulah. Kau sungguh sangat mengerti diriku. Tapi sayangnya kedua orang anak itu sepertinya tidak mengerti atau tidak mengerti terhadap apa yang ku rasakan," kata Diego."Bisa dimengerti, Tuan Diego. Sangat sedikit saudara tiri yang bisa menerima antara satu dengan yang lain. Anda hanya perlu menjalani hidup dengan santai saja. Tak perlu terlalu banyak berpikir," kata Tiger."Andai mereka mereka berpikir bijak sepertimu," kata Diego kemudian."Semua orang memiliki k

  • Menantu Sang Mafia   Euforia

    "Crys!!" Ethan memanggil Crystal dan menyusulnya masuk ke dalam rumah. Crystal tetap saja cuek berjalan menghampiri Clarissa hingga Ethan berhasil meraih pundaknya dari dalam belakang.Crystal menoleh dan kini mereka dalam posisi saling berhadapan."Ini sungguhan?" tanyanya."Ya, tentu saja. Memangnya bukan?" Crystal berlipat tangan di depan dada.Ethan terperangah. Bagaimana tidak? Testpack itu menunjukkan simbol positif. Bagaimana dia tidak takjub. Jadi Crystal benar-benar hamil? Anaknya? Sungguh? Bagaimana itu bisa? Ethan memang telah menduga sebelumnya kalau Crystal saat ini tengah mengandung. Namun saat mengetahui kalau dugaannya benar-benar terbukti, tetap saja Ethan merasa speechless mendengarnya. Jadi di dalam tubuh Crystal saat ini, telah tumbuh Ethan Junior? Atau Crystal junior? Ouh ... sungguh Ethan hampir tak dapat lagi berkata apa-apa. "Jadi ... kau benar-benar mengandung?" Lagi-lagi hanya kata-kata itu yang mampu keluar dari mulut Ethan.Lihat saja ekspresi kebing

  • Menantu Sang Mafia   Uji Test Kehamilan

    "Kau pulang?" tanya Crystal pada Ethan.Ethan mengangguk dan mengecup pipi Crystal. Tak lupa dia melakukan hal yang sama pada Clarissa."Hai, Gadis kecil? Bagaimana harimu hari ini? Menyenangkan?" sapanya pada putrinya itu.Clarissa memasang wajah cemberut."Hei, kenapa kamu masang wajah cemberut seperti itu? Apa Mama tidak mau mengajakmu bermain?" tanya Ethan sambil melirik pada Crystal.Clarissa mengangguk mengiyakan."Ya, seharian Mama hanya tidur. Dia tidak mau menemaniku bermain. Tak seperti Anna," keluh bocah itu.Ethan hanya terkekeh mendengarnya."Ya, ya, ya. Papa tahu, Sayang. Anna memang yang terbaik."Mendengar hal itu Crystal jadi melotot mendengarnya."Apa? Anna yang terbaik?" protesnya sambil mengulangi kalimat itu. Jangan tanyakan seberapa lebar matanya saat ini.Ethan pun tak menghiraukannya. Ia lanjut berbincang pada Clarissa."Clarice, bagaimana kalau Papa mencari seseorang yang seperti Anna. Ya, dia bukan orang yang sama. Tetapi yang bisa menemanimu bermain seperti

  • Menantu Sang Mafia   Calon Keponakan

    "Dia mematikan ponselnya, Capo," lapor Jack pada Ethan.Ethan terdiam. Tentu saja walaupun Jack tidak mengatakan hal itu ia telah melihatnya tadi. "Apa aku harus menelepon ulang?" tanya Jack.Ethan tampak berpikir sejenak. Ia hendak mempertimbangkan apa yang harus dilakukannya saat ini. Feeling-nya mengatakan ada yang tidak beres dengan Julia. Tapi apa?"Capo?" tegur Jack saat bosnya itu hanya diam saja.Ethan memberi kode agar Jack jangan mengganggunya dulu. Selang beberapa menit kemudian, barulah ia berbicara lagi."Baiklah, sebaiknya kita menunggu kabar dari Isaac saja dulu," kata Ethan.Sepertinya pria itu tak bisa menemukan solusi apa pun untuk saat ini. Ia memutuskan untuk menunggu informasi dari Isaac saja."Baik, Capo," sahut Jack.Namun semua sepertinya tidak berjalan seperti yang diharapkan oleh Ethan karena hingga siang berlalu digantikan oleh sore, Isaac tak juga memberi kabar pada mereka, bahkan di telepon pun tak ada jawaban. Hal ini tentunya membuat Ethan semakin gelis

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status