Share

Granat

Penulis: Kiki Miki
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-03 21:26:48

Ethan terus mendekati Julia tak menghiraukan seruan gadis yang sedang mengacungkan pistol ke arahnya itu. Mereka saling dapat melihat kini akibat bantuan senter yang berada pada Fabiano.

Merasa Ethan tak mempan diberi peringatan, Julia pun bersiap menarik pelatuk senjatanya untuk menembak Ethan. Tak ade yang lebih penting saat ini selain mencoba melindungi dirinya sendiri. Berlindung dari serangan balik Ethan sebagai pemimpin dari Aquila Nera yang telah berani dia khianati dan usik ketentramannya akhir-akhir ini.

"Diam di tempatmu, Ethan! Atau aku tidak akan segan-segan menembakmu!" seru Julia dengan penuh ancaman. Napasnya kini tersengal-sengal akibat menahan sakit pada betisnya yang ditembak oleh Ethan.

Peringatan terakhir yang diserukannya itu agaknya tidak berpengaruh apapun pada Ethan, pria itu tetap memaksa maju, hingga akhirnya satu tembakan terpaksa dilepaskan oleh Julia pada mantan bosnya itu.

DOOOR!!!

Ethan berhasil menghindar, namun tampaknya dia sudah tidak punya kesabar
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menantu Sang Mafia   Solidaritas Dan Kesetiaan

    Gustave menyipitkan matanya melihat pada apa yang sedang dipegang oleh pria, anak buah The Monster itu. Bom. "Kau pikir aku akan percaya kalau kau akan berani ikut meledak dalam ledakan bom itu?" kekeh Gustave meremehkan.Pria pemegang bom itu tak gentar dengan sikap Gustave yang meremehkannya."Kau boleh mencoba kalau kau tidak percaya. Kita bisa mati bersama di sini, wujud dari kesetiaan kita masing-masing pada organisasi kita," jawabnya sambil menunjukkan remote control yang ada di tangannya.Gustave tertawa kecil meski dalam hatinya dia galau. Dia berusaha berpikir keras akan melakukan apa untuk bisa selamat dari situasi ini tanpa membiarkan orang-orang The Monster bisa kabur. Di dalam ventra della terra, Fabiano akhirnya mengalah dan keluar lewat jalan belakang Nido yang tadi pagi mereka masuki. "Hoiii!! Capo dei Capi, keluarkan kami dari sini sekarang juga! Apa kau bermaksud membunuh kami semua disini. Apa kau sudah tidak memiliki hati nurani lagi?" teriak seseorang dari dala

  • Menantu Sang Mafia   Pilihan Sulit

    Ethan menatap Julia dengan rasa sulit terkatakan. Di satu sisi dia sangat geram pada wanita ini. Namun di sisi lain rasa kemanusiaannya masih berfungsi dengan baik. Dan Fabiano melihat gelagat kalau Ethan mungkin tidak akan sampai hati menu antarkan wanita pengkhianat ini. Itulah sebab kenapa dia buru-buru menegur Ethan dan mencoba untuk menyadarkannya."Capo," tegur Fabiano sambil memegang lengan Ethan dan mengguncangkannya secara perlahan.Ethan menoleh pada Fabiano."Ya?""Capo, sebaiknya kita abaikan saja dia. Jangan beri kesempatan dia untuk hidup. Atau begini saja, bagaimana kalau aku saja yang menembaknya?" usul Fabiano menawarkan diri. Fabiano mengangkat senjatanya dan mengarahkannya pada Julia yang saat ini masih duduk meringkuk di pojok dekat tangga, siap untuk menembak. Namun sudah diduganya kalau Ethan pasti akan melarangnya. "Fabiano ...." Ethan memegang pergelangan tangan anak buahnya itu dan menurunkan tangan itu agar tidak lagi mengacungkan senjatanya pada Julia.

  • Menantu Sang Mafia   Apa Yang Akan Kita Lakukan Padanya?

    DHUARRR!!!"Argggg!!" teriak panik orang-orang yang berada di dalam Nido di Aquila Nera itu.Ledakan dari granat tangan yang dilempar oleh Sherman itu tak hanya mengejutkan orang-orang yang berada di dalam Nido di Aquila Nera. Seketika sesuatu yang tidak diinginkan pun terjadi di sana. Sherman melempar granat itu ke arah pojok, tak hanya meninggalkan kerusakan pada dinding bangunan markas Aquila Nera yang kini telah beralih fungsi menjadi markas The Monster itu. Bangunan Nido itu pun roboh di tempat meledaknya granat. Reruntuhannya jatuh ke ventra della terra membuat penghuni penjara bawah tanah itu memekik terkejut mendapati kejadian tak terduga itu. Belum lagi api dari ledakan itu yang membakar apa yang ada di sekelilingnya."Ya Tuhan, apa yang terjadi?" teriak mereka panik dari dalam sel penjara bawah tanah itu.Granat itu memang memiliki daya ledak yang tidak terlalu kuat sehingga dia tidak menyebabkan kerusakan atau ledakan yang cukup besar. Namun meski begitu ledakan itu cukup

  • Menantu Sang Mafia   Ledakan

    Gustave menatap was-was Sherman yang sedang menggenggam granat tangan atau yang biasa disebut juga dengan granat nanas."Kau berani?" tanyanya tak bermaksud menantang. Gustave hanya ingin mengira-ngira seberapa besar kemungkinan Sherman bersungguh-sungguh ingin melempar granat itu kepada mereka. koSherman tertawa kecil."Kenapa? Apa kau takut?" ejek Sherman Dengan gerakan pura-pura akan melempar granat tangan, Sherman berusaha menakut-nakuti pihak musuh, yakni Gustave sebagai pemimpin sementara Aquila Nera yang disuruh Ethan untuk mewakilinya sementara dia berusaha menyelamatkan anak-anak buahnya yang sedang disekap di ventra della Terra."Takut? Kenapa aku harus merasa takut? Jika gak berani melempar granat itu di sini, bukankah kau dan orang-orangmu juga akan terkena dampaknya. Kita sedang berada di indoor, bukan berada di luar ruangan, kau tahu?" kekeh Gustave."Owh, ayolah! Saat ini pun kami sedang terdesak, jadi menurutmu kenapa aku harus lagu melemparkan granat ini pada kalia

  • Menantu Sang Mafia   Granat

    Ethan terus mendekati Julia tak menghiraukan seruan gadis yang sedang mengacungkan pistol ke arahnya itu. Mereka saling dapat melihat kini akibat bantuan senter yang berada pada Fabiano.Merasa Ethan tak mempan diberi peringatan, Julia pun bersiap menarik pelatuk senjatanya untuk menembak Ethan. Tak ade yang lebih penting saat ini selain mencoba melindungi dirinya sendiri. Berlindung dari serangan balik Ethan sebagai pemimpin dari Aquila Nera yang telah berani dia khianati dan usik ketentramannya akhir-akhir ini."Diam di tempatmu, Ethan! Atau aku tidak akan segan-segan menembakmu!" seru Julia dengan penuh ancaman. Napasnya kini tersengal-sengal akibat menahan sakit pada betisnya yang ditembak oleh Ethan. Peringatan terakhir yang diserukannya itu agaknya tidak berpengaruh apapun pada Ethan, pria itu tetap memaksa maju, hingga akhirnya satu tembakan terpaksa dilepaskan oleh Julia pada mantan bosnya itu. DOOOR!!!Ethan berhasil menghindar, namun tampaknya dia sudah tidak punya kesabar

  • Menantu Sang Mafia   Jangan Mendekat!

    "Kalian sialan!!" umpat Julia. "Apa kalian pikiranku tidak akan jadi menembak jika di sini gelap?"Julia hendak berbalik arah ke tangga, untuk membuka pintu masuk ke ventra della terra menjadi lebih lebar lagi agar pencahayaan dari atas bisa masuk lebih banyak. Ah, iya. Bukankah ada saklar lampu juga di dekat tangga paling atas? Sebaiknya dia nyalakan saja agar semua terlihat semakin terang.Sungguh sialan, karena buru-buru ke sini, begitu dia mendengar keributan di depan Nido, Julia bahkan lupa membawa senter. Yang terpikir olehnya tadi hanya membawa senjata yang bisa dipakai untuk mencelakai Ethan dan anak buah Aquila Nera yang ingin kabur dari penjara bawah tanah ini.Sementara Julia berjalan menuju tangga paling atas dan suasana menjadi lebih gelap tanpa sinar yang tadi menerangi dari senter milik Ethan dan Fabiano, pria itu, Fabiano ingin memanfaatkan momen itu untuk melumpuhkan Julia. Tangannya menarik pistol yang dia selipkan di pinggangnya, hasil dari menjarah barang-barang mi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status