Share

Bab 50

"Mas?" Ia menyapa penuh harap, karena sejak dari meja makan tadi, suaminya selalu terdiam. Seolah tak peduli. 

"Aku harus berangkat,"

"Mas, tunggu!" Sia-sia. Cakra sudah menghilang dari balik pintu. Meninggalkan Mega menatap daun pintu tertutup dengan pandangan tertegun. Ia mengerjap beberapa kali untuk menghalau agar genangan yang hendak tumpah itu menghilang. 

"Katanya kamu mencintaiku, Mas. Tapi kenapa mudah menyerah?" Lirihnya dengan nafas tersengal, air mata pun bercurah tanpa halangan apapun. 

Sementara itu, di perjalanan Cakra mengemudikan motor seperti lepas kendali. Berkali-kali tangan kanannya memukul stang dengan keras, diiringi umpatan tak jelas karena wajahnya tertutup helm standar. 

Hari ini, sebenarnya ia tak ada jadwal mengajar. Hanya saja sebagai guru negeri, tidak boleh absen tanpa alasan jelas. Ia harus masuk tiap hari untuk absen. 

Dari rumah pak moko hingga tiba di tempatnya mengaja

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Ruqi Ruqiyah
kok ada y mertua seperti itu...manusia bukan sich
goodnovel comment avatar
Ali Guci
cerita yg aneh dan mengikuti alur cerita sinetron indonesia...coba deh buat cerita nya lebih hidup, seperti cakra dan mega membuat keputusan meninggalkan rumah pak moko...dan buat cerita setelah itu, saya yakin ceritanya akan semakin hidup dan bergairah utk membacanya
goodnovel comment avatar
Ali Guci
bukan laki2 nya tapi si pembuat cerita mbak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status