Share

Lolos Seleksi

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-05-01 09:57:51

Ketika Bastian sampai di depan gedung perusahaan Winata Sentosa, ternyata Alexa baru saja datang. Dia baru selesai mengirimkan permohonan investasi ke beberapa perusahaan lain secara langsung.

Bastian kemudian langsung menghampiri Alexa yang sedang berjalan gontai masuk ke dalam gedung perusahaan.

“Alexa!” panggil Bastian.

Alexa menoleh dan langsung tersenyum dengan sangat lebar. Entah kenapa dia bisa begitu, mungkin kerinduan terhadap Bastian sudah menghiasi hatinya selama lebih dari seminggu ini.

“Bastian? Ada apa sampai kamu ke sini?” tanya Alexa.

“Aku kebetulan lewat sini. Dan aku berpikir untuk mampir sebentar,” jawab Bastian.

Alexa mengangguk-anggukkan kepalanya dengan senyuman yang terus saja mengembang di wajahnya.

“Bagaimana kondisi ibu Panti? Apa dia sudah membaik?”

“Dia semakin membaik. Tapi masih harus banyak istirahat,”

“Syukur kalau begitu. Titip salamku untuk ibu Panti, ya. Nanti aku akan main ke sana setelah ada waktu luang,” kata Alexa.

Bastian tersenyum seraya meng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Tak Ternilai   Kami Tidak Terima!

    Alexa menekan nomor kontak Bastian dan memanggilnya. Setelah berdering 3 kali, panggilan suara itu dimatikan olehnya lagi. Dia ragu dengan tindakannya dan berpikir kalau yang terjadi saat ini bukan karena Bastian, tapi seperti yang sudah dikatakan oleh Ethan, yaitu keterlambatan untuk menarik diri. Lantas dia pun langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Selama tiga hari ini Alexa mengeluarkan seluruh tenaga dan fokusnya kepada proposal untuk menjadi distributor resmi makanan ringan Pommes Frites di Indonesia. Bahkan dia rela kurang tidur dan terlambat makan demi membuat proposal yang sangat baik agar proyek itu bisa dimenangkan oleh perusahaan Winata Sentosa. 3 hari berlalu. Siang ini, perusahaan Mondlicht Branchenn membuka rapat bersama dengan perusahaan-perusahaan yang lolos seleksi tahap awal di gedung kantor perwakilan di Jakarta. Alexa datang seorang diri dengan membawa proposal yang sudah dia buat. Ketika sampai di depan lobby, dia bertemu dengan J

    Last Updated : 2025-05-01
  • Menantu Tak Ternilai   Seret Dia Keluar!

    Seisi ruangan berubah menjadi riuh. Semuanya terkejut atas pemilihan Winata Sentosa sebagai perusahaan yang terpilih.Alexa pun sama terkejutnya. Pada awalnya dia ragu dan merasa kalau dia salah dengar. Tapi setelah mendengar beberapa protes yang dilontarkan, dia baru sadar kalau perusahaannya benar-benar memenangkan tender. Dia pun kemudian langsung berjingkrak kegirangan.Sama sekali tidak pernah terlintas di dalam benaknya kalau dia akan memenangkan tender ini. Dia hanya berusaha keras untuk membuat proposal yang baik agar perusahaannya mendapat sedikit apresiasi. Namun ternyata apresiasi yang didapat, melebihi yang diperkirakan.Dengan tender yang dimenangkan olehnya ini, dia pun bisa menyelesaikan sedikit permasalahan keuangan Bank-bank besar kali ini tidak mungkin meremehkan dan memandang sebelah mata terhadap perusahaan Winata Sentosa ketika mereka akan meminjam uang. Mega proyek ini menjadi jaminan paling menjanjikan di sepanjang tahun ini.Namun kebahagiaan itu harus dia pend

    Last Updated : 2025-05-02
  • Menantu Tak Ternilai   Aku Akan Mengambil Alih

    5 orang petugas keamanan langsung maju dan memegang pundak dan tangan James.“Hahaha …bagus sekali! Kamu sudah berani terhadapku, ya? Baiklah, aku akan mengingat kejadian ini. Kamu akan menyesal!” ucap James, kesal.Kemudian, dia pun memberontak seraya berkata, “Aku bisa sendiri! Lepaskan tangan kotor kalian!”Setelah terlepas, James membenarkan kemejanya lalu menoleh ke arah Alexa. “Alexa! Ayo kita pergi dari sini. Aku akan mengantarmu pulang, Aku ingin bertemu dengan nenekmu!”“Untuk apa aku pulang bersama denganmu? Pulang saja sendiri! Lagi pula aku harus membicarakan lebih lanjut perihal proyek ini.” Alexa berkata dengan begitu menohok.James menatap Alexa dengan tatapan tidak suka. Lalu, dia berkata, “Oke … oke baiklah! Aku pergi sendiri”James diliputi dengan kemarahan yang begitu besar, namun tidak bisa dia keluarkan karena rencana yang sudah disusunnya untuk mendapatkan hati Alexa bisa berantakan.Para tamu undangan yang merupakan perwakilan perusahaan-perusahaan terkejut deng

    Last Updated : 2025-05-02
  • Menantu Tak Ternilai   Malam Peresmian

    Sontak seisi ruangan restoran yang disewa oleh Keluarga Winata itu langsung sunyi. Tidak ada lagi yang mau berbicara.“Alexa! Aku tahu kalau aku pernah berjanji akan hal itu kepada Bastian. Tapi pada saat itu aku nggak pernah berpikir kalau kita bisa memenangkan tender ini. Dan terlebih, pada saat itu, situasi, kondisi, dan waktu sudah sangat mepet. Aku harus berpikir cepat agar bisa menyelesaikan masalah kredit yang jatuh tempo itu,” ucap Margareth.Alexa hanya menatap neneknya tanpa bisa berkata apa-apa.“Selain itu, kita bisa memenangkan proyek karena usaha kita sendiri. Mustahil Bastian bisa melakukannya. Dan aku berpikir kalau kamu masih sangat kurang pengalaman. Ini proyek besar yang harus dikerjakan dan ditangani dengan serius dan oleh orang yang berpengalaman. Nenek nggak akan pernah berjudi untuk masa depan keluarga,” lanjut Margareth, tegas.Amy langsung masuk untuk mendukung Margareth, “Apa yang dikatakan oleh Mama Margareth benar. Di keluarga ini hanya Mama Margareth yang

    Last Updated : 2025-05-02
  • Menantu Tak Ternilai   Bertemu Teman Lama

    Alexa, James dan Ethan kemudian pandangannya tertuju kepada Bastian yang sedang berjalan mendekati.James merasa ini adalah waktunya untuk membalas balik atas apa yang dilakukan oleh Bastian di kantor cabang Mondlicht Branchenn."Eh, si pria nggak berguna datang juga ke acara ini, aku kira ini acara untuk pengusaha dan pemimpin perusahaan saja. Tapi ternyata karyawan rendahan sepertimu juga bisa datang," kata James, tersenyum.Bastian sama sekali tidak terpancing dengan hinaan yang dilontarkan oleh James. Dia sudah menganggap pria itu sebagai radio rusak yang bisa saja dia hancurkan kapanpun dia mau."Alexa! Nenek Margareth, apa kabar?" sapa Bastian. "Ethan."Awalnya dia tidak mau menyapa Ethan.Namun akhirnya dia juga menyapa hanya untuk sebuah formalitas saja.Namun balasan Ethan, sangat tidak ramah. Dia membuang pandangannya walau kali ini Bastian mengenakan pakaian yang cukup mengejutkan."Kamu kenapa ada di sini?" tanya MargarethBastian akan menjawab namun Alexa mendahuluinya,"

    Last Updated : 2025-05-02
  • Menantu Tak Ternilai   Tubuhmu Lebih Hot Saat Ini

    Melihat kekasihnya terkejut melihat seorang wanita yang membungkuk di hadapan Bastian, membuat Jessica menjadi penasaran. Maklum saja, wanita itu datang dari keluarga biasa-biasa saja walau tidak bisa disebut kalangan bawah yang pastinya tidak mengikuti perkembangan paling heboh di dalam dunia bisnis.“Kamu kenapa kaget gitu? Memangnya wanita itu siapa?” tanya Jessica sembari menatap wajah sang kekasih.“Dia itu sekretaris penanggung jawab proyek dari perusahaan Mondlicht Branchenn. Otomatis dia adalah salah satu orang paling berpengaruh di sini,” jelas Pierre. “t-tapi kenapa dia bisa membungkukkan badannya kepada Bastian?”Jessica terperanjat dengan apa yang dikatakan oleh Pierre. Dia pun menutup mulutnya dengan telapak tangan kiri. Dia tidak percaya.“Ini nggak mungkin. Kamu salah orang kali. Masa wanita seperti itu bisa membungkukkan badannya di depan Bastian? Emangnya Bastian itu siapa?”Jessica menggelengkan kepalanya dengan cukup keras. Dia menolak percaya kalau orang yang dikat

    Last Updated : 2025-05-02
  • Menantu Tak Ternilai   Tunggu Di Pengadilan

    Semua yang dia lakukan sekarang hanyalah untuk Alexa, bukan untuk Keluarga Winata.“Jadi kita harus bagaimana, Pak? Apa kita batalkan proyek dengan mereka dan mencari perusahaan lain?” tanya Laura.Bastian menggelengkan kepalanya. Lalu, dia berkata, “Katakan kepada mereka kalau aku ingin ketua tim proyek mereka adalah Alexa. Kalau mereka nggak mau mengubah dengan alasan apapun, katakan kalau proyek ini batal. Tunggu respon dari mereka!”Laura menganggukan kepalanya seraya membungkuk. “Baik Pak, aku akan ke sana sekarang untuk mengatakan hal itu.”“Tunggu! Pakai airpod-mu! Aku ingin mendengar apa saja yang akan mereka katakan. Aku akan menelponmu!” ucap Bastian.“Baik Pak!” Laura kemudian memasang airpod-nya daan melanjutkan langkahnya keluar ruangan.Setelah itu Laura pun keluar ruangan untuk bertemu dengan perwakilan dari Keluarga Winata yang hadir.Bastian duduk sedikit membungkuk dengan kedua tangan yang dia sandarkan di masing-masing kakinya dan kedua telapak tangan menutup wajahn

    Last Updated : 2025-05-02
  • Menantu Tak Ternilai   Diam Atau Mati

    Suasana meriah yang ada di ballroom hotel itu, sama sekali tidak dirasakan oleh Margareth. Yang ada hanya keheningan akibat desakan dari pak Dominic.Memang sangat berat jika mereka batal kontrak dengan perusahaan Mondlicht Branchenn. Perusahan mereka akan hancur. Melawan pun butuh uang yang tidak sedikit karena mereka harus membayar pengacara papan atas. Namun sebenarnya, jika mereka mau bertaruh, kemungkinan menang masih ada. Dan jika mereka menang, mereka akan mendapatkan uang 1 Triliun sebagai kompensasi seperti yang tertera di kontrak.Dengan uang sebanyak itu, mereka bisa membangun perusahaan Winata Sentosa dengan maksimal.Tetapi tentu saja, semua itu sangat beresiko. Dan Margareth bukanlah orang yang mau mengambil resiko besar.“Bagaimana Nek?” tanya Ethan, cemas.Margareth berpikir dengan keras. Berapa kali dia melirik ke arah Alexa yang wajahnya tampak bingung.“Bu Laura, kita ini ‘kan sudah kenal cukup lama. Jadi Ibu tahu dong bagaimana saya bekerja? Saya selalu maksimal d

    Last Updated : 2025-05-02

Latest chapter

  • Menantu Tak Ternilai   Pencurian

    Arman mendekatkan wajahnya ke arah Jodi. Lalu dia berbisik kepada pria paruh baya itu.Tampak dari gerakan mulutnya kalau Arman berbisik dengan perlahan. Sepertinya dia ingin setiap kata yang diucapkan dapat dimengerti oleh Jodi.Mimik wajah pria itu langsung berubah seperti orang yang baru saja mendapatkan kabar besar. Kedua mata dan mulutnya terbuka lebar."Hanya seperti itu dan kamu akan mendapatkan 100 Juta dari saya. Bagaimana, kamu mau? Kalau kamu nggak mau, saya bisa mencari orang lain," tanya Arman dengan senyum misterius di wajahnya.Jodi tidak langsung menjawab pertanyaan itu melainkan dia berpikir terlebih dahulu. Pekerjaan yang diberikan oleh Arman memiliki resiko yang sangat tinggi tetapi sebanding dengan uang yang diberikan."Uang yang sangat banyak, loh, kamu memerlukan waktu sekitar 2 tahun untuk mendapatkannya jika kamu tidak mau makan sepeserpun gaji perbulanmu di sini," kata Arman, merayu.Uang adalah sesuatu yang sulit untuk ditolak, apalagi dengan nominal yang san

  • Menantu Tak Ternilai   Pekerjaan Dengan Bayaran 100 Juta

    Anastasia sangat kesal sekali kepada sang adik yang sudah menuduhnya macam-macam kehidupan Bastian dan di depan tim dari perusahaannya dan juga perusahaan Mondlicht Branchen."Arman kuperingatkan sekali lagi padamu untuk menjaga mulutmu. Pak Dominic adalah penanggung jawab proyek sekaligus pemimpin perusahaan Mondlicht Branchen di Indonesia. Dengan kamu menuduh aku memiliki hubungan spesial dengannya, itu sama saja kamu menuduh pak Dominic berselingkuh," kata Anastasia dengan suara yang tinggi.Ketika Anastasia menjelaskan posisi Bastian, Arman seketika terkejut. Dia tidak menyangka, pria tidak berguna yang mendapatkan julukan menantu sampah Keluarga Winata dapat menjadi seorang penanggung jawab proyek sekaligus pemimpin perusahaan Mondlicht Branchen."Apa? Pria nggak berguna itu adalah penanggung jawab proyek? Apa Kakak nggak salah orang?" tanya Arman dengan mata dan mulut yang terbuka lagi karena saking terkejutnya.Anastasia menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Aku sama sekali

  • Menantu Tak Ternilai   Teman Spesial

    Arman memang memiliki emosi yang mudah tersulut. Dia juga tampak tidak segan untuk berbicara tinggi kepada kakaknya Anastasia menggelengkan kepalanya seraya berkata, "Kakak nggak meremehkanmu, hanya saja kakak nggak mau kamu mengambil alih pengadaan mesin baru karena kakak nggak mau kejadian kemarin-kemarin terulang. Bukannya menguntungkan perusahaan tapi kamu malah menilep uang yang membuat perusahaan menjadi rugi."Arman berpikir cepat untuk membantah apa yang dikatakan oleh Anastasia agar membuat tindakannya terkesan wajar."Loh, itu bukannya aku menilep atau korupsi. Tapi aku cuma ngambil upahku saja karena sudah mengurus segala keperluannya sampai selesai. Wajar dong kalau aku minta bayaran? Kakak juga menjabat sebagai direktur utama di perusahaan Besta dapet gaji, kan?" Arman berkelit, dia tidak ingin disalahkan.Anastasia berkata, "Kalau kamu ngambilnya dengan nilai yang wajar, kakak juga nggak akan mempermasalahkan. Tapi dua proyek terakhir, kamu ngambil hampir separuh dari n

  • Menantu Tak Ternilai   Tidak Berani Menyinggung

    Bastian tidak bisa mengontrol emosinya. Motor tua itu bukan sekedar sebuah kendaraan untuk mengantarnya ke tempat-tempat tujuan, melainkan motor itu sudah seperti separuh jiwanya.Segala macam keadaan dia lewati bersama dengan motor itu yang kebanyakan adalah keadaan pahit yang membuatnya memiliki ikatan emosional.Oleh sebab itu dia sangat marah saat mendapati motornya hancur seperti itu dan orang yang seharusnya menjaga motornya, malah bersikap masa bodoh."Wah ... apa-apaan nih? Mau main kekerasan?" tanya petugas parkir itu seraya mengangkat kedua tangannya.Tanpa banyak bicara Bastian membanting pria itu dengan sekali gerakan.Bug!Petugas parkir itu menghantam aspal dengan bagian punggung terlebih dahulu. Hal ini membuatnya langsung kesulitan bernapas."Kamu adalah orang yang bertanggung jawab di area parkir. Mustahil kamu gak tahu kejadian itu. Jadi sekarang lebih baik kamu beritahu aku siapa orang yang sudah merusak motorku. Atau kalau tidak aku akan memukulmu hingga kamu mau m

  • Menantu Tak Ternilai   Arman Berulah

    Arman memukul pundak Denis seraya berkata, "Lebih baik kita duduk."Kemudian kedua pria itu pun duduk di kursi dan saling bersebelahan. Alexa dan Bastian pun kini ikut duduk juga.Alexa berusaha untuk tetap sopan dan memberikan rasa hormatnya kepada Arman. Walau bagaimanapun pria itu memang memiliki derajat yang lebih tinggi."Kamu itu kalau bicara terlalu jujur dan cepat ceplas-ceplos saja tanpa memikirkan perasaan orang lain. Walaupun suaminya Alexa hanya bertugas untuk membersihkan rumah tetapi kamu tidak boleh mengucapkan itu di depan umum seperti ini. Kamu bisa mencederai kepercayaan diri dan juga harga dirinya," kata Arman.Denis mengangkat kedua bahunya seraya berkata, "Aku hanya mengatakan yang sesungguhnya. Apa itu salah?""Sebuah kebenaran walaupun pahit seharusnya dapat diterima. dalam kenyataan kalau Alexa bisa jauh lebih bahagia bersama denganmu karena kamu adalah anggota keluarga Bailey, aku pikir semua orang pun setuju termasuk Alexa dan Bastian," lanjut Denis.Arman me

  • Menantu Tak Ternilai   Teman Kampus Alexa

    Bastian sangat terkejut mendengar Melinda meminta uang sebanyak itu."Apa kamu gila? Uang sebanyak itu hanya untuk membuatmu tutup mulut?" tanya Bastian.Melinda menganggukan kepalanya. Lalu dia berkata, "Kalau kamu mau, berikan kepadaku. Tapi kalau kamu enggak mau, ya sudah nggak usah ngasih ke aku. Hanya sesimple itu."Bastian menggelengkan kepalanya. Dia tidak bisa memberikan uang sebanyak itu kepada Melinda."Aku nggak akan ngasih uang itu ke kamu!" ucap Bastian. Lalu melangkahkan kaki keluar kantor istrinya itu.Alexa sedang memeriksa ponselnya ketika Bastian datang."Yuk, kita berangkat!" ucap Bastian."Kamu dari mana aja, kok lama banget." tanya Alexa sambil memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas pundaknya.Bastian bingung akan menjawab apa. Dan tiba-tiba suara Melinda terdengar dari arah belakang, "Itu Bu, tadi pak Bastian nanya nanya sama aku dulu."Sontak saja Bastian langsung membalikan badannya dan memelototi Melinda.Namun wanita itu hanya tersenyum saja dan tampak tid

  • Menantu Tak Ternilai   Biaya Tutup Mulut

    Tentu saja semua orang terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Nicholas.“Nggak mungkin! Kamu bohong!” ucap Ervin, menolak yang dikatakan oleh adiknya.“Pria miskin, petugas keamanan itu adalah orang asing. Mana boleh dia mendapatkan Cincin Bintang yang sangat berharga di keluarga kita? Aku yakin kalau seluruh anggota Keluarga Chan nggak akan ada yang setuju dengan ini.”“‘Ayahku nggak bohong. Di sini ada aku yang menyaksikannya. Kakek berlutut untuk meminta Edward menerima Cincin Bintang dan memimpin keluarga kita. Kakek juga mengatakan kalau hanya Edward seorang yang mampu melindungi dan menyelamatkan Keluarga Chan,” jelas Kimberly.Sebagian anggota keluarga memercayai apa yang dikatakan oleh Kimberly. Lagipula perintah yang dikeluarkan oleh Lucas tidak bisa dibantah oleh siapapun. Dan kondisi Lucas yang bersimpuh, menunjukkan apa yang dikatakan oleh Nicholas maupun KImberly benar adanya.Tetapi Ervin tetap tidak mau menerimanya. Status dia sebagai kandidat terkuat dan paling dijago

  • Menantu Tak Ternilai   Hubungan Yang Tidak Sehat

    Mendapat pertanyaan itu membuat Charlie bingung bagaimana dia menjawabnya.Jujur saja, seorang Dominic, siapapun itu adalah seseorang yang tidak bisa disentuh oleh Charlie, bagaimanapun caranya.Dan untuk Bernard, bagi Charlie sama seperti mendaki gunung batu yang terjal tanpa sebuah tali pengaman."Sejujurnya yang bisa membuat kemungkinan itu berbalik adalah Tuan Dominic sendiri. Walaupun Anda akan mengambil alih Keluarga Dominic dalam waktu dekat ini, tapi tidak bisa dikatakan mudah. Tuan Bernard akan melawan Anda cepat atau lambat. Oleh sebab itu, Tuan harus memiliki kemampuan untuk melindungi diri dan membuat citra diri Anda menjadi besar sesegera mungkin. Dengan begitu Anda akan mendapatkan dukungan Keluarga Dominic yang lain," ucap Charlie."Apa hanya itu caranya?" tanya Bastian."Ya, tentu. Hanya dengan membuat citra Anda besar dan mendapatkan dukungan dari keluarga, Anda dapat mengalahkannya," ungkap Charlie.Setelah dipikirkan dengan baik, perkataan Charlie tidak ada yang sal

  • Menantu Tak Ternilai   Seseorang Yang Menyingkirkan Bastian

    Arya masih berusaha untuk bertemu dengan Bastian walau sudah dihalangi oleh para petugas keamanan.Anastasia yang melihatnya sangat terkejut. Bagaimana mungkin seorang walikota memohon hingga bersujud di kaki seorang Bastian.Ini menjadi tanda tanya besar bagi wanita itu.Pengawal Arya kini mulai menantang petugas keamanan perusahaan Mondlicht Branchen. Dan ada seorang pengawal yang memukul salah satu petugas keamanan.Namun semua kekacauan itu berhenti ketika Davis datang dan melempar semua pengawal Arya keluar gedung perusahaan."Kurang ajar kalian! Berani-beraninya membuat keributan di sini!" geram Davis sambil memandangi para pengawal.Kemudian pria itu menoleh ke arah walikota dan berkata, "Kamu seharusnya merasa beruntung masih diberikan kesempatan hidup oleh tuan Dominic. Jika bukan karena kebaikan hatinya, aku sudah membunuhmu dari kemarin."Deg!Tentu saja mendengar itu membuat sang walikota ketakutan. Dia pun menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baik. Aku akan pergi dari si

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status