Home / Urban / Menantu Tak Ternilai / Red Light Club

Share

Red Light Club

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-04-29 16:26:33

Bastian tak kuasa menahan pikirannya yang carut-marut memikirkan ini dan itu.

"Buka pintu? Jangan kebanyakan mimpi! Kamu keluar dari sini sekarang!" seru Alexandra ketus.

Bak baru saja disiram oleh seember air dingin, fantasi panas Bastian langsung padam. Dia menghela napas kemudian berkata, "Oke, aku keluar sekarang. Aku sudah letakkan pakaian dalammu di pintu."

Setelah keluar dari kamar, Bastian masih saja terus memikirkan surel yang aneh tadi.

Setelah menimbang beberapa saat, akhirnya dia menghubungi orang yang telah ditugaskan oleh ayahnya untuk membantu.

"Halo, dengan Charlie di sini!" sapa seorang pria dari ujung telepon.

Bastian terdiam sejenak, terkejut karena nomor itu benar milik Charlie.

"Jadi kamu benar Charlie?"

"Ya."

Bastian menghela napas panjang. Lalu, dia berkata, "Aku adalah Bastian Dominic. Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan. Apa boleh?"

"Akhirnya Anda menghubungi juga," kata Charlie dengan embusan napas yang menunjukkan kalau dia sangat lega.

"Silakan, Tuan Dominic. Apa yang ingin Anda tanyakan?" lanjutanya.

"Aku baru saja menerima email sebuah video. Di dalamnya terdapat seorang pria tua yang mengaku-ngaku sebagai papaku. Aku rasa kalau dia sudah salah alamat email. Aku nggak punya papa. Dari bayi aku tinggal di panti asuhan," ucap Bastian dengan cepat. "aku pikir kamu harus memberitahu pria tua itu secepatnya, kalau dia sudah salah mengirim email."

"Bastian Dominic. Lahir 26 tahun yang lalu. Memiliki tanda lahir di bagian tengah punggung. Sejak bayi tinggal di Panti Asuhan Harapan Kasih. Menikah dengan seorang wanita bernama Alexandra Winata. Hobi membaca dan bermain sepakbola. Makanan kesukaan pasta," ucap Charlie "apa itu Anda?"

Bastian terlonjak. Pria itu mengenal dirinya dengan cukup detail.

"B-be-benar."

"Kalau begitu, email itu memang dikirim untukmu," ucap Charlie dengan suara yang begitu lugas. Namun terdengar lembut.

Belum sempat Bastian membuka mulutnya, Charlie melanjutkan, "Papa Tuan Dominic adalah Sectio Dominic. Dia adalah salah satu pengusaha tersukses di dunia dengan Big Dom Corporation sebagai bisnis inti. Saat ini tuan Dominic sedang sakit cukup parah. Video yang Anda saksikan adalah kondisi tuan Sectio Dominic sebelum sakitnya bertambah parah. Itu dilakukan sekitar 2 bulan yang lalu."

Bastian mendengarkan tanpa ada niatan untuk menyela maupun mengakhiri percakapan ini.

"Saat ini Big Dom Corporation sangat membutuhkan seorang presiden direktur dan juga komisaris utama. Jika tidak, perusahaan akan hancur. Oleh sebab itu, saya sarankan untuk Tuan Dominic pergi ke Jerman untuk mengambil alih Big Dom Corporation," ujar Charlie.

"Aku nggak mau ke sana!" tolak Bastian dengan tegas tanpa berpikir panjang.

"Kenapa? Dengan perusahaan itu, Tuan Dominic bisa membeli seisi dunia dan membahagiakan istri Anda. Bukankah itu impian Anda sekarang?"

"Dia yang bilang kalau dia nggak menginginkanku. Dia pula yang membuang aku. Jadi, untuk apa aku menerimanya?"

Bastian sungguh sangat kesal mengingat kembali apa yang diucapkan oleh ayahnya. Lalu, dia pun mengakhiri panggilan suara itu.

Ketika Bastian keluar dari dapur, dia melihat sebuah mobil Porsche terparkir di dalam pagar rumah.

Bastian marah. Dia tahu kalau mobil itu adalah mobil milik James.

"Mau apa lagi orang ini! Aku nggak akan membiarkan dia mengganggu Alexa!"

Walau pernikahanya dengan Alexandra tidak berlandaskan cinta, namun waktu yang berlalu dan kebaikan Alexandra selama ini, membuat Bastian tidak rela ada pria lain yang menggoda istrinya. Terlebih pria itu adalah seorang James yang hobi gonta-ganti wanita dan hanya melihat wanita sebagai objek fantasi semata.

James memang pandai merayu. Itulah sebab lain dirinya memiliki banyak wanita, selain uang yang dia miliki tentunya.

"Tante itu hebat banget, loh! Kata Tante, umur tante 45 tahun, Tapi kok, aku ngeliatnya, Tante seperti umur 30 tahun, ya? Pasti perawatannya nggak murah ya, Tan?"

James tidak segan-segan menggoda Amy. Hal ini dia lakukan untuk menyenangkan hati mamanya Alexandra itu. Dengan begitu, dia bisa dengan mudah mendapat dukungan dari Amy untuk mendapatkan Alexandra.

"Ah, kamu bisa saja! Terlalu jauh kalau bilang Tante umurnya 30 tahun." Amy tersipu malu.

"Benar Tante. Kalau Tante belum menikah, aku juga mau sama Tante," kata James, mencoba meyakinkan.

Di titik ini, Bastian masuk ke dalam rumah. Dia pun langsung mengusir James, "Kamu benar-benar nggak tahu diri, ya. Lebih baik kamu keluar dari sini sebelum aku bertindak kasar sama kamu! Alexa nggak pernah mau ketemu sama kamu. Mengerti!"

"Heh! Enak aja kamu main usir-usir James begitu! Memangnya kamu pikir ini rumah kamu? Yang pantas pergi dari sini itu kamu!" hardik Amy sambil menunjuk wajah Bastian.

James menyeringai sambil menatap wajah Bastian.

Dengan sikapnya ini, walau tanpa bicara sudah membuat Bastian kesal.

"Ma, Alexa bukannya sudah berulang kali bilang kalau dia nggak mau ketemu sama James? Kasihan Alexa kalau si playboy ini masih tetap di sini," kata Bastian.

James yang duduk dengan kaki menyilang, berkata, "Siapa yang bilang Alexa nggak mau ketemu aku? Malam ini saja aku mau makan malam sama dia di Red Light Club dan menghabiskan malam bersama."

"Mana mungkin Alexa mau! Selama ini dia selalu menolak bunga yang kamu berikan. Bahkan dia juga memiliki beribu alasan untuk tidak menatap wajahmu "

Bastian begitu percaya diri kalau Alexa tidak mungkin makan malam bersama dengan James, Tetapi kemudian, dadanya seperti dihantan oleh benda tumpul dengan sangat keras tatkala dia melihat Alexandra berjalan menghampiri dengan gaun merah yang sangat anggun.

Alexa?

"Kamu lihat sendiri. Dia berdandan dengan sangat cantik khusus untuk makan malam bersama denganku," kata James dengan senyum penuh kemenangan.

Bastian tidak menghiraukan perkataan James. Dia menatap kedua mata istrinya dan berkata, "Kamu mau makan malam dengan James? Bukannya kamu sangat membenci dia?"

Alexandra menghela napas panjang. Sebenarnya dia tidak mau melakukan ini. Tapi desakan dari seluruh keluarganya, termasuk sang mama, membuat dia terpaksa menerima ajakan makan malam dari James.

"Aku ada pertemuan dengan seorang investor. Kebetulan investor itu kenalan James. Jadi sudah pasti aku pergi sama dia," jelas Alexa.

"Tapi apa harus pertemuan ini diadakan di Red Light Club?”

"Bukan aku yang menentukan. Lagipula aku nggak punya pilihan."

Bastian merasa sedih. Hanya demi perusahaan, Alexa sampai rela melakukan sesuatu yang sangat dia benci. Dia pun mulai menyalahkan dirinya sendiri.

"Sudah sana kalian berangkat. Jangan pedulikan pria nggak berguna ini. Tahu apa dia tentang Red Light Club? Orang-orang kelas atas dan golongan terbatas saja yang bisa masuk ke sana. Bahkan Keluarga Winata saja belum mendapatkan member itu sampai saat ini," ujar Amy.

Memang benar. Red Light Club hanya bisa dikunjungi oleh orang yang memiliki member. Paling tidak satu di antara dua orang yang akan berkunjung, harus memilikinya.

Perihal membuat member di sana, bukan hanya uang pendaftaran yang mahal, tapi juga diseleksi berdasarkan kasta keluarga.

Sekelas Keluarganya James, Warren, yang memiliki harta ratusan Miliar, hanya mendapatkan member Bronze, yang mana itu adalah member terendah.

Di atasnya, ada member Silver, Gold, dan Platinum. Khusus untuk member Platinum, hanya dimiliki oleh 3 keluarga terkaya di Jakarta.

Klub malam itu lebih dari sekedar tempat refreshing. Namun, sebagai ajang untuk menunjukkan kekayaan dan pengaruh yang dimiliki.

"Ayo kita berangkat, Cantik!" ucap James, begitu lembut.

Alexandra muak mendengarnya. Tapi dia tetap melangkahkan kakinya keluar rumah.

"Alexa, jangan! Sangat berbahaya kalau kamu ke sana. Kamu pasti wanita satu-satunya." Bastian melarang Alexa karena dia tidak mau istrinya kenapa-kenapa.

Namun, kedua orang itu tetap berjalan menuju ke mobil mewah milik James.

Bastian akan mengejarnya. Namun, Amy menahan tangan Bastian.

"Diam kamu! Jangan ikut campur dengan urusan Alexa. Pertemuan dia dengan investor malam ini sangat penting. Setidaknya kalau kamu nggak bisa membantu, kamu diam saja di sini. Lagi pula di sana ada James yang akan melindunginya," kata Amy, suaranya serius.

"Tapi Ma. Justru sumber masalahnya ada pada James. Aku bisa melihat niat busuk dari tatapan matanya,"

"Jangan mengada-ada kamu! James itu dari keluarga terhormat. Tidak mungkin dia bertindak macam-macam!”

Bastian merasa harus tetap menjaga Alexandra. Jika dia tidak bisa membatalkan pertemuan itu, paling tidak dia harus memastikan istrinya aman. Dia pun menarik tangannya dengan sangat keras hingga genggaman tangan sang mertua terlepas.

Bastian tidak berani menunda barang sedetik pun Tatapan matanya menegas, dia tidak lagi ingin terikat dengan Amy, segera mengendarai sepeda motornya dan melaju pergi ke Red Light Club

"Bastian, awas kalau kamu menggagalkan pertemuan ini. Aku tidak akan memaafkanmu!" pekik Amy.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Menantu Tak Ternilai   Pemilik Baru

    Meski telah diancam oleh ibu mertuanya, Bastian tetap pergi. Baginya keselamatan Alexa adalah yang paling utama.Ketika dia tiba di parkiran motor, ternyata dia tidak begitu terlambat. Sebab, James dan Alexa baru saja melewati penjagaan dan masuk ke dalam klub dengan mulus.Langsung saja Bastian berlari menuju pintu masuk. Namun, ketika berada di depan pintu masuk, dia ditahan oleh seorang petugas keamanan.“Tolong perlihatkan membernya!” seru petugas keamanan yang berbadan besar.Bastian bingung. Jelas dia tidak memiliki member.“Aku nggak punya. Tapi aku mau masuk ke dalam karena istriku sedang bersama dengan pria. Aku khawatir terjadi apa-apa dengannya,” terang Bastian.“Hanya yang memiliki member yang boleh masuk ke dalam! Ini adalah klub malam yang paling eksklusif di Jakarta. Tidak semua orang bisa masuk ke dalam. Hanya yang punya member saja yang diizinkan masuk. Jadi karena kamu nggak punya member, kamu nggak bisa masuk,” kata petugas keamanan itu. “sudah sana pergi!”“Tapi P

    Last Updated : 2025-04-29
  • Menantu Tak Ternilai   Berani Menyentuh Akan Kuhabisi!

    Seorang general manager, sekaligus orang yang cukup dihormati oleh seantero kota, membungkukkan badannya di hadapan seorang Bastian?Siapa sebenarnya pria itu.“Kamu tidak perlu minta maaf. Ini bukan salahmu!” ucap Bastian.Lantas Larry langsung berdiri dengan tegak sembari berkata, “Terima kasih banyak, Pak Bastian.”Kemudian Larry menoleh ke arah petugas keamanan dan juga Tommy. Tatapannya begitu tajam sehingga kedua pria itu takut untuk menatap balik.“Apa yang kalian lakukan kepada, Pak Basian? Berani-beraninya kamu memukul Pak Bastian!” geram Larry.Bastian sebenarnya juga bingung dengan sikap yang ditunjukkan oleh general manager Red Light Club. Sebab, dia tidak tahu kalau klub malam itu adalah miliknya.Daftar nama perusahaan yang menjadi bagian Big Dom corp. belum dia baca.“Pak Larry, kami berdua hanya menjalankan peraturan saja. Orang yang nggak punya member dilarang masuk,” terang Tommy, membela diri.Plaak!Larry, tanpa aba-aba sebelumnya, langsung meninju pipi kiri Tomm

    Last Updated : 2025-04-29
  • Menantu Tak Ternilai   Jenderal Anders

    Pria berbadan tinggi besar itu datang dari luar ruangan. Dia adalah kepala pengawal Michael yang baru saja kembali dari toilet.“Bagaimana? Mudah untuk menyentuhku? Aku pikir jauh lebih mudah untuk menyentuh istrimu yang cantik ini," kata Michael seraya mengelus tangan Alexa.“Bajingan! Akan kupatahkan kakimu dan kubuang ke jalan agar dimakan oleh anjing liar. Dasar manusia hina!” pekik Bastian seraya memberontak.Mendengar itu, membuat Michael menjadi panas. Wajahnya pun kini memerah.“Kamu ingin mematahkan kakiku? Aku yang akan mematahkan kakimu terlebih dahulu!”Michael kini hanya berjarak 30 centimeter saja dari Bastian. Kemudian dia menjambak rambut Bastian.“Kamu ini terlalu banyak bicara, tapi hasilnya nol besar. Sama dengan kehidupanmu yang menyedihkan. Hidup sebagai menantu tak berguna yang hanya bisa mengerjakan pekerjaan rumah bagai seorang pembantu, nggak layak untuk berbicara denganku,” kata Michael.Plaak!Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Bastian.“Hahaha … sampah!

    Last Updated : 2025-04-29
  • Menantu Tak Ternilai   Menjadikanmu Ratu

    Tindakan yang dilakukan oleh Anders bisa saja membuatnya dalam masalah. Melukai warga sipil dapat membuat seorang tentara dihukum. Entah itu dimutasi, penundaan kenaikan pangkat, atau bahkan dipecat.“Silakan saja jika kamu mau melapor. Aku nggak peduli. Aku sudah mengingat wajah semua orang yang ada di sini. Sangat mudah bagiku untuk menghabisi kalian semua dan anggota keluarga kalian!”Michael pun terbungkam. Dia tidak lagi banyak bicara. Keputusannya untuk melaporkan apa yang dilakukan Anders, akan dia pikirkan nanti.Bastian langsung menghampiri Alexa dan memeriksa suhu tubuhnya.“Apa dia baik-baik saja?” tanya Anders.“Dia hanya mabuk saja. Terlalu banyak minum. Aku akan membawa dia pulang dan mengurusnya. Terima kasih karena sudah membantuku, Jenderal! Maaf merepotkan!” ucap Bastian.“Tidak perlu sungkan. Saat aku mendapat telepon dari Charlie, aku sedang berada di dekat sini. Jadi nggak merepotkan sama sekali,” kata Anders.Lagi-lagi Charlie. Ini membuat Bastian semakin yakin

    Last Updated : 2025-04-30
  • Menantu Tak Ternilai   Kalung Berlian Edisi Terbatas

    Namun kemudian Bastian menjadi ragu Kehidupannya yang selalu malang, membuat dia terbiasa untuk tidak bermimpi tinggi. Setidaknya sampai dia benar-benar yakin kalau dia seorang pewaris harta kekayaan Keluarga Dominic.Bagaimana kalau mereka tidak percaya kalau yang mengirim email itu adalah Bastian Dominic? Atau dia bukanlah sang pewaris?Namun semua kekhawatiran itu sirna ketika email balasan dari perusahaan Mondlicht Branchen masuk di ponselnya.“Selamat malam Tuan Bastian Dominic. Kami akan segera memproses keinginan Anda itu. Rapat petinggi perusahaan akan diadakan esok hari untuk menentukan persyaratan yang dibutuhkan perusahaan lokal yang ada di Indonesia untuk dapat bekerjasama dengan kita. Hasilnya akan kami kirim via email. Terima kasih.”Setelah membaca surat itu, Basian merasa sangat senang sekali. Dia pun berdiri di atas kursi taman dan melompat untuk meluapkan kegembiraannya.“Aku akan membuatmu bahagia, Alexa!” ucap Bastian.Keesokan hariAlexa dengan terburu-buru berang

    Last Updated : 2025-04-30
  • Menantu Tak Ternilai   Hanya Pantas Mengenakan Kalung Yang Tiada Duanya

    “Kamu tahu nggak harga kalung itu berapa? Bagaimana kamu menggantinya?”Alexa tampak panik dan stres. Selama ini dia memberikan uang bulanan kepada Bastian sebesar 3 Juta. Jika Bastian tidak memakainya sama sekali dari 3 tahun yang lalu, total dia hanya memiliki uang sekitar 108 Juta saja. Itu artinya dia harus menabung selama 4 tahun lagi untuk bisa mengganti kalung itu.Tidak mungkin juga Alexa yang menggantinya. Sebab, dia tidak memiliki uang sebanyak itu. DI tabungannya saja hanya ada 20 Juta saja.Namun melihat kepanikan dari istrinya itu, Bastian tersenyum. Dia senang karena mengetahui istrinya masih peduli terhadapnya.Jika saja Bastian melakukannya beberapa hari yang lalu, dia pun tidak akan bisa setenang ini. Mungkin dia akan lebih panik dibanding dengan Alexa.“Sayang, aku bawa makanan untuk kamu makan siang. Kamu mau makan di mana? Di ruangan atau di taman?” Bastian memberikan kotak bekal berwarna merah kepada sang istri.“Wish-wish-wish … sudah merusak barang orang, kamu m

    Last Updated : 2025-04-30
  • Menantu Tak Ternilai   Buka Pakaianmu!

    Tidak ada yang salah dengan apa yang dikatakan oleh Dewi itu ketika melihat pakaian yang dikenakan oleh Bastian. Sebuah pakaian yang jika dijual, tidak akan sampai 50 Ribu.“Oh, 20 Miliar, ya? Cukup besar juga, ya?” tanya Bastian dengan tangan kiri di atas perut dan tangan kanan mengelus dagunya.Dewi jelas tidak suka dengan sikap Bastian itu yang menurutnya sudah seperti seorang konglomerat dengan aset ratusan miliar.Memang jelas salah, apa yang diperkirakan oleh Dewi itu. Sebab, aset yang dimiliki oleh Bastian mencapai ribuan Triliun.“Bukan cukup besar, tapi itu sangat besar sekali. Dan terlebih, kami juga menyeleksi kembali data mereka yang ingin membuka tabungan di bank ini. Jadi, tentu saja tidak mudah untuk bisa menjadi nasabah GMI bank,” kata Dewi.Bastian kemudian mengangguk-anggukan kepalanya sambil bergumam, “Kalau begitu, uang yang aku miliki di sini nilainya sangat fantastis. Membantu Alexa bukan hal sulit bagiku.”Suara itu tidak keras. Tapi Dewi mampu mendengarnya deng

    Last Updated : 2025-04-30
  • Menantu Tak Ternilai   Tubuh Yang Indah

    Bukan hanya Dewi yang terkejut. Tapi seisi ruangan, terutama dua orang petugas keamanan itu. Jika ini terjadi, kedua orang itu yang paling beruntung.Dewi adalah wanita tercantik yang ada di GMI Bank. Tubuhnya pun sangat menggoda setiap pria yang melihatnya. Melihatnya dengan busana kantor saja sudah membuat air liur menetes, apalagi tanpa busana.“Tadi kamu ‘kan yang menyuruhku membuka pakaianku. Sekarang aku balikkan ke kamu. Ayo, buka pakaianmu. Atau kamu merasa kamu tidak bersalah sedikit pun?” ucap Bastian begitu santai seperti menyuruh orang makan.Dewi sangat menyesal dengan apa yang sudah dia katakan kepada Bastian tadi. Dia tidak menyangka kalau Bastian akan membalas dendam padanya seperti ini, sesuai dengan apa yang dia katakan.Bagi wanita, hukuman seperti ini adalah yang terberat. Tanpa sehelai benang pun di depan pria yang bukan suaminya, sangat mencederai harga diri dan juga psikisnya.Namun pilihan yang lain, jelas tidak mungkin dipilih oleh Dewi. Bukan perihal dipenjar

    Last Updated : 2025-05-01

Latest chapter

  • Menantu Tak Ternilai   Noval Di Ular Piton

    Setelah mendapatkan alamat di mana Alexa diculik, James dan Amy langsung berangkat menuju ke tempat itu.Tidak lupa James menghubungi beberapa preman yang selama ini bekerja sama dengannya untuk mengurus tentang masalah kekerasan agar datang membantu membebaskan Alexa."Apakah Alexa bisa diselamatkan?" tanya Amy."Tentu saja bisa. Kamu tenang aja kalau aku yang akan berusaha sekuat tenaga untuk membebaskannya. Aku juga sudah menghubungi anak buahku untuk ikut membantu," kata James."Kalau dia meminta tebusan uang yang banyak, bagaimana?"Walaupun James adalah tipikal orang yang sangat teliti dengan uang, tapi untuk masalah kali ini dia berani membayar mahal jika memang penculik itu menginginkan tebusan uang."Aku akan memberikan berapa pun yang dia inginkan. Tenang saja aku memiliki banyak uang," kata James.Amy menganggukkan kepalanya seraya mengelus pipi pria itu.Setelahnya Amy menghubungi Sintia untuk mengabarkan masalah diculiknya Alexa. Dari orang-orang terdekat Alexa yang dihub

  • Menantu Tak Ternilai   Menjadi Pahlawan

    Arya menjadi semakin percaya diri kalau Bastian tidak memiliki bukti yang dia katakan.Kemudian walikota itu menoleh ke arah pengawalnya dan berkata, "Kalian! Patahkan kaki orang ini. Setelah itu kalian hubungi polisi, laporkan ke orang ini sudah memfitnah dan menyerangku!""Siap Pak Walikota!" ucap seorang pengawal yang memiliki tubuh paling tinggi.Arya menatap kedua mata Bastian seraya berkata, "Tadinya aku hanya ingin membuatmu bersujud di kakiku dan juga di kaki anakku. Tapi aku berubah pikiran sekarang. Sepertinya sangat menyenangkan melihatmu lumpuh dan membusuk di penjara."Pengawal yang berbadan paling tinggi datang menghampiri Bastian dan menarik tangan pria itu sehingga membuat Bastian langsung berdiri dalam sekali tarikan saja."Punya nyawa berapa kamu berani kepada walikota? Selama ini nggak ada yang berani kepada dia karena semua tahu akibatnya. Aku akan mematahkan setiap tulang orang yang berani menyinggung apalagi menantang walikota!" ucap pria itu dengan mata yang mel

  • Menantu Tak Ternilai   Fitnah

    Amy begitu panik melihat anaknya diculik. Dia berteriak dengan keras dan menghentikan para pengendara motor yang melintas untuk meminta tolong hentikan mobil yang menculik Alexa."Pak Tolong hentikan mobil jip warna hitam di depan sana, dia sudah menculik anakku. Tolong Pak!" ucap Amy dengan air mata yang mengalir di wajahnya.Kemudian orang itu pun mengejar. Banyak juga bagi pengendara yang ikut mengejar mobil itu untuk menyelamatkan Alexa yang diculik.Namun mereka langsung menghentikan niatnya ketika seseorang dari dalam mobil menodongkan senjata api dan menembak ke arah atas.Tidak ada lagi yang berani untuk mengejar karena mereka juga memikirkan tentang keselamatannya.Orang pertama yang ada dipikiran Amy adalah James.Wanita itu langsung menghubungi James untuk memberitahu apa yang terjadi dan meminta tolong kepadanya."James, kamu ada di mana?" tanya Amy, panik."Halo Sayang! Aku ada di kantor. Kenapa kayaknya kamu lagi panik begitu? Masalah walikota itu, ya?" tanya James denga

  • Menantu Tak Ternilai   Bergerak Lebih Cepat

    Dengan menggunakan mobilnya Alexa menuju ke perusahaan di mana suaminya bekerja. Dalam perjalanan hati dan pikirannya sudah sangat panas siap untuk meledak.Bagaimana tidak? Apa yang dilakukan oleh Bastian menimbulkan 2 masalah bagi Alexa.Yang pertama tentu saja adalah dicabutnya izin perusahaan yang baru saja dia jalankan. Uang yang sudah dikeluarkan oleh Alexa untuk menjalankan perusahaan barunya itu tidaklah sedikit, ditambah dia mendapatkan modal dari pinjaman bank. Kalau perusahaan tidak ada izin bagaimana dia mau mendapatkan uang dan membayar kredit bank itu.Dan yang kedua adalah Bastian yang sudah mengajak adiknya ke sebuah club malam yang Alexa tahunya kalau sang adik tidak pernah ke tempat seperti itu apalagi sampai mabuk-mabukan.Sesampainya di perusahaan Mondlicht Branchen, Alexa tidak lagi melapor kepada resepsionis untuk bertemu dengan suaminya. Dia memilih langsung masuk ke dalam lift dan menuju ke lantai di mana ruangan suaminya itu berada.Dia sudah pernah ke ruangan

  • Menantu Tak Ternilai   Kalut

    Devan memikirkan sebuah pembalasan yang mengerikan untuk Bastian. Dia tidak hanya ingin membuat Bastian dan keluarganya bangkrut tetapi juga ingin menyiksa fisik Bastian dan istrinya hingga memohon ampun kepadanya.Dia memang selalu membalas semua musuhnya dengan kejam dan jauh lebih menyakitkan dari apa yang dia terima. Inilah salah satu alasan kenapa tidak ada seorangpun yang berani untuk melawan Devan.Orang yang dihubungi oleh Devan adalah orang terbaik yang dia kenal. Tingkat kesuksesan dari misi yang dilakukan oleh orang itu dan timnya mencapai 100% yang artinya dia tidak pernah gagal.Pria itu adalah Noval. Seorang pensiunan militer dari tim khusus yang berubah profesi menjadi pembunuh bayaran.Orang ini jika sudah bertindak, seorang Charlie pun tidak akan bisa untuk melawannya.Kekuatan yang Noval miliki sangat kuat dan terlebih dia adalah orang yang berdarah dingin."Apa yang aku dapatkan jika aku melakukannya?" tanya Noval.Devan membuka pintu mobilnya dan masuk ke dalam sem

  • Menantu Tak Ternilai   Mencabut Izin Usaha

    Belum hilang keterkejutannya, ini dia harus mendengar sapaan menyebalkan dari Bastian dan ini sukses membuat Devan bertambah marah."Bajingan! Ngapain kamu di sini? Aku mau bertemu dengan tuan Dominic, bukan pria sampah sepertimu!" pekik Devan.Bastian hanya tertawa saja mendengar teriakan dari Devan."Jangan berlagak sok berkuasa kamu! Gaya-gayaan, duduk seperti bos! Gak ada pantas-pantasnya, tahu!" lanjut Devan dengan wajah yang memerah.Setelah itu Devan menoleh ke arah Laura dan berkata, "Kenapa kamu diam saja ada orang asing di dalam ruangan tuan Dominic? Cepat usir dia dan panggil tuan Dominic ke sini. Aku ingin bertemu dengannya ini sangat penting bagi dia kalau urusannya masih mau berjalan di sini. Kalau nggak mau menemuiku, aku akan minta ayahku untuk mencabut izin perusahaan kalian!"Selalu ancaman seperti itu yang dikeluarkan oleh Devan untuk menakut-nakuti musuhnya yang berasal dari kalangan pengusaha."Mohon maaf Pak Devan, tetapi Bastian adalah tuan Dominic. Dia adalah B

  • Menantu Tak Ternilai   Devan Datang

    Dalam keadaan dan situasi ini yang paling dirugikan adalah James. Citranya di masyarakat dan hukuman dari keluarga karena sudah mencoreng nama baik keluarga akan menjadi ancaman nyata bagi James jika Bastian nekat menyebarluaskan bukti yang dimiliki.Amy pun sebenarnya pasti akan menjalani situasi yang sulit. Sudah pasti dia akan dihukum oleh keluarga. Dan lagi dia juga akan merasa malu kepada Alexa. Tapi mengingat Amy hanya ibu rumah tangga dan sudah memiliki umur yang tidak lagi muda, dampaknya di masa mendatang tidak akan terlalu besar."Rencana apa yang harus kita ambil?" tanya Amy.James menggelengkan kepalanya seraya berkata, "tentu saja kita harus menghilangkan bukti yang dimiliki oleh Bastian. Tapi untuk caranya, aku akan memikirkannya lagi. Kalau begitu aku baru pulang sekarang sebelum orang rumah yang lainnya bangun.""Eh, tapi Bastian masih ada di luar atau sudah pulang?" tanya James."Aku pikir dia sudah pulang. Soalnya tadi aku melihatnya berjalan ke ruang tamu," kata Amy

  • Menantu Tak Ternilai   Tepergok

    Bastian bangkit dari duduknya dan berjalan ke dapur untuk mengambil minum.Namun ketika dia melewati kamar ibu mertuanya, terdengar suara-suara aneh yang sangat familiar di telinganya.Itu adalah suara orang yang sedang berpadu kasih."Apa mama Amy sedang melakukannya seorang diri? Atau dengan …."Tiba-tiba pikirannya tertuju kepada James. Mobil yang terparkir agak jauh dari rumah dan di tempat yang gelap, membuat pikiran itu datang. Terlebih James tidak memiliki teman di perumahan ini.Dengan rasa penasaran Bastian mendekati kamar Amy dan menempelkan telinganya di pintu."Ah … terus Sayang! Enak!" suara Amy terdengar sangat jelas.'Dia tidak sendiri?' batin Bastian dengan telinga yang masih menempel di pintu."Kamu memang wanita murahan! Tapi aku menyukaimu. Tubuhmu masih bagus, aku menyukainya!"Bastian terlonjak dan nyaris melompat setelah mendengar suara itu. Dia sangat mengenal suara pria yang ada di dalam kamar ibu mertuanya."James?"Bastian masih sangat sulit percaya."Sejak k

  • Menantu Tak Ternilai   Namaku Bastian

    Seorang walikota memegang kendali atas segala hal di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya. Dia bisa menekan rakyat miskin, para pekerja atau bahkan seorang pengusaha dengan ancaman menarik izin mereka.Devan sangat tahu akan kekuasaan ayahnya oleh sebab itu dia pun menjadi besar kepala dan sok hebat."Memangnya kenapa kalau ayahmu walikota? Memangnya kamu pikir aku takut padamu?" tanya Alby dengan mata yang terbuka lebar."Jangan berpikir kalau ayahmu adalah walikota, kamu bisa saya anaknya membuat onar di wilayah tanggung jawabku!" lanjut Alby.Devan menelan ludahnya. Dia bisa merasakan sebuah kerusakan pada tatapan mata Alby. Itu hanya bisa muncul ketika seseorang sudah berteman dengan kekerasan selama puluhan tahun."Wilayahmu? Ini wilayah ayahku. Memangnya kamu siapa? Kamu penjaga di Red Light Club? Jangankan kamu, club malam ini pun bisa ditutup oleh ayahku jika aku mengatakan kepada ayahku," kata Devan.Bastian mengambil gelas yang berisi wine setengahnya. Dia pun meminumnya d

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status