Home / Urban / Menantu Tak Ternilai / Ambilkan Pakaian Dalamku

Share

Menantu Tak Ternilai
Menantu Tak Ternilai
Author: Falisha Ashia

Ambilkan Pakaian Dalamku

Author: Falisha Ashia
last update Huling Na-update: 2025-04-29 16:26:02

"Halo, Bastian Dominic, aku adalah ayah kandungmu, Sectio Dominic. Maafkan ayahmu ini karena baru sekarang menghubungimu..."

"Aku dulu meninggalkanmu dan ibumu, karena saat itu aku masih naif dan bodoh. Sekarang, waktuku tidak banyak lagi. Aku tidak pernah menikah dengan seorang perempuan lain dalam hidupku, dan aku tidak memiliki anak lain selain kamu. Jadi, aku memutuskan untuk mewariskan semua aset milikku kepadamu, dan kamu juga akan dipercaya sebagai Presdir dan Komisaris Utama BIG Dom Corp."

"Asetku yang berjumlah 2500 triliun, semuanya akan kuwariskan kepadamu!"

"Aku sudah menyiapkan seseorang yang akan membantu segala kebutuhanmu. Jika nanti kamu membutuhkan bantuan atau menemui masalah apa pun, kamu bisa menghubungi Charlie. Nomor teleponnya sudah terlampir di sini. Bastian, sampai jumpa di Jerman."

Tatapan mata Bastian membeku menyaksikan sosok pria yang berdiri tegak setelah putaran video itu selesai. Dia tiba-tiba merasa sulit bernapas, hingga mulutnya harus megap-megap guna menarik banyak oksigen yang kurang.

Dia sedang berada di dapur dan sedang berencana untuk memasak makanan. Tiba-tiba dia menerima surel berisi sebuah video. Dengan didorong rasa penasaran, dia pun menekan surel itu dan memutar video di dalamnya.

Namun apa yang baru saja dia tonton?!

Seseorang di dalam video itu mengaku sebagai ayah kandungnya, dan dia bilang hendak mewariskan padanya aset sejumlah 2500 triliun?!

Entah dia yang sudah gila, atau dunia ini memang gila?

Apa semua penipu sekarang akan mengiming-imingi calon korbannya dengan jumlah sebanyak 2500 triliun? Siapa juga orang bodoh yang akan percaya ini!

Setelah menenangkan diri, Bastian keluar dari dapur. Dia hendak kembali ke kamarnya untuk mengambil sebuah barang.

"Ah..." Begitu Bastian membuka pintu kamar, dia mendengar suara embusan napas samar dari dalam kamar mandi. Seharusnya istrinya lah yang sedang mandi di sana. Namun suara itu ada apa dengan suara itu?

Dengan suara riak air yang semakin membesar, suara embusan napas yang lebih terdengar seperti sedang terengah-engah itu juga seakin menguat dan semakin memburu, terdengar begitu menyedihkan.

Bastian mendengarnya dengan saksama. Dia tiba-tiba menyadari sesuatu. Napasnya pun ikut memburu, dia tak bisa menahan diri untuk berjalan mendekati pintu kamar mandi.

Tiba-tiba, suara itu seperti hendak mencapai puncaknya. Dibarengi dengan desahan panjang, suara itu pun tiba-tiba berhenti.

Bastian menghentikan langkahnya, namun dia malah tak sengaja menabrak kursi yang ada di sebelahnya dan menimbulkan suara gaduh.

"Siapa itu?"

Setelah ragu sejenak, Bastian memberanikan diri untuk menjawab, "Ini aku, maaf, aku tidak tahu kalau kamu sedang mandi ...."

"Kapan kamu masuk?!" Suara seorang perempuan yang lembut terdengar. Suaranya begitu dingin, dan terdengar seolah sedang menahan sesuatu yang memalukan agar tidak kentara.

"Aku... aku baru saja masuk." Bastian menjawab dengan tergagap. Entah kenapa dia tiba-tiba merasa begitu gugup dan panik.

"Cepat keluar!" bentak Alexandra dari balik pintu kaca kamar mandi.

Tersungging senyum masam di bibir Bastian sebelum dia menjawab, "Baik."

Baru saja dia keluar beberapa langkah, "Tunggu,tunggu sebentar!"

Bastian menolehkan kepalanya, kemudian bertanya dengan penuh rasa penasaran, "Ada apa?"

"Kamu bantu aku ambilkan pakaian dalamku

Bastian melihat ke arah kamar mandi dengan tatapan terkejut. Di balik lapisan pintu kaca, siluet tubuh Alexandra yang indah menawan tercetak samar. Ketika membayangkan istrinya yang tak mengenakan apa-apa, dengan kulit putihnya yang halus, Bastian tak kuasa untuk tidak menelan ludahnya. Telinganya memerah, dengan suara yang kembali tergagap dia menjawab, "Eh, i-iya, tunggu sebentar."

Ini adalah pertama kalinya istrinya itu memperbolehkan dia menyentuh barang-barang pribadinya. Hati Bastian dipenuhi dengan perasaan tidak percaya. Dia pun segera melangkah ke depan lemari istrinya dan membukanya.

Begitu pintu dibuka, sepotong celana dalam renda hitam terjatuh. Bastian dengan panik memungutnya. Aroma wewangian dari celana dalam itu menguar sampai ke hidungnya.

Dia tak kuasa menahan diri untuk tidak menghirup dalam-dalam. Dia melirik ke kamar mandi dengan sedikit rasa bersalah, seolah-olah khawatir aksinya ini akan dipergoki oleh istrinya.

Bahan celana dalam itu tipe transparan. Celana dalam itu hanya disatukan dengan beberapa tali hitam yang tipis.

Ternyata ... Alexandra yang biasanya terlihat sangat konservatif pakaian dalamnya malah kelewatan seksi begini. Tampaknya jauh di lubuk hati, Alexandra masih tipe orang yang terbuka.

Bastian tidak mampu menahan gejolak yang ada di dalam hatinya. Tanpa sadar isi kepalanya mulai membayangkan penampilan seksi istrinya yang sedang mengenakan celana dalam menggoda ini sambil memuaskan dirinya.

Tidak, tidak. Bastian masih harus mencari bra!

Bastian tiba-tiba kembali ke kesadarannya dan tidak berani menunda-nunda lagi. Istrinya masih menunggu di kamar mandi, dia tidak ingin dimarahi oleh istrinya.

Dia melirik sebuah kotak kecil di sisi lemari kemudian membukanya. Begitu dibuka, di dalamnya ada beberapa bra yang tersusun rapi. Hanya ada bra warna hitam dan putih. Dia mengambil bra yang berwarna hitam agar pas satu set dengan celana dalam yang warna hitam.

Pakaian dalam ini benar-benar model pakaian dalam yang seksi. Hanya ada dua bagian kain kecil yang berguna menutupi bagian dada.

Ukuran dada istrinya sangat-sangat memuaskan. Alexandra tidak perlu menambahkan implan seperti wanita-wanita lain agar dada mereka tampak jauh lebih berisi.

"Kamu sedang apa, sih? Cepat sedikit!" Suara Alexandra yang tampak tidak sabar terdengar.

"Iya, iya, aku datang!" sahut Bastian panik seraya mengambil langkah cepat ke kamar mandi.

Di balik pintu kaca kamar mandi, Bastian mengetuk-ketuk lembut seraya berkata, "Aku sudah membawanya nih, kamu ... kamu buka pintunya dan ambil."

Jantung Bastian berdebar menunggu sang istri membuka pintu. Dia merasa ada hasrat yang lama terpendam di bawah sana kini bergejolak. Meskipun dia tahu tidak ada yang bisa dia lakukan, bisa melihat saja setidaknya sudah cukup untuk membuat dirinya puas.

Mereka sudah menikah selama tiga tahun. Bastian sama sekali belum pernah menyentuh istrinya.

Pernikahan ini hanyalah sebuah transaksi. Bastian tidak lebih dari seorang pria miskin dan seorang yatim. Demi mendapatkan uang untuk merawat ibunya di panti yang sakit, dia dan Alexandra akhirnya mengikat diri di sebuah pernikahan kontrak yang konyol ini.

Dia sadar akan siapa dirinya. Meskipun dalam tiga tahun ini sebuah rasa dalam hati untuk istrinya perlahan-lahan berkembang, dia hanya bisa menyembunyikannya di dalam hati.

Bastian berusaha bertahan dari anggota keluarga istrinya yang selalu memandang rendah dirinya. Dia tidak pernah melakukan apa pun yang seharusnya tidak dia lakukan.

Tetapi baru saja ... Alexandra melakukan itu di dalam kamar mandi

Tentu saja, Alexandra juga wanita pada umumnya. Ada kebutuhan batin yang harus dipenuhi. Tetapi kenapa dia berinisiatif meminta Bastian untuk mengambilkan pakaian dalamnya?

Apa jangan-jangan hati Alexandra sudah mulai bergejolak? Apa dia belum puas dengan yang tadi?

Kenapa dia jadi sosok yang tidak seperti biasanya? Belum lagi dengan pakaian seksi itu ... apa jangan-jangan Alexandra....

———

Novel ini akan di-update sampai tamat, ya. Jadi, jangan ragu untuk membacanya. Terima kasih!

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Menantu Tak Ternilai   Waspadai Tangannya

    Tentu saja Lee terkejut mendengar Bastian menanyakan tentang Master Lopez, sebab tidak semua orang mengetahuinya. Selama 3 tahun ini pria itu melalang buana ke berbagai negara untuk meningkatkan ilmu bela dirinya dan tidak pernah pulang selama periode itu, baru sekitar 5 bulan yang lalu saja dia kembali pulang.Jika memang Bastian ingin mengetahui sosok Master ilmu bela diri di Indonesia seharusnya dia menanyakan tentang ketua dan wakil ketua Asosiasi Master Beladiri Indonesia, Mark Wallace dan Walter Occhini.Setidaknya dua orang itu sangat terkenal dan melegenda seantero Indonesia. Semua orang yang menekuni ilmu beladiri pasti mengetahui mereka berdua."Aku hanya ingin tahu siapa dirinya dan apa ilmu beladiri yang dia kuasai," kata Bastian menjawab pertanyaan dari Sang Guru.Lee mengangguk-anggukkan kepalanya. Lalu dia berkata, "Aku tahu kalau kamu sedang bermasalah dengannya, tapi aku tidak tahu alasan apa sampai kamu bisa bermasalah dengannya. Orang itu bukan orang sembarangan Bas

  • Menantu Tak Ternilai   Bergantung Kepada Master Lopez

    Antoine sudah berapi-api, emosinya mencabik-cabik dan seluruh otot-ototnya menegang setelah mendengar apa yang dikatakan oleh sekretaris pribadinya itu."Apakah Kakak mau menyerang dia sekarang? Kalau memang iya, aku akan menyiapkan pasukanku dan membayar beberapa kelompok bawah tanah untuk bergabung dengan kita," kata Aurier, bersungguh-sungguh.Di dalam diri Antoine, dia percaya kalau dia bisa mengalahkan Bastian Dominic dan para pengikutnya dengan mengandalkan kekuatan dari Master Lopez. Dirinya menjadi tidak percaya diri jika menyerang tanpa Master Lopez.Amarah Antoine tiba-tiba mereda setelah dia memikirkan tentang itu. Lalu dia menatap sang adik seraya berkata, "Kita nggak bisa melakukannya sekarang. Tunggu Master Lopez selesai dengan urusannya dan barulah kita menghabisi Bastian Dominic dan pasukannya."Setelah mengatakan itu Antoine duduk di sofa sambil menyandarkan tubuh dan memijat kepala dengan mata yang terpejam.Permasalahan ini sungguh sangat luar biasa baginya. Belum p

  • Menantu Tak Ternilai   Saham Anjlok

    Antoine ingin semuanya cepat diselesaikan. Jika berlarut-larut dia takut kalau akan menjadi bumerang bagi keluarganya.Dia masih samar akan kekuatan Bastian Dominic karena bayang-bayang masa lalu Bastian yang masih melekat erat di pikirannya."Aku yakin dengan bergabungnya Master Lopez dengan kita, semuanya akan menjadi lebih mudah. Aku pun enggak perlu keluar keringat sedikit pun jika dia yang sudah turun tangan!" ucap Antoine.Lalu setelah itu Antoine langsung menghubungi Master Lopez untuk meminta tolong kepadanya.Percobaan pertama tidak di jawab oleh seorang Master yang berusia 50 tahun itu."Loh, kenapa nggak diangkat, ya? Apa karena dia sedang sibuk berlatih jadi tidak mendengar telepon dariku?" tanya Antoine pada dirinya sendiri.Namun tidak mau menyerah begitu saja, Antoine kembali menghubungi Master Lopez. Dari awalnya yang duduk, sini Antoine berdiri karena merasa gusar karena panggilan suaranya tidak kunjung dijawab oleh Sang Master ilmu beladiri yang menjabat sebagai ketu

  • Menantu Tak Ternilai   Semuanya Digerakkan Oleh Edo

    Davis datang dan tiba-tiba langsung menendang perut Aryo yang sedang berdebat dengan anak buahnya.Akibat dari tendangan Davis itu, wajah Aryo langsung memerah karena tidak bisa bernapas dan dia pun kemudian berguling-guling di aspal menahan rasa sakit yang begitu kuat terasa di perutnya.Tendangan sekuat itu tidak pernah dirasakan oleh Aryo sebelumnya."Mau mengganggu ketenangan perusahaan Mondlicht Branchen Indonesia, kalian harus berhadapan denganku!" ucap Davis dengan tatapan mata yang tajam, siap untuk membunuh.Aryo tidak bisa merespon ucapan dari Davis, namun pasukannya langsung berlari tunggang-langgang. Mereka begitu takut kepada Davis karena melihat tendangannya yang menghantam perut Aryo hingga membuat ketua mereka tersungkur tak berdaya seperti itu.Davis kemudian menoleh ke arah buahnya dan berkata, "Gotong orang itu dan bawa masuk ke dalam gedung. Aku ingin menunjukkan dia kepada tuan Dominic!""Siap Kak Davis!"Tidak mungkin dia bisa mengangkat seorang diri, maka dari i

  • Menantu Tak Ternilai   Lari Tunggang-langgang

    Bastian yang tadinya sudah senang melihat Alexa datang membantu dengan membawa bukti yang cukup meyakinkan, kini merasa sedikit kecewa setelah mendengar dari pria di hadapannya itu kalau bukti foto yang dibawa adalah foto lama."Hahaha … ingin membuat kami terlihat sebagai seorang kriminal yang bodoh, tapi dirinya sendiri yang bodoh. Menyedihkan!" ucap pria bertubuh kurus itu.Namun terlihat dari raut wajah Alexa jika dirinya begitu tenang seolah dia sudah mengetahui kalau dia akan mendapatkan respon seperti itu.Dan ternyata memang benar, Alexa sudah menyiapkan barang bukti lain untuk membungkam mereka berdua.Alexa kemudian mengeluarkan ponselnya dan memutar sebuah video bukti transaksi di antara kedua orang itu dengan seorang pria bernama Eno."Ini adalah bukti video di mana kalian bertemu dengan Eno. Di sana lengkap dengan waktu diambilnya video serta percakapan di antara kalian bertiga!" ucap Alexa dengan sorot mata tajam dan ekspresi wajah yang dingin.Melihat bukti video itu me

  • Menantu Tak Ternilai   Tidak Bisa Mengelak

    Bastian murka ketika kepalanya telur oleh para demonstran. Seketika tubuhnya mengeras dan bergetar karena begitu emosinya.Percayalah Bastian bergerak dan menyerang mereka, niscaya mereka semua akan terkapar. Hidup? Akan menjadi urusan beruntung atau tidak.Semua demonstran yang berada di bagian depan dapat melihat sorot mata tajam dari Bastian yang sangat mengerikan. Dan mereka semua pun langsung terdiam, bahkan untuk menggerakkan anggota tubuhnya pun mereka takut.Namun yang bagian belakang masih saja berteriak-teriak. Dan itu membuat teman-teman di bagian depan merasa sedikit gusar. "Bagus sekali! Melempar telur ke seseorang yang mana di sini kasusnya masih belum jelas, sangat berani sekali. Percayalah aku bisa menyerang kalian ke penjara hanya dengan satu jentikan jari. Gedung perasaanku ini memiliki CCTV di sekitar gedung, nggak ada yang luput dari pantauan CCTV. Aku akan mencari kalian yang melempar telur kepadaku!" ucap Bastian dengan suara lantang yang bergetar karena menahan

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status