Seorang petarung martial art kelas berat yang mendapat predikat level A telah mengancamnya, tiga orang pria yang membawa senjata api siap membidik kepalanya, dan yang paling mengerikan, pemimpin mafia berada di hadapannya. Jika Rey masih berani menutupi identitas pengusaha yang sudah menyewa mereka, sudah dapat dipastikan hari ini adalah akhir dirinya di dunia.“O-orang itu adalah Pierre. Yang aku tahu kalau dia adalah anak dari seorang pemilik perusahaan besar di sini,” ungkap Rey dengan suara yang bergetar ketakutan.Pada awalnya Bastian berpikir kalau orang yang membayar para mafia itu adalah James. Itu sebabnya Bastian merasa sedikit terkejut.“Apa? Pierre?” tanya Bastian dengan ekspresi wajah yang terkejut.Davis melihat ekspresi wajah Bastian yang tidak percaya, kemudian dia bertindak dengan menjambak rambut Rey seraya berkata, “Jawab yang jujur! Berani bohong, kupotong lidahmu!”“Arghh! Aku nggak bohong! Aku berani sumpah!” ucap Rey, menahan rasa sakit.Bastian mengangkat tanga
Danny adalah mafia yang paling berpengaruh dan memegang seluruh kawasan Selatan di timur Jakarta. Tentu saja dia menjadi raja di wilayahnya itu dan semua perintahnya wajib dilaksanakan oleh para bawahannya. Tapi … apakah Rey mau mengikutinya?Rey hanya terpaku. Dia tidak bergerak walau diperintah oleh bosnya.Pria itu sedang dalam posisi sulit. Dalam situasi ini dia harus berpikir dengan baik, perintah mana yang akan dia laksanakan. Perintah Danny atau perintah Charlie.Melihat Rey yang hanya diam saja, Danny menjadi murka. Lalu, dia berkata, “Kenapa kamu diam saja? Kamu mau mengabaikan perintahku?”Bastian mendesis mendengarnya. Lalu, dia berkata, “Sudahlah, kamu kenapa malah marah-marah? Bukannya kita ini sedang mengadakan pesta? Lebih baik kita senang-senang saja.”Pierre mengepalkan tangannya dengan sangat keras. Dia sangat kesal dengan kelakuan Bastian.“Heh, miskin! Menantu nggak berguna! Belagu banget kamu? Memangnya siapa yang mau berpesta denganmu? Kamu itu bukan level kami!
Tentu saja kedua orang itu menjadi pucat wajahnya. Melihat kaki Danny yang dipotong tanpa rasa belas kasihan, membuat mereka panik.“Pierre gimana ini?” tanya Jessica.Pierre menggelengkan kepalanya. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Bahkan opsi untuk meminta maaf dan ampun, tidak terpikirkan olehnya.“Oh iya, kalian ini ‘kan sedang mengadakan pesta, apa aku boleh ikut pesta kalian? Soalnya tadi aku mendengar kalau kalian berdua menolakku karena aku orang miskin,” ucap Bastian sembari berjalan menghampiri kedua orang itu.“Kami nggak mengadakan pesta, Bastian,” ucap Pierre.“Loh, tadi kalian sedang minum-minum di sini dengan sangat bergembira. Apa itu bukan pesta? Lantas kalian sedang apa?” tanya Bastian.“Sudahlah Bastian, akhiri saja ini. Aku dan Jessica ingin pulang,” ujar Pierre yang masih enggan meminta maaf.“Sudahlah Bastian, akhiri saja ini. Aku dan Jessica ingin pulang,” ucap Bastian dengan suara yang ditekan dan wajah yang menyebalkan. “hey! Ini semua kalian yang memulainya!
Setelah mengakhiri panggilan suara itu, Bastian terdiam sejenak. Lalu, dia menoleh ke arah Charlie seraya berkata, “Kamu urus sisanya, terserah kamu ingin bermain seperti apa dengan wanita itu. Tapi jangan berlebihan. Aku harus pergi dulu.”Charlie ikut berdiri dan membungkukkan badannya seraya berkata, “Baik Tuan Dominic. Hati-hati di jalan.”Setelahnya Charlie menoleh ke arah salah satu anak buahnya dan berkarat, “Kamu antar tuan Dominic ke tempat tujuannya. Hati-hati di jalannya. Dan ingat, keselamatan tuan Dominic jauh lebih penting dibanding apapun!”“Siap Ketua!” ucap pria berbadan sedang dengan tato bulan sabit di pergelangan tangan kirinya.Bastian kemudian berjalan keluar markas Danny dan pergi ke rumah sakit dengan diantar oleh anak buahnya menggunakan mobil jip berwarna hitam.Melihat Bastian yang sudah pergi, Pierre pun langsung memanfaatkannya agar bisa bebas. Dia pun terus saja berteriak agar ikatan mulutnya dibuka.Charlie yang sedang menyaksikan permainan Davis pada tu
Sikap Ethan sungguh menyebalkan dan tidak punya rasa sopan santun.Alexa yang merasa kesal, langsung merebut kembali kado itu sambil berkata, “Ini bukan urusanmu!’“Alexa, aku seperti ini karena kau peduli denganmu. Aku nggak mau kamu menjadi wanita bodoh yang terus dimanfaatkan oleh pria miskin itu. Bahkan untuk membeli kado saja, harus kamu yang beli. Ini sudah keterlaluan,” kata Ethan.Bastian dengan sangat tenang melangkahkan kaki menuju ke motornya dan mengambil sebuah kotak berwarna merah dengan hiasan pita warna emas yang masih berada di motornya.“Mau apa dia? Mau kabur karena malu? Bagus deh!” ucap Ethan sinis seraya menyilangkan tangannya di dada. Bastian kembali lagi dengan kotak merah itu dan berkata, “Mohon maaf, hanya untuk kado saja, aku masih sanggup membelinya sendiri. Lihat, aku sudah menyiapkannya.”Ethan mengernyitkan keningnya seraya berkata, “Itu kado yang kamu bawa? Kamu yakin isinya nggak malu-maluin? Kamu tahu sendiri, ‘kan, kalau Keluarga Winata itu siapa?
Dukungan itu bagaikan sebuah petir di siang bolong yang menyambar tubuh.Tepukan tangan dari anggota keluarga yang mendukung tentang pertunangan itu mengiris hati Bastian.Apa mereka semua buta? Di sini, ada suami Alexa, Bastian. Kenapa mereka bisa merayakan lamaran itu bagaikan Alexa tidak ada yang memiliki?“Ini sangat bagus sekali! Akhirnya impianmu untuk bisa menjadi menantu di Keluarga Warren,” ucap Ethan menatap mata Alexa yang sedang diam terpaku.Pria itu kemudian mengambil gelas berisi wine. Lalu dia berkata, “Mari kita bersulang untuk pertunangan, Alexa!”Bagaikan komandan perang yang memberikan arahan, seluruh anggota keluarga yang hadir dalam pesta ini, serentak mengangkat gelas mereka masing-masing.“Bersulang!”Pesta kali ini menjadi bertambah meriah karena lamaran dari James kepada Alexa.Bastian mengepalkan kedua tangannya dengan sangat keras. Dia penuh emosi.Setelah beberapa lama dia menahan diri, akhirnya Bastian menatap Amy dalam-dalam, Lalu, dia berkata, “Mama! Ak
“Apa aku harus melakukannya?” tanya Amy.Walau dia tahu kalau Bastian sudah memberi barang yang sangat mewah, tapi dia tetap merasa enggan untuk mengejarnya. Bukan lagi masalah uang yang menjadi fokus Amy, tapi ada suatu hal yang lain antara dia dengan James.Kini wajah James pun terlihat muram. Pertunangannya kini terancam batal karena Bastian, entah dari mana, bisa membawa hadiah mewah.Margareth menoleh ke arah Amy, “Ya, tentu saja, kamu harus menahannya. Aku rasa dia memiliki sesuatu yang disembunyikan.”“Itu benar, Kak. Cepat kejar dia. Bagaimanapun, orang yang bisa membeli kalung berliannya master Cedro, patut untuk diperhitungkan,” ujar Larissa.Sintia memasukkan kembali kalung berlian itu ke dalam kotak. Lalu dia berkata, “Kalian ini memang sangat memalukan. Tadi kalian sendiri yang mengusir Bastian, tapi sekarang kalian yang meminta Bastian ada di sini.”Margareth dan Larissa merasa tersinggung dengan apa yang dikatakan oleh Sintia. Namun mereka tidak bisa langsung memarahiny
Keesokan hariBastian sedang bekerja memeriksa beberapa berkas. Dia sangat serius dengan pekerjaannya itu.Tiba-tiba, pintu ruangannya dibuka dengan kasar dan tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, membuat Bastian menjadi terkejut.“Laura! Ada apa? BIkin kaget saja!” Bastian berkata dengan kening yang berkerut.Laura dengan napas tersengal, membungkuk dengan kedua tangan bertumpu pada lutut. Dia tampak sangat lelah dan … panik.“Ini Pak … hmm … sudah melihat berita pagi ini? Berita gosip,” tanya Laura.Bastian menggelengkan kepala dengan kening yang mengkerut, “Nggak. Untuk apa aku melihat berita gosip? Kurang kerjaan saja.”“Bukan begitu maksudku, ini coba lihat!” ucap Laura seraya menyerahkan ponselnya.Bastian semakin bingung. Dia mengambil ponsel Laura dengan ragu-ragu.“Video? Video apa? Gosip?” tanya Bastian.Pikirannya tertuju pada malam pesta ulang tahun mertuanya yang sempat terjadi keributan.Apakah ada yang merekamnya?Bastian kemudian memutar video tersebut. Sontak saja dia
Bastian sangat terkejut mendengar Melinda meminta uang sebanyak itu."Apa kamu gila? Uang sebanyak itu hanya untuk membuatmu tutup mulut?" tanya Bastian.Melinda menganggukan kepalanya. Lalu dia berkata, "Kalau kamu mau, berikan kepadaku. Tapi kalau kamu enggak mau, ya sudah nggak usah ngasih ke aku. Hanya sesimple itu."Bastian menggelengkan kepalanya. Dia tidak bisa memberikan uang sebanyak itu kepada Melinda."Aku nggak akan ngasih uang itu ke kamu!" ucap Bastian. Lalu melangkahkan kaki keluar kantor istrinya itu.Alexa sedang memeriksa ponselnya ketika Bastian datang."Yuk, kita berangkat!" ucap Bastian."Kamu dari mana aja, kok lama banget." tanya Alexa sambil memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas pundaknya.Bastian bingung akan menjawab apa. Dan tiba-tiba suara Melinda terdengar dari arah belakang, "Itu Bu, tadi pak Bastian nanya nanya sama aku dulu."Sontak saja Bastian langsung membalikan badannya dan memelototi Melinda.Namun wanita itu hanya tersenyum saja dan tampak tid
Tentu saja semua orang terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Nicholas.“Nggak mungkin! Kamu bohong!” ucap Ervin, menolak yang dikatakan oleh adiknya.“Pria miskin, petugas keamanan itu adalah orang asing. Mana boleh dia mendapatkan Cincin Bintang yang sangat berharga di keluarga kita? Aku yakin kalau seluruh anggota Keluarga Chan nggak akan ada yang setuju dengan ini.”“‘Ayahku nggak bohong. Di sini ada aku yang menyaksikannya. Kakek berlutut untuk meminta Edward menerima Cincin Bintang dan memimpin keluarga kita. Kakek juga mengatakan kalau hanya Edward seorang yang mampu melindungi dan menyelamatkan Keluarga Chan,” jelas Kimberly.Sebagian anggota keluarga memercayai apa yang dikatakan oleh Kimberly. Lagipula perintah yang dikeluarkan oleh Lucas tidak bisa dibantah oleh siapapun. Dan kondisi Lucas yang bersimpuh, menunjukkan apa yang dikatakan oleh Nicholas maupun KImberly benar adanya.Tetapi Ervin tetap tidak mau menerimanya. Status dia sebagai kandidat terkuat dan paling dijago
Mendapat pertanyaan itu membuat Charlie bingung bagaimana dia menjawabnya.Jujur saja, seorang Dominic, siapapun itu adalah seseorang yang tidak bisa disentuh oleh Charlie, bagaimanapun caranya.Dan untuk Bernard, bagi Charlie sama seperti mendaki gunung batu yang terjal tanpa sebuah tali pengaman."Sejujurnya yang bisa membuat kemungkinan itu berbalik adalah Tuan Dominic sendiri. Walaupun Anda akan mengambil alih Keluarga Dominic dalam waktu dekat ini, tapi tidak bisa dikatakan mudah. Tuan Bernard akan melawan Anda cepat atau lambat. Oleh sebab itu, Tuan harus memiliki kemampuan untuk melindungi diri dan membuat citra diri Anda menjadi besar sesegera mungkin. Dengan begitu Anda akan mendapatkan dukungan Keluarga Dominic yang lain," ucap Charlie."Apa hanya itu caranya?" tanya Bastian."Ya, tentu. Hanya dengan membuat citra Anda besar dan mendapatkan dukungan dari keluarga, Anda dapat mengalahkannya," ungkap Charlie.Setelah dipikirkan dengan baik, perkataan Charlie tidak ada yang sal
Arya masih berusaha untuk bertemu dengan Bastian walau sudah dihalangi oleh para petugas keamanan.Anastasia yang melihatnya sangat terkejut. Bagaimana mungkin seorang walikota memohon hingga bersujud di kaki seorang Bastian.Ini menjadi tanda tanya besar bagi wanita itu.Pengawal Arya kini mulai menantang petugas keamanan perusahaan Mondlicht Branchen. Dan ada seorang pengawal yang memukul salah satu petugas keamanan.Namun semua kekacauan itu berhenti ketika Davis datang dan melempar semua pengawal Arya keluar gedung perusahaan."Kurang ajar kalian! Berani-beraninya membuat keributan di sini!" geram Davis sambil memandangi para pengawal.Kemudian pria itu menoleh ke arah walikota dan berkata, "Kamu seharusnya merasa beruntung masih diberikan kesempatan hidup oleh tuan Dominic. Jika bukan karena kebaikan hatinya, aku sudah membunuhmu dari kemarin."Deg!Tentu saja mendengar itu membuat sang walikota ketakutan. Dia pun menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baik. Aku akan pergi dari si
Laura kembali ke dalam ruangan Bastian dan memberikan 2 buah proposal yang sudah dikirim oleh perusahaan Besta. Selain itu dia juga sudah menyiapkan beberapa informasi mengenai Keluarga Bailey seperti yang diperintahkan oleh Bastian.Bastian pun langsung memeriksanya dengan cepat. Proposal yang dikirim oleh perusahaan Besta ternyata memang sangat baik."Bagaimana dengan informasi mengenai Keluarga Bailey?" tanya Bastian.Laura memberikan tablet miliknya kepada Bastian seraya berkata, "Ini laporan yang aku dapat dari orangku, Pak. Masih informasi dasar saja karena saya cuma memberikan waktu 30 menit untuknya mengambil seluruh informasi Keluarga Bailey. Kalau laporan ini oke, aku akan kirim ke email Bapak."Bastian menganggukkan kepalanya. kemudian memeriksa laporan itu dan ternyata tidak beda jauh dari informasi yang sudah dia dapat. Tidak ada juga informasi yang menarik dari keluarga itu kecuali mereka adalah keluarga konglomerat.Saat ini sudah pukul 9 pagi. Semua proposal akhir dari
Walau dia heran tetapi Laura tidak banyak bertanya dan memilih untuk langsung menjalankan perintah yang diberikan oleh Bastian Di ruangannya, Laura menghubungi seseorang yang merupakan teman kuliahnya dulu untuk memintanya mencari informasi yang lengkap mengenai Anastasia dan Keluarga Bailey.Sedangkan itu di dalam ruangan, Bastian masih mencari-cari informasi mengenai Keluarga Bailey di internet.Pertemuannya dengan Anastasia membuat dia tertarik untuk menjalin kerjasama dengan wanita itu. Dari yang ditangkap oleh Bastian, kalau Anastasia adalah orang yang pandai dan pekerja keras. Tentu bekerja sama dengan orang seperti itu akan sangat menyenangkan dan menguntungkan.Pada awalnya proyek ini digagas oleh Bastian untuk membantu sang istri, namun ketika sang istri menolaknya, pria itu tidak bisa membatalkan rencana proyek itu karena sudah menjadi buah bibir masyarakat. Dan lagi, modal yang sudah perusahaan Mondlicht Branchen keluarkan tidak sedikit. Jika dibatalkan, maka akan membuat
Sintia seperti masuk ke dalam sebuah dimensi lain yang membuatnya tidak bisa melihat apa-apa dan mendengar apapun. Dan hal ini berlangsung dalam beberapa detik.Sampai akhirnya…"Sintia!" Amy menarik tangan Sintia yang membuat wanita muda itu tersadar."Ih, Mama ngagetin saja!" protes Sintia."Ya, kamu dari tadi dipanggil-panggil diam saja! Ngapain kamu bengong di situ? Apa yang kamu pikirkan?" tanya Amy dengan tatapan tajam.Sintia menggelengkan kepalanya. Lalu dia berkata, "Aku cuma mikirin perasaan kak Alexa saja. Dia merasa terpukul dan mengalami trauma."Amy menghela napas panjang. Dia pun sangat kasihan kepada anaknya itu dan tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan anaknya tadi."Sudahlah kamu nggak usah pikirkan yang sudah terjadi. Sekarang 'kan, kak Alexa sudah selamat. Yang terpenting, sekarang kita beri dukungan moril saja kepada kak Alexa agar dia tidak mengalami trauma mendalam," ucap Amy. "dan masalah ini, harus kamu jadikan pelajaran agar kamu terhindar dari masalah y
Debu berterbangan dan pecahan keramik lantai pun ikut berterbangan.Situasi di dalam gudang sudah mirip seperti badai pasir di gurun pasir. Semua orang menutup mata dan melindungi wajahnya dari pecahan keramik."Tuan Dominic!"Dalam keadaan seperti ini Charlie sangat mengkhawatirkan Bastian. Nyawa pria itu adalah tanggung jawabnya dan sekarang dia tidak bisa melindunginya.Beberapa saat kemudian, debu mulai memudar dan jarak pandang kini lebih luas.Pada saat ini, semua orang terkejut melihat pemandangan di hadapan mereka.Seorang pria berseragam militer berada di depan Bastian, melindunginya dengan menahan pukulan Noval dengan satu tangan saja."A-apa? Seranganku dipatahkan hanya dengan satu tangan?" Noval sangat tidak percaya dengan apa yang terjadi.Namun ketika dia melihat seragam yang dikenakan oleh pria yang menahan serangannya itu, tubuhnya bergetar. Dan dia tidak lagi berani untuk melawan."Melawanmu adalah perkara mudah bagiku!" ucap Anders.Noval menarik tangannya seraya ber
Seorang pria yang merupakan anak buah Noval, bergegas menutupi langkah Bastian yang sedang menuju Devan.Pria itu pun langsung melancarkan serangan dengan pukulan tangan kanan yang meluncur dengan cepat dan lurus mengarah wajah Bastian.Suaminya Alexa itu menghindari serangan dengan menunduk dan langsung memukul perut pria itu dengan keras dan langsung berdiri dengan tegak hingga membuat kepalanya membentur rahang anak buah Noval.Pria itu pun terkapar dan pingsan.Davis dan Charlie saling pandang melihat kejadian itu.Mereka berdua sungguh tidak menyangka Bastian bisa mengalahkan anak buah Noval yang berada di garis dalam, dengan cukup mudah.Keduanya tahu orang-orang di sekeliling Noval apalagi mereka yang berada di garis dalam lingkaran Noval adalah para petarung terbaik yang dimiliki oleh Noval.Apa yang terjadi juga membuat Noval terkejut. Oleh sebab itu dia langsung memerintahkan anak buahnya yang lain bernama Jack untuk maju."Jack maju!" seru Noval.Jack adalah salah satu peta