Home / Urban / Menantu Tak Ternilai / Tunggu Di Pengadilan

Share

Tunggu Di Pengadilan

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-05-02 12:10:08

Semua yang dia lakukan sekarang hanyalah untuk Alexa, bukan untuk Keluarga Winata.

“Jadi kita harus bagaimana, Pak? Apa kita batalkan proyek dengan mereka dan mencari perusahaan lain?” tanya Laura.

Bastian menggelengkan kepalanya. Lalu, dia berkata, “Katakan kepada mereka kalau aku ingin ketua tim proyek mereka adalah Alexa. Kalau mereka nggak mau mengubah dengan alasan apapun, katakan kalau proyek ini batal. Tunggu respon dari mereka!”

Laura menganggukan kepalanya seraya membungkuk. “Baik Pak, aku akan ke sana sekarang untuk mengatakan hal itu.”

“Tunggu! Pakai airpod-mu! Aku ingin mendengar apa saja yang akan mereka katakan. Aku akan menelponmu!” ucap Bastian.

“Baik Pak!” Laura kemudian memasang airpod-nya daan melanjutkan langkahnya keluar ruangan.

Setelah itu Laura pun keluar ruangan untuk bertemu dengan perwakilan dari Keluarga Winata yang hadir.

Bastian duduk sedikit membungkuk dengan kedua tangan yang dia sandarkan di masing-masing kakinya dan kedua telapak tangan menutup wajahn
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Tak Ternilai   Bastian Di Ujung Kematian

    Norman mengayunkan katana itu dan Bastian langsung melompat ke belakang untuk menghindari katana itu.Kemudian setelah percobaan pertama gagal, Norman langsung kembali menyerang Bastian dengan cepat. Bastian bergerak lebih cepat dibanding dengan Norman dan kini entah bagaimana dia sudah berada di belakang Norman dengan memegang botol wine di tangannya.Saat menyadari kalau Bastian berada di belakangnya, Norman pun bergerak memutar sembari menyabetkan pedangnya. Namun baru berputar setengah, Bastian memukul kepala Norman dengan botol wine hingga terjatuh dengan kepala yang berdarah.Dengan cepat Bastian mengambil katana milik Norman dan kemudian menancapkan ke punggung kiri hingga katana itu tertancap di lantai.Aarrgghh!Teriakan Norman terdengar sangat pilu.Mark langsung berdiri dan melotot melihat kejadian itu. Wajahnya memerah dengan badan yang bergetar menahan amarah."Apa yang akan kamu lakukan Dominic! Kamu tahu ini di mana?" pekik Mark.Kemudian Bastian memberikan pandangan me

  • Menantu Tak Ternilai   Hanya Orang Munafik Yang Tersinggung

    Semua orang yang mendengar jika pemuda itu adalah tuan Dominic merasa sangat terkejut.Pria itu memang memiliki nyali yang sangat besar!Dari semua orang yang terkejut, ada Master Lee yang juga sangat terkejut. Dia tidak menyangka jika Bastian datang di acara rapat Asosiasi Master Beladiri Indonesia."Bastian, untuk apa kamu datang? Di sini sangat berbahaya!" tanya Lee yang mengkhawatirkan keselamatan Bastian."Aku datang untuk membantumu mendapatkan keadilan, Guru. Kamu tenang saja, mereka semua akan dibuat mengerti!" ucap Bastian.Victor berdiri. Dia yang sudah menanti pertemuan berikutnya dengan Bastian, tersenyum.Dia memang berpikir jika Bastian masih hidup maka jika pun hari ini Lee bisa diturunkan dari jabatannya dan dikeluarkan dari Asosiasi Master Beladiri Indonesia, orang itu akan melakukan aksi balasan. Jadi, sebelum hal itu terjadi, lebih baik dihancurkan saja sekarang."Tidak kusangka kamu berani untuk datang ke pertemuan penting ini tanpa izin. Luar biasa! Aku mengapresi

  • Menantu Tak Ternilai   Hukuman Dari Walter

    Walter sudah benar-benar marah kepada Lee. Bahkan dia langsung menyalahkan pria itu dengan memotong perkataan dari Mark.Amarah yang dikeluarkan oleh Walter ikut memancing amarah dari para anggota lain yang ada di dalam ruang rapat. Mereka semua juga menyalahkan Lee atas kematian Lopez.Kini Victor juga berani ikut bicara bicara. Menurutnya ini adalah kesempatan bagus untuk menunjukkan diri."Master Lee, sebelum ini aku menghormatimu sebagai seorang panutan. Tetapi ketika mendengar kamu ikut terlibat dalam kematian Lopez, semua itu hilang. Membunuh sesama dari kita adalah kejahatan yang tidak bisa dimaafkan. Aku setuju jika kamu dihukum dengan hukuman sangat berat!" ucap Victor dengan suara yang tinggi."Terima saja hukuman yang akan diberikan kepadamu. Kamu yang mulai maka kamu yang harus bertanggung jawab!" Walter berkata dengan nada tinggi.Tampak Lee tidak mengatakan sepatah kata pun untuk membela diri dan mematahkan seluruh ucapan yang menyerangnya.Karena diamnya Lee, membuat Da

  • Menantu Tak Ternilai   Rapat Darurat Dimulai!

    Perintah dari Bastian benar-benar dijalankan dengan sangat serius oleh Daniel. Bahkan selepas dari hotel Aurora dia langsung bekerja agar memastikan jika Bastian bisa masuk untuk mengikuti rapat darurat.Sampai pada hari H, semuanya berjalan dengan baik dan Daniel melaporkan semuanya kepada Bastian dengan penuh percaya diri. Dia pun juga ikut melobi para loyalis Master Lee untuk tidak terpengaruh dengan keadaan dari Walter dan tetap mendukung Master Lee. Dari para loyalis itu hanya setengahnya saja yang mengatakan kalau mereka tetap mendukung Master Lee. Setengahnya lagi tidak memberikan jawabannya yang menyakinkan karena mereka memilih untuk melihat kondisi sampai hasil pemungutan suara diadakan.Kini komunikasi yang dijalani oleh Daniel dan Bastian hanya bisa dilakukan via pesan teks maupun panggilan suara. Mereka berdua memutuskan untuk tidak bertemu secara langsung karena tidak ingin pergerakannya ini sudah terendus oleh Mark dan Walter sehingga mereka akan melakukan antisipasi.

  • Menantu Tak Ternilai   Berikan Aku Jalan Masuk

    Tentunya mendengar ancaman dari Davis membuat sang pengawal Daniel merasa takut juga. Pasalnya Davis adalah anak buah dari seorang pria yang bisa mengalahkan kalau Lopez.Semua orang di Asosiasi Master Beladiri Indonesia mengetahui dengan jelas kekuatan Lopez yang sangat besar sebelum dia pergi ke luar negeri untuk menuntut ilmu beladiri. Dan sudah barang tentu ketika dia kembali ke Indonesia, kekuatannya jauh bertambah besar."Jangan begitu dong, aku 'kan enggak tahu sebelumnya kamu itu siapa. Aku pikir kamu orang jahat yang mau mencelakai majikanku," kata pria itu.Davis hanya mengangkat sebelah bibirnya dan melangkahkan kaki keluar markas.Semuanya bergerak dengan cepat. Rombongan Daniel dan Davis pun langsung menuju ke Hotel Aurora di mana Bastian berada.Bastian sedang menikmati malam hari bersama dengan Alexa sambil minum kopi dan menatap lampu-lampu jalan dan lampu mobil yang terlihat bagaikan sebuah kembang api di dasar jalan."Minggu depan kita agendakan untuk pergi ke Paris,

  • Menantu Tak Ternilai   Disiksa Dulu Baru Bicara

    Ternyata pria itu menyadari jika dia sedang diikuti oleh seseorang. Oleh sebab itu dia memerintahkan kepada sang sopir untuk masuk ke jalan yang lebih kecil dan tidak terlalu ramai kendaraan.Dan setelah itu dia pun keluar dari mobil untuk menunggu kedatangan mobil yang yang mengikutinya.Seorang pengawalnya yang duduk di kursi depan juga ikut turun. Dan dia menjadi orang pertama yang menghadang dan menghampiri mobil Davis.Rasa gentar sepertinya sudah memudar di dalam diri Davis setelah melihat pertarungan antara tuan Dominic dan Lopez yang begitu luar biasa. Dan setelah itu dia berpikir tidak ada lagi orang yang lebih hebat dibanding tuan Dominic, jadi dia merasa tidak ada orang lain yang patut ditakuti kecuali tuan Dominic.Davis keluar dari dalam mobil dan tubuhnya langsung didorong ke badan mobil dengan cukup keras. Lalu sang pria bertubuh tinggi besar mencekik leher Davis."Siapa kamu? Kenapa kamu mengikuti kami?" tanya pria itu."Aku ingin bertemu dengan dia!" ucap Davis seraya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status