Sementara itu, di markas besarnya, Hector Damos tengah mengumpulkan orang-orangnya.
"Loki, barang yang kau kirim kali ini harus berhasil. Meski ini tidak sebesar kemarin, tapi cukup merepotkan kalau harus gagal lagi. Tidak mungkin kita kembali meminta Presiden untuk menggantinya. Bisa-bisa para birokrat akan mencurigai."
"Kau tidak usah khawatir, Boss. Kali ini pasti tidak ada hambatan. Waktu itu Jack saja yang terlalu ceroboh hingga kecolongan. Kali ini aku pastikan tidak akan terjadi. Akan kupenggal leher orang yang mengacau itu kalau dia berani muncul. Kepalanya akan kupersembahkan kepadamu!" Loki sesumbar di depan bos besarnya.
Loki merupakan salah satu anak buah utama sekaligus kepercayaan Hector. Ia memiliki lima orang kepercayaan yang dianggap paling dekat dengannya. Salah satunya bernama Jack, orang yang memimpin transaksi sebelumnya.
Namun, Jack kini dipenjara karena kegagalan transaksi mereka tempo hari yang didalangi oleh Kal. Namun, tentu saja, karena pekerjaan Kal yang begitu rapi … tak seorang pun tahu jika ialah di balik kekacauan transaks Hector kemarin, kecuali sang presiden.
"Buktikan saja dulu keberhasilanmu, baru kau tunjukkan kesombonganmu itu padaku. Jangan sampai kau bernasib sama dengan Jack.”
Ya, sebab nilai transaksi ilegal itu sungguh fantastis, Jack terancam mendapatkan hukuman mati. Hector tentu khawatir, sebab jika saja Jack bersedia membuka mulutnya di persidangan, ia dan bisnis gelapnya bisa saja langsung hilang.
"Baik, Boss! Kau lihat saja, aku pasti berhasil!"
Sementara Loki dan anak buahnya yang lain pergi, Hector masih memperlihatkan wajah cemas. Entah mengapa ia merasakan perasaan tegang dan tidak enak.
Bayangan kehancuran bisnisnya tiba-tiba begitu mengganggu.
**
Mobil box yang di dalamnya terdapat Loki bergerak menuju pelabuhan kecil kota Menara Emas. Dikawal oleh van hitam, dan diiringi oleh beberapa motor trail di belakang, mengindikasikan betapa berharganya barang yang akan mereka kirim.
Namun, jalan mereka terhalang oleh tumpukan batu dan beberapa batang pohon.
“Sial, dari mana batu dan batang pohon itu berasal!” keluh salah satu anak buah Loki.
Iring-iringan mereka sontak berhenti melaju. Loki memperingatkan anak buahnya untuk memeriksa keadaan. “Berhati-hatilah! Mungkin semua dilakukan oleh musuh kita. Orang yang sudah membuat Jack dan anak buahnya tertangkap!”
Dua orang bersenjata lengkap langsung mendekati pohon yang menghalangi jalan itu untuk memeriksa.
“Akkhhh!”
Tiba-tiba saja keduanya roboh tanpa tahu apa yang menyerang mereka. Hanya sesaat mereka terdengar menjerit, lalu rebah tanpa suara.
Loki dan Sam yang masih berada dalam mobil saling pandang. Suasana menjadi sangat tegang.
Sam kemudian memberi isyarat kepada empat orang kawanannya yang mengendarai motor. Empat motor yang masing-masing memiliki boncengan, dengan salah satunya bersiaga dengan senapan itu mendekat.
“Akkhh!”
Hampir bersamaan terdengar teriakan delapan orang yang mendekat. Mereka langsung tergeletak tak bergerak seperti dua orang sebelumnya. Loki kali ini benar-benar dibuat ketakutan.
Ia pun mengambil senapan dan menarik pelatuknya membabi buta ke arah pohon.
Dorr! dorr! dorr!
Namun tidak ada yang terjadi, tidak ada teriakan. Tidak ada darah atau orang yang roboh. Sepertinya di balik pohon itu memang tidak ada siapa-siapa.
Setelah tembakannya berhenti, tidak lama berselang terdengar suara ledakan keras dari belakang mobil yang ditumpangi Loki.
Bummmmm!
Satu per satu mobil-mobil itu pun hancur. Tidak ada satupun dari mereka yang selamat.
Loki semakin ketakutan. Badannya menggigil seperti orang kedinginan. Sementara orang-orang yang bersamanya tak jauh beda keadaannya. Para anggota mafia kelas kakap itu dibuat ciut nyalinya, dengan orang yang belum terlihat wujudnya.
Hanya mobil mereka satu-satunya masih aman. Di mobil mereka jugalah barang selundupan di bawa. Baik Loki maupun anak buahnya tidak ada yang berani keluar dari mobil Van yang mereka tumpangi.
Cukup lama mereka berada di dalam mobil dengan perasaan ketakutan. Tiba-tiba saja terdengar suara sirine polisi dan iring-iringan mobil patroli serta mobil lain datang ke tempat itu.
Loki pun keluar dari mobil. Matanya melotot penuh amarah. “Bedebah, lagi-lagi kita termakan siasat orang itu!”
Loki benar-benar pucat wajahnya dan marah ketika melihat banyaknya orang yang datang. Bukan hanya polisi yang datang ke tempat itu namun juga para wartawan yang melihat keberadaan mereka.
Loki mengambil telepon genggamnya dari saku. Ia kemudian menelepon seseorang. “Bos, kami terjebak dan di tangkap!” ucapnya kepada orang yang sedang berbicara dengannya melalui handphone.
Brakkk!
“Bedebah! Siapa si bangsat itu, berani sekali ia mengusik Hector! Apa dia sudah bosan hidup!”
Hector dengan sangat marah menggebrak meja yang ada di hadapannya. Ia sangat berang ketika mendapat kabar bahwa barang kawalan yang akan diselundupkannya kini disita polisi. Beberapa orang anak buahnya pun turut tertangkap.
“Periksa CCTV, dan temukan bedebah itu!” perintahnya pada orangnya yang lain.
Tidak lama, orang yang diperintah Hector kembali dengan wajah linglung. Ia segera melaporkan apa yang telah ia temukan.
“Tuan, kami sudah mengecek semua CCTV di tempat itu, anehnya semua rekaman di jam itu semua terhapus. Entah bagaimana orang itu bisa melakukannya. Padahal sedikitpun tidak ada kerusakan yang terlihat.”
Hal itu membuat Raja mafia itu semakin berang.
“Semakin mencurigakan saja. Apa mungkin orang ini merupakan agen khusus yang dibentuk oleh Presiden?” gumam Hector penuh dengan pertanyaan dalam hatinya. “Tapi, orang Presiden mana yang luput dari pengawasanku?!”
Wesly memasuki gerbang besar menuju Istana Kepresidenan dengan hati yang berdebar kencang. Dia mengenakan pakaian rapi dan membawa selembar surat palsu yang menyatakan bahwa dia adalah seorang penggiat hak asasi manusia yang juga layak mendapatkan penghargaan yang sama dengan Caithlyn.Saat memasuki area Istana, Wesly dicegat oleh petugas keamanan yang menanyakan tujuannya. Dengan tenang dan percaya diri, Wesly menjelaskan bahwa dia datang untuk menyampaikan protes karena hanya Caithlyn yang mendapatkan penghargaan. Dia meyakinkan petugas bahwa tindakannya adalah bentuk kepeduliannya terhadap kesetaraan gender.Setelah beberapa saat diskusi, petugas keamanan akhirnya memberikan Wesly kesempatan untuk bertemu dengan Presiden. Wesly ditemani oleh seorang staf istana yang mengantar dia menuju ruangan Presiden.Di dalam ruangan, suasana tegang terasa begitu kental. Wesly duduk di hadapan Presiden Keith yang tampak serius dan tegas. Namun, Wesly tetap tenang dan mengemukakan argumennya den
"Saya akan mencoba menghilangkan mereka di sini. Jaga komunikasi tetap terbuka," kata Kal sambil mempercepat laju motornya.Saat masuk ke dalam gang sempit, Kal melihat helikopter yang mengawasinya harus mengubah posisinya untuk terus memantau. Itu memberinya sedikit waktu untuk menyusun rencana.Kal dengan hati-hati mengendarai motor sportnya melalui gang-gang kecil, mengambil belokan tajam dan jalan buntu untuk mengacaukan helikopter yang mengikutinya. Dia juga memperhatikan setiap gerakan mobil-mobil yang mengikuti dari belakang.Setelah beberapa menit melakukan manuver yang rumit, Kal melihat peluang untuk menghilangkan pengawasan helikopter. Dia mempercepat motornya dan tiba-tiba berbelok tajam masuk ke dalam taman kota yang penuh dengan pepohonan dan semak belukar.Helikopter yang mengikuti tidak bisa mengikuti belokan tajam yang dilakukan Kal. Mereka harus mengubah posisi dan menghindari pepohonan di taman. Hal ini memberikan kesempatan bagi Kal untuk menghilang di antara pepoh
“Aku pun sudah menyelidikinya melalui para hacker dan tim IT negara. Semua tidak dapat menemukan kesalahan atau ketidak aslian dari identitas orang itu. Sepertinya ia memang menggunakan identitas asli,” ucap Alex.Presiden Keith diam merenung. Sebenarnya ia sudah menduga Nel itu adalah Kal yang menyamar. Namun tidak ada bukti yang ia dapatkan.Keberadaan Kal yang misterius membuat Presiden Keith merasa sulit untuk mengendalikannya. Apalagi kini Joana, putrinya yang dijadikan senjata untuk mengendalikan Kal juga sudah berada di tangan menantunya itu. Ia merasa Kal saat ini bagai bola liar yang keberpihakannya sangat sulit ditentukan.“Padahal aku sudah sangat yakin pengusaha bernama Nel itu adalah Kal. Tapi ternyata kartu identitasnya itu menunjukkan hal lain. Meski begitu bukan berarti kita bisa percaya begitu saja,” Presiden Keith menajamkan matanya menandakan ucapannya itu benar-benar serius.buat lanjutan cerita diatas dengan mengembangkan kalimat di bawah sebanyak 1000 kataAlex
Tiga polisi itu berusaha meminta maaf lagi, namun Kal sudah tidak dapat lagi dikendalikan emosinya. "Kalian berpikir saya bodoh? Berpikir saya mencoba mengelabui negara? Ini adalah pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap integritas saya sebagai warga negara!" Kal mengeluarkan ancaman akan mengambil langkah hukum terhadap mereka.Dengan suasana yang semakin tegang, Caithlyn mencoba meredakan situasi. "Baiklah, baiklah, mari kita semua tenang. Apapun itu, mari kita cari solusi yang terbaik untuk semua pihak. Kak Nel, mungkin ada cara damai untuk menyelesaikan masalah ini tanpa harus mengambil tindakan ekstrim," ucapnya dengan suara tenang, mencoba membujuk Kal untuk tidak melangkah terlalu jauh.Kal masih berpura-pura dalam emosi yang tinggi, Ia melakukan itu agar pihak kepolisian atau pemerintah tidak bertindak semena-mena terhadapnya. Sangat penting baginya untuk tidak sering diusik oleh orang pemerintahan.“Tuan-tuan, sebaiknya tinggalkan dulu tempat ini. Kalau memang tuan-tuan
Beberapa saat kemudian, Caithlyn bergabung dengan Kal dan Wesly di ruang tunggu basecamp mereka. Wajahnya terpancar senang melihat kedatangan Kal, sementara Kal sendiri hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Caithlyn tentang kabarnya. Namun, kegembiraan Caithlyn agak memudar saat Kal langsung menanyakan apa yang sedang terjadi."Kak Nel, beberapa hari ini kami sering didatangi oleh polisi dan intel tentara. Mereka mencari seseorang bernama Kal. Sepertinya orang itu sangat membuat resah negara, dilihat dari gelagat mereka," ujar Caithlyn dengan nada khawatir.Kal mengangguk, mengindikasikan bahwa ia memperhatikan situasi yang disampaikan Caithlyn. "Apakah polisi dan tentara itu melakukan kekerasan atau mengancam?" tanya Kal dengan suara agak meninggi, mengisyaratkan kekhawatirannya.Caithlyn menggeleng pelan. "Mereka bertanya dengan baik-baik, tapi memberikan ancaman halus. Mereka mengatakan bahwa jika kami mengetahui keberadaan Kal atau memiliki informasi tentangnya, kami bisa dita
Berita Televisi‘Terjadi penangkapan raja gembong mafia terbesar di Negara Red Diamond. Penangkapan tidak berjalan dengan lancar, Hector berhasil lolos. Diduga ia diselamatkan oleh Panglima Angkatan Laut yang menjadi backingannya.’Di ruangan presiden digelar rapat tertutup bersama menteri-menteri utamanya. Di ruangan itu diputarkan tayangan televisi yang memberitakan tentang terlibatnya Panglima Angkatan Laut dalam jaringan mafia terbesar di negara itu.“Berita seperti ini sungguh memalukan saja. Seharusnya tidak ada kejadian seperti ini di pemerintahan. Dewan Pertahanan terlibat dalam mafia besar.”“Tapi tuan Presiden. Aku tidak tau menau tentang kejadian ini. Panglima Angkatan Laut atas inisiatifnya sendiri.”Alex menteri pertahanan Negara Red Diamond menolak dipersalahkan atas kejadian yang menggemparkan media hari ini. Panglima Angkatan Laut kedapatan sebagai Backing dari mafia kejahatan terbesar di negara itu.Sempat terjadi perdebatan antara keduanya. Keadaan itu mendapat berb