Share

Kembalinya Mantan Indra

Penulis: muktipuji90
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-18 15:34:40

Bab 2

Ku urungkan niatku untuk kembali lagi kedalam acara ulang tahun Mamah karena percuma saja ada tidaknya aku disana tidak terlihat oleh mereka. 

"Aisyah. Kenapa kamu malah diluar? dari tadi Mas mencari keberadaanmu," ungkap Mas Indra yang muncul dari dalam. 

"Iya Mas habis ngasih kue buat security didepan," ujarku beralasan. Karena aku tidak mau mengadu apa yang barusan Mamah lakukan padaku. Dimata Mas Indra Mamahnya adalah wanita terbaiknya. 

"Ayo kita masuk!" ajak Mas Indra tangannya menggenggam erat telapak tanganku. 

Akupun mengikuti permintaannya.

Mamah yang melihat kami berjalan menghampiri lalu menggandeng tanganku. 

"Indra, Aisyah. Ayo kita foto keluarga!" ucapnya yang berpura-pura baik didepan Mas Indra. 

"Awas kamu Aisyah kalau sampai ngadu ke Indra," bisik Mamah ditelingaku. 

Mereka akan bersikap baik didepanku kalau ada Mas Indra, maka dari itu semuanya terlihat baik-baik saja. 

****

Pagi ini aku membantu Mas Indra packing pakaiannya yang akan di bawa keluar kota, dia mendapatkan tugas satu minggu untuk mengawasi proyek pembangunan disana. Untung saja kali ini cuma satu minggu biasanya dia bertugas keluar kota hingga berbulan-bulan. Mungkin perusahaan masih memakluminya karena kita pengantin baru. Tapi aku merasa khawatir Mas Indra tidak dirumah pasti Mamah dan Ipar-iparku semakin semena-mena padaku. 

"Sayang Mas berangkat dulu ya," pamit Mas Indra sambil bibir manisnya mendarat dikeningku. 

"Iya Mas hati-hati dijalan, jangan lupa jalan pulang!" candaku sembari mencium punggung telapak tangannya. 

"Gak lah. Kan Mas sudah punya istri yang cantik," balasnya menggodaku. 

Aku hanya tersenyum tersipu malu. Kamipun keluar dari kamar tak lupa Mas Indra berpamitan pada Mamahnya. Aku mengantarnya sampai pintu depan rumah hingga ia pergi melajukan mobilnya. 

Saat aku kembali masuk kedalam rumah kudapati Mamah sedang mengobrol dengan seseorang didalam teleponnya. 

[Hallo Sherly apa kabar kamu?] 

[Jadi kamu sudah pulang ke Indonesia? Mau berkunjung kerumah Mamah? tapi Indra sedang tidak ada dirumah dia sedang bertugas keluar kota. Mamah tunggu yah!] ungkap Mamah pada seseorang yang sedang berbicara dengannya didalam telepon. 

Siapa wanita yang disebut Mamah dengan nama Sherly? kenapa dia tanya tentang Mas Indra segala? aku jadi penasaran dengan siapa Mamah tadi berbicara. Entahlah aku berjalan menuju kamarku lebih baik aku mengurung diri melanjutkan menulis Novel yang baru aku realis, lagipula semua pekerjaan rumah sudah aku selesaikan lebih awal. 

Kebiasaanku kalau sudah asyik menulis bisa menghabiskan waktu berjam-jam didalam kamar. Mungkin mereka yang tidak tahu berpikir aku adalah pengangguran yang bermalas-malasan.

Tok..Tok.. 

Terdengar ketukan pintu dari luar kamarku. 

"Aisyah. Bikinkan minum buat tamu Mamah sekarang! Bi Ratih lagi keluar soalnya ke Supermarket," perintah Mamah. 

"Iya Mah," akupun beranjak ke dapur untuk membuatkan minum. 

Saat aku kembali keruang tamu dengan membawa dua cangkir teh hangat dan sepiring kue kulihat ada sosok wanita cantik duduk dihadapan Mamah. Terlihat sekali dari penampilan dan gaya bicaranya dia wanita berpendidikan. 

"Terimakasih banyak loh Sherly masih ingat sama Mamah dan bawakan Mamah oleh-oleh dari luar negeri," ucap Mamah pada wanita itu. 

"Aku akan selalu ingat Mamah, walaupun gagal menjadi menantu Mamah," jawabnya sambil tersenyum. 

Aku yang sedang meletakkan minuman di meja tak sengaja mendengar obrolan mereka. Memangnya dengan siapa dia gagal menikah? 

"Sherly. Perkenalkan dia Aisyah istri Indra," ujar Mamah memperkenalkanku. Akupun memberikan salam kepada wanita itu. 

"Oh maaf aku kira Asisten Rumah Tangga baru Mamah. Ko bisa selera Mas Indra kampungan begini Mah setelah putus dariku?," ungkapnya menghina. 

"Entahlah Mamah juga heran dengan Indra. Dia rela melepaskanmu gara-gara kamu melanjutkan kuliah diluar negeri dan malah lebih memilih menikahi dia yang dari kampung. Coba saja kalau kamu yang menjadi menantu Mamah pasti gak memalukan seperti dia,"

"Maaf Mba yang cantik kenapa Mas Indra lebih memilih saya dibandingkan Mba berarti saya lebih baik di mata Mas Indra," Aku yang tak tahan dengan penghinaan mereka akhirnya buka suara. 

"Jadi menurutmu aku lebih buruk dibandingkan kamu? gak sopan kamu berbicara denganku," dia yang duduk seketika berdiri marah kepadaku. 

"Itu kan menurut penilaian Mba sendiri bukan penilaianku," jawabku dengan santai. 

"Aisyah Diam! sekarang kamu sudah berani menjawab ya," bentak Mamah padaku. 

"Aku hanya berbicara apa adanya Mah sesuai kenyataan,  seharusnya kalian semua bisa menerima keadaan ini kalau aku sudah menjadi istri Mas Indra dan Menantu Mamah,"

Kulihat wajah Sherly merah memendam perasaan marah padaku. Aku berlalu tak menghiraukannya sudah cukup aku dihina oleh Mamah Mertua dan Iparku ini ditambah satu lagi mantan Mas Indra. Aku tidak mau ditindas terus menerus, akan aku lawan mereka.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Terungkap

    Bab 40"Aku lebih baik mat1 dari pada harus menikah denganmu," tampik Indra."Oh. Jadi kamu berani menolakku Mas?" Sherly berdiri mundur menjauhi Indra."Kalian. Kasih pelajaran untuk dia!" perintah Sherly kepada anak buahnya.Ketiga orang suruhan Sherly menghampiri Indra dan langsung menghajar Indra tanpa ampun.Indra hanya bisa pasrah dengan nasibnya sekarang, hanya keajaibanlah yang akan datang menyelamatkan dirinya. Tak disangka hati Sherly berubah penuh kebencian dan balas dendam."Sudah Sher stop!" teriak Rara yang berdiri ketakutan.Ketiga pria itu berhenti kala mendengar teriakan Rara. Indra bingung bagaimana bisa Kakak Iparnya berada disini?"Diam kamu Mba! tujuanku mengajakmu kesini untuk bantu aku bujuk Indra. Bukan malah membela dia," hardik Sherly.Sedangkan di luar sana Aisyah baru saja sampai. Dia meminta sopir ojek online menemaninya sementara, selagi Joe belum sampai. Di perjalanan dia sempat menelepon Kakak Iparnya, bahwa dia melihat Rara dan Sherly pergi menggunaka

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Dalang Dibalik Penculikan Indra

    Bab 39Sebuah mobil hitam melaju pelan menyusuri jalanan ibukota. Mobil yang berpenumpang tiga orang itu sesekali berhenti di pinggir jalan. Salah seorang dari mereka turun dari mobil dan menghampiri setiap orang yang ditemuinya."Bagaimana Aisyah. Apa ada yang pernah melihat Indra di sekitar sini?" tanya Joe saat Aisyah masuk membuka pintu mobil."Gak ada Bang. Dari sekian orang yang aku temui, mereka bilang gak pernah liat Mas Indra disekitar sini," terang Aisyah menyampaikan informasi yang ia dapatkan setelah beberapa kali bertanya pada orang-orang yang di temuinya di jalan."Buat apa sih nyari orang yang gak jelas dimana keberadaannya? buang-buang waktu saja. Tau begini mendingan aku ke Toko saja, dari pada ikut kalian," celoteh Rara yang kesal karena jenuh."Bisa diam gak Ra? kalau kamu gak punya empati, lebih baik diam! yang hilang ini adikku bukan orang lain," hardik Joe.Rara yang malu karena kena marah oleh suaminya didepan Aisyah. Dia gegas memalingkan wajahnya menghadap ke

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Ungkapan Hati Joe

    Bab 37"Aaaaa... " Rara menjerit histeris saat melihat pakaian kesayangannya yang baru diambil dari jemuran sobek. Di telitinya satu persatu di setiap bagian, ia syok ketika melihat banyak bekas guntingan yang membuat bajunya tidak layak untuk dipakai.Suara jeritan Rara menembus ke dinding kamar hingga terdengar di telinga Aisyah.'Pasti dia syok melihat baju kesayangannya sobek. Kamu yang sudah mulai permainan ini terlebih dahulu Mba, jadi jangan salahkan aku kalau mengikuti permainanmu' gumam Aisyah."Bi Ratih. Siapa yang sudah berani menyobek bajuku?" Rara menghampiri Bi Ratih yang sedang mencuci piring di dapur, membentang bajunya lebar-lebar."Bi- Bibi gak tau Mba. Bukan Bibi yang menyobeknya," jawab Bi Ratih gemetar karena takut melihat Rara yang sudah beringas seperti singa yang siap menerkam mangsanya."Terus siapa?" "Bibi gak tau," ucap Bi Ratih lirih."Gak salah lagi. Ini pasti ulah Aisyah. Kurang ajar dia sudah berani melawanku," Rara gegas meninggalkan dapur menuju ke k

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Balasan Untuk Rara

    Bab 36"Ehemm," Aisyah sengaja berdehem dibalik pintu.Rara terkejut mendengar ada seseorang yang datang, sontak ia menutup panggilan teleponnya dan menyembunyikan handphone dibalik saku celana."Sejak kapan kamu ada disitu?""Baru saja. Memangnya kenapa, ko kamu kaya ketakutan gitu?" tanya Aisyah sengaja memancing gelagat Rara yang mulai mencurigakan."Gak. Aku mau masuk dulu nyuci baju," ungkapnya seraya membawa kembali pakaian kotor yang sedari tadi ditentengnya kesana kemari tanpa tau kemana arah dan tujuannya."Bukannya kamu bilang tadi mau di laundry," ucap Aisyah santai, badannya ia senderkan di depan pintu menghalangi jalannya Rara ketika ingin masuk."Eemm... laundry-nya tutup," jawab Rara sekenanya. Padahal ia belum sempat menelepon laundry karena sudah terlebih dahulu menerima telepon dari seseorang.Aisyah tau kalau Rara sedang berbohong, sikapnya yang mencurigakan membuat Aisyah mencium sesuatu hal yang tidak beres."Minggir!" usir Rara. Ia menabrak tubuh Aisyah yang meng

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Perseteruan Antara Mertua VS Menantu

    Bab 35"Mba Rara dimana Bang? kenapa dia gak ikut makan bareng kita?" tanya Indra yang mencari keberadaan Kakak Iparnya."Dia di kamar Ndra. Lagi gak selera makan katanya," jawab Joe."Biarin saja. Kamu gak usah mengantar makanan ke kamar buat dia Joe! kalau lapar juga pasti dia keluar sendiri nyari makanan," terang Bu Sukma sinis.Di meja yang dikelilingi kursi, mereka semua berkumpul untuk menikmati makan malam. Hanya Rara yang tak mau ikut bergabung dengan mereka."Joe. Kamu harus tegas jadi suami! jangan mau di perdaya sama istri. Makin kesini kok makin gak punya sopan santun. Bisa - bisanya dirumahnya, Mamah dijadikan B4bu. Dan sekarang numpang disini malah sok jadi ratu. Makan minta dianterin ke kamar," tegur Bu Sukma sambil mengunyah makanan yang dilahapnya."Iya Mah," jawab Joe singkat.Aisyah dan Indra saling berpandangan. Mereka saling menahan tawa satu sama lain ketika mendengar Mamahnya dijadikan pembantu di rumah menantu yang dulunya ia bangga-banggakan.***Suara kicauan

  • Menantu Yang dianggap Miskin   Terjerat Hutang

    Bab 34'Apa maksudnya coba mengajak menginap dirumah ternyata disuruh gantiin tugas pembantu yang pulang kampung. Rara makin kesini sudah gak punya rasa hormat sama Mertuanya sendiri' gerutu Bu Sukma. Ia tidak peduli dengan pesan menantunya sebelum berangkat.Rumah yang biasanya rapi tidak ada pembantu dua hari saja terlihat berantakan. Piring kotor dimana-mana, debu dilantai dan sudut-sudut ruangan serta kaca sudah menempel karena rumah Rara berada di pinggir jalan raya yang banyak dilewati kendaraan berlalu lalang.'Membayangkan untuk membersihkan rumah yang kotor saja aku sudah malas. Apalagi disuruh membersihkannya, bisa-bisa aku pingsan karena kecapean. Dasar Rara malasnya kebangetan. Dirumah sendiri aku di jadikan Ratu, di rumah menantu aku di jadikan Babu' Bu Sukma terus menggerutu.Tak mau ambil pusing, ia menjatuhkan badannya diatas kursi sofa yang berada dekat dengan televisi. Dipencetnya tombol power di remote tv yang ia pegang.Brak...brak..brakTerdengar seseorang mengged

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status