Share

Bab 23

"Seharusnya memang seperti itu, Bu. Tapi ternyata Wati malah menolak mentah-mentah niat baikku. Masa iya sih, Bu, aku harus memaksanya. Sedangkan orangnya saja tidak mau aku antar, nanti yang ada kami malah ribut lagi gara-gara hal sepele seperti ini.

"Oh ... jadi itu kemauan Wati sendiri, ya Romi. Ibu tadi mengira, kalau Wati jalan sendiri karena kamu yang tidak mau mengantar dia. Ya sudah, kalau begitu biarin saja dia dengan keinginannya, yang penting ia benar mau ketemuan dengan teman-temannya, serta tidak berbuat maksiat di luar sana."

"Iya, Bu, sudah lah biarin saja. Orang dia sendiri kok yang maunya seperti itu, bukannya Roni tidak mau peduli sama istri yang sedang hamil. Hanya saja Wati sendiri yang sepertinya risih, jika aku antar untuk ketemu dengan teman-temannya. Atau mungkin juga ia malu kali, Bu karena mempunyai suami aku," ungkap Roni dengan wajah muram.

Kemudian ia pun pergi menuju dapur dan aku pun kembali melanjutkan pekerjaanku, yaitu menyapu ruang tamu. Selesai meny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status