Home / Romansa / Mencari Suami Sewaan / Bab 1 awal masalah

Share

Mencari Suami Sewaan
Mencari Suami Sewaan
Author: Little_susi22

Bab 1 awal masalah

Author: Little_susi22
last update Last Updated: 2022-09-26 18:38:27

Seorang wanita muda baru saja memasuki rumah dan disambut dengan langkah cepat oleh wanita tengah baya. Tanpa adanya aba-aba tamparan keras mendarat tepat di pipinya yang seketika memerah. memegangi pipi, merasa ngilu dan panas. 

"Ibu!" Rose menatap wajah sang ibu, meminta penjelasan atas kejadian barusan. Ia berpaling, menatap sang ayah. Ada kemarahan serta kekecewaan di setiap kerutan-kerutan di wajah pria tua itu. 

"Rose, jelaskan apa maksud dari ini semua?" tanya Rendra sembari membuang tes kehamilan bergaris merah dua ke lantai. Ia tidak ingin sampai kelewatan dan melayangkan tangan seperti istrinya. 

"Ayah, Rose bisa jelaskan," ucap Rose dengan tubuh bergetar. 

"Cepat!" 

"Itu bukan punya Rose, Ayah. Itu ... itu milik teman Rose." Rose harus menciptakan kebohongan di tengah kericuhan. Terpaksa, tidak ada pilihan. 

"Jika ini milik temanmu lalu kenapa ada di kamarmu?" tanya  Rendra sambil menujuk tes kehamilan yang di temukan istrinya di tempat sampah. "Apa kamu mau membohongi Ayah, Rose!"  

Rose menggeleng pelan seraya menunduk. 

"Ayah." Rose menangis ketakutan. Ia tidak pandai berbohong apalagi di hadapan kedua orang tuanya. Ia lantas membungkukkan badan, lalu memegang kaki ayahnya. 

"Rose, minta maaf," ucapnya, "Rose ... Rose ...." Rose tidak bisa mengatakan apa pun yang terjadi kepada ayahnya yang selama ini begitu membanggakan dirinya. 

"Kenapa ini semua bisa terjadi?" tanya Rendra. Ia merasa menjadi ayah yang gagal dan tidak bisa mendidik putri-putrinya. 

"Rose sangat mencintai Rizal, Ayah. Rose enggak mau kehilangan Rizal. Dia mau dijodohkan sama orang tuanya dengan orang lain." 

Mendengar alasan Rose, Rendra  sama sekali tidak bisa membenarkannya. Di matanya, alasan itu sama hal dengan menjerumuskan putrinya ke jurang malapetaka. 

"Ayah tidak menerima alasan apa pun. Salah tetap salah. Suruh Rizal datang ke mari." 

Rose mengangkat wajah, menatap sang ayah yang sangat kecewa dengan perbuatannya. 

"Ibu!" panggil Rose. 

"Ibu tidak bisa membelamu. Karena apa yang telah kamu lakukan adalah salah. Kenapa? Kenapa kalian bisa berbuat nekad seperti ini?" Fitri menatap Rose dengan kekecewaan yang sangat dalam. Air matanya telah kering menangisi bukti yang baru saja ia temukan tadi pagi saat membereskan kamar putrinya. 

"Masa depan kalian masih panjang. Orang tua Rizal juga bukan orang biasa yang menjodohkan anak-anaknya." 

Rose menunduk. Jelas orang tuanya tidak akan terima. 

"Lalu bagaimana dengan Ayahmu, Kakakmu, pernah kamu memikirkannya?" 

"Kakakmu lebih dewasa dari dirimu, tapi dia belum pernah mengecewakan kami seperti ini." 

Rose mengepalkan tangan ketika orang tuanya mulai membanding-bandingkan dirinya dengan sang kakak. 

"Contoh Kayana. Dia pintar, cerdas, dan mandiri. Bisa menjaga kehormatan." 

"Ibu bisa tidak, untuk tidak membandingkan aku dengan Kakak? Kita berbeda," kesal Rose tidak suka. Ia pun memutuskan untuk meninggalkan kedua orang tuanya tanpa mau menyaring nasihat mereka. 

"Tunggu, Rose! Kita belum selesai!" teriak Fitri. Akan tetapi, ucapannya tidak didengar oleh putrinya itu. 

Brak! 

Suara pintu dibanting dengan kencang. 

Fitri yang melihat itu menghela napas. 

"Lalu bagaimana jika sudah seperti ini. Apa kamu masih memegang prinsipmu, untuk menikahkan Kayana terlebih dahulu sebelum Rose?" Fitri menatap suaminya dengan lekat. Setelah semuanya telah terjadi. Apa mungkin mereka masih mengharapkan Kayana menikah lebih dulu sebelum Rose? 

"Akan aku pastikan. Kayana akan menikah sebelum Rose. Bagaimanapun Kayana adalah seorang wanita, dia putri pertama dari keluarga ini." Rendra tetap pada pendiriannya, meskipun semuanya sudah terjadi. Namun, Kayana putri pertamanya harus menikah terlebih dahulu sebelum adiknya. Bagaimanapun caranya. 

Lalu tiba-tiba saja Rendra memegang dadanya yang terasa sakit. Fitri yang melihat itu segera menghampiri suaminya. 

"Mas, kamu kenapa?" tanya Fitri panik. 

"Panggil Kayana!" titah Rendra. 

Fitri mengangguk. Ia segera menghubungi putri sulungnya. Namun, sebelum Fitri menelepon, Kayana ternyata sudah pulang. 

"Ada apa ini?" tanya Kayana setelah melihat ayahnya memegangi dada menahan rasa sakit. 

"Kayana," panggil Rendra dengan suara lirih. 

Kayana tidak menjawab dan memutuskan menghubungi dokter. 

"Kayana ...." 

"Tunggu sebentar, Ayah. Aku akan panggil dokter untuk datang ke mari." 

Rendra menggelengkan, melarang Kayana menghubungi dokter. "Kayana, bisakah kamu mengabulkan keinginan Ayah. Kali ini aja." 

Kayana menatap Rendra dengan sedih. 

"Apa?" 

"Menikahlah." 

Permintaan Rendra sukses membuat jantung Kayana berdetak keras. 

"Apa tidak ada hal yang lain, Ayah?" 

"Jika kau ingin melihat Ayah bahagia dan baik-baik saja. Hanya itu permintaan Ayah," kata Rendra masih dengan menahan rasa sakit di dadanya. 

"Ayah, sebaiknya jangan pikirkan itu. Ayah harus cepat diperiksa oleh dokter." Kayana mencoba mengalihkan permintaan sang ayah dengan menyibukkan diri memanggil dokter agar segera datang ke rumah dan memeriksa Rendra. 

Tidak lama kemudian, dokter pun datang dan langsung saja memeriksa Rendra. 

"Ibu, kenapa Ayah bisa kambuh jantungnya? Apa ada berita yang tidak mengenakkan sampai ke telinga Ayah?" tanya Kayana. 

Fitri diam, hanya menatap putri sulungnya dengan perasaan bersalah. 

"Jawab, Bu. Kenapa diam saja?" 

"Lalu, ada yang bisa menjelaskan ini punya siapa? Aku melihat tadi." 

Kayana pun menunjukkan sebuah alat tes kehamilan kepada ibunya. 

"Apa ini penyebab Ayah sakit?" 

"Itu punya Rose." 

Mendengar nama adiknya disebut, seketika emosi Kayana pun memuncak. Tanpa banyak kata Kayana langsung saja menggedor kasar pintu kamar Rose. 

"Rose, buka pintunya!" Teriak Layanan.

Di dalam kamar. Saat ini Rose sedang menangis. Ia masih tidak terima ketika ibunya membandingkannya dengan Kayana. 

"Apa!" Rose membukakan pintu dan menatap Kayana penuh benci. 

Kayana menampar pipi mulus Rose. 

"Apa ini, Rose?" Kayana melempar tes kehamilan ke wajah Rose. 

"Apa?" tanya Rose dengan perasaan tidak bersalah. 

"Ayah sakit gara-gara ini, kan?" Tatapan Katana begitu menakutkan dipenuhi kemarahan dan semakin bertambah ketika mendeteksi sang adik juga melakukan hal yang sama. 

"Ayah sakit bukan karena aku, tapi semua itu karena dirimu." Rose malah balik menyalahkan Kayana. 

"Kau menyalahkanku?" 

"Ya." 

"Berani sekali kamu, Rose." 

"Kalau aku berani kamu mau apa? Jangan sok suci. Padahal kamu juga sama." 

"Aku tidak pernah melakukan hal itu." 

"Wanita munafik." 

"Cukup, Rose!" Kayana mengangkat tangannya. 

"Harusnya kamu sadar apa yang kamu lakukan salah.  Harusnya kamu memperbaikinya dan menyesalinya. Bukan menyalahkan orang lain! Lihat, apa yang terjadi dengan Ayah. Harusnya kau sadar itu." 

"Ayah sakit bukan karena aku, tapi karenamu. Andaikan saja kamu mau menikah, pasti pikiran Ayah akan tenang dan tidak berpikir ke mana-mana.Lihat, apa yang terjadi dengan diriku itu adalah hasil keras kepalamu yang terus saja memikirkan karirmu!" 

"Cukup, Rose!"bentak Kayana tidak terima jika dirinya disalahkan. Ia menatap Rose dengan tajam. 

"Kamu!" Kayana tidak lagi melanjutkan kata-katanya. Hanya suara tamparan keras mewakili emosi Kayana.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
rebeccaa Moontag
aku suka dengan Kisah ini, tapi aku sudah mencoba membuat novel tapi sialnya setiap kali aku mendraf ceritaku pasti saja rusak, atau kalau saja ada Iklan, Semua ketikan ku hilang membuatku ingin menangis dengan kuat tapi aku malu dengan dunia,
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 96. End

    Setelah acara pernikahan dadakan yang di buat Dirza selesai. Kini pengantin baru itu pun bersiap untuk masuk ke dalam kamar mereka untuk beristirahat."DIRZA!" teriak Kayana terkejut. Bagaimana tidak, tiba-tiba saja Dirza menggendongnya tanpa mengatakan apapun."Aku tau kamu pasti lelah," kata Dirza.Kayana yang mendengar itu menundukkan kepalanya kepalanya. Ia ingin protes tapi Dirza sudah menyelanya terlebih dahulu."Jangan banyak protes," ucapnya dan hal itu membuat Kayana diam dan mengalungkan tangannya ke leher Dirza karena takut Dirza tiba-tiba saja menurunkannya.Dan selama diperjalanan menuju kamar mereka. Tanpa henti Kayana menatap Dirza dengan lekat. Begitu banyak perubahan yang terjadi pada diri Dirza terutama wajahnya. Mulai dari wajahnya, rahangnya yang kokoh yang di tumbuhi bulu bulu halus yang membuatnya terlihat lebih seksi. Dan entah kenapa Kayana ingin menyentuhnya. Tetapi rasa gengsinya leb

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 96. Hari bahagia

    Perasaan Kayana saat ini sangat tegang. Apalagi ketika mereka akan melewati pintu aula. Kayana takut jika beberapa bodyguard Dirza ada yang mengenalinya. Setelah apa yang terjadi semalam tidak menutup kemungkinan Kecil jika pengawal Dirza mengenali dirinya."Tunggu!"Deg'Seketika langkah Kayana berhenti. Ketika penjaga pintu aula menahannya."Ada apa?" tanya Meisya."Maaf sebelumnya tapi kami harus mengecek kalian terlebih dahulu.""Apa yang kalian katakan. Mana mungkin calon pengantin harus diperiksa terlebih dahulu. Apa kalian ingin kehilangan kedua mata kalian karena melihat calon pengantin boss kalian terlebih dahulu sebelum boss kalian." kata Meisya membuat para bodyguard itu menelan ludah mereka kasar."Maafkan kami nona," ucapnya tertunduk malu. Kemudian para bodyguard itu pun membiarkan keduanya lewat begitu saja hingga akhirnya

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 95. Tentang Dirza

    Hari ini semesta sedang tidak berpihak kepada Kayana. Bagaimana tidak. Di saat Hati Kayana merasakan sesak setelah mengetahui kebenarannya. Saat ini langit terlihat cerah meskipun dimalam hari. Karena sinar rembulan dan bintang yang bertebaran di sana sebagai penghias langit sehingga malam ini menjadi begitu indah. Di tambah dengan angin malam yang halus mampu membuat menciptakan kedamaian di hari ini. Dan siapapun yang melihatnya seketika semua beban yang di tanggungnya hilang. Akan tetapi malam yang indah ini tidak mampu membuat hati Kayana merasa lebih baik.Malah Kayana berpikir jika saat ini semesta sedang menertawakan dirinya tentang penyesalannya. Dan mendukung Dirza dengan kebahagiaan yang akan dimulainya besok."kamu kenapa?" tanya Meisya. Ketika melihat Kayana yang sedang melamun sendiri di halaman rumahnya.Kayana yang menyadari bahwa ada Meisya menghampirinya pun masih diam enggan

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 94. Menikah lagi

    "Maaf nona anda tidak bisa menyewa salah satu kamar di hotel ini," ucap sang resepsionis. "Tunggu apa maksudnya. Buakankah ini adalah hotel untuk umum. Lalu kenapa tidak bisa menyewa salah satu kamar yang ada di hotel ini," balas Kayana. "Maaf, tapi anda ada dalam daftar blacklist orang-orang yang tidak boleh menyewa hotel yang ada di Bali," jelas resepsionis tersebut memperlihatkan nama-nama yang telah di blacklist. Kayana yang melihat itu mengerjapkan matanya tidak percaya atas apa yang di lihatnya. Apa maksudnya kenapa ia berada dalam daftar burunoan memang hal kriminal apa yang telah dilakukannya. Sungguh Kayana tidak terima akan hal ini. Ia bukan kriminal atau lainnya. "Maaf mbak saya bukan kriminal atau buronan dan saya ke sini untuk liburan bukan jual diri. Tapi terimakasih atas informasinya, semoga anda bisa bertahan bekerja di hotel ini sampai besok pagi . Lagipula di sini masi

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 93. Rencana Dirza dan Lily

    Lelah dengan semua yang telah terjadi. Akhirnya Dirza pun memutuskan akhir kisahnya. Ia tidak ingin terlalu banyak drama atau bertele-tele dalam mengatasi masalahnya saat ini. Ia lelah. Bukan hanya dirinya, tapi author yang sudah lelah jika harus memperpanjang kisahnya yang sebenarnya tidak akan pernah selesai ini.Mungkin jika orang yang mengetahui kisah tentangnya akan menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi, tanpa mau mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu tentang semua tindakan yang di ambilnya. Sama seperti Kayana yang percaya atas apa yang ia lihat dan dengar tanpa mau mengetahui kebenarannya."Lily sudah siap?" tamya Dirza."Siap Daddy!" ucap Lily sambil mengacungkan ibu jarinya.Kini keduanya telah siap dengan rencana Dirza yang telah ia susun kemarin. Setelah permintaan Lily yang menginginkan mommy baru untuknya. Dan juga Lily menginginkan Kayana

  • Mencari Suami Sewaan    Bab 92. Pilihan Kayana

    "Nona!" panggil sang asisten kepada Kayana yang saat ini tengah tertunduk sedih. Saat ini pandangannya kosong seolah-olah tidak ada kehidupan di dalamnya.Sehingga sang asisten yang melihat tingkah bossnya pun merasa khawatir. Tidak biasanya sang atasan berprilaku seperti itu. Kecuali saat lima tahun yang lalu. Saat menerima kenyataan jika sang ayahandanya telah meninggal. Dan ia baru mengetahuinya ketika ia baru saja bangun dari komanya. Dan itu adalah menjadi pukulan terbesar dalam hidupnya. Ia kehilangan orang yang sangat ia cintai dan juga mencintai dirinya. Hingga keinginan untuk mengakhiri hidup pun selalu muncul dalam dirinya untuk mengikuti keluarganya yang telah tiada. Jika saja dia tidak mengingatkan bahwa ada orang yang harus ia jaga dan lihat masa depannya yaitu putrinya."Nona!" sang asisten mencoba kembali memanggil Kayana. Sambil menepuk bahunya dan rupanya itu berhasil membuat Kayana sadar dari lamunannya.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status