Share

Bab 12

last update Huling Na-update: 2025-05-18 14:08:13

Joandra menelan salivanya yang makin terasa pahit.

"Jadi Tante harap jangan buang-buang waktu lebih banyak lagi. Tinggalkan Tami dan biarkan dia bahagia. Bukankah cinta sejati itu adalah ikut berbahagia melihat orang yang kita cintai juga bahagia walau tidak bersama kita?"

Joandra tidak menduga bahwa hal ini akan didengarnya di tahun ketujuh hubungannya dengan Utami. Dan yang lebih menyakitkan segala praduganya selama ini ternyata salah. Orang tua Utami mengemas dengan baik ketidaksukaan mereka selama bertahun-tahun tanpa Joandra tahu.

"Jadi Tante mau saya melepaskan Utami?"

"Betul sekali, Joandra."

"Saya nggak bisa, Tante," jawab lelaki itu mengejutkan Maudy. "Saya sangat mencintai Utami. Saya tulus. Saya nggak pernah memandang dia anak siapa dan apa yang dimilikinya. Saya baru akan melepaskan dia jika dia juga menginginkan hal yang sama dan tidak mencintai saya lagi. Jadi sekarang tolong izinkan saya untuk bicara berdua dengan Utami."

Joandra mengayunkan langkah membawa perasaannya
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 54

    Utami menatap dirinya di cermin selagi makeup artist meriasnya.Bukan hanya mereka berdua di sana. Tapi ada juga Inka dan Tiwi yang merupakan sahabat Utami."Tami, lo kenapa sih? Dari kemarin wajah lo gitu-gitu aja. Apa lagi memangnya yang lo pikirin?" ujar Inka menyaksikan muka tidak bersemangat Utami."Nggak mikirin apa-apa. Nih gue senyum." Utami melengkungkan bibirnya membentuk seulas senyum sembari menatap kedua sahabatnya melalui kaca."Senyum lo nggak tulus," komentar Tiwi.Utami melengkungkan bibirnya lebih lebar. Namun tetap saja tidak terlihat bahagia."Mbak Tami-nya mungkin lagi nervous, Mbak. Biasalah, namanya juga mau nikah," sela penata rias ikut berkomentar.Utami tersenyum sekali lagi. Syukurlah ada yang membantunya menggiring opini sehingga kecurigaan para teman-temannya tidak berlanjut lebih jauh.Tidak ada yang mengerti perasaan Utami selain dirinya sendiri bahwa pernikahan ini adalah hal paling berat yang harus dia jalani. Utami ingin berbagi. Tapi dia tahu semua i

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 53

    Utami tidak mengira jika reaksi yang akan dia terima dari Joandra adalah pelukan hangat seperti ini. Pelukan yang sudah bertahun-tahun Utami rindukan.Utami balas dengan melingkarkan tangannya ke tubuh Joandra. Dia menahan agar air matanya tidak menetes."Maaf untuk apa, Jo?" lirihnya dalam pelukan Joandra.Banyak yang ingin Joandra sampaikan. Tak sedikit hal yang ingin dia ungkapkan. Bahwa kata maaf tadi adalah mewakili seluruh kesalahannya yang tidak terhitung dan mungkin tidak akan pernah termaafkan.Kemudian yang terucap dari mulutnya adalah, "Maaf karena aku membuat semua ini terjadi.""Kamu nggak salah, Jo. Kamu sudah melakukan apa yang semestinya kamu lakukan," balas Utami dengan pelukan yang lebih erat.Utami tidak ingin semua ini berakhir. Dia masih ingin berada lebih lama lagi di pelukan Joandra. Namun harapannya tak terkabul.Bagai disadarkan oleh kenyataan, Joandra melepaskan Utami dari dekapannya. Mereka sedang berada di ruang publik. Joandra tidak ingin menambah masalah

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 52

    Hampir dua minggu lamanya Joandra berada di Medan. Begitu kondisinya pulih lelaki itu kembali ke Jakarta dan memulai aktivitasnya seperti sediakala. Berhubung pemilu sudah selesai maka Joandra lebih banyak menghabiskan hari-harinya di LBH Justicia. Tempatnya mengabdi selama ini."Bang, ada surat buat lo." Angga memberi amlop pada Joandra.Lelaki itu menerimanya, melihat nama pengirim dengan seksama kemudian membaca isi surat tersebut."Astaga." Itu kata pertama yang berhasil keluar dari mulut Joandra setelah membaca surat tersebut."Kenapa, Bang?" Angga bertanya ingin tahu."Gue dipanggil Peradi," beritahu Joandra. Peradi adalah organisasi yang menaungi para advokat di Indonesia."Masalahnya?""Kayaknya ada yang ngelaporin gue, katanya gue ngelanggar kode etik sebagai advokat.""Adaaa aja masalahnya." Angga ikut geram mengetahuinya. Seakan tidak cukup dengan mencelakai Joandra, orang-orang masih ingin menjatuhkannya dengan cara yang lain.Joandra hanya bisa tersenyum kecut. Dia tahu.

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 51

    Sidang hari ini berlangsung panas. Pihak penggugat dan tergugat keduanya sama-sama tidak mau mengalah. Masing-masing dari mereka merasa berada di jalan yang paling benar dan bersikukuh mempertahankan pendirian masing-masing. Beberapa kali sidang terinterupsi karena Daniel yang tidak bisa mengendalikan emosinya. Sedangkan Joandra tetap terlihat tenang meski adu argumen seperti ini tidak hanya membutuhkan pikiran namun juga menguras energinya. Terlalu banyak berbicara memicu perasaan perih bekas operasi di perutnya. Namun, Joandra menyimpan dari orang-orang. Dia tidak boleh cengeng karena akan membuatnya lemah. Itu hanyalah bekas operasi. Semua orang yang pernah mengalami operasi pasti pernah merasakannya.Dari tempat duduknya Utami memerhatikan Joandra. Khawatir laki-laki itu akan tumbang saat sidang sedang berlangsung. Tapi syukurlah. Yang ditakutkannya tidak terjadi. Joandra baik-baik saja sampai sidang berakhir.Satu demi satu orang-orang yang menghadirinya keluar dari ruangan. Sid

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 50

    Joandra memejamkan matanya. Tidak sanggup membalas Utami yang saat ini sedang menatapnya. Bukan hanya itu saja. Selain tangannya yang menggenggam jemari Joandra, tangannya yang lain menelusup ke setiap helai rambut laki-laki itu lalu membelainya dengan lembut.Perasaan malu dan bersalah menghimpit dada Joandra. Malu karena Utami sudah memberi pertolongan sampai sebegininya sedangkan besok dia harus menghadapi orang tua gadis itu. Juga merasa bersalah lantaran terlalu sering menyakiti Utami.“Sakit, Jo?” tanya Utami saat melihat Joandra meringis sembari menyentuh perutnya.“Sedikit,” jawab laki-laki itu. Seharusnya saat ini dia berada di tempat yang nyaman dan melalui masa-masa perawatan di bawah pengawasan tenaga medis.“Sabar ya, Jo. Ini nggak akan lama kok. Sebentar lagi kita nyampe.” Utami ikut meringis melihat ringisan di wajah Joandra. Meskipun waktu tempuh dengan menggunakan pesawat pribadi lebih singkat dibandingkan pesawat komersial, namun detik demi detik waktu terasa begitu

  • Mencintai Musuh Ayahku   Bab 49

    Utami mengendarai mobilnya dalam temaram malam dengan perasaan galau. Sisa-sisa hujan yang sudah berhenti masih membasahi jalan tidak ada apa-apanya dengan air mata yang mengalir di pipi Utami saat ini. Utami mengkhawatirkan kondisi Joandra. Yang terjadi saat ini sudah sangat buruk. Utami tidak ingin yang lebih buruk lagi menimpa lelaki itu.Kaki Utami begitu gemetar saat gadis itu mengayunkan langkah menyusuri koridor rumah sakit. Tepat di depan IGD Utami menemukan Panji sedang bercakap-cakap dengan seseorang yang Utami tidak tahu siapa. Mengetahui kemunculan Utami, Panji beralih padanya. Lelaki itu terlihat lega mengetahui Utami akhirnya bersedia datang."Gimana keadaan Jo?" buru Utami cepat."Lagi dioperasi, Mbak.""Kejadiannya gimana?" tanya Utami lagi."Gue baru pulang terus ngeliat rumah dalam keadaan gelap. Terus ... gue ngeliat Bang Jo dalam keadaan nggak sadarkan diri di depan rumah. Ada luka tusukan di perutnya. Dan itu baru banget. Kayaknya kejadiannya nggak lama sebelum gu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status