Home / Romansa / Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan / 107. Kebebasan yang diidamkan

Share

107. Kebebasan yang diidamkan

Author: Aprilia Choi
last update Huling Na-update: 2025-10-31 22:49:06

Kinara mulai merasa tercekik. Sikap Raka yang berlebihan dan overprotective telah merenggut semua kebebasan kecilnya. Setelah berminggu-minggu dikelilingi kekhawatiran dan larangan, Kinara merasa sangat lelah. Ia rindu menjadi dirinya sendiri, tanpa harus diukur sudut membungkuknya atau diawasi saat mengambil remote TV.

Suatu sore, saat Raka sedang menghadiri rapat penting yang tidak bisa ditinggalkannya, Kinara mengambil keputusan impulsif. Ia mengirim pesan singkat kepada Raka.

> [Kinara]: Mas, aku butuh waktu untuk diriku sendiri. Ponselku aku matikan. Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Aku janji akan pulang sebelum gelap. Love you.

>

Setelah mengirim pesan itu, Kinara mematikan ponselnya. Ia meninggalkan mobil di rumah dan memesan taksi online. Langkah pertamanya adalah pergi ke salon langganannya untuk creambath dan manikur—sesuatu yang dilarang Raka karena takut ‘bahan kimia’ yang tidak jelas. Kemudian, ia menikmati waktu sendirian di mal, membeli beberapa baju hamil yang lucu
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   Epilog - Akhir yang bahagia

    Minggu-minggu berikutnya berjalan cepat. Kinara kini fokus pada persiapan persalinan. Tingkah laku Raka memang tidak berubah; ia semakin posesif, terutama setelah Kinara memberinya daftar perlengkapan bayi yang sangat panjang. Raka membeli dua kali lipat dari yang diminta Kinara, ia bahkan membeli seluruh koleksi popok kain, khawatir popok sekali pakai akan menyebabkan alergi.Naka kini menjadi 'asisten' utama Raka. Ia sering menempelkan telinganya di perut Kinara, menunggu tendangan adiknya."Mama Kinara, Adik bayi tendang Naka! Dia mau main bola sekarang!" seru Naka gembira.Keluarga mereka kini dipenuhi aura kebahagiaan dan antisipasi. Raka telah memenangkan pertempuran kecemburuannya, Naka semakin dewasa, dan Kinara—wanita kuat itu—siap menyambut anggota keluarga baru.Kinara tahu, ia telah menemukan kebahagiaan sejati. Sebuah kebahagiaan yang dibangun di atas cinta sejati, pengorbanan, dan keberanian untuk menghadapi masa lalu.*Di suatu malam, saat Raka sedang membaca buku pand

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   110. Pesan perpisahan rahasia

    Memasuki bulan keenam kehamilan, Kinara merasakan lonjakan energi yang membuat semangatnya kembali membara. Masa-masa morning sickness sudah sepenuhnya berlalu, digantikan oleh nafsu makan yang sehat dan keinginan kuat untuk beraktivitas. Namun, lonjakan energi Kinara berbanding terbalik dengan tingkat kewaspadaan Raka yang mencapai puncaknya.Raka tidak lagi hanya mengkhawatirkan sudut membungkuk, kini ia mulai mengkhawatirkan hal-hal yang benar-benar tidak masuk akal. Kinara ingin mengecat kamar bayi, Raka melarang karena takut bau cat; Kinara ingin menyusun lemari pakaian Naka, Raka melarang karena takut debu.Puncaknya terjadi ketika Kinara ingin berjalan kaki santai di taman kompleks, sesuai saran Dr. Adrian untuk menjaga stamina."Tidak, Alea. Jendela mobil saja yang kubuka. Kamu lihat pemandangan dari dalam mobil," ujar Raka sambil mengunci pintu mobil."Mas! Aku harus jalan kaki! Ini baik untuk peredaran darahku dan untuk bayi!" protes Kinara, frustrasi."Aku takut kamu bertem

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   109. Menjaga batas profesional

    Pagi itu, Raka dan Kinara kembali ke klinik Dr. Adrian untuk kontrol rutin. Kinara berjalan dengan senyum bahagia, sementara Raka, meskipun semalam baru saja melampiaskan semua kecemburuannya, kini kembali tegang, tetapi dengan alasan yang berbeda.Di ruang pemeriksaan, setelah Dr. Adrian memastikan bahwa janin berkembang dengan sangat baik, Raka langsung mengambil kesempatan untuk mengajukan permintaan tanpa basa-basi.“Dokter, kami butuh resep lagi,” ujar Raka terang-terangan, tanpa merasa malu sedikit pun.Adrian menatap Raka. “Resep apa, Raka? Vitamin Kinara masih ada?”“Bukan vitamin, Dok. Pelumasnya. Yang Anda berikan tempo hari,” kata Raka, mencondongkan tubuhnya ke meja. “Kami... kami terlalu bersemangat semalam, Dok. Pelumasnya hampir habis. Jadi, kami butuh cadangan.”Kinara langsung menutup wajahnya, menahan rasa malu yang luar biasa. Raka mengatakannya seolah sedang meminta tambahan stock barang kantor.Wajah Adrian, yang semula tersenyum profesional, seketika menegang. Me

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   108. Janji profesionalitas

    Setelah mengantar Kinara, Adrian mengemudikan mobilnya pulang, namun pikirannya terasa sangat jauh. Kinara. Wanita itu. Bayangan wajahnya di kegelapan bioskop, tawanya saat berbagi kenangan SMA, dan yang paling mengganggu, sentuhan spontan Kinara di lengannya saat hantu muncul. Sentuhan itu terasa begitu nyata, memicu memori lama dan rasa yang sudah ia kubur dalam-dalam sejak tragedi yang menimpanya.Adrian duduk di sofa ruang tamunya yang sunyi. Ia membuka ponselnya, membuka galeri, lalu menatap foto profil Kinara—foto Kinara bersama Raka dan Naka, tampak sangat bahagia. Ia merindukan kehangatan yang dipancarkan wanita itu. Bayangan malam-malam yang ia lalui sendirian kembali menusuk. Ia merasakan dorongan yang sangat kuat untuk mendengar suara Kinara, untuk memastikan bahwa kehangatan yang ia rasakan tadi nyata.Adrian bergumul dengan dirinya sendiri. Sebagai seorang dokter, ia harus profesional. Sebagai seorang pria yang berduka, ia merindukan sentuhan dan kehadiran.*Di rumah, Ki

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   107. Kebebasan yang diidamkan

    Kinara mulai merasa tercekik. Sikap Raka yang berlebihan dan overprotective telah merenggut semua kebebasan kecilnya. Setelah berminggu-minggu dikelilingi kekhawatiran dan larangan, Kinara merasa sangat lelah. Ia rindu menjadi dirinya sendiri, tanpa harus diukur sudut membungkuknya atau diawasi saat mengambil remote TV.Suatu sore, saat Raka sedang menghadiri rapat penting yang tidak bisa ditinggalkannya, Kinara mengambil keputusan impulsif. Ia mengirim pesan singkat kepada Raka.> [Kinara]: Mas, aku butuh waktu untuk diriku sendiri. Ponselku aku matikan. Jangan khawatir, aku baik-baik saja. Aku janji akan pulang sebelum gelap. Love you.>Setelah mengirim pesan itu, Kinara mematikan ponselnya. Ia meninggalkan mobil di rumah dan memesan taksi online. Langkah pertamanya adalah pergi ke salon langganannya untuk creambath dan manikur—sesuatu yang dilarang Raka karena takut ‘bahan kimia’ yang tidak jelas. Kemudian, ia menikmati waktu sendirian di mal, membeli beberapa baju hamil yang lucu

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   106. Puncak posesif Raka

    Pagi harinya, saat sesi kontrol kehamilan, Raka sudah siap dengan keluhannya. Begitu Adrian masuk, Raka langsung menyerbu dengan pertanyaan, mengabaikan sapaan ringan sang dokter.“Dokter, semalam kami... kami mencoba berhubungan, tapi Kinara merasa sakit saat saya masuk,” kata Raka, wajahnya terlihat frustrasi dan cemas. “Itu kenapa, Dok? Apakah bahaya bagi janin? Apakah ada yang tidak normal?”Adrian mendengarkan keluhan itu dengan tenang, tanpa menunjukkan ekspresi terkejut sedikit pun. “Kinara, mari kita periksa kandungannya dulu. Setelah itu, saya perlu melakukan pemeriksaan internal singkat untuk mengetahui penyebab nyerinya,” jelas Adrian, beralih ke Kinara.Kinara mengangguk, ia sudah menduga ini. Setelah pemeriksaan USG memastikan janin baik-baik saja, Adrian kembali.“Baik, Kinara. Sekarang, silakan ke meja periksa,” instruksi Adrian. “Mohon lepaskan pakaian dalammu untuk pemeriksaan ini.”Seketika, Raka terkejut hebat. Matanya melotot. Wajahnya langsung memerah, perpaduan a

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status