Home / Romansa / Mendadak Dinikahi CEO Arogan / 02. Zea Veronica Alghatama

Share

02. Zea Veronica Alghatama

last update Huling Na-update: 2024-06-14 13:49:50

Sementara itu.... Zea tak sadar bahwa hidupnya akan berubah sebentar lagi.

Gadis itu bahkan tersenyum manis dengan hati berbunga-bunga karena akan diantar pulang oleh sang kekasih.


“Alea, kayaknya gue nggak jadi pulang bareng lo deh. Akas nggak jadi latihan hari ini, jadi gue pulangnya sama dia aja,” ucapnya.

“Ngeri gue liat lo senyum sampe segitunya, Ze.” Alea bergerak menjauh dari Zea yang menurutnya selalu lebay kalau sudah membahas Akas.

“Yee … biarin, namanya juga orang lagi seneng.” Zea masih saja senyum-senyum sambil memeluk tangannya sendiri dan percayalah, hal itu sangat terlihat menggelikan di mata Alea.

Zea sengaja bertingkah seperti itu supaya Alea---sekaligus sepupunya itu merasa kesal. Sebenarnya Zea bukan gadis lebay seperti itu, Zea itu aslinya cuek, tangguh, walau terkadang suka berbuat licik demi kebaikan.

Sesuai motto hidup seorang Zea, berbuat jahat demi kebaikan itu dosanya tidak akan dicatat oleh malaikat.

Benar-benar sinting, enatah darimana Zea mendapatkan perumpamaan seperti itu.

Namanya Zea Veronica ALghatama, gadis nakal nan bar-bar tapi memiliki otak yang sangat pintar.

Zea itu seorang primadona kampus sekaligus mahasiswi berprestasi dan juga langganan mendapatkan hukuman di kampus. Kalau saja tidak sering memenangkan berbagai olimpiade, mungkin sudah dari dulu Zea dikeluarkan dari kampus saking penuhnya kenakalan yang Zea perbuat dengan kedua sahabatnya.

Zea menjadi primadona kampusnya, karena visualnya yang sangat-sangat cantik tanpa celah sedikitpun. Ya iyalah harus cantik, sejak kapan ada primadona kampus elite yang buruk rupa, ya ‘kan?

Zea bukan anak orang kaya yang bergelimangan harta, dan kisah hidup Zea juga tidak seindah visual-nya.

Zea hanyalah anak dari keluarga sederhana tapi masih mampu menyekolahkan Zea hingga kuliah di salah satu universitas ternama, Zea masih memiliki ayah tapi sudah tidak punya ibu. Tamara Alexander--- ibu kandung Zea yang sudah meninggal sejak Zea masih berusia empat tahun karena penyakit gagal ginjal kronis.

“Lea, kok Zea senyum terus? Dia abis minum apa?”

“Minum baygon sampai gila,” Alea menjawab pertanyaan si polos Anes dengan asal bercampur kesal karena ulah nyeleneh Zea.

Azalea Alexander, anak dari kakak kandung Tamara Alexander yang itu artinya Alea adalah sepupu Zea yang merangkap menjadi sahabat Zea.

Anes mengetuk-ngetukkan jarinya di dagu sambil berpikir keras. “Setau gue kalau orang minum baygon itu mati, tapi kok Zea malah berubah gila ya?” Anes beralih menggaruk pucuk kepalanya yang tak gatal karena masih memikirkan ucapan Alea yang sebenarnya tidak masuk akal.

“Anes … Anes, kapan sih lo berubah jadi pinter? Kok bisa gue dapet sahabat modelan kayak elo.” Zea yang tadinya senyum-senyum sendiri berubah haluan menjadi meratap pias karena kepolosan dan betapa lemotnya Anes yang sudah berada di atas rata-rata manusia pada umumnya.

Ingin rasanya Zea melambaikan tangannya ke arah kamera sambil mengatakan ‘saya menyerah’ saking gemesnya dengan kepolosan Anes.

Anezz Stefanya, sahabat Zea yang terlalu polos, lemot, dan cenderung bodoh. Anezz seperti itu karena terlalu dimanja ibu-nya sejak kecil. Jadilah Anes tumbuh menjadi remaja yang menolak untuk dewasa, Anes merasa dirinya masih anak kecil. Oleh sebab itu, Anes menjadi kesayangan Zea dan Alea meskipun tak jarang keduanya akan menjahili Anes.

“Bee!”

Atensi ketiga gadis itu sama-sama teralihkan ketika mendengar suara seorang pria yang berada tepat di belakang mereka.

Ketiganya menoleh ke belakang dengan kompak, walaupun sebenarnya tanpa menoleh pun mereka sudah tau kalau si pemilik suara itu adalah Akas--- kekasih Zea.

“Kamu udah di situ sejak kapan?” tanya Zea sambil berjalan mendekat ke arah Akas.

Zea meninggalkan Alea dan Anes begitu saja dengan sengaja supaya Alea kembali merasa kesal. Kalau Anes mah tidak akan kesal karena tidak mengerti apa yang Zea lakukan padanya dan Alea.

“Baru kok,” sahut Akas sambil membukakan pintu mobil untuk Zea lalu ikut masuk ke dalam mobilnya.

Zea menyembulkan kepalanya dari kaca mobil Akas saat melewati Alea dan Anes. “Dadah, Lea, dadah Anes!” Zea dadah-dadahan layaknya mis Indonesia kehilangan panggung.

“NAJIS!” pekik Alea yang masih bisa didengar oleh Zea karena mobil Akas masih belum berjalan terlalu jauh.

Zea tertawa lepas di dalam mobil saat berhasil memancing rasa kesal Alea, melihat muka merah Alea yang sudah seperti emak-emak ngantri sembako gratis di tengah panas terik sungguh menghibur di mata Zea.

“Seneng banget kayaknya udah bikin Alea kesel?” Akas terkekeh sambil melirik Zea sekilas lalu kembali fokus pada kemudi.

“Banget,” sahut Zea setelah puas tertawa.

“Mau mampir ke suatu tempat dulu atau mau langsung pulang?”

“Pulang aja deh, aku udah capek pengen tidur siang.” Zea benar-benar lelah karena sibuk bermain seharian di kampus.

Dasar Zea, pergi kuliah bukannya sibuk belajar tapi malah sibuk main-main. Untung pintar, kalau enggak bisa jadi si Zea terancam tidak akan pernah lulus dan menjadi mahasiswi abadi.

Akas mematuhi keinginan Zea, Akas mengantar Zea pulang dengan selamat sampai di depan pagar rumah sederhana gadis itu.

“Maaf ya aku nggak bisa ngajak kamu mampir, kamu tau sendiri ‘kan kalau aku males sama ibu tiri aku?” Zea meminta maaf pada Akas sebelum ia keluar dari mobil pria itu.

“Nggak pa-pa kok, Bee. Aku ngerti situasi kamu.” Akas tersenyum tulus karena ia memang benar-benar paham seperti apa hubungan Zea dengan ibu tirinya.

Inilah salah satu hal yang disukai Zea dari Akas, Zea merasa dimengerti, dihargai, dan sangat dicintai oleh Akas---pria yang sudah menjadi kekasih Zea sejak satu tahun yang lalu. Akas dan Zea saling mencintai, Akas selalu mengutamakan kebahagiaan Zea. Akas juga tidak pernah memaksakan kehendaknya pada Zea.

Setelah berpamitan pada Akas, Zea turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah sederhana yang selama dua puluh tahun ini menjadi tempat tinggalnya.

Zea memasang wajah dingin melihat adiknya yang tengah bermain di ruangan tengah, Zea tetap melangkah masuk ke dalam kamarnya tanpa ada niatan menyapa sang adik sedikitpun.

Enam tahun setelah kematian ibu-nya, tepatnya saat Zea berusia tiga belas tahun, ayah Zea menikah lagi dan menghadirkan adik untuk Zea. Namun Zea tidak pernah menganggap adik dan ibu tirinya ada di tengah-tengah dia dan ayah-nya entah karena alasan apa.

Zea begitu pandai berkamuflase, kalau di kampus Zea akan sangat ceria, bobrok, dan sering bertingkah tidak waras. Maka kalau di rumah Zea akan berubah dingin, lebih banyak mengurung diri di dalam kamar yang terkunci, dan hanya akan keluar kamar kalau sang ayah sedang di rumah.

“Kakak kenapa ya ndak pelnah mau main atau ngomong sama Zura?” Anak perempuan berusia lima tahun tahun yang merupakan adik Zea menatap sendu pintu kamar sang kakak yang sudah tertutup rapat.

Namanya Maizuara, dia selalu ingin bermain dengan Zea walaupun Zea selalu bersikap dingin padanya.

Sedangkan di dalam kamar, Zea langsung menghempaskan tubuh lelahnya ke atas kasur yang menjadi tempat tidurnya selama ini. Zea menatap kosong langit-langit kamarnya dan seketika Zea teringat dengan ibu-nya yang sudah di surga.

“Zea hanya menghindari hal-hal yang bikin mental Zea hancur, Ma,” lirih Zea dengan suara serak seiring dengan rasa kantuk yang menyerang dirinya.

Zea memutuskan untuk tidur siang sejenak, jangankan untuk mandi, pakaian dari kampus saja tidak Zea lepas tapi sudah ngorok di atas kasur.

Beberapa Jam kemudian Zea terbangun karena mendengar suara gaduh seperti orang marah-marah dari luar kamarnya, dan itu artinya suara ribut itu berasal dari ruangan tamu.

“Itu berisik-berisik kenapa ya? Kayak suara cowok, tapi bukan suara papa.” Zea mencoba menebak tapi suara itu sangat asing di telinga Zea.

Hanya saja, matanya membelalak kala masuk ke dalam.

"Kalian...."

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   101. Selesai

    “A-air!”Deg!Zea menghentikan tangisnya mendengar suara yang tak asing di telinganya.Zea mengangkat kepala dan mengakibatkan menatap mata Natan yang mulai bergerak.“Mas! Kamu denger aku?” Zea berdiri dan memegang bahu Natan.“Ha-haus, aku butuh air.”Mata Natan mulai terbuka sempurna, suaranya terdengar sangat serak dan lirih.Zea menangis haru, Zea memencet tombol yang langsung terhubung pada Dokter yang selama ini menangani Natan.“Bentar ya, Mas. Sabar dulu, kita tunggu Dokter.” Zea mengusap punggung tangan Natan.Tangan Zea bergetar merasa terkejut dan sangat bahagia karena Natan akhirnya sadar juga.Natan tidak memberikan jawaban apa-apa, dia terlihat masih linglung.Akas dan Alea yang sejak tadi memang sudah berada di ruangan ICU dibuat terkejut melihat dokter dan dia orang suster berlari ke dalam ruangan yang sedang mereka jaga.“A-ada apa ini?” Alea terbata.

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   100. Air mata

    “Mana keluarga pasien atas nama Zea Veronica Zibrano?”Abraham langsung berdiri. “Saya ayah, Dok.”“Suaminya ke mana? Kami butuh berbicara dengan suaminya.” Dokter itu malah menanyakan Natan.“Suami putri saya dengan sakit, Dok. Dia koma dan tidak bisa datang ke sini, jadi saya yang akan menjadi wali putri saya.” Abraham menjawab dengan tegas.Dokter kandungan itu mengangguk, tadi sempat terjadi kehebohan karena Zea jatuh pingsan. Tidak hanya itu, Zea juga mengalami pendarahan hebat yang membaut semua orang cemas bukan main.“Karena darahnya masih terus keluar tapi pasien belum juga sadarkan diri, maka kami menyarankan untuk melakukan operasi Caesar. Detak jantung bayinya sudah melemah, sebaiknya bayinya segera dikeluarkan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.Deg!Tubuh Abraham langsung melemas mendengar itu.Cobaan apalagi yang sudah Tuhan persiapan untuk Zea, pikirnya.“Lakukan apapun asalkan

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   99. Koma

    Malam ini Nathan benar-benar menepati janjinya untuk membawa sang istri jalan-jalan di sekitar kompleks Mansion mereka.Sampai tiba di taman Mansion yang sudah disulap menjadi begitu indah oleh Natan sebelumnya, data mengajak Zea untuk duduk berdua di sana."Gimana? Kamu suka kejutan dari aku?" tanya Natan kepada Zea yang sejak tadi tidak banyak bersuara karena terlalu terpesona dengan keindahan kelap-kelip lampu di taman belakang mansion mereka."Suka banget, Mas. Ini wow banget, kenapa bisa Mas kepikiran sulap taman belakang jadi sebagus ini?" Zea bertanya sambil tak bosan-bosannya untuk memperhatikan keadaan sekitar."Itu tidak penting, Baby. Yang terpenting bagi aku itu kamu sudah suka dengan kejutan yang aku buat," bisik Natan.Nathan menatap lekat mata indah yang membuatnya tertarik pada Zea pada pandangan pertama."Kamu cantik sekali malam ini, bahkan bunga-bunga di sana kalah cantiknya sama kamu." Natan merasa tidak bosan

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   98. Momen

    Semakin lama penyakit yang Natan derita semakin parah, Natan sudah melakukan berbagai pengobatan selama empat bulan ini meskipun masih ia rahasiakan dari Zea.“Saran saya segera beritahu keluarga Anda, Tuan. Ini bukanlah sesuatu yang wajar untuk dirahasiakan lagi, kita tidak tau sampai kapan Anda bisa bertahan dari penyakit ini.” Dokter Johan yang merawat Natan selama ini memberi saran terbaik untuk Natan.“Justru itu yang saya takutkan, Dok. Saya tidak ingin istri saya yang sebentar lagi akan melahirkan malah harus stress memikirkan saya.” Natan bimbang sekarang.Dokter Johan juga tampak diam. “Atau beritahu saja Tuan Pradipta dan juga keluarga angkat Anda.” Dokter benar-benar menyarankan agar penyakit Natan diketahui oleh keluarga terdekatnya.“Saya akan pikirkan itu nanti, jadi kapan proses pengobatan saya yang selanjutnya?” tanya Natan setelah diam agak lama.“Dua Minggu lagi dari sekarang, ini sangat beresiko. Kemungkinannya hanya ada dua, selamat atau—”“Cukup, saya tidak ingin

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   97. saat apa?

    Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, Anes sudah tampil cantik dengan gaun pengantin berwarna Navy pilihannya.Pada akhirnya, akad nikah lah yang menjadi akhir dari kata-kata Darren yang selalu mengatakan tidak menyukai gadis kecil yang merepotkan.“Selamat, Nes. Sekarang lo udah jadi istri orang, kurangin dikit bego lo kalau bisa. Takutnya Kak Darren bisa mati muda gara-gara kelak lo,” ucap Alea.“Nggak usah ngatain gue sekarang, Lea. Gue nggak akan berubah semudah itu, ya kali sifat yang udah tumbuh dari lama bisa gue ubah gitu aja.” Anes mengerucutkan bibirnya.Anes merasa Alea seperti meledek dirinya.“Jangan ribut sekarang, waktunya kita foto-foto.” Zea menengahi perdebatan kedua sahabatnya.“Mas, sini!” Dengan senyum lebarnya, Zea memanggil Nathan untuk mendekat ke tempat pengantin.Begitu pula dengan Alea, dia ikut memanggil Akas untuk berfoto bersama dengan mereka.Sekarang mereka bertiga sudah bukan

  • Mendadak Dinikahi CEO Arogan   96. Penyakit

    Sesuai dengan permintaan Zea, Akas benar-benar menepati janji untuk bertanggung jawab.Dengan berani, Akas membawa kedua orang tuanya ke rumah Alea dan mengakui kesalahannya pada kedua orang tua Alea.Awalnya tentu saja Surya dan Reni marah, tapi memikirkan Deva yang sedang berbadan dua, akhirnya mereka setuju untuk menikahkan Akas dengan Alea.Dan saat ini, Akas dan Alea sudah resmi menjadi sepasang suami istri. Baru saja Akas melantunkan ijab kabul di depan penghulu dan para saksi pernikahannya.“Jangan nangis lagi, sekarang lo juga udah jadi istri orang. Gue nggak nyangka bentar lagi kita bakal jadi ibu bareng-bareng.” Zea memeluk Alea yang tidak berhenti menangis sejak tadi.“Lo nggak marah sama gue?”“Enggak, Lea. Gue udah punya Mas Natan, Akas udah nggak ada lagi di hati gue.” Zea tersenyum tanpa beban agar Alea tidak terus kepikiran.“Gue nggak dipeluk?” Anes mengerucutkan bibirnya.Gadis polos itu muncul

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status