Share

Bab 136

Author: Merspenstory
last update Last Updated: 2025-06-28 10:25:34

Mariana tak ingat kapan tepatnya ia tertidur. Tubuhnya setengah bersandar di sisi ranjang sambil menggenggam tangan kecil Noel yang sudah terlelap, sementara Elhan tidur memunggunginya di sisi lain.

Hanya satu lampu tidur menyala lembut di pojok kamar. Suasana di kamar begitu hening, sampai—

BRAK!

Sebuah suara keras dari arah ruang keluarga membuat Mariana sontak terjaga. Ia terlonjak, jantungnya berdebar kencang.

Lalu terdengar teriakan nyaring dan tajam.

“Aku sudah cukup! Kalian semua gila!”

Lalu menyusul satu kalimat yang terdengar begitu jelas dan menusuk telinga.

“Toh, Elhan juga bukan anak Mariana, ‘kan?”

Mariana membeku.

Jiwanya belum sepenuhnya sadar, tapi kalimat itu menggema terlalu keras untuk bisa ia abaikan. Jantungnya mencelos, lalu mendadak terbakar oleh kemarahan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

‘Apa yang barusan dikatakan perempuan itu? Bukan anakku? Elhan—bukan anakku?’

Dengan tubuh yang gemetar oleh amarah, Mariana bangkit berdiri dan berlari keluar dari kam
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mendadak Jadi Ibu Susu Anak Atasanku   Bab 136

    Mariana tak ingat kapan tepatnya ia tertidur. Tubuhnya setengah bersandar di sisi ranjang sambil menggenggam tangan kecil Noel yang sudah terlelap, sementara Elhan tidur memunggunginya di sisi lain.Hanya satu lampu tidur menyala lembut di pojok kamar. Suasana di kamar begitu hening, sampai—BRAK!Sebuah suara keras dari arah ruang keluarga membuat Mariana sontak terjaga. Ia terlonjak, jantungnya berdebar kencang.Lalu terdengar teriakan nyaring dan tajam.“Aku sudah cukup! Kalian semua gila!”Lalu menyusul satu kalimat yang terdengar begitu jelas dan menusuk telinga.“Toh, Elhan juga bukan anak Mariana, ‘kan?”Mariana membeku.Jiwanya belum sepenuhnya sadar, tapi kalimat itu menggema terlalu keras untuk bisa ia abaikan. Jantungnya mencelos, lalu mendadak terbakar oleh kemarahan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.‘Apa yang barusan dikatakan perempuan itu? Bukan anakku? Elhan—bukan anakku?’Dengan tubuh yang gemetar oleh amarah, Mariana bangkit berdiri dan berlari keluar dari kam

  • Mendadak Jadi Ibu Susu Anak Atasanku   Bab 135

    Ratna dan Armand tiba di rumah mereka tak lama setelah meninggalkan rumah sakit. Tidak banyak bicara, keduanya langsung masuk ke dalam rumah dan menutup pintu perlahan.“Bianca di rumah?” tanya Armand pelan.Ratna menggeleng. “Tadi pagi dia bilang mau ke salon, lalu menginap di apartemennya malam ini.”Armand hanya mengangguk. “Kita mulai dari dapur dulu.”Langkah mereka mantap menuju ke dapur bersih yang sempat menjadi tempat Ratna membuat bolu. Wanita paruh baya itu membuka laci satu per satu, memeriksa lemari penyimpanan bahan makanan, mengecek toples dan wadah yang ia gunakan saat memanggang.Namun semuanya tampak seperti biasa. Rapi. Tidak ada yang mencurigakan.Ia lalu berdiri diam sejenak, matanya menyapu sekeliling ruangan.“Kalau dia melakukannya,” gumam Ratna lirih, “pasti bukan di sini. Dia tahu aku akan melihat.”Armand menatap istrinya. “Kamarnya?”Ratna mengangguk pelan.Mereka menuju kamar Bianca di lantai atas. Kamar yang ditempati Bianca ketika masih gadis dan masih i

  • Mendadak Jadi Ibu Susu Anak Atasanku   Bab 134

    Cahaya matahari pagi menyusup melalui tirai ruang observasi. Suasana masih sunyi.Elhan masih terlelap, wajahnya pucat dan tubuhnya tertutup sebagian oleh selimut rumah sakit. Di ranjang sebelah, Noel tampak nyenyak, tapi masih pucat.Mariana duduk di samping Elhan, wajahnya lelah namun enggan berpaling dari putranya. Ia bahkan belum berganti pakaian sejak semalam.Tiba-tiba, pintu diketuk dua kali dengan pelan.Seorang dokter muda masuk. Wajahnya tenang, tapi sorot matanya menyiratkan bahwa ia membawa sesuatu yang penting. Tangan kirinya menggenggam clipboard.“Selamat pagi, Ibu Mariana, Bapak Nathaniel,” sapanya sambil sedikit menunduk.Mariana segera berdiri. Harap dan cemas berkelindan di matanya. “Ada kabar, Dok?”Dokter itu mengangguk. “Kami baru saja menerima hasil dari pemeriksaan laboratorium.”Sejenak, ia melirik anak-anak yang masih tidur, lalu menatap Mariana dan Nate dengan lebih serius. Ucapannya pelan, seolah tak ingin mengejutkan siapa pun.“Kami mendeteksi jejak senya

  • Mendadak Jadi Ibu Susu Anak Atasanku   Bab 133

    Setelah selesai berbicara di dapur, Mariana memotong beberapa irisan bolu untuk anak-anak, sementara Nate menuangkan teh hangat ke dalam dua cangkir. Tak lama kemudian, mereka kembali ke ruang keluarga. Nate membawa nampan berisi piring dan minuman, dan Mariana menyusul dengan senyum hangat.Ia meletakkan piring di hadapan kedua putranya.“Ini bolu buatan Nenek Ratna,” ujar Mariana lembut. “Yang rasa pandan, favorit kalian, kan?”Elhan sudah bersiap dengan ekspresi berbinar. “Elhan duluan, ya!” serunya, langsung menyantap sepotong besar dengan antusiasme khas anak-anak.Noel tak mau kalah. Ia mengambil potongan bolu di piringnya, menggigit pelan, lalu menutup mata sejenak. “Enak banget!”Mariana duduk di samping mereka, mengusap punggung Noel dengan lembut sambil tersenyum melihat kedua putranya menikmati makanan kesukaan mereka.Nate mengambil satu potong kecil dan mencicipinya. “Memang selalu seenak ini, ya. Aku bisa makan lima potong,” katanya terkekeh, lalu menyeruput teh hangatny

  • Mendadak Jadi Ibu Susu Anak Atasanku    Bab 132

    Satu minggu kemudian…Rumah orang tua Mariana dipenuhi aroma harum dari dapur. Ratna sedang memanggang kue bolu kesukaan cucu-cucunya, sementara Armand sibuk di taman belakang. Di ruang tengah yang sejuk dan terang oleh cahaya matahari pagi, Noel duduk bersila di atas karpet, begitu fokus pada robot kecil yang ia rakit sendiri.Tak jauh darinya, Thalia—putri Bianca—mengamati dengan sorot mata tak sabar. Rambut hitamnya dikuncir dua, dan ekspresinya menunjukkan kejenuhan.“Aku mau main juga,” ujar Thalia tiba-tiba. Tanpa menunggu tanggapan, ia melangkah cepat dan mendorong bahu Noel agar menjauh dari mainan itu.Noel terhuyung ke belakang. Siku kecilnya menghantam lantai.“Aduh!” serunya kaget. Ia tidak menangis, hanya memegangi lengannya dengan bingung.“Thalia!” Mariana segera bangkit dari kursi di dekat jendela dan menghampiri Noel. “Kamu nggak boleh main dengan cara seperti itu.”Namun sebelum Mariana sempat menegur lebih jauh, suara langkah cepat dan derap tumit memasuki rumah. Bi

  • Mendadak Jadi Ibu Susu Anak Atasanku   131. Happy Birthday Elhan!

    Beberapa hari kemudian.Taman belakang kediaman Nate dan Mariana berubah menjadi lautan warna. Balon-balon biru dan putih bergelayut di sepanjang pagar, pita-pita berkilau melingkari pepohonan kecil, dan meja-meja kayu dihiasi kue-kue kecil serta kotak-kotak hadiah yang dibungkus rapi.Di tengah taman, sebuah spanduk besar bertuliskan ‘Happy 7th Birthday, Elhan!’ terbentang.Elhan berdiri di bawah spanduk itu dengan senyum lebar, mengenakan kaus bergambar pesawat luar angkasa favoritnya. Di sampingnya, Noel berusaha keras menahan diri agar tidak membuka kado lebih dulu.“Jangan sekarang, Noel,” bisik Elhan. “Kita harus tiup lilin dulu.”Musik anak-anak yang ceria mengalun pelan di latar. Beberapa anak tetangga dan teman sekolah Elhan berlarian di taman, sebagian lainnya mencoba permainan lempar bola atau melukis wajah di pojok yang sudah disiapkan.Di dekat meja kue, Mariana sibuk mengatur piring-piring kue sambil sesekali melirik ke arah kedua putranya yang sedang dikerubungi teman-t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status