Share

Bab 10

       Steve yang dari tadi memperhatikan Sans hanya diam saja, dia jelas sangat tahu keadaan Sans saat ini, “Sans, apa kau serius? Memiliki uang 500 ribu saja sudah untung untukmu,” ucap Steve pelan.

       “Haha……” wanita genit itu tertawa terbahak-bahak, om-om itu pun ikut mengejeknya, “Hei, Bajingan! Apa kau sudah gila? Jangan membuat lelucon seperti itu, sebaiknya kau cepat pergi dari sini. Kau hanya merusak pemandangan disini,” ucap om-om tersebut.

       Sans melirik ke arah karyawan itu, “Baiklah, kau ingat ucapanmu barusan. Jika aku bisa membayarnya saat ini, rubah margamu menjadi margaku,” ucap Sans kepada karyawan itu, “Gunakan kartu ini, dan aku bayar semuanya,” lanjutnya.

       Karyawan itu melihat-lihat kartu yang diberikan Sans kepadanya, “Tuan, tolong. Jangan membuat lelucon lebih banyak lagi, apa kau yakin di dalam kartu ini terdapat uang Satu Milyar? Kartu hitam seperti ini? Aku tidak bodoh!” ucap karyawan itu mengejek.

       Sans mengerutkan keningnya, ia ingat yang diucapkan ayahnya bahwa kartu ini hanya terdapat beberapa saja di negara ini. Dan mungkin saja di Kota Helix hanya ada satu, yaitu kartu yang dimilikinya saat ini. Karyawan itu tidak mengetahui kartu VIP tersebut, akan tetapi om-om yang ada di sebelahnya itu terkejut bukan main.

       Dia mengetahuinya dengan sangat jelas! Tidak penting berapa banyak saldo dari kartu itu. Yang terpenting adalah, di seluruh Negara ini hanya ada dua puluh kartu. Kartu itu hanyaang diberikan kepada orang-orang tertentu, terkenal dan memiliki status tinggi dinegara ini.

       “Siapakah orang ini?” gumam om-om tersebut dengan perasaan kagetnya.

       Kemudian, wanita om-om itu kembali tertawa terbahak-bahak, “Hahaha... Untuk apa kau berbohong seperti itu? Apa gunanya kartu palsu itu? Apa kau benar-benar sudah gila?” ucap wanita itu.

       Steve yang dari tadi memperhatikan mereka kembali berbicara, “Untuk apa kau mempermalukan dirimu, Sans?”

       Sans sedikit kesal dan berbicara, “Asli atau palsu, kau akan tau setelah menggunakannya. Lagi pula, tidak akan merugikanmu kan jika dicoba sekarang?”

       Karyawan yang mendengar ucapan Sans merasa sangat malu. Wanita om-om itu langsung berkata, “Gunakan saja sekarang, Cepat. Agar semua orang tau, betapa gilanya orang ini. Mobil seharga 1 Milyar, dengan penampilan seperti ini?”

       Dia tidak percaya, orang yang mengenakan pakaian yang begitu miskin. Masih bisa mengeluarkan uang seharga empat miliar untuk membeli mobil ini? Terlebih lagi, dia menggunakan kartu yang sama sekali tidak terlihat seperti sebuah kartu bank!

       Maria yang bersama Sans saat ini merasa menyesal mengikutinya.

       Sans jelas-jelas tidak punya uang sebanyak itu, ia hanya menantu pengangguran. Untuk apa ia berbohong? Semua ini hanya akan membuatnya malu. Jika tau akhirnya akan seperti ini, Maria tidak sudi mengikuti Sans memilih mobil.

       Beberapa menit kemudian, karyawan itu kembali lagi dengan membawa kartu bank VIP Sans. Dengan perasaan takut, gemetar dan rasa hormat, “Tuan Sans, saya benar-benar minta maaf, saya sangat menyesali semua perkataan saya. Saya sangat bodoh, saya tidak dapat melihat siapa anda sebenarnya. Mohon maafkan saya,” ucapnya dengan menundukkan kepalanya.

       Hah? Ada apa ini? Semua orang yang ada disana kaget bukan main. Apakah kartu itu dapat digunakan? Semua orang berpikir hal yang sama.

       “Apakah itu, kartu bank asli?” tanya wanita itu dengan enggan.

       Wajah Steve juga terlihat tidak percaya, “Bagaimana mungkin?” gumamnya.

       Steve tau jelas keadaan Sans, kemarin ia meminta uang yang diberikannya untuk biaya operasi adiknya. Namun sekarang, tiba-tiba ia membeli mobil seharga 1 Milyar! Karyawan itu melihat ke arah Sans. Dengan hati yang masih berdebar-debar, dan perasaan takut, hampir saja kariernya hancur dipecat oleh manajernya.

       Kalau bukan karena manajernya yang pernah melihat kartu ini sebelumnya. Ia benar-benar tidak akan tahu bahwa kartu VIP itu memang ada. Di saat yang bersamaan, di bawah instruksi sang manajer, ia menjelaskan bahwa orang yang memiliki kartu VIP ini, adalah orang yang tidak bisa disinggung sedikitpun.

       Sans menoleh dan bertanya kepada karyawan itu, “Apa sudah selesai?”

Komen (20)
goodnovel comment avatar
Zaiful Aja
hhaahaa koin lagi
goodnovel comment avatar
Afid Anas
menarik untuk dibaca...membuat penasaran aj...........
goodnovel comment avatar
FADLI BINANGKARI FADLI
mantap ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status